Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi Diculik (3)



Pei Qiqi Diculik (3)

0Pisau di tangan Tian Tian membelai wajah Pei Qiqi dengan lembut. Detik berikutnya, manik-manik darah seperti embun kental berwarna merah bergulir di wajah putihnya.     
0

Pei Qiqi merasakan sakit kesemutan di wajahnya. Yang dia rasakan adalah sensasi perih dan panas, tetapi dia tetap tidak mengeluarkan suara kesakitan.     

"Apa tidak sakit!" Tian Tian membelai lembut bulir-bulir darah di pipi Pei Qiqi, kemudian dia berujar dengan suara yang lembut, namun begitu menyeramkan. "Pei Qiqi, bukankah sekarang kamu sangat ketakutan!"      

Pei Qiqi memelototi Tian Tian dalam diam.     

"Kamu pasti mengira bahwa aku gila, kan?" Tian Tian tertawa melengking seperti setan, lalu dia berdiri dan mendorong kursi Pei Qiqi ke belakang dengan keras secara paksa.     

Terdengar suara dentuman benda terjatuh. Tubuh Pei Qiqi, yang masih menempel pada kursi, terjatuh ke tanah.     

Lengan Pei Qiqi menggosok lantai beton yang kasar dengan keras hingga meninggalkan bekas goresan serta jejak darah yang panjang.     

Pei Qiqi berdesis pelan, tapi dia masih saja keras kepala dan berusaha menahannya. Dia tidak mau menunjukkan kelemahannya di hadapan orang gila ini.     

"Ah, sayang sekali, rok yang begitu indah ini harus robek!" Tian Tian pura-pura terkejut. Dia menendang Pei Qiqi dengan sepatu hak tingginya. "Percuma berpura-pura mati, karena…"     

Kemudian Tian Tian perlahan berdiri. Suaranya terdengar sangat ringan, bahkan saking ringannya hingga, suara itu dapat membuat bulu kuduk orang yang mendengarnya langsung berdiri. "Apakah kamu tahu? Ini adalah gudang yang ditinggalkan dan sudah tidak digunakan selama sekitar 10 tahun. Jika kamu diikat di sini sendirian, apakah kamu akan mati kelaparan?"     

"Apakah semua ini karena Tang Yu?" Pei Qiqi tiba-tiba mengangkat wajah mungilnya. Rambutnya acak-acakan dan bertebaran di sisi lehernya. Tubuhnya berlumuran darah di mana-mana. Situasinya terlihat sangat serius.      

Dia menatap Tian Tian.​​​ Matanya sedikit melebar, dan sudut bibirnya bergerak untuk berbicara. "Tindakanmu ini melanggar hukum!"     

Tian Tian tertawa mengerikan. "Melanggar hukum? Pei Qiqi, kamu itu benar-benar naif atau pura-pura naif? Sebenarnya, kamu itu tidak ada bedanya denganku. Kamu sendiri menggunakan tubuhmu untuk tidur dengan pria... Hal itu juga melanggar hukum! Tapi, siapa yang peduli?"     

Dia menatap Pei Qiqi dalam suasana hati yang sangat buruk. Ya, benar seperti ini!     

Tian Tian mengangkat tangannya dan melepaskan arloji Pei Qiqi. "Lihatlah waktu untuk yang terakhir kalinya. Sekarang sudah jam 6… Coba pikirkan, berapa lama kamu bisa bertahan hidup tanpa makan maupun minum!"     

Tian Tian juga mematikan ponsel Pei Qiqi dan melemparnya ke tanah. Di sisi lain, Pei Qiqi tidak bisa melepaskan diri dari tali yang mengikatnya.     

Awalnya, Tian Tian berencana menyuruh dua pria untuk datang kemari dan melakukan pelecehan seksual pada Pei Qiqi, tapi setelah dipikir-pikir lagi, dia merasa bahwa hal itu tidak akan menarik.     

Di luar pintu, seorang pria muda berbisik. "Kak, cepatlah, hari sudah gelap!"     

Tian Tian tersenyum, lalu berjalan mundur sambil mengagumi penampilan Pei Qiqi yang mengenaskan di tanah. Begitu mencapai pintu, dia baru berbalik dan tidak melihat Pei Qiqi lagi.     

Pei Qiqi memperhatikan kepergian Tian Tian dan melihat pintu yang berat itu menutup.     

Cahaya menjadi redup lagi     

Dia masih berbaring di sana, dan seluruh tubuhnya terasa sakit.     

Kepalanya pusing, karena terlalu banyak kehilangan darah...     

Waktu berjalan sedikit demi sedikit. Pei Qiqi masih terbaring di tanah. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya dengan susah payah, tetapi dia kesulitan, karena kedua tangannya diikat ke belakang kursi. Setiap gerakan yang dilakukannya akan menimbulkan rasa sakit dari lukanya yang cukup parah.     

Butiran-butiran besar keringat telah memenuhi dahi Pei Qiqi dan menetes satu per satu.     

Keringat mengalir mengenai lukanya dan menimbulkan rasa sakit yang amat dalam hingga membuat wajah Pei Qiqi kehilangan penampilan aslinya.     

Mustahil jika dia berkata bahwa tidak ada keputusasaan di dalam hatinya.     

Pei Qiqi masih terus berjuang, namun dia tetap berakhir terbaring di tanah lagi dan lagi.     

Wajah Pei Qiqi dipenuhi dengan darah yang bercampur tanah. Penampilan aslinya sudah tidak terlihat lagi.     

Perlahan-lahan, dia kehilangan kekuatan, dan tubuhnya semakin lama semakin tidak bergerak.     

Pei Qiqi berbaring di tanah. Seluruh tenaga di tubuh tampaknya telah terkuras habis, dan rasanya amat sangat menyakitkan. Bayangan Pei Minghe yang sedang duduk di kursi roda melayang-layang di benaknya. Pei Qiqi mulai menangis.     

Gadis monster itu mungkin benar, Pei Qiqi akan mati di sini!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.