Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pengaruh Tang Yu dalam Hidup Pei Qiqi (1)



Pengaruh Tang Yu dalam Hidup Pei Qiqi (1)

0"Qing Cheng, lepaskan dia!" perintah Tang Yu secara tiba-tiba.     
0

Meng Qingcheng tertegun sejenak.      

Kak, apakah aku tidak salah dengar!     

Tapi, begitu Meng Qingcheng mengendurkan genggaman tangannya, dan Tian Tian berdiri tegak. Tubuh gadis itu langsung menyusut ketika bertemu dengan tatapan Tang Yu. Dia spontan mencoba menutupi tubuhnya sendiri.     

Dia sungguh tidak menyangka kalau Tang Yu dapat menemukannya.     

Tang Yu berkata dengan sangat tenang, "Lepaskan kalung dan arloji itu."     

Tian Tian hanya menatapnya dengan hati-hati sambil menekan bibirnya hingga sedikit mengerucut. Karena dalam situasi tertekan seperti ini, otaknya bekerja lebih lambat setengah detik.     

"Aku bukanlah orang yang bisa mengendalikan kesabaran dengan baik!" Tang Yu meremas rokok di tangannya ke telapak tangan Tian Tian.     

Tian Tian terengah-engah menahan sakit, dan suaranya juga serak, tetapi dia tidak berani mengucapkan sepatah kata pun.     

Sambil menahan rasa sakit akibat panasnya puntung rokok itu, dia buru-buru melepaskan barang-barang yang diminta Tang Yu dan meletakkannya di hadapannya.     

Tang Yu mengulurkan tangan dan melemparkan arloji itu ke tempat sampah dengan santainya. Dia mengusap-usap kalung itu dengan jarinya, lalu memasukkannya ke dalam saku.     

"Tunjukkan jalannya," perintah Tang Yu lagi dengan suara yang masih tenang.     

Tubuh Tian Tian gemetar sejenak, karena sudah melihat dewa kematian di depannya.     

Ketika mereka berjalan keluar, mobil Lin Jinrong juga terparkir di lantai bawah. Saat Tang Yu melewatinya, dia berhenti sebentar. "Jika aku jadi kamu, aku akan kembali untuk melanjutkan acara pernikahan."      

Lin Jinrong tidak mengatakan apapun, dan Tang Yu juga membiarkan keponakannya itu.      

Tian Tian sedang duduk di kursi belakang mobil, sedangkan Meng Qingcheng mengemudi di depan. Tang Yu duduk di sebelah Tian Tian.     

Tang Yu masih belum menanyakan keadaan Pei Qiqi dari tadi sampai sekarang. Tian Tian… dalam hati sangat ketakutan dan tidak berani berbicara.     

"Di depan!" Tian Tian mengangkat jarinya yang terluka dan menunjuk ke gudang yang telah lama ditinggalkan di depan.     

Tang Yu sedang duduk di dalam mobil, dengan pencahayaan yang redup. Tian Tian bisa merasakan bahwa Tang Yu menoleh dan menatap dirinya.     

Seluruh tubuhnya gemetar hebat. Kemudian Meng Qingcheng menyeretnya keluar dari mobil.     

Dia menyeret Tian Tian untuk berjalan di depan, sedangkan Tang Yu dan Lin Jinrong mengikuti di belakangnya. Di belakang mereka, ada lebih dari sepuluh orang, dan semuanya adalah penjaga keamanan Shengyuan.      

Seharusnya polisi yang turun tangan dalam masalah ini, tetapi Tang Yu menolaknya… Untuk tindakan kejahatan seperti ini, Meng Qingcheng tahu bahwa gadis muda bernama Tian Tian itu pasti akan mendapatkan hukuman mati. Tidak diragukan lagi.     

Pintu gudang ditendang hingga terbuka, dan lampunya dinyalakan.     

Tang Yu berdiri di ambang pintu dan memperhatikan bagian dalam gudang. Hidungnya langsung mencium bau benda-benda usang.      

Juga bercampur dengan... jejak darah.     

Dia berjalan cepat dengan langkah lebar. Sekitar sepuluh meter kemudian, dia dapat melihat Pei Qiqi yang tergeletak di tanah.     

Gadis itu terkapar di sana dengan gaun yang telah berlumuran darah, juga tidak bergerak… Tian Tian ketakutan saat melihat pemandangan itu.     

"Aku tidak membunuhnya. Aku hanya menggores wajahnya dengan pisau. Dia tidak sengaja jatuh!" Tian Tian memutar tubuhnya dengan putus asa dan berusaha untuk melarikan diri, tetapi Meng Qingcheng menekannya dengan kuat dan tidak membiarkannya bergerak.     

Tang Yu tidak memedulikan Tian Tian. Dia berjalan cepat ke depan, lalu berjongkok. Dia menepuk-nepuk wajah Pei Qiqi dan mencoba menyadarkannya. "Qiqi."     

Ketika Tang Yu menyentuh wajah Pei Qiqi, dia masih bisa merasakan kehangatan tubuh gadis itu. Hatinya berdenyut.      

Syukurlah, Pei Qiqi masih hidup     

Dia tidak berani memindahkan Pei Qiqi sembarangan, karena takut ada luka dalam lainnya di tubuhnya.     

Tetapi, saat melihat darah di wajah dan tubuh gadis yang sangat dicintainya, hatinya dipenuhi keinginan kuat untuk membunuh Tian Tian.     

Tentu saja, dia juga menyalahkan dirinya sendiri, karena secara tidak langsung dirinyalah yang membuat Pei Qiqi mengalami hal seperti ini.     

Pei Qiqi bergerak sedikit. Pada saat ini, sudah jam 9 malam. Artinya, dia sudah berbaring di sini selama 3 jam.     

Dia mengira bahwa dirinya akan mati di sini.     

Sekarang, siapa yang ada di sini?     

Pei Qiqi perlahan membuka matanya dan melihat wajah tampan Tang Yu dalam jarak yang sangat dekat.     

Di kedua mata Tang Yu, ada kecemasan yang belum pernah Pei Qiqi lihat sebelumnya.     

"Tang Yu…" Suaranya sangat lemah hingga hampir tak terdengar, namun Tang Yu masih bisa mendengarnya.     

"Apakah kamu bisa bergerak?" tanya Tang Yu. Bibirnya hampir menempel di daun telinga Pei Qiqi.     

Pei Qiqi terus menatapnya, dengan mata yang basah tampak menyentuh.     

Seperti hewan kecil yang sedang terluka dan membutuhkan pertolongan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.