Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pengaruh Tang Yu dalam Hidup Pei Qiqi (2)



Pengaruh Tang Yu dalam Hidup Pei Qiqi (2)

0Meng Qingcheng meminta seseorang untuk mencari pisau, lalu menggunakannya untuk memotong tali yang mengikat tangan Pei Qiqi. Tang Yu menyentuhnya dengan hati-hati, karena takut menyakiti Pei Qiqi.     
0

Begitu Tang Yu melakukan pergerakan, Pei Qiqi mendesis kesakitan.     

Tang Yu melihat luka di leher Pei Qiqi dan luka lecet besar di pergelangan tangannya. Alis Tang Yu berkerut dalam. Perlahan-lahan, dia melepas bajunya sendiri untuk membungkus tubuh Pei Qiqi yang terluka.     

"Biarkan aku yang menggendongnya!" Lin Jinrong melangkah maju dan menginterupsi Tang Yu dengan suara melengking.     

Tang Yu menoleh dan menatap Lin Jinrong. Dia tiba-tiba mengeluarkan sebuah kalung dari dalam saku kemejanya, kemudian dia memasangkan kalung tersebut ke leher Pei Qiqi di hadapan Lin Jinrong.     

Raut muka Lin Jinrong seketika berubah.     

"Aku akan menikahinya!" Suara Tang Yu terdengar begitu rendah dan penuh penekanan, bahkan semua orang di sana dapat mendengarnya.     

Pei Qiqi mendengar kalimat itu dalam keadaan masih pusing. Tapi, dia sudah tidak bisa memikirkannya.      

Dia menutup matanya karena tidak tahan merasakan sakit dan pusing, kemudian akhirnya dia tertidur.     

Meski begitu, tangan kecilnya masih memeluk leher Tang Yu, dan kepalanya bersandar di bahu Tang Yu.     

Lin Jinrong memejamkan matanya.     

Saat Pei Qiqi dalam keadaan paling lemah, Tang Yu ada di sampingnya, dan Pei Qiqi sendiri juga menerima uluran tangan darinya. Namun, dari awal sampai detik ini, pandangan gadis itu tidak pernah tertuju pada dirinya sama sekali.     

Jari-jari Lin Jinrong mengepal erat.     

Pei Qiqi, apakah kamu tahu bahwa sebenarnya dirimu telah jatuh cinta pada Kak Tang Yu?     

Hanya saja, kamu sendiri tidak menyadarinya.     

Tapi, pria seperti Kak Tang Yu, hanya dengan memberi sedikit ketulusan saja, dia sudah dapat membuat seorang wanita jatuh cinta padanya dengan sepenuh hati!     

Lin Jinrong hanya bisa menonton pemandangan ini. Dia melihat Tang Yu berjalan keluar, dengan Pei Qiqi dalam gendongannya     

Para anggota Keluarga Lin juga telah tiba. Acara pernikahan ini juga telah… pindah ke gudang pabrik yang terbengkalai.      

Sesampainya di sana, kebetulan mereka melihat Tang Yu sedang menggendong Pei Qiqi, dan Lin Jinrong berdiri di kejauhan sambil menyaksikan kepergian dua sejoli itu.     

Semua orang menghela napas lega... Tapi, begitu melihat kalung yang tergantung di leher Pei Qiqi, mereka semua terdiam.     

Tidak ada yang menduga kalau Tang Yu ternyata sudah mengambil keputusan.     

Lin Yun juga datang ke sana. Dia tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu.     

"Bu, aku akan membawa Qiqi pulang dulu!" Suara Tang Yu sedikit serak.     

Pei Qiqi tampaknya tidak mendapatkan luka yang terlalu parah, tetapi traumanya masih cukup serius. Tang Yu sudah meminta Meng Qingcheng untuk memanggil dokter ke Xiacheng.     

Lin Yun mengangguk.     

Mau tak mau, dia diam-diam menghela napas. Dia sebenarnya tidak terlalu memedulikan urusan putranya, tapi Jinrong... tak disangka, ternyata juga menyukai gadis itu. Acara pernikahan hari ini berubah ricuh dan berantakan seperti ini. Bagaimana mereka bisa bertemu kalau kelak sudah berkeluarga masing-masing?     

Tang Yu menggendong Pei Qiqi dan hendak meninggalkan gudang itu. Pei Huan juga ikut datang sambil menopang perutnya yang sudah membuncit.     

Keluarga Lin sudah cukup muak dengan sikap Pei Huan yang seenaknya sendiri.     

Bahkan, meskipun Jin Rong bukanlah anak yang berperilaku baik, namun semua ini tidak akan terjadi jika gadis itu tidak membuat rencana yang terlalu dalam.     

Pei Huan memandang Tang Yu, yang sedang menggendong Pei Qiqi. Dia mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan berteriak. "Pei Qiqi, apakah kamu senang sekarang? Hidupku dan satu-satunya pernikahan yang sangat aku impikan, semuanya hancur karenamu!"     

Dia mengangkat tangannya dan hendak melayangkan tamparan ke arah Pei Qiqi!     

Tang Yu menangkap lengan Pei Hua dengan satu tangan, kemudian menghempaskannya hingga tubuh wanita terhuyung ke samping, tak peduli meskipun Pei Huan sedang hamil.     

Pei Huan saja tidak bisa menghargai dirinya sendiri, apalagi orang lain, tentunya tidak akan mau menghargainya.     

Untungnya, ibu Lin Jinrong cukup baik dan langsung menopang di belakangnya.     

"Berani menyentuhnya lagi, aku akan membuatmu menyesal!" Tang Yu berkata dengan suara rendah dan berjalan keluar dari pabrik yang terbengkalai itu.     

Orang-orang di sana ada yang terkejut dengan apa yang terjadi barusan, dan ada juga yang menangis keras, membuat suasana menjadi semakin ricuh.     

Lelucon ini perlahan-lahan telah berakhir.     

 ...     

Tian Tian diikat ke kursi yang sebelumnya ditempati Pei Qiqi, dengan luka yang dalam di wajahnya.     

Dia menutupi wajahnya dan menjerit kesakitan.     

Tapi, tidak ada satu orang pun yang memedulikannya. Mereka membiarkan luka di wajah wanita itu berdarah-darah.     

Tian Tian dikurung di sini selama satu malam. Ketika cahaya fajar muncul, Tian Tian telah menjadi gila.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.