Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Laki-laki Simpanan Zhou Meilin (2)



Laki-laki Simpanan Zhou Meilin (2)

0Wanita itu tidak layak untuk Pei Minghe. Pei Qiqi ikut sedih untuk ayahnya itu.     
0

Keluarga yang selama ini Pei Minghe nafkahi dengan mati-matian ternyata sudah mengkhianatinya sedari awal.     

Ketika tiba di ruang tengah vila, dan melihat wajah Pei Minghe yang tampak lembut dan tak berdosa, Pei Qiqi tertegun untuk waktu yang lama.     

Pei Minghe mengeluarkan dua piring makanan ringan dari dapur dan meletakkannya di depan Pei Qiqi. Dia terlihat sangat senang melihat kehadiran putrinya. "Cepat makan, mumpung bibimu tidak ada di sini."     

Pei Qiqi memandang pria jujur ini. Pei Minghe harus bersembunyi-sembunyi dari Zhou Meilin untuk dapat memperlakukan Pei Qiqi dengan baik, sedangkan Zhou Meilin si wanita jahat itu berada 200 meter dari rumahnya. Dia sedang bergoyang di dalam mobil dengan pria lain!     

Mata Pei Qiqi menatap lurus ke mata Pei Minghe, dan dia berkata dengan suara yang begitu datar, "Ayah, apakah Ayah tahu Bibi pergi ke mana?"     

Pei Minghe juga memperhatikan ada yang aneh dari ekspresi Pei Qiqi. Senyum di wajahnya perlahan membeku... Raut mukanya yang sebelumnya cerah menjadi kaku, dan otot-otot di wajahnya bergetar tajam. Setelah waktu yang lama, dia perlahan-lahan menyunggingkan senyuman, tapi senyumannya itu tidak tampak sealami tadi. "Apa lagi yang dia lakukan kalau bukan bermain mahjong dengan teman-teman gengnya atau menghambur-hamburkan uang untuk kesenangannya sendiri? Selain itu, tidak ada lagi!"     

Pei Minghe berbicara sambil menatap Pei Qiqi dengan hati-hati.     

Dalam hatinya, Pei Qiqi tahu bahwa ayahnya mungkin tidak mengetahui hal-hal yang sudah dirinya ketahui tentang Zhou Meilin.     

Bibir Pei Qiqi sedikit bergetar. Dia ingin berpura-pura baik-baik saja, tetapi ekspresinya tetap tidak bisa diajak kompromi.     

Pei Minghe termenung, tenggelam dalam pikirannya sendiri untuk waktu yang lama. Kemudian dia baru mengangkat pandangannya. Wajahnya tampak lebih tua sepuluh tahun dari usianya yang sesungguhnya. Dengan suara yang agak berat, dia berkata, "Qiqi, pertama-tama, aku minta maaf atas nama bibimu. Dia harus melalui saat-saat yang buruk selama bertahun-tahun ini. Jadi, jika sekarang dia bisa mendapatkan kebahagiaannya, itu adalah hal yang baik!"     

Pei Minghe mengulangi ucapannya lagi, seolah menghibur dirinya sendiri, "Ya, itu juga hal yang baik."      

Saat mengatakan itu, dia mencari pisau buah dan memotong apel untuk Pei Qiqi. Pei Minghe adalah tipe orang yang suka mengupas seluruh kulit apel sebelum memakannya. Tidak lama kemudian, dia membawa sepiring apel yang sudah terpotong menjadi beberapa bagian.     

Pei Qiqi duduk berhadap-hadapan dengan ayahnya.     

Pei Minghe tersenyum enggan dan menurunkan pandangannya. "Qiqi, lebih baik berpura-pura tidak tahu mengenai hal ini... Dengan begini, hidup akan terasa lebih mudah."     

"Ayah…" Pei Qiqi menekan bibirnya menjadi garis lurus, dan matanya kini terasa panas.     

Pei Qiqi dulu mengira kalau dirinya sudah membantu Pei Minghe. Tapi, sekarang dia baru tahu bahwa uang 100 juta yang didapatkannya dari menjual diri ke Tang Yu… ternyata dipergunakan Zhou Meilin untuk menghidupi selingkuhan yang sepuluh tahun lebih muda itu.      

Tentu ada kesedihan di hatinya, tetapi dia sendiri juga tidak menemukan jalan keluarnya. Apalagi, tidak dapat mengatakannya pada Pei Minghe.     

Pei Minghe mengangkat tangannya setengah, namun ia mengurungkan niatnya dan perlahan kembali menurunkan tangannya, dengan kesedihan di wajahnya. "Mari kita tetap bersama dalam keadaan seperti ini. Ayah hanya berharap kamu dan Pei Huan dapat menemukan keluarga yang baik."     

Pei Qiqi melihat sorot mata ayahnya yang tidak berdaya. Tidak ada pilihan yang lebih baik dan mentolerir perbuatan keji Zhao Meilin itu. Garis mata Pei Minghe tampak sedikit keruh.     

Pei Qiqi juga tahu bahwa sebagian besar alasan mengapa Pei Minghe diam-diam menanggung semuanya dengan sabar adalah karena dirinya. Ayahnya khawatir tentang masa lalu Pei Qiqi, dan apakah dia bisa tinggal di rumah Keluarga Pei lagi.     

Tapi, Pei Minghe tidak tahu kalau dari awal Pei Qiqi sudah tidak bisa bertahan tinggal di rumah ini.     

Jika dia adalah Pei Qiqi yang dulu, dia mungkin akan mencabik-cabik wajah Zhou Meilin. Tetapi, sama seperti Pei Minghe yang peduli padanya, dia juga peduli pada Pei Minghe. Pei Minghe memikirkan konsekuensinya kalau ia melakukan hal itu.     

Saat Pei Qiqi keluar dari rumah, dia merasa sangat berat untuk meninggalkan ayahnya      

Zhou Meilin juga kebetulan telah kembali dengan menenteng tas kecil.     

Meskipun Zhou Meilin sudah membersihkan semuanya, wajahnya tetap tampak merah secara tidak normal.     

Pei Qiqi telah memahami kebenaran masalah ini sejak waktu yang lama, dan tentu saja mengetahui alasannya.     

Dia berdiri diam dan menatap Zhou Meilin. Zhou Meilin berujar dengan suara melengking dan nada yang mencurigakan, seolah menyembunyikan sesuatu, "Oh, mau pergi, ya... Setelah melihatku datang, kenapa kamu malah mau pergi? Apakah kamu takut…"     

Sebenarnya Zhou Meilin ingin berkata, 'Apakah kamu takut kalau aku meminta uang padamu?'      

Tapi dia tiba-tiba teringat Pei Minghe dan segera menutup mulutnya.     

Pei Qiqi menekan bibirnya menjadi garis lurus. "Aku pergi dulu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.