Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Anak Domba Yang Akan Disembelih (2)



Anak Domba Yang Akan Disembelih (2)

0Tang Xin menyunggingkan senyuman manis. "Biasa, yang dilakukan para perempuan. Untuk apa lagi seorang gadis harus minum vitamin kalau bukan demi menjaga kecantikan?"     
0

Pei Qiqi mengerutkan keningnya. "Kamu kan masih remaja, tidak perlu minum obat seperti itu!"     

Tang Xin memiliki penampilan luar yang tampak yang imut seperti tuan putri, namun sebenarnya di dalam hatinya dia begitu konyol dan lucu. Mendengar kata-kata itu, dia segera melompat menghampiri Pei Qiqi. Tangan kecilnya memeluk lengan Pei Qiqi dan menggosoknya seperti anak kucing. "Qiqi, kamu perhatian sekali padaku!"     

Seluruh tubuh Pei Qiqi menolak dengan enggan dan segera mencoba melarikan diri dengan panik.     

Ternyata Tang Yu benar, dia takut pada Tang Xin.     

Pei Qiqi takut kalau dirinya… bisa menyukai Tang Xin.     

Kembali di kamar tidur, Tang Yu sedang setengah bersandar di kepala tempat tidur dan hanya mengenakan jubah mandi. Dia memegang rokok di tangannya, namun rokok itu tidak dihisapnya. Dia hanya menjepitnya di antara jari-jarinya yang ramping dan membiarkan ujung rokok itu terbakar.     

Satu tangannya yang lain memegang ponsel, sepertinya sedang menonton berita.     

Mendengar langkah kaki Pei Qiqi, dia mengangkat pandangannya dan menatap gadis itu. "Tang Xin sudah tidur?"     

"Ya," ujar Pei Qiqi dengan singkat, kemudian dia membuka selimut dengan hati-hati dan berbaring dengan kepala yang kebetulan menempel di pinggang Tang Yu.     

Tang Yu masih mempertahankan postur awalnya dan menunduk untuk menatap Pei Qiqi. Kemudian dia meletakkan setengah rokok di antara bibirnya dan menarik napas keras beberapa kali. Dia sudah selesai merokok hanya dalam waktu singkat.     

Dia mematikan puntung rokoknya dan meredupkan lampu samping tempat tidur, tetapi tidak mematikannya sepenuhnya.     

Pandangan depan Pei Qiqi berubah gelap. Kemudian, tangan kecilnya mencengkeram bagian depan bajunya sendiri. Karena telah tinggal bersamanya untuk waktu yang lama, dia mengerti kebiasaan Tang Yu di saat seperti ini.      

Jelas, barusan Tang Yu sedang menunggunya.     

Benar saja, kini Tang Yu menempel erat di belakang tubuhnya     

"Jangan…" Pei Qiqi tersentak ringan, dan tangan kecilnya berusaha menahan tangan Tang Yu dengan sekuat tenaga agar tak bisa bergerak.     

Tapi, bibir Tang Yu menekan bahu kurus Pei Qiqi, dan suaranya terdengar sangat serak, "Kenapa?"     

Pei Qiqi merasakan panas yang tak terlukiskan. Dia setengah menutup matanya, dan suara seraknya tak tertahan, "Tang Xin ada di sebelah... dia bisa mendengar kebisingan kita!"     

Saat dia berbicara, pria di belakangnya itu berhenti bergerak.     

Pei Qiqi menghela napas lega, dan tangan kecilnya juga lebih rileks.     

Kini Tang Yu melepaskan Pei Qiqi sepenuhnya, kemudian dia duduk sambil merapikan jubah mandinya. Setelahnya, dia mengangkat selimut, turun dari tempat tidur, dan berjalan keluar pintu...     

Pei Qiqi terus melihat ke arah pintu dengan mata terbuka lebar, seperti anak domba yang akan disembelih     

Dalam waktu kurang dari lima menit, Tang Yu sudah kembali lagi. Dia menutup pintu secara perlahan dan menguncinya... Saat mendengar suara itu, Pei Qiqi langsung menyadari bahwa dia akan dijatuhi hukuman mati.     

Tang Yu menekan punggungnya ke panel pintu dan tersenyum tipis padanya. "Tang Xin sudah tidur.     

Bulu mata Pei Qiqi bergetar ringan, seperti dua kipas kecil yang tebal di bawah cahaya redup. Tampak sangat menggoda.     

Tang Yu berjalan menghampiri Pei Qiqi dan duduk di sisi ranjang. Dia mengangkat alisnya, lalu menggendong tubuh Pei Qiqi ke dalam pelukannya.     

"Tang Yu!" Pei Qiqi tidak berani melawan. Dia hanya bisa memohon pada laki-laki ini untuk melepaskannya     

Tapi, Tang Yu adalah pria yang sudah dewasa. Apalagi, dia belum pernah melakukan kontak fisik yang intim dengan seorang wanita sebelumnya. Bagaimana mungkin dia bisa melepaskan Pei Qiqi dengan mudah ketika tubuhnya sedang sangat bergairah seperti ini?     

Tang Yu benar-benar menyalurkan hobi seksnya. Dia tidak membiarkan Pei Qiqi tidur sampai larut malam.     

Pei Qiqi terbaring lemah di pelukan Tang Yu. Kelopak matanya berwarna merah muda, dan dua tetes air mata membasahi bulu matanya yang lentik dan bergetar sangat halus dan lembut.     

Tang Yu merasa benar-benar sangat puas... Dia memeluk gadis itu sambil menggodanya untuk sementara waktu.     

Gadis muda itu sangat mudah untuk dibujuk, karena di umur semuda ini, mereka cenderung begitu mudah memaafkan kesalahan orang lain. Tang Yu, pria dewasa yang sukses, sedang mencoba membujuk gadis bernama Pei Qiqi. Ini sungguh sangat menyenangkan bagi Tang Yu.     

Tang Yu terus membujuknya seperti ini sampai Pei Qiqi dalam keadaan setengah sadar karena mau tidur. Tang Yu tiba-tiba menekan leher kecilnya dan bertanya dengan suara lembut, "Qiqi, apakah kamu berselingkuh?"     

Pei Qiqi langsung terbangun dalam sekejap, bahkan bulu kuduknya berdiri tegak.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.