Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kemewahan Sederhana (3)



Kemewahan Sederhana (3)

0Tang Xin menggosok-gosokkan kepalanya seperti anak anjing, hingga rasanya hampir menggerogoti Pei Qiqi.     
0

Tang Yu tersenyum dan berkata, "Ayo!"     

Apakah ini penolakan terselubung dari Tang Yu?     

Tang Xin mengikuti kakaknya dengan patuh. Pei Qiqi juga sudah menghabiskan makanannya.     

Mereka turun ke lantai bawah bersama-sama. Pei Qiqi melihat ke arah Tang Xin, lalu dia ingin duduk di kursi bagian belakang mobil.     

"Tang Xin masih belum dewasa. Kamu duduk di depan saja!" ujar Tang Yu sambil menatapnya.     

Pei Qiqi hanya bisa menurutinya dan berpindah duduk di depan, sedangkan Tang Xin duduk di belakang sambil memegang bagian sandaran kursi depan dengan bersemangat. Dia ingin mengobrol dengan Pei Qiqi.      

Pada awalnya, Pei Qiqi merasa bahwa Tang Xin adalah anak yang sangat aktif. Kemudian, setelah mengetahui bahwa Tang Xin tidak pernah pergi ke sekolah, dia menyadari bahwa Tang Xin hanyalah anak yang kesepian.     

Dia ingin bertanya mengapa Tang Xin tidak pernah pergi ke sekolah, tetapi hal ini bukan sesuatu yang bisa dia tangani sendiri.     

Tang Yu menghentikan mobil di gerbang Universitas B. Pei Qiqi turun dari mobil, Tang Xin duduk di mobil dan melambaikan tangan padanya.     

Tang Yu kembali melanjutkan mengemudi. Dari kaca spion, dia melihat bahwa Tang Xin masih menatap Pei Qiqi dari jendela pintu mobil.     

Tidak lama kemudian, Tang Xin menarik kepalanya kembali dan memandangi bagian belakang tubuh Tang Yu. "Kak, kamu sangat menyukai Qiqi, ya!"     

Tang Yu meletakkan jari-jarinya yang ramping di setir dan hanya tersenyum tanpa suara. Tanpa pikir panjang, dia langsung bergumam mengiyakan.     

Tang Xin segera mencondongkan tubuhnya dengan penuh semangat dan menempelkan wajahnya di telinga Tang Yu. "Kak, apakah kamu menyadari bahwa bentuk pantat Qiqi sangat melengkung, rambutnya sangat lurus, dan dadanya... juga sangat besar!"     

Tang Yu setuju dengan apa yang dikatakan Tang Xin ini. Tapi... dalam pikiran saat ini, yang Tang Yu ingat adalah tekad Zhao Ke untuk mendidik Tang Xin menjadi seorang wanita cantik yang bermartabat. Wanita itu sudah lama mengajarkannya, namun sampai detik ini telah gagal.     

"Tang Xin!" Telinga Tang Yu terasa panas mendengar ucapan frontal adiknya ini. Dia menegurnya dengan suara rendah.     

Tang Xin tidak berani mengatakan apa-apa lagi dan duduk kembali dengan patuh, tetapi beberapa saat kemudian dia tidak bisa menahan diri untuk kembali berbicara, "Qiqi memiliki pinggang yang juga sangat ramping."     

Tang Yu terlalu malas untuk menanggapi Tang Xin. Ketika tiba di perusahaan nanti, dia akan melemparkannya ke Xiao Ran...     

Xiao Ran dan Tang Xin sudah sangat akrab satu sama lain dan bersedia menerima dengan senang hati. Secara pribadi, dia sudah menyuruh orang lain menyiapkan banyak makanan ringan.     

Dulu, Tang Xin sangat senang saat berada di Shengyuan, karena ia bisa melarikan diri dari kendali Zhao Ke. Tetapi hari ini, dia hanya menghitung waktu dalam kebosanan. Dia menantikan dapat melihat Pei Qiqi yang datang lebih awal.     

Dia salah, seharusnya dia tadi meminta nomor telepon Qiqi agar bisa meneleponnya dan bertanya kapan Qiqi datang.     

Sekarang, dia tidak berani bertanya pada kakaknya.     

Tang Xin menghela napas tidak sabar sambil menopang dagu kecilnya.     

Dia tidak mengerti mengapa dirinya sangat menyukai Qiqi... Mungkin karena Qiqi adalah wanita yang disukai kakaknya.     

Ketika Pei Qiqi sudah selesai kelas, dia membawa tasnya dan hendak pergi. Chen Xinjie segera menyusulnya dengan terengah-engah. "Qiqi…"     

Pei Qiqi menghentikan langkahnya dan memandang Chen Xinjie. Dia menyunggingkan senyuman tipis.     

Chen Xinjie berjalan keluar bersamanya dan bertanya dengan nada menyelidik, "Qiqi, bagaimana kabar hubunganmu dengan Tang Yu akhir-akhir ini?"     

"Baik-baik saja!" Pei Qiqi menjawab dengan santai.     

Chen Xinjie merasa bahwa perlakuan Pei Qiqi padanya berbeda dari sebelumnya. Dia cepat-cepat berjalan beberapa langkah ke Pei Qiqi dan kembali berujar, "Qiqi, aku tidak bermaksud begitu. Aku hanya berpikir kalau kamu masih menyukai Lin Jinrong seperti dulu."     

Pei Qiqi menghentikan langkah kakinya lagi. Dia memandang Chen Xinjie dan berkata dengan perlahan, "Lin Jinrong akan menikahi Pei Huan. Bagaimanapun juga, Pei Huan dan aku adalah kakak adik."     

Pei Qiqi bukanlah orang yang tidak berprinsip dan mengesampingkan urusan antara dirinya dan Tang Yu. Bahkan, meskipun Pei Huan menggunakan trik licik untuk mendapatkan keinginannya dengan melakukan hubungan suami istri sebelum menikah bersama Lin Jinrong, namun tetap saja sekarang Pei Huan sedang hamil dan cepat atau lambat, mereka pasti akan segera menikah.     

Jika dia masih memiliki perasaan yang sama seperti dulu, hatinya sendiri yang akan hancur dalam rasa duka mendalam.     

Pei Qiqi tidak akan berpikir bahwa seorang Chen Xinjie memiliki niat tulus yang baik terhadapnya, tetapi dia juga tidak akan membuka semua aibnya kepada Chen Xinjie dengan mudahnya. Semua itu tidak ada untungnya bagi dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.