Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Siswa Terbaik (1)



Siswa Terbaik (1)

0Tang Yu tersenyum karena Pei Qiqi tak memberontak, lalu dia memperdalam ciumannya…      
0

Dia mendongakkan wajah Pei Qiqi lebih tinggi agar dirinya bisa mencium gadis itu lebih dalam lagi.     

Tang Yu belum pernah seperti ini sebelumnya... melakukan ciuman yang begitu dalam dan semakin dalam seperti ini.     

Pei Qiqi merasa takut, karena tidak hanya mendapatkan ciuman, namun sekarang jiwanya juga seperti dijelajahi oleh Tang Yu.     

Tubuhnya yang lemah tidak memiliki daya lagi hingga gemetaran. Dia merasa tidak nyaman.     

Dua tetes air mata mengalir dari sudut matanya… lalu, meluncur mengenai kulit mereka yang saling bersentuhan. Terasa dingin dan sangat tidak nyaman.     

Tang Yu terdiam sejenak. Meskipun dia tidak segera melepaskan Pei Qiqi, namun ciumannya melambat. Dia mencium Pei Qiqi dengan lembut seperti sedang membujuk supaya bisa mendapatkan apa yang dia inginkan.     

Pei Qiqi merasa dirinya sudah seperti tumbuhan duckweed yang tidak dapat menemukan akarnya.     

Dia hanya bisa bertumpu pada Tang Yu, dan tangan kecilnya melingkari leher pria itu. Pei Qiqi benar-benar tidak bisa melakukan perlawanan apapun. Dia hanya bisa menelan napas Tang Yu dengan susah payah.     

Setelah waktu yang lama, Tang Yu akhirnya melepaskan bibir Pei Qiqi, tetapi masih menunduk dan menekan dahinya.     

Tang Yu sendiri juga tidak dalam keadaan lebih baik. Napasnya naik turun tak beraturan, dan jantungnya berdetak lebih cepat.      

Karena ciuman barusan, mereka merasa bahwa suhu di dalam mobil meningkat. Ada aroma emosi di mana-mana.     

Tang Yu tidak tahu kapan dirinya mencondongkan tubuh ke depan, hingga saat ini seluruh tubuhnya menempel erat pada Pei Qiqi     

Tangan Pei Qiqi melingkari leher Tang Yu, dan jari-jarinya menggenggam erat kemejanya. Kemeja yang ia kenakan juga dinodai oleh lapisan keringat tipis.     

Tang Yu sedikit menjauhkan tubuhnya. Pei Qiqi merasa kedinginan… dia tidak mau melepaskan tangannya yang berada di leher Tang Yu dan terus memeluknya.     

Tubuh Tang Yu menegang, dan otot-ototnya terasa semakin kuat, tetapi dalam gelapnya malam ini, dia memanggil Pei Qiqi dengan suara yang sangat lembut. 'Sayang'.     

Wajah Tang Yu terbenam di rambut Pei Qiqi, dan dia membujuk dengan lembut, "Sayang, ayo turun dari mobil."     

Pei Qiqi membutuhkan waktu yang cukup lama hingga akhirnya tersadar dari lamunannya. Setelah dapat berpikir jernih, dia memandang Tang Yu dengan senyuman di matanya. Wajahnya sedikit merah, dan kemudian tangannya melepaskan Tang Yu.     

Tang Yu tertawa pelan. Dia turun dari mobil duluan, lalu berjalan ke sisi lain dan membukakan pintu untuk Pei Qiqi. Kemudian, dia membawa tubuh Pei Qiqi ke dalam gendongannya. Pei Qiqi bergerak-gerak tidak tenang. Tang Yu menepuk-nepuk punggungnya. "Menurutlah, jangan bergerak"     

Dia menggendong Pei Qiqi masuk ke dalam lift dengan tas kerja di satu tangan. Pei Qiqi hanya bisa memeluk lehernya agar tidak jatuh.     

Wajah mungilnya terkubur di dada Tang Yu seperti anak kucing, hingga membuat Tang Yu tak bisa mengendalikan jiwanya.      

Tang Yu menundukkan kepalanya dan tiba-tiba mencium bibir Pei Qiqi, seolah sudah tidak tahan lagi.     

Kali ini ciumannya tidak ganas dan brutal seperti saat di dalam mobil tadi. Tang Yu hanya mengecup bibir Pei Qiqi dengan ringan dan singkat.      

Tidak punya tempat untuk bersembunyi, sekarang Pei Qiqi hanya bisa menutupi wajahnya dengan lemah.     

Tang Yu mendorongnya ke dinding lift dan tersenyum bodoh.     

Wajah Pei Qiqi menempel di bahunya. Pei Qiqi meninju Tang Yu dengan pelan… melakukannya di sini sungguh terlalu menjijikkan.     

Lift akhirnya tiba di lantai apartemen mereka. Tang Yu setengah menggendong Pei Qiqi masuk ke dalam, lalu meletakkan semua barang bawaannya. Pei Qiqi sendiri sudah berjalan pergi menjauh darinya.     

Tang Yu tersenyum. Dia menuangkan segelas anggur merah untuk dirinya sendiri dan meminumnya perlahan.     

Setelahnya, dia mengambil jubah mandi dan masuk ke kamar mandi. Ketika dia sedang mandi, suasana di kamar tidur sangat sunyi.      

Tang Yu meletakkan arloji yang ia lepaskan dari tangannya ke meja samping tempat tidur dan melihat ada karya Pei Qiqi di sisi lain meja.     

Matanya sedikit menyipit. Dia tidak mengatakan apa-apa, tetapi berjalan ke ruang kerja.     

Pei Qiqi sedang duduk di ruang kerja sebelah sambil membaca buku. Ada selembar kertas di depannya.     

Tang Yu mendong pintu hingga terbuka. Pei Qiqi pun mendongak. Dia melihat… Tang Yu hanya mengenakan jubah mandi.     

Tang Yu perlahan menutup pintu dan berjalan mendekat ke arah Pei Qiqi. "Berapa lama lagi?"     

Pada saat ini, waktu sudah menunjukkan hampir jam 9 malam.     

Pei Qiqi menggigit pena di tangannya, menjawab dengan suara yang cukup pelan, "Sekitar dua jam lagi."     

Tang Yu tertawa tanpa bersuara, lalu duduk di sofa sebelah Pei Qiqi dan berkata dengan santai, "Baiklah, aku akan menemanimu di sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.