Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Jalan Hidup Pei Qiqi (4)



Jalan Hidup Pei Qiqi (4)

0Meng Qingcheng segera menghubungi Ketua Dewan Rumah Sakit Shengyuan, yang harus repot-repot keluar rumah sakit. Mendengar kalau itu adalah perintah dari Tang Yu, dokter pun bergegas pergi ke Xiacheng.     
0

Tang Yu mengambil selimut dan meletakkannya di tubuh Pei Qiqi, lalu menyandarkan kepala kecilnya ke kursi. Dia sendiri berpindah ke kursi pengemudi di depan.     

Pada saat ini, Tang Yu bertelanjang dada. Dia melepaskan kemejanya dan mengenakannya di tubuh Pei Qiqi. Gadis itu terbungkus selimut dan setengah berbaring di kursi belakang.     

Waktu berjalan sangat lama, seolah satu abad telah berlalu. Kemudian akhirnya Tang Yu memarkir mobil dengan aman di pintu apartemen Xiacheng     

Dia menggendong Pei Qiqi dengan hati-hati ke lantai atas, lalu langsung masuk ke kamar mandi dan menaruh tubuh Pei Qiqi di bak mandi yang berisi air hangat.      

Pei Qiqi mungkin menyadari sesuatu dan ingin mencoba melepaskan diri, tapi Tang Yu memeluknya lebih erat. Suaranya terdengar serak dan begitu tegas. "Menurutlah!"     

Pei Qiqi pun kembali tenang. Dia membuka matanya dan menatap Tang Yu. Seluruh tubuhnya gemetar tak terkendali. Suaranya juga terbata-bata, "Aku… akan masuk ke bak mandi sendiri."     

Namun Tang Yu malah tampak marah dan bersikukuh untuk melakukannya.     

Air hangat meresap ke tubuh dengan sangat nyaman. Pei Qiqi, yang awalnya gelisah, akhirnya perlahan-lahan menjadi tenang. Dia meringkuk di pelukan Tang Yu dalam diam… seperti seekor hewan kecil terlantar yang tidak memiliki rumah.     

Tang Yu menundukkan kepalanya menatap Pei Qiqi. Untuk sementara, dia menelan semua pertanyaan yang memenuhi benaknya.     

Dia berbaring di pelukan Tang Yu dengan sangat tenang, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Jari kelingkingnya berada di bahu Tang Yu.     

Pei Qiqi berada di dalam pelukan Tang Yu dengan posisi wajah menyamping, sehingga setiap hembusan napasnya mengenai dada Tang Yu.      

Hal itu membuat jantung Tang Yu semakin berdenyut keras, tapi dia hanya bisa tetap seperti ini, tidak peduli seberapa tidak mungkin dia bisa bertahan.     

Pada saat ini, bel pintu berbunyi. Pei Qiqi mengalihkan pandangannya ke arah Tang Yu. Pupil matanya yang bulat memberikan tatapan bertanya-tanya. Kebetulan saat itu Tang Yu masih belum sempat mengalihkan tatapan lembutnya, sehingga dirinya merasa salah tingkah. Dia berdeham pelan memecahkan kecanggungan, "Berpakaianlah."     

Tang Yu pelan-pelan melepaskan pelukan Pei Qiqi. Dia berdiri, lalu mengenakan jubah mandinya, berjalan keluar dan membukakan pintu.     

Ketua Dewan Rumah Sakit Shengyuan berjalan masuk dengan tubuh gemetar. Dia menyeka air hujan dari wajahnya. "Tuan Tang, bagian mana yang sakit?"     

"Di dalam!" ujar Tang Yu dengan santainya, kemudian dia membiarkan orang itu berjalan masuk lebih ke dalam ruangan. Dia menunjukkan jalan menuju ke kamar tidur utama.     

Kepala Rumah Sakit pun mengikuti Tang Yu dan mengganti sepatunya dengan sandal rumah dengan hati-hati.     

Pei Qiqi berbaring miring dalam keadaan mata terpejam. Seluruh tubuhnya terkubur dalam selimut yang tampak seperti awan putih. Hanya separuh wajahnya yang terlihat.     

Kepala Rumah Sakit tertegun. Dia tampak terpesona akan kecantikan Pei Qiqi.      

"Tadi dia kehujanan, mungkin sedang demam." Tatapan Tang Yu kini tertuju ke wajah Dokter He. Dokter He pun seketika tidak berani lagi menatap gadis cantik yang tertidur di atas ranjang itu. "Tuan Tang, saya cek suhu tubuhnya dulu."      

Sekarang, ganti Tang Yu yang memandangi Pei Qiqi. Tapi, hasilnya membuat Tang Yu terkejut, karena suhu tubuh Pei Qiqi sekarang mencapai 39 derajat.     

"Pertama, saya akan memberikan suntikan untuk menurunkan demamnya dulu, lalu memberinya obat. Kita lihat, apakah malam ini demamnya turun atau tidak. Jika masih tidak ada perkembangan, saya akan memasangkan jarum infus besok," saran Dokter He.      

Tang Yu tidak mengatakan apa-apa. Dokter He mengeluarkan suntikan penurun demam dari kotak obat yang dibawanya. Tang Yu duduk di samping tempat tidur dan menggulung lengan baju Pei Qiqi. Lengan Pei Qiqi yang putih dan ramping pun terekspos. Dokter He menguatkan diri untuk memberikan suntikan pada gadis cantik itu.     

Tidak lama kemudian, Pei Qiqi kebetulan membuka matanya dan tiba-tiba melihat jarum suntik yang tipis dan runcing.     

"Aku tidak mau disuntik," kata Pei Qiqi sambil berbalik. Gadis mungil itu mengubur dirinya di pelukan Tang Yu. Tangan kecilnya memeluk pinggang Tang Yu erat-erat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.