Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Jalan Hidup Pei Qiqi (5)



Jalan Hidup Pei Qiqi (5)

0Tang Yu tercengang. Dia baru menyadari kalau ternyata Pei Qiqi takut disuntik.     
0

Dokter He masih memegang jarum suntik di tangannya. Saat ini, dia merasa seperti tukang bantai manusia yang sangat ditakuti. Gadis muda yang sangat cantik dan imut itu seperti kelinci kecil polos yang ketakutan.      

Tidak tahu harus berbuat apa, akhirnya dia pun hanya bisa terdiam membeku sambil memegang jarum suntik dengan canggung.     

Tang Yu sendiri juga tidak berdaya. Dia meletakkan tangannya ke belakang tubuh Pei Qiqi dan membujuk gadisnya itu dengan suara rendah, "Suntikan itu akan membuat kondisi tubuhmu membaik."     

"Aku tidak mau disuntik." Pei Qiqi menjawab dengan asal, dan kepala kecilnya semakin tenggelam ke lengan Tang Yu. Rambut panjang Pei Qi yang menusuk permukaan kulit Tang Yu membuatnya merasa gatal.      

Tang Yu benar-benar tidak tahu bahwa Pei Qiqi bisa sangat ketakutan seperti ini. Dia pun menepuk-nepuk pelan punggung gadis itu, lalu membujuknya dengan suara yang lebih lembut, "Menurutlah, ini tidak sakit kok."     

Padahal terakhir kali, gadis ini tidak sampai ketakutan seperti ini.     

Mungkin karena sedang sakit, dia menjadi lebih lemah.     

Tang Yu tidak berbicara lagi. Dia mengulurkan tangannya untuk merapikan rambut Pei Qiqi yang berantakan dan menatap wajahnya. Terlihat Pei Qiqi sedang menutup matanya rapat-rapat, seperti merasa sangat tidak enak badan.      

Dan tampaknya, dia… sudah tertidur lagi.     

Tang Yu menggendongnya dengan hati-hati, lalu memberi isyarat ke Dokter He dengan matanya. Dahi Dokter He dipenuhi dengan keringat dingin karena gugup. Pelan-pelan, dia mendekat ke gadis yang sedang bersembunyi di pinggang Tang Yu itu, lalu menusukkan jarum suntik ke lengan atas Pei Qiqi dengan pelan.     

Dia bersumpah bahwa dirinya melakukannya dengan sangat berhati-hati dan begitu pelan.      

Tetapi, Pei Qiqi terbangun karena merasakan sakit akibat jarum suntik yang menembus kulitnya. Pei Qiqi bergerak sedikit. Dokter He mengingatkan Peiqi dengan suaranya yang dalam. Bahkan suaranya terdengar lebih ringan dari jarum. "Jangan bergerak."     

Dia melihat wajah kecil Pei Qiqi yang menawan. Rasanya Dokter He ingin memanggilnya Xiao Guaiguai (Gadis muda yang luar biasa cantik). Tetapi, jika dia sampai memanggil Pei Qiqi seperti itu, mungkin dirinya tidak akan menjabat lagi sebagai Ketua Dekan Rumah Sakit.     

Pei Qiqi tidak bergerak, namun dia menangis, dengan wajah kecilnya yang masih terkubur dalam pelukan Tang Yu.     

Pada saat ini, hati Tang Yu terasa sangat lembut melebihi apapun, seolah-olah seluruh hidupnya bergantung pada Pei Qiqi.     

Dokter He mencabut kembali jarum suntik, lalu menghela napas panjang. Kini dia merasa lega. "Setelah ini, Tuan Tang harus membantunya untuk minum obat."     

"Minum obat setiap 8 jam sekali. Jika demamnya turun, berarti tidak ada sesuatu yang parah. Tapi jika demamnya masih belum reda sampai besok pagi, Anda harus membawanya pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan infus." Tidak ingin membuat Tang Yu terlalu khawatir, Dokter He pun menjelaskan dengan lebih rinci lagi.     

Tang Yu pun mengangguk mendengarnya.     

Dokter He pergi sendiri, tidak berani menyuruh tuan rumah mengantarnya. Apalagi di satu sisi, Xiao Guaiguai masih harus dibujuk agar mau minum obat dan.     

Setelah Dokter He pergi, Tang Yu membelai lembut gadis kecilnya, yang menenggelamkan diri di dalam pelukannya. Kemudian dia menepuk-nepuk punggung Pei Qiqi untuk membuatnya nyaman. Setelah beberapa saat, dia mendapati kalau Pei Qiqi tertidur lagi.     

"Qiqi." Tang Yu memanggilnya pelan.     

"Hmm." Pei Qiqi hanya menjawab dengan gumaman. Tangan kecilnya memeluk pinggang Tang Yu dan mulai mengigau, "Ayah..."     

Tang Yu tercengang. Pei Qiqi memanggilnya ayahnya?     

"Ayah, Qiqi sakit…" Pei Qiqi mengangkat wajah kecilnya dan membenamkannya di leher Tang Yu. Tang Yu merasa seperti hampir disiram air panas.     

Sepertinya Pei Qiqi menganggap dirinya sebagai Pei Minghe.     

Entah kenapa, Tang Yu malah menepuk-nepuk punggung Pei Qiqi agar membuatnya tenang dan senang akan keberadaan ayahnya di sampingnya. "Ayah ada di sini... Menurutlah, akan aku ambilkan obat dulu."     

Pei Qiqi memeluknya erat-erat dan tidak mau melepaskannya. Tang Yu tidak memiliki cara lain lagi. Akhirnya dia mencium kening gadisnya itu dan berkata, "Menurutlah ya, bayiku."      

Suara Pei Qiqi terdengar begitu serak dan juga lembut, "Ayah, bisakah Ayah memanggilku bayi lagi?"     

Pei Minghe tidak berani memanjakannya seperti ini saat di depan Zhou Meilin. Tetapi sekarang dia sedang tidak enak badan. Dia ingin merasakan pelukan ayahnya dan dipanggil bayi lagi.     

Gelombang besar yang tak dapat dijelaskan dengan kata-kata pun melonjak di hati Tang Yu. Saking besarnya gelombang itu, rasanya Pei Qiqi hampir tenggelam.     

Gadis kecil yang lembut dan rapuh ini meminta Tang Yu untuk memanggilnya bayi... Pei Qiqi benar-benar menganggapnya sebagai ayahnya. Tetapi, Tang Yu tidak merasa senang sama sekali, bahkan dia justru merasa kasihan pada Pei Qiqi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.