Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu, Jangan Pergi (1)



Tang Yu, Jangan Pergi (1)

0Tang Yu menuruti permintaan Pei Qiqi untuk memanggilnya bayi lagi, kemudian dia berpikir sejenak. Dia sudah tidak memiliki cara lain untuk pergi mengambil obat. Karena Pei Qiqi tidak mau melepaskannya, akhirnya Tang Yu langsung menggendong tubuh Pei Qiqi, lalu tangannya bergerak menuangkan air untuk minum obat. Kemudian dia membawa Pei Qiqi kembali masuk ke kamar dan mendudukkan gadis itu ke pangkuannya untuk minum obat.     
0

Pei Qiqi merasa pahit di lidahnya, namun Tang Yu memaksanya untuk tetap menelan obat tersebut.     

Pei Qiqi ingin muntah, namun Tang Yu menggunakan sedikit tenaganya untuk membuat Pei Qiqi tidak mengeluarkan obat yang sudah ada di dalam mulutnya. Meski Tang Yu hanya menggunakan sedikit tenaganya, Pei Qiqi tetap tak dapat bergerak dibuatnya.     

Pei Qiqi terpaksa menelan obatnya. Tak mau membuat Tang Yu kesusahan lagi karena harus merawat dirinya yang sedang sakit, akhirnya dia meneguk semua obat hingga habis.      

Tang Yu memikirkan dirinya sendiri, yang sejak kecil hingga dewasa tidak pernah sekalipun bersikap baik pada siapapun. Bahkan dia tidak pernah membantu Tang Xin minum obat hingga seperti ini.     

Sampai akhirnya Pei Qiqi hadir di sisinya dan telah merubah segalanya. Tanpa disadarinya, kini Tang Yu telah berubah seperti ibu tua yang sangat perhatian.      

Setelah minum obat, Pei Qiqi kembali tenang dan lega, lalu tertidur lagi.     

Tang Yu duduk di sisi tempat tidur, lalu meletakkan cangkir di tangannya. Setelah menatap wajah Pei Qiqi dalam waktu yang lama, akhirnya dia berdiri.     

Tang Yu mengambil ponselnya sambil berjalan keluar kamar. Dia melakukan panggilan telepon ke nomor Meng Qingcheng. "Apakah kamu bisa memasak?"     

Meng Qingcheng sedang minum-minum di bar saat ini. Ketika mendengar ucapan Tang Yu ini, dia hampir menyemburkan anggur di mulutnya.      

Apa?     

Memasak?     

"Saya adalah asisten pribadi Anda saat di perusahaan, bukan pembantu rumah tangga." Meng Qingcheng mengeluarkan sebatang rokok dan menjepitnya di antara jari-jarinya yang ramping dengan terampil. Dia menghentikan gadis seksi di sampingnya dengan memberi isyarat dari sudut matanya.     

Saat Meng Qingcheng masih kebingungan di ujung telepon, Tang Yu sudah berjalan sampai di dapur. "Bisa atau tidak?"     

Suaranya menjadi lebih dingin.     

Meng Qingcheng menundukkan kepalanya, menyalakan rokok di mulutnya, lalu perlahan menghisapnya. "Saya hanya bisa memasak bubur."     

Tang Yu mengerutkan kening. "Kalau begitu, beritahu aku bagaimana cara memasak bubur."     

Rokok di tangan Meng Qingcheng bergetar, hingga hampir membakar jarinya sendiri… Apakah Tang Yu benar-benar akan memasak?     

Dia tidak sedang bercanda, kan?     

"Apa kamu akan memasak sendiri?" Meng Qingcheng akhirnya mengutarakan pertanyaan yang ada dalam benaknya.     

"Hmm." Tang Yu menjawab dengan gumaman sambil mengeluarkan sebuah panci dari rak. "Katakan, bagaimana cara memasaknya."     

Meng Qingcheng dalam hati merasa sangat konyol.     

Saat pertama kali memasak saja kau minta aku ajari, tapi saat pertama kali melakukan "itu", kamu tidak pernah menelepon untuk minta aku ajari!     

Namun, bagaimanapun juga, Tang Yu adalah manusia biasa. Tentu saja ada sesuatu yang tidak bisa dilakukannya.     

Sambil menjepit rokok dengan jari-jarinya Meng Qingcheng berbaring di sofa dan memberi instruksi secara perlahan, "Cuci beras dulu. Ya, cuci dua kali saja, kalau lebih dari itu, kandungan nutrisi dalam beras malah akan hilang."     

Jika tidak ada nutrisinya, setelah Pei Qiqi memakannya nanti… rasanya pasti tidak akan enak.     

Meng Qingcheng tersenyum bodoh. Gadis di sebelahnya tampak seperti pajangan yang tidak dianggap.     

Tang Yu adalah orang yang cerdas. Dia bisa langsung melakukan sesuatu meskipun baru diajari sekali saja. Pria itu hanya membutuhkan waktu setengah jam untuk memasak sepanci bubur yang sangat enak.     

Dia mematikan kompor, lalu segera kembali melihat keadaan Pei Qiqi. Ternyata gadis itu masih tidur.     

Tang Yu menopang tangannya di kepala tempat tidur dan memanggil Pei Qiqi dengan suara rendah, "Qiqi, bangun. Makanlah sesuatu untuk mengisi perutmu."     

Dia bangun, namun membenamkan wajah kecilnya ke dalam selimut lagi, kemudian tangan kecilnya terulur dan menampar wajah Tang Yu dengan cukup keras.     

Ini adalah pertama kalinya seorang direktur utama perusahaan, Tang Yu, ditampar oleh seseorang, terlebih lagi seorang… perempuan.     

Raut muka Tang Yu tampak begitu suram saat melihat tangan kecil yang meluncur ke bawah. Wajahnya dipenuhi garis-garis hitam, seperti karakter kartun yang tak berdaya dan tak membalas meski telah dipukul. Mengingat bahwa Pei Qiqi sedang sakit, Tang Yu pun tidak akan marah-marah.      

Pei Qiqi membungkus seluruh tubuhnya dengan selimut erat-erat. Meski begitu, dia masih tetap merasa kedinginan, dan wajah kecilnya pun tampak sangat pucat.      

Tang Yu membungkuk lagi. "Bayiku..."     

Saat Tang Yu memanggilnya seperti ini, dia merasa wajahnya panas karena malu sendiri mendengarnya. Dia bukanlah tipikal laki-laki yang sangat mudah tenggelam dalam rasa cinta yang dalam pada seorang wanita manapun. Dia tidak pernah memanggil siapapun dengan sebutan semanis ini.     

Pei Qiqi bergumam dengan suara yang tidak jelas, "Sakit."     

Seluruh tubuhnya terasa sakit dan sangat dingin.     

Giginya gemetar, dan dia mulai menangis pelan. Tang Yu pun sedikit memeluknya. Dia dapat merasakan tubuh Pei Qiqi yang begitu dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.