Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu, Jangan Pergi (4)



Tang Yu, Jangan Pergi (4)

0Bahkan meskipun dia tahu bahwa ada sesuatu yang mengganjal di hati Pei Qiqi, dan juga tahu bahwa ini bukan saat yang tepat, tetapi mana ada pria yang tahan jika ada gadis mungil dan begitu lembut yang melemparkan diri ke dalam pelukannya dan memohon padanya untuk mencintainya.     
0

Tang Yu hanyalah manusia biasa, yang tentunya tidak bisa menolak godaan besar seperti ini.     

Pada akhirnya, dia menuruti keinginan batinnya, namun dia juga memikirkan kondisi tubuh Pei Qiqi. Dia hanya berani "melakukannya" dua kali dengan lembut.     

Begitu semuanya sudah selesai, dia menarik diri dan beralih ke samping, lalu membawa tubuh mungil Pei Qiqi ke dalam pelukannya.     

Dia menenangkan diri untuk sementara waktu, kemudian menunduk dan menatap Pei Qiqi di pelukannya.     

Saat ini, Pei Qiqi tampak seperti habis keluar dari kubangan air. Keringat yang membasahi dahinya membuat rambut-rambutnya menempel pada wajahnya. Tubuhnya juga dipenuhi keringat kecil-kecil dan terasa lengket semua.     

Tang Yu mengulurkan tangannya dan menyisir rambutnya. Dia bergeser lebih dekat pada Pei Qiqi.     

Tercium aroma harum dan lembut dari seluruh tubuh Pei Qiqi saat ini. Tang Yu memberikan kecupan ringan di bibirnya dan berujar dengan suara serak, "Mau mandi?"      

Pei Qiqi berdeham tanpa tenaga. Dia membuka matanya dan menatap Tang Yu untuk sementara waktu, lalu menutup matanya lagi dengan tak berdaya. Kemudian dia baru menyahut, "Iya."     

Setelah selesai mandi bersama, Tang Yu menggendongnya kembali ke kamar tidur, dan waktu sudah menunjukkan jam 3 pagi.     

Sedangkan Tang Yu sendiri juga sudah kelelahan. Dia memeluk Pei Qiqi hingga tenggelam dalam tidur yang lelap.     

Keesokan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali.      

Pei Qiqi membuka matanya dan mendapati bahwa Tang Yu sedang bersandar di kepala tempat tidur sambil memegang ponsel dan berbicara dengan Xiao Ran. Pria itu hanya mengenakan jubah mandi.     

Tang Yu menunduk dan melihat Pei Qiqi yang sudah bangun. Dia tersenyum manis pada gadis itu, lalu mengucapkan beberapa patah kata singkat sebelum menutup telepon. "Sudah bangun?"     

Pei Qiqi masih menatap Tang Yu. Dia tidak ingin bergerak sama sekali karena tubuhnya sepertinya telah terkoyak.     

Seluruh tubuh rasanya sakit-sakit…     

Tang Yu meletakkan tangannya di dahi Pei Qiqi untuk memeriksa suhu tubuhnya, lalu berkata dengan lembut, "Sudah tidak panas lagi, tapi kamu harus tetap minum obat dua kali sehari."      

Setelah mengatakannya, Tang Yu membuka selimut dan turun dari tempat tidur. Tangan kecil Pei Qiqi meraih ujung bajunya.     

Tang Yu sedikit terkejut. Dia berbalik dan menatap Pei Qiqi, kemudian dia tersenyum. "Aku sudah meminta izin pada pihak sekolah agar kamu tidak masuk kelas."     

"Tidak!" Yang mengejutkan, suara Pei Qiqi terasa begitu serak. Dia sendiri juga tidak tahu mengapa dirinya menghentikan laki-laki itu pergi. Dia hanya merasa ingin ditemani seseorang pada saat ini.     

Meski dia adalah Tang Yu, yang hanya menginginkan tubuhnya.     

Tang Yu menghela napas dalam hatinya, lalu kembali berbaring. Pei Qiqi reflek meletakkan wajah kecilnya di antara dada dan perut Tang Yu.     

Hati Tang Yu sedikit melunak. Dia mengulurkan tangannya untuk membelai rambut hitam Pei Qiqi, kemudian dia tersenyum. "Ada apa?"     

Pei Qiqi menggelengkan kepalanya dan hanya bersandar pada Tang Yu tanpa mengucapkan apa-apa.      

Tang Yu menepuk Pei Qiqi dan berkata, "Akan aku ambilkan obat untukmu. Tunggu sebentar, ya."     

Pei Qiqi jarang membantah apa yang diperintahkan Tang Yu, namun sekarang, tangannya malah memeluk Tang Yu lebih erat lagi. Hanya dalam sesaat, dia dapat merasakan tubuh Tang Yu diam-diam berubah.     

Pada saat ini, Tang Yu juga dalam situasi yang sulit. Sikap Pei Qiqi yang tidak mau berpisah dengannya ini… telah membangkitkan gairahnya untuk kedua kalinya.      

Sebenarnya dia sedikit kesal, tetapi dia juga tidak mau bersikap brutal pada gadis ini. Dia menjauhkan Pei Qiqi dari tubuhnya dan segera berjalan keluar, lalu menuangkan air putih untuk Pei Qiqi minum obat.     

Pei Qiqi juga tidak mau bersikap aneh lagi. Akhirnya dia pun meminum obatnya.     

Tang Yu mengambil cangkir dari tangan Pei Qiqi dan berkata, "Setelah sarapan, tidurlah sebentar!     

Ini baru jam sembilan, tapi sebenarnya dia baru tidur selama 6 jam.      

Pei Qiqi menatapnya dan bertanya dengan tatapan polos, "Apakah kamu tidak pergi bekerja?"     

Tang Yu langsung menjawab tanpa pikir panjang. "Yah, terlalu lelah. Aku akan berangkat setelah jam makan siang saja."     

Pei Qiqi teringat akan apa yang terjadi semalam. Wajahnya terasa panas dan memerah. Dia tidak berbicara lagi untuk waktu yang lama.     

Tang Yu menghampirinya dan menepuk kepalanya dengan lembut. "Mandi dulu, lalu sarapanlah."     

Pei Qiqi mengangkat selimut dan bangun dari tempat tidur, namun kepalanya terasa begitu pusing, sehingga dia duduk kembali.     

Pada saat yang sama, wajahnya tampak sangat pucat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.