Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu, Jangan Pergi (5)



Tang Yu, Jangan Pergi (5)

0Tang Yu mengulurkan tangannya untuk memeluk Pei Qiqi. Tiba-tiba dipeluk seperti itu, Pei Qiqi pun berseru terkejut dan mengulurkan tangannya untuk balas memeluk leher Tang Yu.     
0

Pei Qiqi menundukkan kepala dan melihat wajah tampan Tang Yu. Ada warna kehijau-hijauan di dagunya yang bersih bekas dicukur, membuatnya semakin terlihat seksi. Di atasnya, ada bibir tipis yang indah... Terutama di bawah cahaya matahari pagi seperti ini, ketampanannya bertambah berkali-kali lipat dari biasanya.     

Jantung Pei Qiqi berdetak semakin cepat. Dia menurunkan pandangannya karena salah tingkah, tidak berani menatap Tang Yu lebih lama lagi.     

Tang Yu menggendongnya sampai ke kamar mandi, lalu menurunkan tubuhnya. "Aku akan menunggumu di luar."     

Wajah Pei Qiqi memerah malu. Dia hanya menjawab dengan gumaman pelan.     

Tang Yu adalah pria yang memperhatikan privasi seseorang, jadi dia akan memberikan Pei Qiqi waktu untuk sendiri, sedangkan dirinya berdiri di luar sebentar.     

Pei Qiqi menyalakan air dingin dan menggunakannya untuk membasuh wajahnya. Dia merasa lebih baik sekarang.     

Dia mengangkat matanya dan melihat pantulan wajahnya di cermin, tapi yang muncul malah perpaduan wajahnya dengan wajah Zhao Ke yang saling tumpang tindih.     

Wajah yang sama persis….     

Raut muka Pei Qiqi berubah begitu menderita, dan sorot matanya tampak penuh luka. Dia segera membasuh wajahnya dengan air dingin dengan panik.     

Dia tidak mau memiliki wajah seperti ini. Lebih baik dia tidak pernah tahu bahwa dirinya memiliki seorang ibu bernama Zhao Ke.     

Tang Yu bersandar di panel pintu tanpa bersuara. Alisnya sedikit mengernyit saat dia melihat penampilan Pei Qiqi yang tampak histeris.     

Pei Qiqi mendongak, melihat Tang Yu di cermin.     

Wajahnya telah terbasuh air dingin sepenuhnya. Dia menatap Tang Yu dengan penampilan berantakan seperti ini.     

Ini sungguh situasi yang sangat sulit.     

Setelah waktu berlalu cukup lama, Pei Qiqi berujar dengan suara yang datar, "Tang Yu, kita tidak seharusnya bersama."     

Tang Yu berdiri di sana tanpa menunjukkan banyak perubahan ekspresi.      

Pei Qiqi dan Tang Yu saling memandang melalui cermin. Dia berusaha keras untuk tetap bertahan, namun akhirnya tubuhnya perlahan jatuh ke lantai…     

Hujan deras itu membuat Pei Qiqi terkena pneumonia (infeksi yang menyerang salah satu atau kedua paru-paru, sehingga menyebabkan kantong udara di paru tersebut meradang) dan harus dirawat di rumah sakit selama setengah bulan     

Setelah kondisinya stabil, Tang Yu mencari seorang bibi untuk merawatnya. Bibi yang dipekerjakannya itu mengurus Pei Qiqi dengan begitu telaten. Tang Yu sendiri kadang-kadang juga datang untuk menjenguk Pei Qiqi.     

Pei Qiqi tidak berani memberitahu Pei Minghe tentang kondisinya karena takut membuat ayahnya itu khawatir. Bahkan dia lebih takut lagi kalau ayahnya sampai mengetahui hubungannya dengan Tang Yu.     

Terakhir kali berita tentang dirinya dan Tang Yu yang tersebar luas, mungkin Zhou Meilin sengaja menutup-nutupinya, sehingga Pei Minghe tidak tahu apa-apa.     

Pada hari keempat Pei Qiqi menjalani rawat inap, tepatnya pada hari Jumat, Chen Xinjie menelepon.     

Pei Qiqi melihat nama penelepon di layar ponselnya. Dia butuh waktu lama untuk mengangkatnya. "Xin Jie."     

Suara Chen Xinjie terdengar begitu cemas, "Qiqi, kamu tidak datang ke kampus selama beberapa hari ini. Aku dengar dari dosen bahwa kamu telah mengambil cuti sakit."     

"Ya." Pei Qiqi tersenyum tipis. "Tapi, aku sudah bisa masuk kelas beberapa hari lagi."     

Mungkin karena mendengar suara Pei Qiqi yang terdengar tidak bertenaga, Chen Xinjie akhirnya kepikiran. Dia bertanya dengan berhati-hati dan serius. "Qiqi, aku akan datang untuk menjengukmu, ya?"      

Pei Qiqi tidak segera menjawab.     

"Qiqi, ada apa? Bukankah kita adalah teman baik?" Suara Chen Xinjie terdengar kecewa.     

Pei Qiqi menurunkan pandangannya. "Tentu saja."     

Chen Xinjie tersenyum, dan perasaan kecewa yang muncul barusan seketika menghilang. "Kalau begitu, aku akan ke sana nanti."     

Sebelum Pei Qiqi sempat menanggapinya, dia langsung menutup panggilan.     

Pei Qiqi meletakkan ponselnya dan turun dari tempat tidur, lalu berjalan ke jendela kaca yang berukuran besar.     

Kalau dilihat dari sini, pemandangannya tampak sangat bagus. Pei Qiqi dapat melihat setengah bagian dari Kota B. Kamar VIP di rumah sakit dilengkapi fasilitas yang sangat lengkap. Baik tinggal di sini ataupun di apartemen Xiacheng, menurut Pei Qiqi rasanya tidak ada bedanya.     

Bagaimanapun, Tang Yu benar-benar memperlakukannya dengan sangat baik.     

Sampai-sampai Pei Qiqi tidak dapat membalas budi semua kebaikannya     

Pei Qiqi berdiri dengan tenang, tanpa menunjukkan banyak ekspresi di wajah kecilnya.     

Bibi Li, yang merawat Pei Qiqi, mendorong pintu dan berjalan masuk. Melihat Pei Qiqi berdiri di depan jendela, seketika wanita paruh baya itu tertegun, lalu segera berkata, "Mengapa kamu bangun? Penyakitmu sudah mulai membaik, jadi tolong berbaringlah supaya cepat sembuh!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.