Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Jika Kamu Hamil, Kita Akan Menikah (2)



Jika Kamu Hamil, Kita Akan Menikah (2)

Jantung Pei Qiqi berdetak kencang, dan… Chen Xinjie juga reflek langsung berhenti bicara.     

Bibirnya bergerak-gerak, seperti ingin mengucapkan sesuatu yang sulit untuk dilontarkan. Pada akhirnya dia berdeham memecah kecanggungan. "Qiqi, aku pulang dulu."     

Chen Xinjie mengambil tas ranselnya dan mengangguk ke arah Tang Yu, lalu pergi dengan terburu-buru.     

Melihat kedatangan Tang Yu, Bibi Li juga memberikan tatapan penuh arti dan tersenyum, lalu dia berkata, "Berhubung Tuan Tang sudah ada di sini, saya pamit pulang dulu."     

Tang Yu mengantar Bibi Li sampai di pintu ruang rawat inap Pei Qiqi. Bibi Li sepertinya melaporkan sesuatu padanya dan kemudian baru pergi.     

Pei Qiqi pun gelisah memikirkannya. Dia tidak tahu seberapa banyak yang telah didengar Tang Yu.     

Tang Yu menutup pintu, lalu berjalan menghampirinya dan duduk di samping tempat tidur. Dia meletakkan tangannya di dahi Pei Qiqi untuk mengecek suhu tubuhnya.      

"Apakah hari ini kondisimu lebih baik?"     

Setelah jeda sesaat, Tang Yu berbicara lagi, "Aku dengar dari Bibi Li kalau kamu turun dari tempat tidur tadi, benar begitu?"     

Nada bicaranya terdengar seperti sedang menginterogasi.     

Pei Qiqi merasa lega karena Tang Yu tidak marah-marah seperti yang ditakutkannya. Dia pun segera menjawab, "Kepalaku pusing karena sudah berbaring untuk waktu yang lama."     

Tang Yu tertawa pelan. "Kan kamu bisa tunggu sampai aku datang. Aku bisa menggendongmu turun dari tempat tidur."     

Dia mengatakan ini sambil mengusap lembut rambut Pei Qiqi. Tindakannya ini berhasil membuat hati Pei Qiqi gundah.     

Di saat pikiran Pei Qiqu kacau karena kegundahan dalam hatinya, Tang Yu berujar kembali dengan nada santai, "Barusan kudengar kalian menyebut nama Jin Rong. Apa yang terjadi padanya?"     

Pei Qiqi mengangkat kepalanya dan menatap Tang Yu, lalu dia menjawab perlahan, "Ya, Pei Huan hamil."     

Tang Yu sedikit mengernyit dan menatap Pei Qiqi untuk waktu lama.     

Pei Qiqi tidak tahu apa yang sekarang Tang Yu pikirkan. Entah kenapa, dia menjadi gelisah.      

Tiba-tiba, Tang Yu meletakkan telapak tangannya yang besar di perut Pei Qiqi.     

Pei Qiqi pun merasa terganggu dan reflek bergerak-gerak karena tidak nyaman.     

Terdengar suara Tang Yu yang begitu berat. "Apakah kamu ingin hamil?"     

Pei Qiqi seketika membelalakkan matanya. Dia tak percaya seorang Tang Yu mengatakan kalimat itu.     

Tang Yu tersenyum lembut. Dengan tubuh Pei Qiqi yang masih muda, jika dia berniat ingin membuatnya hamil sungguhan, mungkin tidak akan butuh waktu sampai beberapa bulan.      

Jika dia mempunyai anak dengan Pei Qiqi… tentu saja tidak akan dia tolak. Tapi, dia juga tidak akan memaksa Pei Qiqi untuk memiliki anak dengannya.      

Pei Qiqi jelas ketakutan. Tidak berselang lama, dia bertanya dengan lirih, "Jika… tidak sengaja hamil, bagaimana?"     

Tang Yu dan dirinya sangat sering melakukan hal 'itu'. Meskipun selalu ada tindakan pencegahan, tapi bukan hal yang tidak mungkin jika terjadi kecelakaan.     

Pei Qiqi tidak pernah berpikir sampai ke sini sebelumnya. Namun, begitu Tang Yu menyebutnya, dia langsung memikirkan hal ini.      

Dia tidak ingin suatu hari nanti, anak itu juga akan bernasib sama dengan dirinya.     

Tidak ada seorang pun yang menginginkannya!     

Tang Yu menunduk memperhatikan wajah mungil Pei Qiqi, yang tampak sedang tenggelam dalam pikirannya sendiri. Dia dapat melihat perasaan ketakutan dalam diri Pei Qiqi.     

Jari-jari Tang Yu yang indah masih menggerayangi tubuhnya. Pei Qiqi pun menggunakan tangan kecilnya untuk menghentikan tindakan laki-laki itu. "Tang Yu!"     

Pei Qiqi sangat jarang meneriakkan namanya seperti ini, terlebih lagi menolak saat Tang Yu sentuh. Dia selalu menghadapinya dengan sikap yang hampir sama setiap mereka bertemu.     

Tang Yu juga terkejut. Dia mengulurkan tangannya untuk menarik Pei Qiqi ke dalam pelukannya, dan tangannya yang besar menekan bagian belakang kepala kecil Pei Qiqi. "Jika memang hamil sungguhan, ya dilahirkan."      

Pei Qiqi tercengang dan ingin mendongak melihat raut muka Tang Yu. Namun, pria itu menekannya dan tidak membiarkan dia bergerak. Kemudian Tang Yu berujar dengan suara yang rendah dan pelan, "Pei Qiqi, saat waktu itu tiba, kita akan menikah."     

Pei Qiqi benar-benar terpana.     

Dan tangan Tang Yu menekannya lebih erat… hingga membuat Pei Qiqi benar-benar terkubur dalam pelukannya.     

Tubuhnya terasa sangat hangat.     

Tangan Pei Qiqi ragu-ragu untuk sesaat, namun pada akhirnya memeluk tubuh Tang Yu.     

Keputusan yang dikatakan Tang Yu barusan…     

Cukup untuk mengubah hidup Pei Qiqi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.