Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Jika Kamu Hamil, Kita Akan Menikah (5)



Jika Kamu Hamil, Kita Akan Menikah (5)

0Sedangkan untuk sekarang, jika anak ini terus-terusan muncul di sekitar Tang Yu, meskipun hanya untuk bersenang-senang, Zhao Ke tetap tidak akan mengizinkannya.     
0

Kini Zhao Ke tidak panik sendiri seperti terakhir kali mereka bertemu. Dia berbalik melihat rumah besar di belakangnya, kemudian pandangannya jatuh kembali ke wajah kecil Pei Qiqi. Dia berkata dengan dingin, "Kamu sendiri juga dapat melihat bahwa tanpa ada kamu, Tang Xin dan aku memiliki kehidupan yang lebih baik. Aku tidak ingin kehilangan semua ini. Pei Qiqi, tolong jangan hancurkan kebahagiaanku."     

Pei Qiqi tanpa sadar mengulang kata-kata Zhao Ke yang paling menusuk hatinya, "Kebahagiaan..."     

Ternyata, putrinya yang satunya bernama Tang Xin, seperti putri yang sempurna.     

Sedangkan dirinya… bermarga Pei...     

Pei Qiqi tersenyum tipis. "Dari dulu, kau tidak pernah memikirkanku, iya kan?"     

Dapat terlihat jelas dari wajahnya bahwa saat ini Pei Qiqi dipenuhi dengan kerinduan yang begitu dalam.     

Sejak kecil, dia tidak pernah merasakan kehadiran seorang ibu. Dia hanya pernah melihat Zhou Meilin membawa Pei Huan ke dalam pelukannya dan mencurahkan segala kasih sayang pada anaknya itu. Sementara padanya, Zhou Meilin selalu mengatainya dengan kata-kata kasar, seperti gadis murahan, pelacur kecil, dasar jalang dan lain sebagainya.     

Pei Qiqi ingat, ketika dia masih sangat kecil, dia tidak tahu apa sebenarnya arti dari segala makian yang selalu dilontarkan Zhou Meilin padanya. Dia sendiri juga tidak tahu kalau dirinya bukan anak kandung Zhou Meilin. Dia hanya berpikir, jika ia dapat bersikap lebih baik, mungkin saja Bibi dapat menyukainya dan mungkin juga dapat menyayanginya seperti saat memperlakukan Pei Huan.     

Sampai akhirnya dia mengerti, mengapa Pei Huan memanggil Zhou Meilin 'Ibu', sedangkan dirinya memanggilnya 'Bibi'. Setelah itu, dia tahu bahwa Zhou Meilin tidak akan pernah menyayanginya selayaknya anak kandung sampai kapan pun.      

Zhao Ke terkesima dengan raut wajah Pei Qiqi. Jantungnya berdebar kencang. Dia bukannya tidak merasakan emosi Pei Qiqi, tapi bagaimana dia bisa begitu mudahnya berhati lembut?     

Melakukan hal semacam itu dengan Pei Minghe hingga melahirkan Pei Qiqi adalah aib terburuk dalam hidupnya.     

Wajah Zhao Ke sangat dingin. "Tidak."     

Pei Qiqi terdiam, lalu mundur selangkah dan menertawakan dirinya sendiri, "Kurasa juga begitu…"     

Kemudian dia berbalik dan perlahan berjalan kembali ke arah kedatangannya tadi.     

Zhao Ke melihat Pei Qiqi akan pergi. Dia segera melangkah ke depan dan mengulurkan tangannya untuk menangkap pergelangan tangan kurus Pei Qiqi dengan erat. "Tinggalkan Tang Yu!"     

Pei Qiqi mengangkat matanya dan menatap wajah cantik Zhao Ke. Pada saat ini, karena sedang dalam emosi yang tinggi, dia tampak kehilangan penampilan aslinya.     

Bagaimana mungkin seorang ibu menunjukkan raut wajah seperti ini di hadapan anak kandungnya sendiri? Bagaimana bisa Pei Qiqi masih merindukan kehangatan kasih sayang darinya?     

Pei Qiqi menghentakkan tangan Zhao Ke dengan kasar dan tersenyum dingin. "Nyonya Zhao, aku tidak akan memberitahu siapapun bahwa dirimu adalah ibu kandungku, karena fakta itu juga sangat memalukan bagiku."     

Zhao Ke tertegun dan tidak menghentikan Pei Qiqi lagi. Pei Qiqi berjalan sangat cepat meninggalkan Zhao Ke, yang masih berdiri di sana.     

Zhao Ke memandangi punggung gadis cantik yang berjalan menjauh itu. Jantungnya berdebar-debar karena takut.      

Andai… andai saja ketika dia hamil Qiqi, orang itu dapat lebih menganggap penting keberadaannya serta bersikap lembut dan selalu menenangkannya, mungkin saja dia juga akan menyayangi anak ini.      

Tapi... tidak, orang itu tidak menginginkan anak dari dirinya. Berkali-kali… pria itu tidak menginginkan anak dalam kandungannya.     

Zhao Ke jadi memikirkan Tang Xin… memikirkan penyakit Tang Xin.     

Untuk sesaat, dia ingin Pei Qiqi tinggal bersamanya. Mungkin saja sumsum tulang belakang Pei Qiqi cocok dengan tubuh Tang Xin. Dengan begitu, bisa saja penyakit Tang Xin dapat disembuhkan.     

Tapi itu hanya terlintas sesaat, dan dia berubah pikiran lagi.     

Tidak… dia tidak mau mengambil resiko. Dia tidak ingin orang lain mengetahui hubungan antara dirinya dengan Pei Qiqi, apalagi sampai Zhi Yuan tahu riwayat masa lalu Tang Xin.      

Begitu semua itu terbongkar, dia tidak akan memiliki apapun lagi.     

Pada zaman sekarang ini, kemuliaan dan kekayaan dapat menghapuskan segala kasih sayang yang seharusnya diberikan kepada anak kandung. Zhao Ke pernah meninggalkan Pei Qiqi. Pada saat ini, sampai batas tertentu, dia mungkin saja juga dapat meninggalkan Tang Xin.     

Ketika Zhao Ke berjalan kembali ke vila, Tang Xin memiringkan kepalanya dan menatapnya dengan raut muka dipenuhi berbagai pertanyaan, kemudian gadis kecil itu bertanya dengan lembut, "Bu, siapa kakak barusan?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.