Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kecemburuan Tang Yu (1)



Kecemburuan Tang Yu (1)

0Zhao Ke seketika tersadar dan memandang Tang Xin. Dia menatap putrinya itu dalam diam untuk waktu yang lama.     
0

Tang Xin menjadi takut. Dia mengibaskan tangannya ke depan muka Zhao Ke. "Bu?"     

Zhao Ke kembali ke akal sehatnya dan berujar pelan, "Dia adalah wanita tunasusila (Wanita yang mengandalkan kecantikannya untuk merebut hati pria lain tanpa memikirkan pria tersebut sudah bersuami atau tidak. Selain itu, mereka mendapatkan kekayaan dengan menjadi penghangat tempat tidur laki-laki tersebut) kakakmu."      

Meskipun Tang Xin masih muda, dia juga tahu arti dari kata 'wanita tunasusila'. Terlebih lagi, ibunya dulu adalah wanita tunasusila ayahnya.     

"Tapi, Kakak masih belum menikah. Mungkin saja dia adalah pacar Kakak!" Tang Xin menggigit bibir bawahnya dan mengutarakan kebingungannya akan sebutan ibunya pada wanita barusan.     

Kata-kata Tang Xin ini membuat lubuk hati Zhao Ke yang terdalam terasa sakit. Dirinya dulu adalah wanita tercantik di Kota B, dan ada banyak laki-laki yang tergila-gila padanya, namun dia terlahir dari keluarga yang tidak mampu. Oleh karena itu, dia menjadi seorang wanita penggoda pria kaya yang sudah beristri.     

Tapi, hanya ada satu pria yang sangat ia cintai selama ini.      

Orang itu cukup terkemuka, namun tidak pernah menaruh hati padanya sama sekali.      

"Anak kecil tidak boleh terlalu banyak bertanya. Jangan beritahu hal ini pada ayahmu agar dia tidak marah, mengerti?" Zhao Ke segera berpesan sebelum Tang Xin bertanya lagi.     

"Ya." Tang Xin mematuhi perintah ibunya dan kembali melanjutkan melukis.     

Zhao Ke memperhatikan wajah cantik putrinya… dan tercengang.     

Pei Qiqi lebih mirip dirinya, sedangkan Tang Xin sangat mirip dengan orang itu.      

Ada rasa sakit di mata Zhao Ke, dan masa lalu muncul lagi dalam bayangannya seperti gelombang besar.     

Sekarang Pei Qiqi dalam perjalanan pulang. Dia butuh lebih dari dua jam untuk sampai ke rumah. Bibi Li tentu saja sudah sangat cemas dibuatnya. Ketika melihat Pei Qiqi, dia langsung memarahinya, "Sudah tidak membawa ponsel, pergi keluar lama sekali. Membuat orang lain khawatir setengah mati saja."      

Dengan tatapan kosong, Pei Qiqi menatap wajah menakutkan Bibi Li yang sedang memarahinya. Dia tertegun… mengapa ibu kandungnya tidak mempedulikannya seperti ini? Padahal kan Bibi Lan hanya orang asing baginya?     

Bahkan wanita jahat itu tidak basa-basi bertanya padanya mengenai bagaimana kehidupannya selama ini. Baik atau tidak?!     

Bibi Li berdeham, "Baiklah, kali ini aku akan memaafkanmu, tapi aku tidak bisa mentolerir jika terjadi hal serupa untuk kedua kalinya."     

Pei Qiqi mengulurkan tangannya dan memeluk wanita paruh baya itu. "Bibi Li, bolehkah aku memanggilmu Ibu?"     

Bibi Li terkejut, namun dia segera mengulurkan tangannya untuk membelai Pei Qiqi dalam pelukannya. "Anak ini, terserah kamu mau memanggilku apa."     

Kedua tangan Pei Qiqi menangkap lengan Bibi Li dan memasang senyuman di wajah kecilnya, "Aku akan memasakkan mie ayam untukmu. Terutama Tang Yu sangat menyukai masakanku ini."     

Pei Qiqi berlari ke dapur dengan gembira. Bibi Li memperhatikan tingkah gadis ini dari belakang. Perasaannya justru sangat masam melihat kesedihan gadis itu.     

Dia selalu merasa bahwa gadis ini memiliki kisah hidup yang kelam di balik senyumannya itu.     

Tang Yu akhirnya pulang setelah melakukan perjalanan bisnis selama tiga hari. Pei Qiqi dan Bibi Li sedang menonton televisi. Dia sudah menghadiri kelas kuliah siang tadi.     

Pintu terbuka, dan pak sopir membawakan barang bawaan Tang Yu ke dalam rumah, lalu langsung pergi. Tang Yu perlahan menutup pintu sambil melepas mantel dan melemparkannya ke samping.     

Pei Qiqi tertegun melihatnya. Dia benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari kepulangan Tang Yu dari perjalanan jauh.     

Bibi Li memiliki mampu membaca suasana dengan sangat baik. Dia berdiri dan tersenyum penuh arti, lalu berkata, "Tuan Tang pasti belum makan apapun. Saya akan menyajikan mie ayam yang dibuatkan Qiqi. Rasanya benar-benar sangat enak."     

Buatan Qiqi?     

Tang Yu membuka kancing kerah kemejanya sambil mengganti sepatunya dengan sandal rumah. Dia terus menatap Pei Qiqi. Tindakannya ini membuat jantung Pei Qiqi berdetak lebih cepat. Dia balas menatapnya dengan tatapan kosong. Melihat pemandangan ini, Bibi Li memilih untuk segera pergi ke dapur sambil tersenyum.     

Tang Yu berjalan mendekat dan duduk di sandaran tangan sofa di sebelah Pei Qiqi, lalu membungkuk dan mencium bibir kecil gadis itu. Dia berujar dengan suara yang rendah, "Aku kira kamu hanya akan memasak untukku."      

Setelah mengatakannya, dia menepuk-nepuk pelan pantat Pei Qiqi sebagai hukuman. Tepukan itu membuat Pei Qiqi berjingkat berdiri dalam sekejap.     

Bibi Li sudah selesai menyiapkan makan untuk Tang Yu. Dia melepaskan celemeknya dan berkata, "Kalau begitu, saya pulang dulu."     

Tang Yu mengangguk, lalu bangkit dan berjalan ke meja makan, sedangkan Pei Qiqi mengantar Bibi Li sampai ke pintu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.