Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Kecemburuan Tang Yu (2)



Kecemburuan Tang Yu (2)

0"Kamu tidak perlu mengantarku. Lebih baik temani Tuan Tang saja sana. Beliau sudah memperlakukanmu dengan sangat baik!" Bibi Li merasa tidak nyaman diantar Pei Qiqi seperti ini dan kembali menasehatinya      
0

Di umur Pei Qiqi yang masih muda, dapat terlihat jelas bahwa dia bersama Tang Yu bukan karena niat buruk. Bahkan jika mereka pada akhirnya tidak menikah, kalau dilihat hubungan percintaan di antara mereka sampai detik ini, tampaknya tidak akan ada masalah dalam kehidupan masa depannya.     

"Baik." sahut Pei Qiqi. Dia menunggu Bibi Li masuk ke dalam lift hingga pintu tertutup kembali     

Begitu dia berbalik, terdengar suara Tang Yu, "Kemarilah."     

Pei Qiqi tertegun untuk sesaat, namun ia segera berjalan menghampirinya dengan patuh.     

Pinggangnya yang ramping ditarik oleh telapak tangan yang besar hingga tubuhnya langsung terduduk di pangkuan Tang Yu.     

Tang Yu meletakkan sumpit di tangannya. Sebenarnya, dia masih belum mulai makan.     

Dipeluk oleh Tang Yu seperti ini membuat Pei Qiqi tidak berani bergerak ataupun menatapnya. Dia menundukkan kepala sampai begitu rendah.     

"Qiqi." Tang Yu mengangkat dagu kecil Pei Qiqi, memaksa gadis itu untuk melihat padanya.     

Pei Qiqi mendongak melihat ke atas. Matanya yang tampak berkabut, seperti awan tebal, menatap mata indah Tang Yu. Dia segera menurunkan pandangan dengan panik.      

Tang Yu tertawa pelan dan melepaskannya. Dia menepuknya pelan dan berujar dengan suara serak, "Siapkan air untuk mandi."     

"Ya," sahut Pei Qiqi dengan singkat, lalu berjalan cepat menuju kamar mandi.     

Dia menyalakan air untuk Tang Yu sambil memindahkan barang bawaannya untuk ditata di dalam ruang ganti. Tapi, dia melihat sebuah kotak kecil yang indah di bagian paling bawah koper.      

Pei Qiqi memandanginya dalam diam.     

"Itu untukmu, bukalah." Tiba-tiba terdengar suara Tang Yu. Entah sejak kapan pria itu sudah bersandar di pintu ruang ganti.     

Pei Qiqi menatapnya bingung, lalu membuka kotak tersebut.     

Di dalamnya ada sebuah kalung yang sangat indah bergaya retro dan dikelilingi oleh garis emas kuno yang rumit. Bagian tengahnya dipenuhi batu giok yang begitu mempesona. Dengan melihat sekilas saja sudah dapat ditebak kalau benda ini bernilai sangat tinggi.     

Tang Yu mengangkat rambut Pei Qiqi dan memasangkan kalung tersebut ke lehernya. Dia tersenyum melihat penampilan Pei Qiqi di cermin. "Kalungnya sangat cocok padamu."      

Jenis kalung batu giok sebenarnya tidak cocok untuk gadis muda, tapi ternyata sangat indah ketika dikenakan di leher kecil Pei Qiqi.     

Jari-jari Pei Qiqi membelai lembut kalung di lehernya. Entah kenapa dia merasa kalau kalung ini… bukan Tang Yu yang membelinya.     

Tentu saja, Tang Yu tidak akan memberitahu Pei Qiqi bahwa kalung tersebut sebenarnya dia ambil dari Kakek Lin, ayah Lin Yun, ketika dirinya pergi di Kota H kali ini.      

Kalung ini adalah salah satu koleksi neneknya yang sangat berharga. Sebelum Tang Yu pergi, Nenek berpesan kepadanya bahwa jika suatu hari nanti dia ingin memulai sebuah keluarga, dia harus memberikan kalung ini kepada gadis itu. Kalung ini dapat mengikat gadis itu supaya tidak bisa melarikan diri darinya.     

Sebenarnya, Tang Yu memiliki cara yang lebih baik dari itu, yaitu dengan membuat Pei Qiqi hamil.     

Tapi gadis ini masih terlalu muda, usianya masih 20 tahun. Dia masih belum cocok untuk mengandung anak.     

Tang Yu melepaskan rambut Pei Qiqi kembali terurai. Dia mencondongkan tubuhnya ke depan dan mencium lembut leher Pei Qiqi. Nada suaranya berubah sedikit serak, "Mau mandi bersama?"     

Wajah Pei Qiqi memerah malu dan tidak berani bergerak.     

Tang Yu mengulurkan tangannya dan menggendong tubuh mungil Pei Qiqi, lalu langsung berjalan masuk ke kamar mandi.     

Mungkin karena Pei Qiqi sakit terlalu lama dan mungkin juga karena Tang Yu sudah tidak bertemu dengannya selama tiga hari karena perjalanan bisnis, jadi dia tidak bisa menahan diri di kamar mandi. Tang Yu setengah memaksa, namun juga mencoba membujuknya secara perlahan, hingga akhirnya berhasil melakukan adegan selanjutnya yang sangat dinanti-nantikannya~      

Tangan kecil Pei Qiqi terulur memeluk leher Tang Yu. Suaranya begitu lemah dan terselip nada memohon, "Masuklah..." Bahkan beberapa patah kata saja begitu sulit untuk disuarakan di ruangan tersebut.     

Tang Yu menggigit kecil telinga Pei Qiqi dan tersenyum jahat, "Sayang, aku ada di sini..."     

Tangan kecil Pei Qiqi mengepal dan meninju keras punggung Tang Yu.     

Suara tawa Tang Yu terdengar begitu serak dan rendah. Dia berbisik di telinganya dan menghembuskan napas panas ke telinganya, "Mau di sini atau di kamar… kamu pilih salah satu."     

Bagaimana Pei Qiqi bisa menahan Tang Yu kalau sudah seperti ini, tetapi dia tidak ingin berada di sini karena pencahayaan yang terlalu terang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.