Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Dia Adalah Milikku! (1)



Dia Adalah Milikku! (1)

0Tang Yu tahu betul bahwa dirinya telah kehilangan kendali tadi malam, dan semua ini karena kedatangan Jin Rong...     
0

Sejak dirinya masih kecil, semua hal dalam kehidupannya berjalan lancar. Terlepas dari pernikahan Tang Zhiyuan dan Lin Yun yang pupus di tengah jalan, tidak ada satu pun yang membuatnya iri kepada orang lain.     

Tapi tadi malam dia merasakan sesuatu yang dinamakan cemburu. Sebenarnya dia cemburu pada Jin Rong.     

Meskipun Jin Rong dan Pei Qiqi tidak terlalu memperlihatkan kejanggalan di antara mereka, dan Pei Qiqi tampak sangat terkendali.     

Tetapi, sebagai seorang pria, dia memiliki perasaan yang sangat tajam.     

Tang Yu mengikat dasi dengan baik, lalu membungkuk ke hadapan Pei Qiqi. Bulu mata Pei Qiqi yang panjang bergetar aneh.      

Tang Yu mengulurkan tangannya dan mengusap-usap telinga mungil Pei Qiqi. "Aku berangkat kerja dulu."     

Pei Qiqi tidak bergerak. Tang Yu memberikan senyuman ringan, dan bibirnya yang tipis menempel pada kulit lembut di bagian belakang telinga gadis itu dan menggigitnya dengan pelan, lalu dia bergumam lirih, "Masih ada waktu luang. Kita lakukan sekali lagi, baru berangkat kerja, ya."     

Pei Qiqi seketika membuka matanya dan menatap Tang Yu dengan tatapan benar-benar sangat marah.     

"Aku sudah meminta izin agar kamu tidak masuk kuliah hari ini. Bibi Li juga akan kemari. Nanti panaskan sarapanmu sendiri, oke." Dia mencium dahi Pei Qiqi dan mengusap rambutnya lagi.     

Pei Qiqi tahu kalau Tang Yu telah menipunya. Dia menatap tajam ke arah laki-laki itu.     

Ini adalah pertama kalinya Pei Qiqi marah seperti anak kecil di hadapan Tang Yu. Hati Tang Yu pun melunak melihatnya. Rasa tidak senang yang memenuhi hatinya semalam juga sudah tak bersisa lagi. Dia mengusap-usap lembut pipi Pei Qiqi dan berkata, "Jika kamu melihatku dengan tatapan seperti ini lagi, maka aku benar-benar tidak akan melepaskanmu."     

Pei Qiqi menarik selimut hingga di bawah matanya. Tang Yu merasa bahwa gadis di depannya ini sangat lucu.     

Dia menciumnya lagi. "Jika kamu lelah siang nanti, tidak usah datang ke kantor."     

Pei Qiqi menggelengkan kepala dengan mata yang melotot tajam. Tang Yu akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium kelopak matanya. "Aku berangkat."     

Suaranya sudah berubah serak. Di dalam hatinya, Tang Yu tahu bahwa jika dirinya tetap tinggal di sana lebih lama lagi, maka kemungkinan besar ia tidak akan jadi berangkat ke kantor.     

Ketika Tang Yu berjalan keluar pintu, dia melihat jam tangannya. Waktu sudah menunjukkan jam 9 pagi. Padahal biasanya jam segini dia sudah berada di kantor.     

Pada jam 9.30 pagi, Tang Yu mengendarai mobilnya sampai di Shengyuan. Dia berjalan ke kantor pribadinya. Xiao Ran berjalan mengikuti di belakangnya sambil menyerahkan dokumen dan menjelaskannya.      

Tang Yu berjalan ke belakang meja dan duduk di kursinya sambil melemparkan mantelnya di sandaran kursi dengan santai. Tangannya memegang sebuah proposal dan membacanya.     

Tatapannya tertuju pada baris terakhir, dan alisnya mengernyit dalam, "Siapa yang mengusulkan ini?"      

Xiao Ran membungkukkan tubuhnya untuk membaca tulisan tersebut, lalu berujar hormat, "Tuan Tang yang mengusulkannya."     

Tang Zhiyuan?     

Meskipun Tang Zhiyuan sudah menurunkan jabatan padanya, tetapi saham Shengyuan masih dipertahankan 20% atas namanya.     

Tang Yu memegang 40% atas namanya, sedangkan Lin Yun juga memegang 10% bagian..     

Setelah Xiao Ran selesai berbicara, Tang Yu tidak berbicara lagi dan kembali memindai dokumen. Kemudian dia berdiri dan berjalan keluar dari kantor. Xiao Ran segera mengikuti di belakangnya.     

Tang Zhiyuan dan Lin Yun telah tiba di dalam ruang rapat, serta ada juga sekelompok pemegang saham lainnya.     

Hal yang paling menarik perhatian Tang Yu adalah Zhao Ke... Wanita itu duduk di samping Tang Zhiyuan.     

Tang Yu mengangguk ke arah Lin Yun dan kemudian duduk di kursi utama. Tindakannya ini membuat Tang Zhiyuan merasa tidak dihargai. Putranya ini seolah tidak menganggap keberadaannya.     

Dibandingkan Tang Zhiyuan, yang mau tak mau harus memendam kemarahannya, Zhao Ke bahkan lebih tidak senang lagi. Dirinya dan Tang Zhiyuan telah menikah selama lebih dari 10 tahun, namun selama ini Tang Yu tidak pernah menatapnya secara langsung.     

Awalnya, Tang Zhiyuan tak mau membawanya ke sini, tetapi Zhao Ke bersikeras untuk datang. Zhao Ke tahu bahwa Lin Yun akan datang, jadi dia harus mengawasinya dengan tegas.     

Dia tidak tahu bahwa Tang Zhiyuan tidak dapat melupakan mantan istrinya itu. Bahkan, Tang Zhiyuan terkadang memanggil-manggil nama 'Yun Yun' beberapa kali di dalam mimpinya. Zhao Ke merasa muak dan tidak sudi melihatnya.     

Pada saat ini, Lin Yun sedang duduk di seberang Tang Zhiyuan. Tang Zhiyuan sendiri juga terus memandanginya dari waktu ke waktu. Zhao Ke merasa sangat tidak nyaman. Dia ada di sini saja Tang Zhiyuan seperti ini, apalagi kalau dia tidak ada di sini. Entah apa yang akan terjadi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.