Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Penuh Kasih Sayang Seperti Bayi (2)



Penuh Kasih Sayang Seperti Bayi (2)

0Bagi Pei Qiqi, setidaknya Tang Yu masih memperhatikannya meski sedang berperan sebagai Direktur Utama.      
0

Kalau tidak, pria itu tidak akan datang ke sini untuk menyelamatkannya dan juga membawanya pergi.     

Pei Qiqi mengarahkan pandangannya ke atas. Seluruh tubuhnya sepenuhnya sadar bahwa di pundaknya... ada telapak tangan besar milik Tang Yu yang terasa hangat. Tang Yu merangkul bahu Pei Qiqi dengan santai dan membawanya keluar.     

Semua orang di departemen desain melihat mereka berdua berjalan keluar kantor. Direktur Utama menarik Pei Qiqi ke dalam pelukannya..     

Seperti sedang memeluk kekasih hatinya yang tersayang.     

Kenapa seorang bos besar bisa mencurahkan kasih sayangnya sampai seperti ini...     

Tang Yu menundukkan kepalanya dan bicara dengan suaranya yang serak namun terdengar santai, "Masih belum senang?"     

Pei Qiqi merasa hatinya melunak. Dia sedikit memalingkan muka dan menjawab, "Belum."     

Detik berikutnya, sebuah ciuman ringan menyentuh dahinya, dan suara Tang Yu terdengar dari atas kepalanya, "Aku sudah menciummu!" Kemudian, Tang Yu membelai rambutnya. Pei Qiqi merasa jantungnya berdetak lebih cepat, dan rasanya sungguh tak dapat dilukiskan dengan kata-kata.     

Dia mengangkat wajah kecilnya dan tidak menyadari bahwa dirinya masih berada dalam pelukan Tang Yu.     

Kemudian, Pei Qiqi dibawa sampai ke kantor Tang Yu. Tang Yu tidak mengatakan apa-apa, bahkan juga tidak meminta penjelasan mengenai hubungan antara Pei Qiqi dan Zhao Ke. Tang Yu hanya meminta Pei Qiqi untuk tinggal di kantornya. Sesekali, Tang Yu hanya mengucapkan beberapa patah kata padanya. Selain itu, kadang dia juga memintanya untuk menuangkan segelas air dan mengambil beberapa dokumen atau sesuatu yang lain.     

Pei Qiqi berada di kantor Tang Yu sampai jam 5 sore. Melihat Tang Yu yang tampaknya masih sibuk, Pei Qiqi pun berjalan ke sebelahnya.      

Tangan kecil Pei Qiqi menarik lembut lengan baju Tang Yu.     

"Ada apa?" Di dalam hatinya, Tang Yu tersenyum menghadapi tingkah gadis ini, tetapi dia tidak menunjukkan senyuman itu di wajahnya. Sayangnya, Pei Qiqi tidak tahu betapa lucu tingkahnya ini.     

Pei Qiqi berujar dengan suara serak, "Aku ingin pulang duluan."     

Biasanya, Tang Yu tidak memperbolehkannya pergi. Bisa-bisa Pei Qiqi ditahan di sini untuk makan malam bersamanya dan membaca buku untuk mengisi waktu luang menemaninya. Tetapi setelah kejadian hari ini, dia pikir Pei Qiqi mungkin membutuhkan waktu untuk sendiri. Terlebih lagi, dia bukan tipe pria yang suka terus-terusan mengawasi wanitanya setiap waktu.     

Pada akhirnya Tang Yu pun mengangguk, "Hati-hati di jalan."     

Kemudian dia berpikir sejenak dan menambahkan, "Aku mungkin pulang sekitar jam 8. Buatkan makanan untukku nanti."     

"Oke," jawab Pei Qiqi dengan singkat. Dia mengambil tas punggungnya dan berjalan menuju pintu. Dia sekarang sudah tidak memakai seragam dan tidak perlu berganti pakaian sebelum pulang. Dia mengenakan rok yang bersih dan tampak menyegarkan. Rambutnya diikat dengan gaya kuncir kuda. Penampilannya ini semakin menegaskan usianya yang masih sangat muda.     

Ketika Pei Qiqi berjalan sampai di pintu, Tang Yu tiba-tiba menghentikannya, "Qiqi..."     

Pei Qiqi meletakkan jari-jarinya di kenop pintu dan menoleh untuk menatap Tang Yu.     

Tang Yu melonggarkan dasi di lehernya sambil meninggalkan tempat duduknya untuk menghampiri Pei Qiqi.     

Pei Qiqi hanya berdiri diam.     

Dia melihat Tang Yu dan mengira bahwa pria itu hendak menciumnya… Lagi pula, Tang Yu sangat suka menciumnya akhir-akhir ini.     

Tetapi, di luar dugaannya, Tang Yu ternyata mengulurkan tangannya dan mengusap kepala kecil Pei Qiqi, lalu menggelengkan kepala, "Masih terlalu kecil!"     

Pei Qiqi tanpa sadar langsung menundukkan kepala melihat mulutnya sendiri.     

"Untungnya yang ini tidak kecil!" Tang Yu berujar dengan suara serak, yang membuat wajah Pei Qiqi memerah menahan malu.     

Kata-katanya terlalu vulgar.     

Tang Yu tersenyum, "Aku akan menyuruh supir untuk mengantarmu pulang."     

"Tidak..." Pei Qiqi mengangkat matanya dan melihat wajah Tang Yu, yang menyunggingkan sebuah senyuman. Dia buru-buru menundukkan wajahnya kembali .     

Suara Tang Yu berubah suram, "Menurutlah."     

Pei Qiqi menggigit bibir bawahnya. "Aku tidak ingin patuh."     

"Apa kamu bilang?" Tang Yu menarik tubuh kecil Pei Qiqi yang hendak pergi, dan tersenyum penuh arti.     

Meskipun Tang Yu memperlihatkan senyuman, dia masih memiliki ketegasan seorang atasan. Pei Qiqi mengangkat bahunya dengan acuh tak acuh. "Tidak ada."     

Dia masih memegang Tang Yu dengan satu tangan, dan tangannya yang lain mengeluarkan ponsel dari sakunya. Kemudian dia menelepon nomor Meng Qingcheng, "Perintahkan seorang sopir untuk menunggu di lantai pertama."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.