Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Penuh Kasih Sayang Seperti Bayi (3)



Penuh Kasih Sayang Seperti Bayi (3)

0Meng Qingcheng kebingungan mendengar perintah Tang Yu. "Bukankah kamu tadi berangkat ke kantor dengan mengemudikan mobil sendiri?" Selain itu, Tang Yu tidak memiliki jadwal bepergian untuk sekarang.     
0

Tang Yu memandang Pei Qiqi dan tersenyum. "Ada anak muda yang ingin pulang duluan."     

Anak muda… Meng Qingchen, yang berada di seberang telepon, merasa seperti baru saja digoreng hingga renyah.     

Tang Yu terus menjadikan Pei Qiqi sebagai putri kesayangannya.      

Tang Yu menyimpan kembali ponselnya. Pei Qiqi mengurungkan niatnya untuk membuka pintu. Tang Yu malah semakin bertekad dan berujar tanpa beban, "Aku akan mengantarmu turun."     

Pei Qiqi tidak berani membantah lagi mengingat apa yang sudah terjadi sebelumnya jika ia menolak perintah Tang Yu. Dia memandangi tangan ramping dan indah milik Tang Yu, yang masih menggenggam dirinya.      

"Ada apa?" Tang Yu tersenyum sangat hangat dan kemudian menariknya berjalan bersama keluar kantor.     

Tang Yu terus menggenggam tangannya dari lantai paling atas hingga ke lantai satu, tanpa melepaskannya sama sekali.     

Biasanya ada begitu banyak orang di lobi kantor lantai pertama saat jam pulang kantor seperti ini, namun hari ini cukup sepi.     

Semua orang melihat ke arah tangan gadis muda yang sedang digenggam oleh direktur utama mereka.     

Pei Qiqi merasa tidak nyaman menjadi pusat perhatian banyak orang. Dia pelan-pelan berusaha melepaskan diri, namun tetap saja Tang Yu tidak mau melepaskannya. Wajahnya tampak memerah menahan malu. Dia menundukkan wajah kecilnya, bahkan telinga sampai belakang lehernya juga sedikit merah. Namun penampilannya ini justru semakin membuatnya terlihat menarik..     

Sopir yang telah diperintahkan Meng Qingcheng menghentikan mobil di depan pintu masuk. Tang Yu membawa Pei Qiqi ke mobil. Pak sopir turun dari mobil dan membukakan pintu untuk Pei Qiqi. Sebelum Pei Qiqi masuk ke dalam mobil, Tang Yu menarik tubuhnya ke dalam pelukannya dan memberikan ciuman...     

Para karyawan hanya bisa tertegun melihat adegan romantis atasannya ini… Ini sungguh adegan drama romantis dalam kehidupan nyata.      

Di dalam hatinya, mungkin sekarang Pei Qiqi tahu mengapa Tang Yu melakukan ini. Dia mendongakkan wajahnya dan berujar lirih, "Tang Yu, kenapa kamu melakukannya..."     

"Tidak ada alasan, aku sedang ingin menciummu saja." Dia tersenyum dan mengulurkan tangannya untuk mengusap kepala Pei Qiqi. Tang Yu kemudian mengantarnya ke mobil dan menutup pintu.     

Pak sopir mengangguk memberi hormat pada Tang Yu dan berjalan ke bangku kemudi.     

Tang Yu melihat mobil melaju pergi, lalu baru berjalan kembali ke Gedung Shengyuan. Mulai hari ini, semua karyawan Shengyuan tahu bahwa Pei Qiqi adalah pacar Direktur, wanita yang sangat dia sukai.     

Mobil yang ditumpangi Pei Qiqi sudah sampai digerbang utama Apartemen Xiacheng. Ketika dia masih berada di dalam mobil, dia melihat Zhou Meilin mondar-mandir di depan pintu utama apartemen.     

"Berhenti di sini!" bisik Pei Qiqi, "Aku ingin jalan kaki ke sana."     

Pak sopir melihat ke arah area gerbang utama apartemen dan menghentikan mobil secara bersamaan. Pei Qiqi segera turun dari mobil.     

Sebelum melanjutkan langkahnya, dia memperhatikan kepergian mobil suruhan Tang Yu, lalu kembali menoleh ke sisi Zhou Meilin.     

Pada saat ini, Zhou Meilin berjalan menghampirinya dengan canggung sambil bersuara aneh, "Mobil barusan tidak buruk juga."      

Meskipun kondisi ekonomi Keluarga Pei lumayan baik, tetapi mereka belum mampu membeli mobil seperti itu, yang harganya berkisar puluhan juta yuan.     

Pei Qiqi tidak memedulikan sikap aneh Zhou Meilin dan langsung bertanya, "Ada masalah?"     

"Memanggil Bibi saja tidak, pada akhirnya dia malah menjadi Nyonya Kou." Zhou Meilin menunjukkan ekspresi sedih di hadapan Pei Qiqi.     

Sorot mata Pei Qiqi tampak sangat dingin. Dia berjalan menuju Xiacheng dengan tas di punggungnya. Tetapi, Zhou Meilin tentu saja menghalanginya masuk. Para penjaga keamanan gedung apartemen sangat tegas dalam menjalankan aturan. Mereka tidak mengizinkan orang asing masuk. Mau tak mau, Zhou Mailin merendahkan harga dirinya dan menunggu Pei Qiqi di pintu masuk.     

Melihat Pei Qiqi yang sekarang sedang berjalan masuk, ucapan Zhou Meilin berubah menjadi lebih lembut, "Qiqi, tentu saja Bibi datang ke sini karena ada sesuatu!"      

Zhou Meilin melihat-lihat keadaan di dalam area apartemen, lalu berbicara dengan maksud tertentu, "Bibi kan jarang-jarang dapat berkunjung ke sini, biarkan Bibi masuk, ya!"      

Pei Qiqi menghentikan langkahnya. Dia berdiri berjarak sekitar dua atau tiga meter dari Zhou Meilin dengan ekspresi acuh tak acuh. "Jika ada sesuatu, katakan langsung di sini saja. Ini juga bukan rumahku."     

Tangan Zhou Meilin rasanya sangat gatal. Jika ada kesempatan, dia ingin segera merobek-robek mulut Pei Qiqi!     

Tetapi, sekarang dia ingin meminta tolong pada Pei Qiqi, jadi dia harus menahannya. Dia berjalan dua langkah ke depan dan melihat keadaan di sekeliling, lalu baru berujar, "Ini mengenai Pei Huan."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.