Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Pei Qiqi, Aku Butuh Seratus Juta (2)



Pei Qiqi, Aku Butuh Seratus Juta (2)

0"Aku bisa memberimu 100 juta, tapi ada syaratnya." Tidak tampak kelembutan sama sekali di mata Tang Yu. "Publikasikan di berbagai surat kabar bahwa kamu telah memutus hubungan keluarga dengan Pei Qiqi."     
0

Zhou Meilin seketika menahan napas dalam-dalam, dan nada suaranya berubah tajam tanpa dia sadari, "Yang benar saja, mana mungkin bisa begitu!"     

Jika seperti itu, Pei Minghe pasti akan tahu kalau dirinya telah menjual Pei Qiqi.     

Tatapan Tang Yu bahkan menjadi lebih dingin. "Setelah itu menghilanglah… jangan sampai aku melihatmu muncul di hadapan Pei Qiqi lagi."     

Dia tidak pernah mengatakan kata-kata kasar seperti itu kepada wanita yang lebih tua. Zhou Meilin adalah yang pertama.     

Kemudian Tang Yu berbalik begitu saja dan mengendarai mobilnya masuk ke area dalam apartemen. Zhou Meilin masih berdiri di sana sambil menggertakkan gigi menahan kebencian yang memuncak.     

Pei Qiqi si gadis sialan itu mengira bahwa dirinya sudah mendapatkan sandaran hidup yang lebih baik dan tidak memerlukan orang tuanya lagi, yang sudah membesarkannya sedari kecil. Apakah dia pikir seorang Zhou Meilin sudah tidak memiliki cara lain?     

Namun, untuk saat ini dia benar-benar tidak memiliki cara untuk menangkap Pei Qiqi.     

Tang Yu masuk ke apartemen pribadinya, lalu melemparkan kunci dan tas kerja ke lorong pintu masuk. Dia berjalan ke dalam dan mendengar suara dari dapur. Pasti Pei Qiqi sedang memasak.     

Tang Yu berjalan menuju ke dapur dengan santai. Berdiri membelakanginya, Pei Qiqi sedang menghadap ke meja masak untuk menyiapkan bahan-bahan makanan.     

Rambut panjang Pei Qiqi diikat ke atas, sehingga memperlihatkan bagian belakang lehernya yang putih. Bagian depan tubuhnya ditutupi celemek bergambar kartun.     

Bahkan dengan penampilan seperti ini saja Pei Qiqi sudah berhasil memicu kegundahan hatinya.     

Rencana hidup Tang Yu hanya dipenuhi dengan berbagai ambisi, tetapi tidak ada yang namanya memikirkan istri sempurna untuk masa depannya.     

Sedangkan pada saat ini, Pei Qiqi muncul di apartemennya seperti ini dan memasak untuknya dengan penampilan yang begitu lembut. Hatinya ternyata masih sedikit terguncang.     

Tang Yu berjalan tanpa suara. Kemudian dia melingkarkan kedua tangannya dari belakang pinggang ramping Pei Qiqi. Suhu panas dari bibir Tang Yu menempel pada kulit lembut di belakang telinga Pei Qiqi, kemudian dia menggigitnya pelan. Dia berujar dengan suara yang juga panas, "Jika tidak ingin pergi, jangan pergi."     

Ketika Tang Yu menggigitnya, tubuh Pei Qiqi gemetar. Dia ingin berbalik, tetapi Tang Yu mempererat pelukannya pada pinggang Pei Qiqi.     

Setelah menenangkan diri, Pei Qiqi membuka mulutnya untuk bicara, "Aku khawatir Ayah tidak akan senang." Selesai bicara, dia kembali memotong sayuran. Aroma sup ayam yang dimasak di panci presto di samping meluap memenuhi hidung mereka.      

Tang Yu menghela napas sedikit, lalu mengulurkan tangannya dan membelai daun telinga Pei Qiqi. "Apakah Pei Minghe memperlakukanmu dengan baik?"     

"Ya," sahut Pei Qiqi. Dia tidak mengerti mengapa Tang Yu peduli dengan masalah ini. Dia juga tidak tahu mengapa Tang Yu tiba-tiba pulang lebih cepat hari ini.     

Pei Qiqi tidak bertanya pada Tang Yu mengenai hasil pembicaraannya dengan Zhou Meilin barusan. Dia tahu bahwa Tang Yu bukanlah pria yang sangat mudah diajak berkompromi.     

Tang Yu melepaskan pelukannya dan tersenyum tipis. "Aku mau mandi dulu."     

Pei Qiqi berbalik untuk melihatnya. Tang Yu hanya tersenyum padanya tanpa mengatakan apa-apa.     

Setelah kepergian Tang Yu, Pei Qiqi tertegun. Dia baru menyadari sesuatu… kemudian wajahnya memerah malu. Dia mematikan panci presto dan mulai membuat mie ayam suwir dengan serius.     

Malam ini, Pei Qiqi lebih banyak diam. Suasana hatinya masih buruk karena kejadian tadi siang, sampai dia berbaring di tempat tidur.     

Dia merasa tidak nyaman. Setelah menghabiskan waktu hampir dua jam seperti ini (Tuan Tang ternyata… memiliki semangat yang tinggi juga!), Pei Qiqi sudah mengantuk dan ingin tidur.     

Tang Yu tiba-tiba memeluk Pei Qiqi dan membalik tubuhnya. Jadi, kini mereka berbaring berhadap-hadapan.     

Pei Qiqi seketika terbangun, dan mata jernihnya melihat ke atas, tepat di wajah tampan Tang Yu.     

Cahaya di kamar tidur cukup redup dan membuat bayangan tebal di wajah Tang Yu. Pei Qiqi tidak bisa melihat ekspresinya dengan jelas.     

Dia hanya merasakan suhu tubuh Tang Yu yang sedikit lebih hangat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.