Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Orang yang disukai Pei Qiqi (2)



Orang yang disukai Pei Qiqi (2)

0Dalam catatan peminjaman buku itu, nama terakhir yang tercatat meminjam dari perpustakaan adalah Jin Rong.     
0

Tang Yu menatap tulisan itu dengan tenang untuk waktu yang lama, lalu dia membuka beberapa lembar lainnya, dan semuanya sama. Di atas nama Pei Qiqi, selalu ada nama Lin Jinrong.     

Dua nama yang dijajarkan itu ternyata dapat menyengat matanya.     

Terutama, tanggal peminjamannya… tanggal di mana dirinya dan Pei Qiqi sudah bersama.     

Mungkin Pei Qiqi tidak punya pikiran lain, tapi ada sejenis rasa suka yang disebut kebiasaan.     

Tang Yu meletakkan buku itu dan menghela napas panjang.     

Tiba-tiba, dia tidak ingin melanjutkan pekerjaannya lagi. Jadi, dia hanya melihat kedua buku itu sampai jam 6 sore.     

Xiao Ran berjalan memasuki ruangan dengan setumpuk dokumen di tangannya. Dia tidak menyangka akan melihat Direktur sedang merokok dengan ekspresi bermartabat .     

Selain itu, di depannya terletak beberapa buku... buku-buku itu jelas bukan bahan informasi Shengyuan.     

Dia meletakkan dokumen-dokumen di tangannya ke atas meja kerja Tang Yu, lalu berujar lirih, "Direktur, apakah Anda akan bekerja lembur hari ini? Haruskah saya memesankan makanan untuk Anda?"     

Dia tahu kalau Tang Yu tampak tidak berniat untuk pulang.      

Tang Yu mengangkat pandangannya ke arah Xiao Ran... Ekspresinya menunjukkan bahwa dia begitu tersiksa dan tidak tahu harus berbuat apa.     

Setidaknya, itulah yang terlihat di mata Xiao Ran.     

Tang Yu menurunkan rokok di tangannya. "Tidak perlu, kamu bisa pulang sekarang!"     

Xiao Ran berhenti bicara, dan akhirnya pergi tanpa banyak bertanya.     

Instingnya mengatakan bahwa Direktur tampaknya sedang depresi karena sesuatu yang terkait dengan Pei Qiqi.     

Xiao Ran menutup pintu kantor Tang Yu dengan hati-hati. Ruangan besar itu menjadi sunyi lagi.     

Tubuh Tang Yu tenggelam dalam-dalam di kursi kulit. Terdengar sedikit suara gesekan antara kain dan kursi.     

Dengan mata terpejam, dia mengetukkan jari-jarinya yang ramping pada pegangan tangan di sisi kanan kiri secara berirama. Ponsel di atas meja tiba-tiba berdering. Dia sedikit menegakkan posisi duduknya, lalu mengulurkan tangan untuk mengambil ponselnya. Itu adalah panggilan dari Pei Qiqi.     

Tang Yu menatap layar ponselnya selama beberapa detik, dan akhirnya mengangkat panggilan tersebut, tetapi suaranya menjadi serak, "Qiqi."     

Di seberang telepon, Pei Qiqi berbicara dengan suara lirih, lembut, dan ada sedikit kesan kekanak-kanakan seperti biasanya, "Apakah Anda akan pulang untuk makan malam?"     

Tang Yu tidak menjawab apapun... Keheningan menyelimuti mereka berdua untuk sementara waktu, dan kemudian Pei Qiqi berkata dengan hati-hati, "Apakah Anda mau kubuatkan mie ayam?"     

Setiap mendengar panggilan 'Anda' yang keluar dari mulut Pei Qiqi, Tang Yu sangat kesal. Entah kenapa, dia bertambah jengkel mendengarnya. Dia menegakkan posisi duduknya dan mengulurkan tangannya untuk membuka kancing di kerah kemejanya. Dia membuka dua kancing paling atas, lalu berujar dengan suara acuh tak acuh, "Apakah kamu perlu memanggilku seperti itu?"      

Pei Qiqi tersedak dan tidak mengeluarkan suara apapun lagi.     

Tang Yu rasanya sudah kehilangan kesabaran. Dia menutup matanya, namun yang muncul di benaknya adalah nama Pei Qiqi yang dijajarkan dengan nama Jin Rong.     

Tang Yu ingin bertanya pada Pei Qiqi... Apakah dia masih menyukai Jinrong!     

Tapi, dengan harga dirinya yang tinggi dan usianya yang sudah matang, tidak mungkin dia bertanya seperti anak remaja yang baru berpacaran.     

Dia tidak menutup telepon, sedangkan Pei Qiqi juga tidak berani menutup duluan. Mereka berdua seolah menemui jalan buntu dalam kesunyian.     

Pei Qiqi pun dapat merasakan bahwa Tang Yu merasa kesal dan tidak senang. Pei Qiqi sendiri juga tidak tahu mengapa pria itu merasa tidak senang. Dia hanya tahu bahwa malam ini kemungkinan besar tidak akan berjalan dengan lebih baik... kecuali kalau Tang Yu tidak pulang.     

Setelah waktu yang lama, suara Tang Yu akhirnya terdengar perlahan, "Pei Qiqi, aku sudah pernah bilang, jika kita memiliki anak, kita langsung menikah. Apakah kamu baru mau menikah denganku kalau kamu hamil?"     

Pei Qiqi benar-benar tertegun. Saat Tang Yu terakhir kali menanyakan pertanyaan ini, Pei Qiqi sangat ingat kata-katanya, tetapi tidak menganggapnya serius.     

Seorang pria, terlebih lagi pria yang telah membelinya, mengucapkan kata-kata seperti ini saat di tempat tidur. Pei Qiqi pasti akan hancur kalau menganggapnya serius.     

Tetapi pada saat ini, tampaknya Tang Yu meminta sesuatu yang sangat serius padanya.     

Pei Qiqi tidak tahu apa lagi yang bisa Tang Yu tuntut selain penampilan luarnya...     

Dia tetap diam karena tidak bisa menjawab pertanyaan Tang Yu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.