Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Jika Kamu Hamil, Kita Akan Menikah (1)



Jika Kamu Hamil, Kita Akan Menikah (1)

0Bibi Li berusia 50-an. Dia memiliki seorang putri yang tinggal di luar negeri. Oleh karena itu, dia memperlakukan Pei Qiqi dengan sangat baik, selayaknya putrinya sendiri.     
0

Dia melangkah ke depan dan membantu Pei Qiqi berjalan kembali ke ranjang rumah sakit. Bibi Li berjalan sambil menegur Pei Qiqi, "Dilihat dari wajahmu yang lesu seperti ini, tampaknya kamu tidak dapat beristirahat dengan baik. Kalau sampai hal ini ketahuan oleh Tuan Tang, bisa-bisa harga saham rumah sakit ini akan anjlok."     

Bibi Li hanya mengira bahwa Tang Yu adalah pacar Pei Qiqi. Dia menggertak Pei Qiqi dengan raut muka yang tegas, tetapi memperlakukannya dengan penuh kasih sayang.     

Pei Qiqi tersenyum. Dia kembali membaringkan tubuhnya sambil dibantu Bibi Li menyangga punggungnya, lalu menutup mata sambil berujar pelan, "Bibi Li, aku hanya ingin berdiri sebentar."     

Bibi Li menyelipkan selimut untuk Pei Qiqi. Dengan nada bicara yang sudah mereda, dia mencoba membujuk Pei Qiqi seperti anak kecil, "Tuan Tang sudah mengatakan bahwa kamu tidak diperbolehkan bangun dari tempat tidur selama beberapa hari ke depan. Kalau dokter bilang bahwa keadaanmu benar-benar sudah membaik, kamu baru boleh bangun dari tempat tidur."     

Kemudian Bibi Li tersenyum misterius. "Tuan Tang sangat mencintaimu melebihi apapun. Dia adalah orang yang sangat baik, memiliki paras yang tampan, dan juga sangat kaya. Pria sesempurna dia sangat sulit ditemukan di dunia ini. Kamu harus mempertahankannya baik-baik."     

Tentu saja, Pei Qiqi tidak banyak bicara untuk menanggapi pendapat Bibi Li ini. Dia hanya menaikkan sudut bibirnya, menunjukkan senyum tipis.     

Bibi Li duduk di samping tempat tidur dan memotong buah pir untuknya. "Tuan Tang tadi menelepon dan bilang kalau beliau akan datang malam ini."     

Pei Qiqi tertegun... Selama dia dirawat di rumah sakit selama empat hari ini, Tang Yu sudah datang menjenguknya dua kali, dan malam ini adalah yang ketiga kalinya.     

Sebenarnya... bukankah tujuan awal Tang Yu membeli dirinya adalah untuk menghangatkan tempat tidur? Jadi, seharusnya kalau dia sakit, Tang Yu tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.     

Pei Qiqi tidak menyahut apa-apa. Bibi Li mencubit pelan pipinya dan mulai menggerutu. "Anak ini, mengapa tampak tidak peduli begitu!"     

"Ya," sahut Pei Qiqi dengan singkat.      

Bibi Li pun tertawa. "Yah memang benar, Tuan Tang adalah pria yang luar biasa sempurna."     

Ketika Bibi Li sedang berbicara, pintu kamar inap dibuka dari luar. Chen Xinjie berdiri di depan pintu dengan penampilan yang cantik seperti biasanya. Saat Pei Qiqi melihat ke arahnya, Chen Xinjie mulai mengoceh berisik, "Wah, Qiqi, kamar inap ini lebih besar dari rumahku."     

Pei Qiqi tersenyum tipis. "Sudah selesai kelas, ya?"     

"Ya," jawab Chen Xinjie, lalu dia berjalan masuk dan duduk di sisi tempat tidur. Dia segera meraih tangan Pei Qiqi. "Qiqi, bagaimana kabarmu?"     

Pei Qiqi sedikit duduk dengan bersandar di kepala tempat tidur, "Tidak apa-apa, hanya radang paru-paru akut."     

"Apakah penyakitnya serius? Apakah dapat menular?" Chen Xinjie menutup mulut kecilnya dan bertanya dengan suara lirih.     

Pei Qiqi menunjukkan senyuman penuh arti di matanya. Dia mencondongkan tubuhnya mendekat pada Chen Xinjie dan berujar perlahan, "Kata dokter sih bisa menular."     

Chen Xinjie membelalakkan matanya … karena terkejut dan ketakutan     

"Kamu membohongiku, ya!" Pei Qiqi kembali menyandarkan punggungnya sambil tertawa. Meskipun wajahnya masih pucat, namun aura yang dipancarkan wajah kecilnya menjadi lebih cerah karena lelucon itu.     

Chen Xinjie menahan umpatan di dalam hatinya dan menghela napas panjang. "Qiqi, kamu keterlaluan sekali!"     

Pei Qiqi tersenyum, tetapi senyuman itu tidak sampai ke matanya.     

Xinjie, betapa aku sangat berharap, bukan kamu yang diam-diam mengkhianatiku…     

Bibi Li mengira bahwa kedua gadis muda ini memiliki hubungan yang baik. Dia bangkit dari tempat duduknya dan tersenyum. "Kalian mengobrollah."     

Melihat Pei Qiqi senang, hati Bibi Li juga ikut gembira. Gadis muda ini terlihat lebih hidup jika sedang bahagia seperti ini.     

Chen Xinjie membawakan catatan pelajaran di kelas untuk disalin Pei Qiqi. Dia juga memberitahukan berita yang sangat mengejutkan     

Pei Huan hamil.     

Pei Qiqi sangat tercengang.     

"Sekali melakukan langsung hamil. Qiqi, hukum karma itu benar-benar ada di dunia ini! Terlebih lagi, kamu memukulinya hingga cukup parah terakhir kali, namun untungnya dia tidak keguguran!" Wajah Chen Xinjie tampak penuh dengan amarah. Dia menatap wajah mungil Pei Qiqi. "Aku pikir ada kelainan pada anak Pei Huan ini."     

Pei Qiqi memotong ucapan temannya itu, "Dia dan Lin Jinrong adalah pasangan yang belum menikah, jadi jangan membicarakan hal ini lagi."     

"Qiqi, aku ini ikut marah karena ketidakadilan yang menimpamu! Lin Jinrong…" Suara Chen Xinjie menjadi lebih keras.     

Pada saat ini, pintu kamar rawat inap ruang inap Pei Qiqi terbuka, dan Tang Yu berjalan masuk ke dalamnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.