Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bagaimana Kamu Bisa Mengenaliku? (4)



Bagaimana Kamu Bisa Mengenaliku? (4)

0Saat mereka berdua saling mengobrol di sini, Pei Qiqi terlalu asik dengan dunianya sendiri di sana, bahkan sampai tidak menyadari kedatangan dan kepergian Xiao Ran.      
0

Tang Yu berdeham. "Makan."     

Baru saat itulah Pei Qiqi mendongak. Saat dia mengangkat pandangannya, ada lapisan aura mempesona yang seolah bergerak di antara setiap fitur wajahnya, hingga membuat Tang Yu tidak bisa menahan debaran jantungnya.     

"Aku datang!" Pei Qiqi meletakkan buku dari tangannya, lalu berjalan menghampiri Tang Yu. Dia mengambil beberapa kotak makanan dan meletakkannya ke meja kecil, lalu membukanya dengan begitu hati-hati.     

Jenis makanan yang dipesan Xiao Ran kali ini sangat mewah. Selain makanan Pei Qiqi sendiri, nasi iga babi kukus pesanan Tang Yu juga tampak sangat menggugah selera.     

Pei Qiqi menata semua makanan dengan baik. Setelah mencium aroma makanan lezat di hadapannya, dia merasa sangat lapar. Dia menatap Tang Yu dengan tatapan penuh harap, jelas dia sudah tidak sabar ingin melahap semuanya.     

Tang Yu berdiri dari tempat duduknya, lalu berjalan menuju meja kecil. "Makanlah."      

"Baik," sahut Pei Qiqi, lalu kedua orang itu makan dalam diam. Tidak lama kemudian, Tang Yu melihat makanan Pei Qiqi, dan alisnya tanpa sadar mengernyit.     

Gadis itu bertubuh kurus dan kecil, tetapi nasi babi panggang itu... dagingnya sangat banyak. Terlebih lagi, daging jenis ini menurut Tang Yu terlalu berlemak, jadi dia selama ini belum pernah mencobanya.     

Pei Qiqi menyadari tatapan Tang Yu yang sedang mengamati makanan di mangkuknya. Dia perlahan memberi pria itu sepotong daging babi panggang miliknya.     

Sebenarnya, Tang Yu tidak mau memakan hidangan seperti itu, namun Pei Qiqi malah memasukkan sepotong daging babi panggang yang berlemak ke dalam mangkuknya.     

Tang Yu menatap wajah mungil Pei Qiqi. Pei Qiqi baru menyadari bahwa dia telah mengambil daging babi itu menggunakan sumpit yang sebelumnya ia gunakan untuk makan. Apakah Tang Yu tidak menyukai makanan yang sudah terkena air liurnya?     

Saat Pei Qiqi masih tenggelam dalam pikirannya sendiri, Tang Yu perlahan menyumpit potongan daging babi itu dan perlahan memasukkannya ke dalam mulutnya.     

Ternyata rasanya lebih enak dari yang ia kira...     

Melihat Tang Yu sudah memakan potongan daging yang dia beri, Pei Qiqi pun segera memberinya sepotong lagi.     

Ekspresi Pei Qiqi saat menatapnya lekat-lekat dan gerakan tangannya yang cepat ini membuat Tang Yu terpikir akan tiga kata: memberi makan babi.     

"Sudah cukup!" Tang Yu menghentikannya dengan suara lembut.     

Akhirnya Pei Qiqi tidak jadi memberi potongan daging ketiga untuknya.     

Setelah selesai makan malam, Tang Yu masih ada pekerjaan tambahan yang harus dia lakukan. Pei Qiqi membersihkan sisa-sisa makanan dan kembali melanjutkan membaca buku. Namun, begitu dia melihat bahwa waktu sudah menunjukkan jam 9 malam, dia diam-diam menutup matanya untuk istirahat sebentar. Tetapi begitu dia menutup matanya, dia langsung tertidur nyenyak.     

Tepat jam 10 malam, Tang Yu menutup komputernya dan mendongak. Dia justru mendapati Pei Qiqi yang sedang tertidur.     

Rambutnya yang panjang tergerai di bahunya. Di bawah cahaya, tampak dahinya yang begitu mulus, alis yang mempesona, hidungnya sangat indah, belum lagi bibir merahnya yang menggoda ketika dia tertidur seperti ini... Pei Qiqi memiliki fitur wajah yang sempurna. Bahkan, dia tidak bisa menemukan kekurangan sedikit pun, apalagi dilihat dari dekat begini.     

Tangan kecilnya yang putih dan lembut menyangga dagunya dengan tidak stabil, seolah-olah tidak bisa menahan kepalanya dan akan terjatuh kapan saja.      

Tang Yu duduk di sebelah Pei Qiqi sambil memandangi tangan kecilnya. Dia jadi teringat akan beberapa potong daging babi panggang tadi. Benar-benar tidak sia-sia telah mencobanya. Tangan kecil ini juga terlihat lembut dan empuk, terlihat seperti daging babi panggang.     

Dia menundukkan kepalanya dan menggigit pelan tangan kecil gadis itu. Pei Qiqi seketika terbangun dan membuka matanya, seperti kelinci kecil yang ketakutan.     

"Pulanglah!" ucap Tang Yu sambil menepuk-nepuk tangan Pei Qiqi dan memasukkan buku yang baru saja dibaca gadis itu ke dalam tas kecilnya.     

Pei Qiqi tidak bergerak untuk waktu yang lama dan hanya menatapnya dalam diam.     

Tang Yu mengambil jasnya dan mengenakannya, lalu pandangannya beralih pada Pei Qiqi. "Ada apa?"     

Ada sesuatu di mata Pei Qiqi yang tidak bisa ia jelaskan. "Tang Yu, jangan terlalu baik padaku."     

Jika terlalu bergantung dalam segala hal pada seseorang, Pei Qiqi takut kalau nanti dia akan kesulitan meninggalkannya.     

Tang Yu berpikir sejenak, lalu menjawab dengan santainya. "Oke!"     

Dia berdiri di tempatnya dan menunggu Pei Qiqi untuk pergi bersama.     

Pei Qiqi akhirnya bergerak dan mengambil tas kecil miliknya, kemudian berjalan mengikuti Tang Yu.     

Tang Yu memiliki tubuh yang sangat tinggi. Saat Pei Qiqi berjalan di belakangnya seperti ini, dia harus mendongak untuk melihat bagian atas kepala laki-laki itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.