Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Tang Yu Menjadi Perwakilan Orang Tua (3)



Tang Yu Menjadi Perwakilan Orang Tua (3)

0Zhou Meilin dan Pei Huan juga keluar kantor bersama-sama.     
0

"Tuan Tang, bukan Pei Huan yang menyebarkan gosip itu!" Zhou Meilin tidak terima anaknya dipukuli Pei Qiqi, namun dia juga takut pada Tang Yu. Dia tidak rela kalau anaknya yang disalahkan nanti. "Lihatlah, Pei Qiqi yang memukuli Pei Huan hingga luka-luka seperti ini."     

Tatapan Tang Yu jatuh ke wajah Pei Huan. Sebenarnya, memang ada banyak cakaran yang mengerikan dan merusak wajahnya.     

Kemudian dia menoleh beralih melihat wajah Pei Qiqi. Hanya ada bekas tamparan lima jari, dan itu pasti hasil tamparan Pei Huan, yang mengawali perkelahian mereka.     

Dia diam-diam menghela napas dalam hati. Jika suatu hari dia membuat marah Pei Qiqi, apakah gadis itu akan menghabisinya sampai begitu parah seperti ini?"     

Melihat ekspresi Tang Yu, yang tidak tergerak akan omongannya, Zhou Meilin jadi merasa cemas. Dia segera bicara lagi untuk menggoyahkan hati Tang Yu. "Bagaimana mengatakannya ya, Pei Huan juga tunangan Jin Rong…"     

Sedangkan Pei Qiqi hanyalah gadis mata duitan yang memoroti uang Tang Yu.     

"Bagaimana dengan Jinrong? Kenapa dia tidak muncul saat tunangannya tersangkut dalam masalah besar di sini?" Tang Yu terkekeh, lalu menatap Zhou Meilin dan Pei Huan. "Tidak peduli yang melakukannya sungguhan kamu atau bukan, aku akan membuat perhitungan jika kamu masih berani mencari masalah lagi dengan Qiqi di kampus."     

Wajah Pei Huan memucat. Maksud dari ucapan Tang Yu ini sudah sangat jelas, yaitu jika ada sesuatu yang terjadi pada Pei Qiqi, maka Pei Huan lah yang akan menanggung semuanya untuk Pei Qiqi.     

Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi dihentikan oleh Zhou Meilin. Zhou Meilin segera menyahut dengan suara yang terselip nada menjilat untuk memenangkan hati Tang Yu. "Tentu saja seperti itu. Huanhuan dan Qiqi adalah kakak adik. Sudah semestinya mereka saling membantu."     

Pei Qiqi rasanya mau muntah mendengar bualan Zhou Meilin.     

Tang Yu sedang tidak tertarik menonton akting abal-abal Zhou Meilin. Dia menggenggam tangan Pei Qiqi dan menoleh ke arah kekasihnya itu. "Apa kamu sudah makan?"     

Tanpa pikir panjang, Pei Qiqi menggelengkan kepalanya. Baru kemudian dia merasa perutnya benar-benar lapar.     

Tang Yu tersenyum dan membawanya ke luar lingkungan kampus. Pei Qiqi berjalan mengikutinya. "Kamu mau membawaku ke mana? Aku masih ada kelas sore nanti."     

"Makan!"     

Tapi… haruskah dia berjalan sambil terus menggenggam tangannya seperti ini?     

Pei Qiqi menundukkan kepala dan memandangi tangannya yang berada dalam genggaman Tang Yu. Perasaan di hatinya sedikit bergejolak. Tang Yu semakin mengencangkan genggamannya lebih erat, lalu berujar dengan suara hangat, "Pei Qiqi, aku masih belum memperhitungkan pertarunganmu di kampus."     

Oh!     

Pei Qiqi menurut saja berjalan keluar bersamanya. Matahari di luar sangat menyilaukan dan menyeret bayangan tubuh mereka berdua sampai panjang.     

Di belakang dua barisan panjang pohon phoenix, ada sosok yang sedang berdiri dan memandang ke arah Tang Yu dan Pei Qiqi dari kejauhan... Tatapannya tampak begitu dalam.     

Jaguar hitam Tang Yu diparkir di luar gerbang kampus, tetapi para wartawan memenuhi area di sekitarnya. Berbagai ukuran kamera dan mikrofon membidik ke arah gerbang kampus.     

Pei Qiqi reflek bersembunyi di belakang tubuh Tang Yu. Dia tidak ingin wajahnya terekspos kamera.     

Tidak peduli betapa terhormatnya seorang Tang Yu, menjadi istrinya bukanlah hal yang membanggakan!     

Tapi tubuhnya ditarik ke samping oleh Tang Yu, dan suaranya terdengar begitu rendah, "Apa yang kamu takutkan?"     

Pei Qiqi mendongak menatap Tang Yu.     

Tang Yu memegang wajah kecilnya dan mencium dahinya, kemudian menatapnya dengan lembut. "Qiqi, aku tidak punya pacar dan tidak terikat kontrak pernikahan. Tidak ada yang aneh kalau kita bersama."     

Ini bukan masalah tentang apa yang akan dikatakan orang-orang, melainkan karena dia sendiri yang merasa bersalah.     

Terlebih, sekarang Tang Yu tidak lagi menganggapnya sebagai wanita yang sudah dibelinya. Tampaknya selain memerlukannya untuk kebutuhan hasrat tubuh, Tang Yu mempunyai alasan lainnya, dan salah satunya adalah karena dia adalah gadis yang terlalu bodoh dan bisa membuat mie ayam.     

Pei Qiqi memandangnya dengan wajah yang polos. Tang Yu menundukkan kepalanya dan mencium bibir mungil Pei Qiqi, lalu berujar dengan suara yang serak. "Apa kamu sudah siap?"      

Siap? Siap apa?     

Pei Qiqi kebingungan. Setelahnya, Tang Yu menyampirkan lengannya di atas bahu kecil Pei Qiqi dan membawanya berjalan menuju ke mobil.     

"Tuan Tang, apa hubungan Anda dengan Nona Pei Qiqi?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.