Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Bagaimana Kamu Bisa Mengenaliku? (5)



Bagaimana Kamu Bisa Mengenaliku? (5)

0Dibandingkan dengan Tang Yu, Pei Qiqi sangat kecil. Mereka berdua benar-benar berbeda, serta bukan dari level kehidupan yang sama.     
0

Namun, laki-laki itu memperlakukannya dengan sangat baik.     

Menurutnya, kebaikan Tang Yu ini sudah melebihi batas. Dia tidak bisa menerima semua ini.     

Jika Pei Qiqi dapat memahami perasaan dengan lebih baik, dia akan tahu bahwa dengan khawatir seperti ini, dia sama saja dengan… menghindar.     

Dia mungkin menyukai Tang Yu, oleh karena itu, dia merasa takut… karena di dalam benaknya sudah tertanam pikiran bahwa dirinya pasti akan berpisah dengan Tang Yu, cepat atau lambat.     

Keesokan paginya, Tang Yu tidak mengantar Pei Qiqi ke kampus. Pria itu membangunkannya pagi-pagi buta dan hanya menyuruhnya berangkat ke kampus naik mobil.     

Tang Yu mungkin terlalu lelah semalam, sampai-sampai tidak meminta 'jatah' padanya, tidak seperti biasanya. Pei Qiqi makan sarapan dengan tenang, lalu berangkat ke kampus sendiri. Sesampainya di kampus, dia merasa bahwa ada yang tidak beres dengan suasana di sekitarnya.     

Meskipun Pei Qiqi berada di level primadona kampus, tapi dia tetaplah seorang gadis yang sangat rendah hati dan tidak memiliki banyak teman.     

Pada saat ini, dia sedang berjalan di lingkungan kampus. Banyak mahasiswa yang lewat menunjuk ke arahnya dan diam-diam saling menyikut...     

Pei Qiqi tidak tahu apa yang sedang terjadi. Dia mengerucutkan bibirnya bingung, lalu menarik tali tas di belakang punggungnya dan terus berjalan ke depan.     

Tiba-tiba, suara tajam terdengar keras di telinganya, "Lihatlah pakaiannya, itu adalah keluaran terbaru tahun ini dari merek terkenal... Satu bajunya dibanderol seharga 20.000 yuan lebih!"     

Pei Qiqi menunduk untuk memperhatikan pakaiannya sendiri. Dia baru menyadari bahwa yang mereka bicarakan adalah dirinya.     

Apakah benar harganya sampai lebih dari 20.000 yuan? Dia benar-benar tidak mengetahui akan hal itu. Tang Yu lah yang menyuruh orang lain untuk mempersiapkan pakaiannya ini.     

Kemudian, terdengar suara lain yang juga cukup nyaring. "Diberi pakaian seharga 20.000 yuan seperti itu masih belum seberapa. Dia malah menjadi simpanan om-om... Dasar gadis serakah, berapapun uang yang didapat tidak ada cukupnya!"     

"Ya, entah bagaimana rasanya ditekan oleh pria-pria itu. Aku juga tidak tahu apakah primadona kampus kita akan memberikan klarifikasi atas desas desus ini atau tidak." Seorang gadis membicarakan Pei Qiqi sambil tersenyum, tetapi matanya menatap Pei Qiqi dengan penuh iri dengki.     

Pei Qiqi menghentikan langkahnya dan menatap lurus gadis itu, lalu berkata dengan pelan, "Meski aku memberi klarifikasiku sekalipun, sepertinya juga tidak ada gunanya untuk kamu dengar!"     

Tatapan Pei Qiqi begitu dingin. "Penyakit hati kalian ini, yang mudah sirik terhadap orang lain yang lebih unggul dari kalian, tidak akan dapat diubah."     

Wajah gadis itu memucat, lalu teman di sebelahnya menariknya. "Lupakan saja. Lagi pula, dia memang gadis yang tidak tahu malu."     

Pei Qiqi masih berdiri di sana. Pohon-pohon platanus × acerifolia musim panas yang rimbun tumbuh di kedua sisi jalan. Sinar matahari menembus cabang-cabang serta dedaunan tersebut, meninggalkan sedikit cahaya keemasan.     

Setelah diam saja untuk waktu yang lama, Pei Qiqi tiba-tiba tersenyum tipis.      

Ya, dia memang tidak punya malu.     

Seseorang yang didorong ke jalan buntu… mana mungkin masih memiliki urat malu dan harga diri?     

Pei Qiqi sudah terlambat masuk kelas karena tadi berjalan begitu pelan.     

Dosen di kelas menatapnya dengan tajam. Chen Xinjie diam-diam melambaikan tangan padanya. Pei Qiqi segera berjalan mendekat dan duduk di sebelahnya.     

"Qiqi…" bisik Chen Xinjie, "Ada gosip yang menggemparkan di kampus hari ini. Ada yang mengatakan bahwa kamu... adalah seorang gadis mata duitan yang bahkan rela menjadi sugar baby (orang yang menjalin hubungan saling menguntungkan dengan orang yang lebih tua demi uang dan mencapai keamanan ekonomi). Aku ingin membantumu menjelaskannya, tetapi aku tidak bisa mengatakan apa-apa yang bisa membuat mereka percaya."     

Pei Qiqi seketika tertegun, namun dia tidak menanggapi apa-apa dan hanya mengeluarkan buku dari dalam tasnya.     

Chen Xinjie menatap Pei Qiqi. Tidak lama kemudian, dia mendekat lagi . Dia menggigit bibir bawahnya dan berujar. "Ini pasti karena ulah Pei Huan. Dasar wanita tak punya hati!"     

Pei Qiqi tersenyum dan berkata, "Pei Han tidak mungkin melakukannya."     

Pei Han adalah orang yang selalu merasa paling unggul dan sangat angkuh. Dia memang selalu kelihatan tega menginjak-injak Pei Qiqi sesuka hatinya, tetapi rasanya sangat tidak mungkin kalau gadis itu yang menyebarkan gosip semacam ini di kampus.     

Bagaimanapun juga, kalau reputasi Pei Qiqi buruk, itu juga akan berimbas tidak baik untuk Pei Han sendiri karena mereka berdua tetaplah saudara yang memiliki nama marga yang sama.     

Chen Xingjie sendiri juga tidak menyangka mengatakan ini. Dia terdiam sebentar, lalu kembali berujar. "Emm, kenapa?"     

Pei Qiqi tidak berbicara lagi. Dia membuka buku catatan, tidak mau melanjutkan obrolan itu. "Pelajaran sudah dimulai."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.