Kujual Diriku Untukmu, Tuan Tang

Dia adalah Direktur Shengyuan? (3)



Dia adalah Direktur Shengyuan? (3)

0

Zhou Meilin melihat beberapa orang yang datang itu, bibirnya sedikit bergerak-gerak, namun akhirnya dia tidak berani mengeluarkan suara. Perkataan Tuan Zhong tadi berhasil mengguncangnya.

0

Meng Qingcheng menutup pintu pelan-pelan, dokter sudah sampai di depan Pei Qiqi, sekali lihat dia sudah tahu masalahnya.

"Tuan Tang!" Dokter itu tentu saja mengenal Tang Yu. Dia menganggukkan kepala dan berjongkok, lalu menatap Pei Qiqi sambil tersenyum, "Nanti akan sedikit terasa sakit saat aku membersihkan lukamu."

Pei Qiqi menggigit bibirnya dan menjawab sekedarnya, saat ini perasaannya sangat rumit.

Dia merasa tidak tenang namun juga tersanjung, hal itu membuatnya terlihat seperti burung yang ketakutan.

Dokter itu membuka kotak obat yang dibawanya lalu memegang kaki kecil Qiqi, dia kemudian mulai membersihkan lukanya…

Walaupun dia adalah seorang pria yang sudah berusia empat puluh tahun lebih, dan selalu berbuat lurus serta memiliki keluarga yang bahagia, tapi ketika dia memegang kaki gadis cantik ini tanpa terasa hatinya terasa panas dan berdebar, ini bukan rasa cinta atau apa, hanya sebuah reaksi normal seorang pria.

Tang Yu melirik datar dokter itu sekilas.

Dokter itu segera menyingkirkan pikirannya dan fokus mengobati luka Pei Qiqi. Seperti yang sudah dikatakan, dia juga sudah melembutkan gerakannya, tapi Pei Qiqi terlihat mengerutkan keningnya kesakitan dan menarik napas.

Meng Qingcheng menatapnya sejenak kemudian menatap bosnya yang memasang raut wajah tidak natural. Seperti sudah bisa menebak isi pikirannya, tanpa sadar dia tertawa lirih.

Gadis secantik ini, benar-benar membuat orang… mabuk kepayang.

Setelah selesai membersihkan luka, dokter membalutnya dengan helaian perban tipis, lalu menatapnya sambil tersenyum kecil, "Tidak boleh terkena air, ya. Dua hari kemudian akan pulih!"

"Terima kasih!" Ujar Pei Qiqi lirih.

Dokter itu hanya tersenyum padanya dan tidak berbicara lagi, "Tuan Tang, lukanya tidak parah, kalau ada waktu besok pergilah ke rumah sakit untuk mengganti perbannya, atau saya yang datang juga tidak masalah."

"Qingcheng besok akan meneleponmu!" Ujar Tang Yu datar. Begitu dia membuka mulut, Meng Qingcheng langsung tahu kalau Tang Yu memiliki rencana lain.

Setelah dokter itu pergi, suasana di sana berubah menjadi sunyi dan aneh, Pei Qiqi duduk dengan tidak leluasa, juga tidak tahu harus berkata apa.

Tang Yu mempersilakan pengacara itu duduk, sedangkan dia sendiri duduk di depan Pei Qiqi lalu bertanya dengan nada suara yang lembut, "Kamu mencariku, apa ada masalah?"

Pei Qiqi mengangkat wajahnya dan terlihat sedikit kaget… Tang Yu mana mungkin tidak bisa menebak maksud kedatangannya? Dan juga dua orang ini… Yang satu terlihat seperti orang dekatnya, yang satunya terlihat seperti seorang pengacara.

Pei Qiqi diam saja, Tang Yu kemudian berkata lagi, "Ada orang yang mempersulitmu, kan?"

Pei Qiqi menganggukkan kepalanya.

Tang Yu lagi-lagi tersenyum datar, "Kalau kamu bersedia, kita bisa membuat sebuah kontrak…"

Dia berkata perlahan, "Aku akan membelimu, kamu perlu berapa, silakan sebutkan saja!"

Walaupun sudah bisa menebak kalau pria itu akan mengeluarkan permintaan seperti ini, dan ini juga merupakan tujuannya, tapi Pei Qiqi masih terlihat ragu-ragu.

Orang yang membuat Tuan Zhong ketakutan, apa adalah orang yang bisa disinggung olehnya?

"Tentu saja, kamu juga boleh memilih untuk pergi!" Tang Yu menyandarkan tubuhnya dengan santai.

Dia bukannya dermawan, kalau Qiqi tidak bersedia, maka Tang Yu tidak akan peduli lagi dengan apa yang akan dihadapi oleh Qiqi…

Kebaikan hatinya memiliki syarat.

Tangan Pei Qiqi mengepal erat, seketika dia teringat akan ayahnya, Pei Minghe yang terbaring di rumah sakit, juga teringat akan Zhou Meilin yang tidak berhenti memaksanya…

Tangannya mengepal hingga kukunya menancap di dagingnya, membuat kuku yang berwarna merah muda itu terlihat pucat, tangannya juga terasa sakit. Dia kemudian mendengar suara samar-samar, "Kamu harus mengubah kebiasaanmu, kalau tidak aku rasa dokter harus datang lagi."

Dia tersadar dan menatap Tang Yu, di dalam sorot mata pria itu terlihat seperti ada senyuman yang dangkal.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.