Raja Bucinnya Kanaya

Makan Banyak Ratu Bucin



Makan Banyak Ratu Bucin

1Saat ini masih jam satu siang tapi Kanaya belum selesai melaksanakan sholat Zuhur, karena cuaca diluar yang hujan dan dingin sehingga membuat Kanaya tertidur pulas sedangkan Al saat ini tampak sedang melaksanakan shalat Zuhur di karmar yang sama.      2

Tentunya Al tidak sholat Zuhur sendiri karena ada Putra mereka Uwais yang juga sholat berjamaah di rumah. Al telah berusaha membangunkan Kanaya tapi Kanaya yang terlihat begitu lelah dan terlalap dalam tidurnya membuat Al tidak tega membangunkannya.     

Akhirnya Al memutuskan untuk sholat berjamaah bersama dengan putra mereka Uwais sedangkan nanti setelah sholat Al baru akan membangunkan istrinya tercinta. Karena memang Kanaya jika sudah tertidur pulas susah sekali di bentukan belakang ini.     

"Ibu sudah bangun tidur?" tanya Uwais dengan polosnya saat mereka terlah selelsai sholat dan membaca doa.     

Sedangkan Al saat ini sedang tersenyum manis pada istrinya yang terlihat begitu menggemaskan saat bangun tidur. Kanaya benar-benar terlihat sangat cantik walaupun pakaikan yang digunakan oleh Kanaya sedikit kusut karena Beru saja bangun tidur.     

"Iya nak baru saja. Mengapa kalian tidak membangunkan ku?" ucap Kanaya dengan cemberut karena tidak berani jika sendirian di tempat baru ini.     

"Ibu tadi Uwais dan Ayah telah berusaha membangunkan ibu. Tapi ibu bobok pulas banget, jadi kata Ayah kita sholat Zuhur aja dulu nanti baru kita bangunin ibu lagi setelah selesai sholat." ucap Uwais dengan berkata jujur.     

Akhirnya Al tidak perlu menjelaskan saat ini karena putranya Uwais telah menjelaskan dengan begitu lengkap. Saat ini Al hanya bisa tersenyum manis mengusap pelan pucuk kepala putarnya dengan lembut.     

"Baiklah tapi, aku takut sendiri. Aku ingin sholat sekarang. Mas Al tolong." ucap Kanaya yang saat ini telah meletakkan kedua tangannya didepan untuk meminta Al mengendongnya menuju kamar mandi.     

Tentu saja Al dengan senang hati mengendong istrinya tercinta. Saat ini Uwais langsung saja terkekeh melihat tingkah dari ibunya yang saat ini tidak jadi marah pada Ayahnya. Uwais selanjutnya melanjutkan bermainan game sambil belajar di handphone milik Ayahnya.     

Tentu saja Kanaya kemudian keluar dari kamar mandi sendiri setelah selesai wudhu walaupun begitu, Kanaya tetap meminta Al untuk menunggunya. Karena Kanaya merasa belum terbiasa dengan tempat yang terlalu besar yang luas ini.     

Walaupun vila ini tidak jauh berbeda dengan ruamah mereka yang sama luasnya. tapi tetap saja Kanaya merasa rumah mereka lebih aman dan tidak horor seperti vila ini.     

Bahkan saat cuaca yang mendung dan hujan saat ini membuat Kanaya merasa bertambah takut jika harus berjauhan dengan suami dan anaknya.     

Untung saja Al dan Uwais begitu pembem     

berani tentu saja saat ini Kanaya tidak akan merasa ketakutan berlebihan karena setidaknya ada suami dan anaknya disini bersamanya.     

Kanaya merasa jika setiap langkahnya seakan ada yang mengawasinya tentu saja dari sisi lainnya bukan dari sisi Al yang saat ini dengan sabar menemaninya sambil membaca sholawat.     

Belakangan ini memang Al sangat gemar membaca sholawat nabi, karena Kanaya menjadi merasa lebih tenang saat mendengar suara suaminya yang cukup merdu.     

Kanaya juga saat ini langsung secepatnya melaksanakan salat Zuhur dan tentunya berusaha untuk benar-benar khusuk saat ini. Uwais hanya bermain handphone dari tadi dan tampak biasa saja sama seperti Al Karena yang ketakutan di tempat ini hanya Kanaya seorang.     

Akhirnya setelah selesai melaksanakan shalat Zuhur dan berdoa agar hatinya lebih tenang. Kanaya merasa lebih baik dari sebelumnya walaupun diluar sana ini masih hujan dan Kanaya menjadi mudah merasa lapar belakangan ini.     

"Alhamdulillah akhirnya selesai juga." ucap Kanaya yang saat ini merasa lebih tenang setelah selesai melaksanakan sholat tapi perutnya tetap terasa lapar saat ini.     

"Kamu laper gak sayang?" tanya Al pada Istrinya.     

Karena saat ini Al juga merasa sangat lapar. Karena saat ini hujan dan Al tidak melakukan pekerjaan apapun Al akan menjadi mudah sekali lapar belakangan ini. Ditambah melihat porsi makan istrikanya yang juga besar Al juga menjadi sangat untuk makan banyak.     

Tentunya Uwais saat ini tampak asik dengan handphone milik Al. Uwais tentu saja akan makan bersama mereka hanya saja porsi makan Uwais lebih kecil dari mereka karena Uwais memang masih anak-anak.     

"Iya Mas aku merasa laper. Uwais sayang laper gak? mau makan apa?" tanya Kanaya pada putranya kali ini Kanaya ingin putranya yang akan memilihkan makan yang akan dimakan oleh mereka.     

Uwais yang merasa begitu senang saat Ibunya menyuruh Uwais memilih menu makanan. Tentu saja Uwais akan memilih menu kesukaannya yaitu ayam goreng KFC.     

"KFC aja ya Bu....," ucap uwis sambil tersenyum manis.     

"Boleh juga." ucap Al yang memang sudah lama tidak makan makanan cepat saji. Walaupun memeng Al suka berolahraga dan makan makanan sehat tapi Al juga sesekali makan makanan cepat saji juga dan tentunya diimbangi dengan salad buah dan sayur.     

"Kamu yang pesan ya nak, lewat aplikasi gojek aja." ucap Al pada putranya karena memang saat ini handphone Al berada pada tangan Uwais sehingga Al meminta Uwais saja yang memesankan makan untuk mereka.     

"Jangan lupa pesan juga teh hangat atau mungkin teh jahe." ucap Kanaya saat ini yang menginginkan minuman yang bisa menghangatkan tubuh mereka yang terasa dingin.     

"Siap Ibunda, Siap Ayahanda." ucap Uwais sambil tersenyum manis pada kedua orang tuanya.     

Uwais bahkan memanggil Kanya dan Al seakan-akan mereka adalah raja dan ratu. Sehingga membuat Kanaya saat ini sedikit terkekeh dengan tingkat Putranya yang begitu mengemaskan.     

"Walaupun apa yang dilakukan oleh Uwais tersebut tidak sepenuhnya salah karena memang Al adalah raja Bucin dan Kanaya adalah ratu bucin dan Uwais adalah putra dari pasangan Bucin ini." Pikir Kanaya tersenyum lucu memikirkan kekonyolan ini.     

Kanaya menjadi lupa dengan dirinya yang sebenarnya masih sedikit takut pada saat tinggal di vila yang luas ini karena tingkat dari putra dan suaminya selalu berhasil membuat Kanaya merasa nyaman dan aman.     

"Pasti harganya mahal, kasian juga pada driver gojeknya. Belinya yang banyak aja nak nanti kita bisa berbagi dengan orang lain dan juga driver objeknya sekalian." ucap Kanaya.     

"Bulehkan Ayah?" tanya Uwais yang kali ini meminta persetujuan dari Ayahnya yang dari tadi memang lebih banyak diam dan tersenyum manis ketimbang banyak bicarakan.     

"Tentu saja nak, kalian bisa memesan apapun yang kalian inginkan." ucap Al sambil tersenyum manis pada putranya.     

"Yey.... ye...yeey....," ucap Uwais dan Kanaya bersamaan Mereka terlihat begitu ceria saat ini.     

Al juga merasa senang saat istri dan anaknya terlihat begitu senang dan bahagia saat ini. Tentunya karena memang tujuan awal Al adalah membahagiakan keluarga kecilnya ini.     

Al tidak perduli dengan uang yang akan mereka habiskan selama itu digunakan untuk berbagai dan membuat anak dan istrinya bahagia. Lagi pula atas izin Allah Rizki akan datang dari mana saja.     

Al tidak akan keberatan jika hanya persoalan makanan, tentunya asalkan tidak mubasir dan dimakan oleh seorang orang tanpa terbuang Al tidak akan menjadi bangkrut hanya karena hal ini tentunya.     

Tapi Al juga tidak ingin terlalu berlebihan karena berlebihan itu adalah sikapnya setan dan tempat setan adalah neraka Al tidak ingin anak dan istrinya terjerumus dalam neraka karena terlalu berlebihan.     

"Sayang sekali saat ini sedang hujan...., jika tidak pasti kita bisa jalan-jalan lagi." ucap Kanaya yang merasa bosan terus didalam vila sambil menunggu pesanan mereka datang.     

"Jangan bicara seperti itu sayang, ini adalah Rahmat dari Allah jika tidak ada hujan tumbuh, hewan dan kita tidak akan hidup." ucap Al yang mengingatkan Istrinya.     

"Astagfirullah halazimmm. Maafkan aku...," ucap Kanaya yang baru menyadari kesalahannya.     

Al hanya bisa tersenyum manis pada Istrinya tercinta yang saat ini terlihat begitu imut saat sedang menunggu makanan datang Sedangkan Uwais kembali kepada kesibukannya bermainan sambil belajar di handphone milik Al.     

Sehingga saat ini Al dan Kanaya menjadi lebih bebas untuk berbicaralah karena Uwais sedang asik bermain handphone milik Al setelah selesai memesan makanan untuk mereka dan beberapa orang lainnya yang ada di tempat ini.     

Setelah menunggu sekitar lima belas menit pesanan mereka langsung datang saat ini sehingga membuat Kanaya begitu bersemangat karena tidak sabar untuk makanan siang.     

Walaupun tadi pagi Kanaya, Al dan Uwais sudah banyak makan dan ngemil tapi tetap saja saat ini mereka merasa begitu lapar. Al tidak pernah menyangka jika tubuh mungil Istrinya itu mampu menampung bayak sekali makanan.     

Sedangkan jika Al sendri wajar memiliki porsi makan yang banyak karena tubuh Al begitu besar dan tinggi sehingga memerlukan banyak energi juga dari makanan.     

Al kandang sering lupa jika dalam tubuh mungil Istrinya itu terdapat calon anak mereka yang pastinya membutuhkan banyak sekali asupan makanan agar mereka tetap bisa tumbuh dengan baik dan sehat didalam sana.     

"Sayang anak-anak didalam sana apakah sedang merasa lapar juga saat ini?" tanya Al panasaran yang saat ini telah mengusap perut istrinya yang terlihat bucin ditubuh Kanaya yang begitu seksi hanya perut,bokong dan gunung kembar Kanaya saya yang bertambah besar sedangkan tubuh Kananya bagian lainnya terlihat sama saja dimata Al.     

Tentu saja jika tidak mengikat saat ini mereka sedang berada ditempat yang sama dengan putra mereka dan mereka akan makin siang sebentar lagi. Sudah pasti saat ini Al telah melakukan perngulatan panas dengan istrinya tercinta yang semangkin cantik dan seksi setiap Al mentapnya.     

"Mas Al jangan melamun....," ucap Kanaya yang mencubit hidung mancung suaminya karena gemas. Kanaya padahal sebelumnya telah menjelaskan jika Kanaya lapar tentu saja calon baby mereka yang ada di perut Kanaya juga merasa lapar.     

Al malah asik melamun dari tadi padahal Kanaya sudah menjelaskan dengan begitu detail dan bahkan saat ini Kanaya dan Uwais sudah memakan makanan mereka.     

"Eh.... udah makan aja gak ajak-ajak." ucap Al yang baru tersadar dari lamunannya.     

"Mas Al aja yang terlalu asik melamun padahal aku udah ngajak mas makan dari tadi. Aku juga udah minta beberapa makanan yang lainnya untuk dijadikan pada driver gojek dan juga semua bodyguard kita yang ada disini. Dan kita kebagian ini semuanya." ucap Kanaya yang tersenyum senang mereka mendapatkan makanan yang masih banyak.     

"Sayang sebanyak ini siapa yang mau habisin?" tanya Al yang merasa kaget karena saat ini terdapat 9 porsi makan dihadapan mereka yang terlihat begitu banyak.     

Al hanya takut jika makanan yang banyak ini akan mubhazir. Sedangkan jika semua makanan yang banyak ini habis untuk dimakan Al tidak akan merasa rugi sama sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.