Raja Bucinnya Kanaya

Gea Tidur Sidang Di Rumah Adam



Gea Tidur Sidang Di Rumah Adam

2Saat ini Gea merasa lega karena bisa terbebas dari mama Adam dan mama Adam telah pergi setelah mengajak untuk bertemu kembali esok hari selain itu juga telah meminta nomor ponsel gaya bahkan Melinda juga sempat memeriksa handphone untuk mengetahui nama kontak Adam di Handphone Gea dan benar saja Melinda tersenyum manis saat melihat nama kontak ada di Handphone yang bernama sangat so sweet sekali.      0

Tentu saja saat ini Melinda bertambah yakin jika memang anaknya berpacaran dengan Gea dan mereka sepertinya terlihat sangat cocok dan saling mencintai.     

Walaupun memang hubungan Adam dan juga Gea baru 3 hari tetapi mereka tidak peduli yang terpenting bagi Melinda saat ini anaknya tidak jomblo karena memang Adam terbilang sudah matang diumur 33 tahun tetapi Adam tidak pernah sekalipun membawa 1 wanita pun dekat dengan wanita yang berkaitan dengan masalah asmara.     

Melinda pernah meragukan anaknya tersebut masih menyukai perempuan atau tidak sebenarnya karena sangat jarang sekali memiliki teman seorang perempuan selain dari harapkannya sebagai dokter ya itu kan hanya sebatas pekerjaan bukan teman dekat.     

"Kenapa kau tidak mengatakan Aku Pulang saja ke rumah tante Rahma?, Kenapa kita harus ke rumah yang besar ini saat ini kita kan sudah bertemu dengan Mama Om tadi, Kenapa aku tidak diantar pulang saja?"ucap Gea dengan kesal karena saat ini merasa ini sudah terlalu sayang waktu untuk tidur siangnya akan terbuang.     

Gea biasanya akan tidur siang setelah salat dzuhur dan kemudian akan bangun di sore hari dan setelah itu salat asar kemudian mandi dan menunggu waktu magrib dan seterusnya.     

"Ini masih sangat siang. Mengapa kamu buru-buru ingin pulang?, apakah kamu ada pekerjaan lain?" tanya Adam.     

"Tentu saja ada harusnya saat ini aku ada jadwal boci sampai sore setelah salat dzuhur." ucap dari Gea dengan kesal dan sedikit menguap.     

"Boci?" tanya Adam yang tidak mengerti apa yang dimaksud dari perkataan Gea.     

"Iya boci bobo ciang." ucap dari Gea dengan wajah imutnya.     

"Badan sekecil, makan banyak dan suka tidur tapi kok nggak melar melar." ucap Adam sambil menggeleng-gelengkan kepala sedikit takjub dengan gadis yang ada dihadapannya ini karena memang begitu unik dan tidak biasa.     

"Bilang aja Om iri, badan Om yang besar seperti gorila itu padahal selalu jarang boci dan makan banyak." ucap dari Gea dengan sewotnya karena menurut dia Adam telah membuatnya kesal.     

Memang Adam memiliki badan yang sedikit besar dan tinggi. Sehingga tidak heran jika Gea menyebutnya sebagai seorang gorila karena memang badan Adam tinggi dan besar dan kulitnya sedikit sawo matang berbeda Al sepupunya dengan kulit yang putih dan mulus Adam terlihat lebih sawo matang dan bersih khas orang Indonesia asli.     

"Sembarangan aja kalau ngomong aku nih bukan gorila tapi aku ini dokter tampan." ucap Adam dengan percaya diri.     

"Om terlalu percaya diri sekali, bagaimana ada gorila yang tampan?" ucap Gea yang saat ini memilih untuk tiduran diatas sofa yang empuk yang ada di rumah Adam.     

Karena memang dari tadi Adam hanya mengajaknya berbicara sambil berdiri tentu saja Gea merasa lelah dan seenaknya saja tiduran diatas sofa yang empuk tersebut.     

Karena Adam terlihat begitu sangat bersemangat untuk berdebat dengannya dibandingkan untuk mengizinkan membiarkan Gea untuk duduk manis.     

"Aku belum selesai bicara, kamu udah tiduran aja di sofa. Lagi pula kan di rumah ini banyak kamar, kenapa kamu harus tidur yang di sofa?" ucap Adam dengan polosnya lupa bahwa ini adalah pertama kali Gea datang ke rumahnya.     

Tentu saja rumah ini adalah rumah milik Adam sendiri dan Adam tinggal disini sendiri dengan beberapa pelayan yang hanya akan datang untuk membersihkan rumah ini pada saat-saat tertentu jika ada membutuhkannya dan juga akan memasak untuk Adam di saat pagi siang dan malam hari.     

"Salah sendiri sopa ini sangat empuk yang nyaman dan ini begitu layak untuk dijadikan tempat tidur. Jangan menggangguku untuk saat ini." ucap dari Gea yang malah bertindak seakan-akan yang menjadi pemilik rumah ini.     

Gea memang kadang suka bersikap seenaknya pada saat merasa begitu ngantuk dan juga lapar, kadang Gea sendiri sulit untuk mengendalikan dirinya sendiri dan sering terbawa emosi.     

"Sebenarnya Ini rumah siapa?" ucap dari Adam yang sedikit kesal menatap gadis cantik yang baru saja dikenalnya beberapa jam yang lalu dan saat ini terlihat begitu santai berada di rumahnya seakan rumah ini adalah miliknya sendiri.     

Adam diam beberapa saat menunggu jawaban dari Gea. Tapi nampaknya Gea tidak menggubrisnya sama sekali dia malah diam dan dari tadi memunggunginya tanpa menoleh sedikitpun ataupun tanpa mengeluarkan suara sedikitpun membuat Adam sedikit curiga jika saat ini mungkin dia telah tertidur.     

"Gadis labil, apakah kau tidak mendengarkan apa yang aku tanyakan tadi?" ucap dari Adam yang saat ini berpindah posisi menatap wajah Gea yang saat ini ada baru tersadar bahwa Gea memang sudah benar-benar tertidur.     

"Dasar gadis labil tukang molor." ucap dari Adam yang sedikit kesal karena Gea telah meninggalkannya tidur. Walaupun begitu yernyata Gadis labil yang ada di hadapan Adam saat ini terlihat imut begitu tenang dan damai dalam tidurnya.     

Tapi Adam baru ingat jika Gea belum salat zuhur sama seperti dirinya sehingga Anda berniat untuk membangunkan Gea terlebih dahulu baru kemudian membiarkan Gea beristirahat. Adam akan mengizinkannya untuk tidur satu kamar kosong disamping kamarnya yang ada di rumah Adam ini.     

"Gea bangun dulu, kamu belum salat zuhur. Setelah salat zuhur baru tidur di kamar tamu atas." ucap Adam sambil menepuk pelan pipih kanan Gea yang terasa begitu lembut saat bersentuhan dengan tangannya.     

"Apaan sih Mama, Gaby ganggu. Gea masih ngantuk." ucap Gea dengan mata yang masih terpejam.     

Sepertinya gea memiliki kebiasaan mudah tidur dimana saja dan selalu saja adiknya yang yang membangunkannya. Tapi kali ini Gea tidur di rumah orang asing dan Gea lupa jika orang tersebut adalah orang baru yang Gea kenal tetap Gea dengan begitu santai tidur dengan nyaman.     

"Bangun dulu udah zuhur."ucap dari Adam yang saat ini telah menarik hidung Gea dengan begitu kencang, sehingga membuat Gea sedikit kesulitan bernafas dan terpaksa membuka matanya karena merasa begitu kesal ada seseorang yang mengganggunya.     

"Iya udah cukup, dasar nyebelin di mana tempat solatnya di sini?" ucap dari Gea dengan kesal dan sedikit kaget awalnya tapi kemudian bersikap bodoh amat.     

Walaupun Gea merasa sedikit kesal tetapi dia juga merasa sedikit bersyukur ada yang menyadarkannya jika Gea belum salat zuhur dengan sedikit lembut hanya dengan menepuk pipi Gea dan menarik hidung mancung Gea. Jika yang membangunkan Gea Mamanya langsung menyiramnya dengan air begitu juga dengan Gaby yang memang memiliki sikap usil. Karena jika tidak seperti itu tidak akan bangun, Gea biasanya langsung saja disiram dengan air karena memang sulit dibangunkan saat sudah tertidur lelap.     

"Dasar gadis labil, Ayo ke atas ikuti aku.Kamu percaya ama aku?" ucap dari Adam penasaran.     

"Tentu saja aku percaya padamu demi uang, aku memang saat ini sedang bekerja." ucap Gea dengan polosnya.     

Gea berpikir Adam yang tidak mungkin Adam tidak tertarik kepada dirinya yang merupakan gadis mungil yang masih remaja dan tentunya sangat labil dan tidak hanya itu Adam juga mengatakan jika tubuh Gea yang menurut saya cukup bagus ini jelek.     

Bahkan menyamakan tubuh Gea dengan triplek yang datar. Mungkin saja Adam menganggap jika Gea bukan tipenya. Adam memiliki tipe wanita yang lain yang disukainya dan Gea sangat bersyukur dirinya bukan tipe Adam karena dengan begitu itu tentunya pekerjaannya akan lebih mudah dan Gea bisa menerima upah dan kemudian pergi dengan mudah.     

Gea belum siap untuk terikat dengan siapapun karena memang hatinya saat ini sedang patah hati karena laki-laki yang pernah ada di hati Gea telah menikah yaitu tidak lain dan tidak bukan adalah Rayhan.     

Tapi melihat ketulusan dan kebaikan dari istri Rayhan yaitu Rabia, tentu saja Gea tidak berniat untuk menjadi pelakor dari hubungan mereka karena terlihat juga Rayhann begitu benar-benar mencintai Rabia begitupun juga sebaliknya.     

Cinta memang tidak salah, hanya tindakkan yang sering salah hanyalah tindakan yang dilakukan untuk membuktikan cinta itu kadang tidak tepat sehingga membuat seseorang terlihat sangat bersalah karena tindakannya yang salah dan tidak tepat itu.     

Tentu saja Gea tidak ingin menjadi seperti gunting yang berjalan lurus hanya demi sebuah cinta dan perasaan yang ada di hatinya tetapi memisahkan kedua cinta yang tulus yang dimiliki oleh Rayhan dan Rabia.     

Saat ini Gea telah selesai melaksanakan salat zuhur yang berada di kamar tamu yang bersebelahan dengan kamar Adam, sepertinya adam yang tidak kembali ke rumah sakit karena memang jadwalnya hanya pagi sampai siang saja untuk hari ini.     

Gea merasa mengantuk langsung saja tidur di kasur yang terasa begitu empuk dan nyaman tanpa mempedulikan jika mungkin saja Adam akan mencarinya tadi.     

Karena Gea memang seharusnya saat ini adalah masih jam kerja, karena sesuai surat perjanjian tersebut akan bekerja selama Adam membutuhkannya tetapi dengan santainya Gea malah pergi tidur karena menganggap mungkin saja Adam tidak memerlukannya saat ini.     

Tentu saja kalau ada pekerjaan yang mudah mengapa dia harus mengambil pekerjaan yang sulit, menghasilkan banyak uang dengan hanya berakting dan berfikir cantik membuat Gea bisa membelikan sebuah rumah kecil untuk Mama adiknya dan dirinya dan dirinya untuk berteduh saja sudah membuat Gea merasa senang saat ini.     

Walaupun Gea tidak bisa membuktikannya saat ini karena memang baru mulai bekerja seharian pada Adam tetapi akan bekerja dengan begitu propesional sehingga mereka tidak perlu lagi menumpang di rumah tante Rahma.     

Karena mungkin Rayhan tidak menyukai kehadirannya dan juga Gea ingin melupakan Rehan dengan perlahan tentunya harus menjauh dari Raihan agar bisa melupakan perasaannya pada Reyhan.     

"Semoga saja setelah aku bangun tidur nanti dunia akan terasa lebih indah." ucapkan yang kemudian membaca doa sebelum tidur dan kemudian melanjutkan tidur siangnya yang tertunda dan saat ini saya merasa tidurnya begitu nyaman dan nyenyak.     

Saat ini Adam telah mengetuk-ngetuk pintu kamar tamu yang didiami oleh Gea. Tetapi Gea tidak menanggapinya dan Adam yang mencoba membuka pintu kamar itu yang ternyata tidak dikunci pintu terbuka Adam bisa melihat bahwa Gea tertidur dengan begitu nyaman di atas kasur yang memiliki ukuran ranjang dan besar tetapi tidak sebesar ranjang di kamarnya.     

"Seharusnya aku sudah menebak bahwa di kamar saat ini Gea Serang molor, pasti saat ini sudah tidur pulas. Apakah kamu benar-benar tidak takut saat ini berada di dekatku?" tanya Adam yang saat ini sudah berada di depan wajah Gea dengan begitu dekat.     

Gea yang tertidur pulas dengan sedikit rambut hitam menutupi wajah cantik itu dengan begitu Adam menyelipkan rambut Gea kebelakang telinga gadis itu, wajah cantik Dea tadi sedikit tertutup oleh rambut saat ini wajahn Gea terlihat begitu imut dan menggemaskan saat tertidur.     

Bahkan saat ini jas Adam masih ada dipakai oleh Gea terlihat begitu nyaman dengan menggunakan jas Adam yang ke besaran di tubuh mungilnya dan menjadikan Gea terlihat begitu nyaman tidur dengan jas Adam yang ke bersaran di tubuh mungilnya dijadikan jas yang besar itu seperti selimut di tubuh mungil Gea.     

"Ternyata Gadis labil ini cantik dan manis juga." ucap Adam sambil tersenyum melihat wajah Gea yang terlihat begitu manis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.