Raja Bucinnya Kanaya

Tiba-tiba Adam Akan Menikah



Tiba-tiba Adam Akan Menikah

0Tentu semua keluarga dan kerabat Adam pihak Adam sedikit kaget karena tiba-tiba Adam akan menikah karena memang selama ini Adam tidak pernah dikabarkan dekat dengan wanita manapun, lalu dengan tiba-tiba malam ini mereka diminta hadir untuk menjadi saksi pernikahan dari Adam dengan wanita pilihannya.     
0

"Mas Al yakin jika Kak Adam telah mendapatkan calon pengantinnya dengan secepat ini, sedangkan terakhir kali kita bertemu dengannya statusnya masih jomblo ya mas?" tanya Kanaya pada suaminya.     

"Iya sayang aku juga merasa terkejut, kita lihat saja nanti siapa sebenarnya istri dari Kak Adam."     

"Ibu, Ayah..., jomblo itu apa?" tanya dari Uwais dengan polosnya.     

Ternyata Uwais diam-diam mendengarkan percakapan dari orang tuanya dan karena Uwais tidak mengerti maksud dari kedua orang tuanya tentunya Uwais pun segera bertanya.     

"Jomblo itu artinya belum punya teman lawan jenis yang akan menjadi teman hidupnya sampai maut memisahkan." ucap dari Al pada putranya dan tentunya hanya direspon oleh Uwais dengan anggukan yang bertanda jika Uwais sudah paham.     

Uwais yang mengerti dan paham apa yang dikatakan oleh ayahnya tersebut tidak bertanya lagi karena memang Al menjelaskan jelaskan dengan begitu jelas dan rinci sehingga tidak perlu bertanya.     

"Putra Ibu ini memang sangat pintar." ucap dari Kanaya dengan bangga dan kali ini mengecupi ke seluruh wajah Uwais sambil memeluk Putra kesayangannya tersebut.     

Tentu saja hanya tersenyum jenaka dan bahagia saat dicium oleh ibunya dengan penuh kasih sayang. lain dengan Al yang terlihat sangat cemburu karena saat ini memang Kanaya melihat bahagia, saat Al melihat Kanaya hanya mencium Uwais sajatidak menciumnya, tentu kali ini Al sedang cemburu pada anaknya sendiri.     

"Sayang Ayah nggak dicium?, Ayah yang memberikan penjelasan dengan begitu jelas." ucap dari Al sambil berbisik pada istrinya tercinta.     

"Mas ini lagi di tempat umum....," dari Kanaya pada suaminya.     

Tentu saja Al tidak peduli jika ini tempat umum, tempat tertutup atau tempat apapun yang terpenting saat ini Al ingin istrinya menciumnya. Malahan saat ini Kanaya mengabaikan Al yang sedang cemburu karena merasa kesal pada Karnaya yang mengabaikannya dan asik menoleh ke kanan dan kiri seakan mengawasi sesuatu.     

"Uwais tutup mata bentar nak." ucap dari Kanaya pada putranya.     

Tentu saja Uwais yang merupakan anak laki-laki yang sangat penurut dan patuh Uwais langsung menutup matanya tanpa bertanya, karena Uwais nanti akan bertanya pada Ibunya setelah ibunya memintanya untuk membuka matanya.     

Saat ini kebetulan memang sedang sedikit sepi para tamu dan keluarga yang hadir karena mereka berada di bagian dekat dapur rumah milik Adam ini. Karena memang sebelumnya Uwais haus dan menginginkan air mineral biasa sehingga Kanaya beserta dengan Uwais ada di dapur dan tentunya Al juga mengikuti mereka.     

"Emuach, emuach, emuach, emuach, emuach emuach. Saat ini apakah Mas sudah merasa puas?" tanyakan Al setelah mencium seluruh bagian wajah suaminya suaminya.     

Tentunya Gea bicara sambil berbisik-bisik karena tidak ingin didengar oleh banyak orang dan juga putranya karena Karena Kanaya tentu saja akan merasa sangat malu.     

"Di sini belum." Ucap dari Al yang saat ini menunjuk bibirnya yang belum dicium oleh istrikanya, Al memang tidak pernah merasa puas.     

Kanaya terpaksa mengecup singkat bibir suaminya tersebut. Tapi tentunya hal ini tidak menerima hanya sekedar kecupan singkat Al dan malam memperdalam ciuman mereka sampai beberapa menit.     

"Ibu...., apakah sudah bisa buka mata?" tanya Uwais dengan polosnya.     

"Iya nak tentu saja kamu bisa membuka matamu sekarang." ucap dari Al yang telah selesai membenahi dirinya sendiri dan juga Kanaya seakan-akan tidak terjadi apapun.     

"Memangnya tadi mengapa ibu menyuruh Uwais tutup mata ibu..., Ayah?" tanya Uwais dengan polos.     

Untung saja sebelum pergi tadi Kanaya menggunakan lipstik yang matte dan tidak akan luntur, jika tidak bisa dipastikan saat ini lipstik dari sudah menempel pada bibir suaminya. Untung saja setelah belajar main dapat dilihat Jika lipstiknya baik-baik saja dan hanya Kanaya bisa membenahi nya sedikit saja.     

"Karena memang tadi di ada badut lewat bukankah Uwais takut pada badut?" ucap Al yang memang mengetahui jika putranya sangat tidak suka pada badut.     

Tentunya kali ini aku terpaksa berbohong karena tidak mungkin untuk berkata jujur kepada anaknya karena a tidak ingin putranya dewasa sebelum waktunya.     

"Benarkah?, Ayah gendong." ucap Uwais yang merasa takut jika ada badut yang akan menangkapnya.     

Tentu saja dengan senang hati Al menggendong putranya tersayang dan hanya bisa tersenyum manis mengangguk menanggapi ucapan dari putranyatersebut.     

Kemudian Uwais tidak bertanya lagi karena memang takut dengan badut jahat pada saat beberapa waktu yang lalu, memang Uwais pernah menonton film yang berkisahkan tentang badut yang terlihat sangat lucu namun jahat.     

"Untung saja saat ini liftnya sudah benar." ucap Kanaya yang merasa lega.     

Setelah selesai mengambilkan minum untuk putranya kemudian karena Kanaya berinisiatif untuk pergi ke kamar mandi sekalian untuk memeriksa bagian wajahnya yang sedikit berantakan karena ulah Al.     

Sedangkan saat ini Al dan sedang berada di di depan pintu kamar mandi menunggu Kanaya untuk keluar dari kamar mandi Al bahkan tidak berniat untuk pergi ke acara ini karena malas. Al tidak ingin meninggalkan istrinya dan anaknya karena memang Al pergi ke acara pernikahan dari sepupunya tersebut karena untuk menjaga Istrinya Kanaya agar tidak mudah terkena gombalan.     

Sebenarnya Al merasa sedikit malas dan lelah karena malam ini adalah waktunya untuk beristirahat sedangkan tiba-tiba istrinya mengabarkan jika mereka harus segera datang ke pesta pernikahan sederhana dari kakak sepupunya yang tidak lain Adam.     

"Akhirnya Ibu selesai juga setelah bersemedi lumayan lama di kamar mandi." ucap dari Uwais yang saat ini memeluk leher Al, karena Uwais masih berada di gendongan Al.     

"Maafkan Ibu jika kalian harus menunggu terlalu lama. Ayo sekarang kita kembali mungkin sebentar lagi acara ijab kabul akan segera dimulai." Ucap Kanaya pada anak dan suaminya.     

"Ayo Sayang." ucap dari Al yang saat ini makhluk pinggang Kanaya dengan sebelah tangan sedangkan tangan satunya digunakan untuk oleh Al untuk menggendong Putra mereka.     

"Rara." wajah dari Aira yang merasa senang akhirnya bisa bertemu kembali dengan adik bungsunya yang saat ini datang bersama dengan suaminya dan anaknya.     

"Kakak apa kabar?" ucap dari Kanaya yang langsung memeluk Kakak perempuannya saat Aira terlebih dahulu memeluknya dengan begitu erat.     

"Alhamdulillah aku baik. Bagaimana kalian?, ponakan Aunty yang tampan ini tumben minta gendong?" tanya Aira yang memang sudah mengetahui jika Kanaya telah mengadopsi anak laki-laki.     

Walaupun memang mereka jarang bertemu tetapi karena ia sering video call karena memang Al yang dengan begitu posesif melarang Aira untuk tidak keluar sembarangan karena memang saat ini ini masih covid.     

"Alhamdulillah kami sehat aunty, uwais takut. Kata Ayah tadi ada badut lewat." ucap dari Uwais dengan polosnya.     

"Badut?" tanya dari Aira dengan tatapan heran, yang kali ini menatap ke wajah adiknya. Aira akan menanyakan maksud dari keponakannya karena memang di tempat ini tidak ada badut setahu Aira.     

"Sepertinya sebentar lagi ijab kabul akan segera dimulai itu MC meminta untuk kita bersiap-siap kita akan berada di sana di samping melihat calon kadang ke atas dan dan Mas Al dan juga Uwais akan menemani Mas Adam di bawah." Sesuai dengan arahan dari tentang tante Melinda yang merupakan Mama dari Adam mereka berdua ditugaskan untuk menuntun pengantin wanita untuk turun menemui suaminya jika nanti Adam selesai mengucapkan ijab.     

"Tapi Rara kamu belum jawab pertanyaan ku..," ucap dari Aira yang memang memiliki jiwa penasaran yang tinggi sama seperti bocah pada umumnya.     

Walaupun ayira bukan bocah lagi tetapi rasa ingin tahu Aira memang selalu tinggi, makanya Aira termasuk seorang yang sangat jenius sampai saat ini. Karena selalu mempertanyakan hal-hal yang yang yang membuatnya penasaran walaupun sebenarnya Aira terlihat polos tetapi Aira sangatlah pintar.     

"Nanti saja kita bicarakan lagi saat ini Tante Melinda memerintahkan kita untuk menemani calon istrinya Kak Adam." ucap Kanaya, Kanaya berharap kakak perempuannya tersebut melupakan pertanyaannya nanti sehingga Aira tidak perlu berbohong.     

"Assalamualaikum" ucap Aira dan Kanaya saat ini telah membuka pintu kamar Adam yang digunakan untuk merias pengantin wanita dan didalam sudah terdapat Gea yang sudah selesai di make over dan telah menggunakan kebaya putih dengan begitu cantik tentunya dengan balutan hijab saat ini kelihatan sangat anggun dan tertutup dari biasanya.     

"Subhanallah kamu terlihat sangat cantik."ucap Kanaya yang merasa sangat kagum dengan kecantikan yang dimiliki oleh Gea.     

"Tante Selly dan Gaby ada di sini juga?" tanya Aira dengan polosnya lupa jika memang Gea adalah anak angkat dari Sely dan Gaby adalah adiknya Gea.     

"Iya Kakak tentu saja kami berada di sini. Karena kakakku sebentar lagi akan menikah." ucap dari Gaby sambil tersenyum manis pada Aira.     

"Astaghfirullahaladzim maafkan aku. Aku lupa Jika Gea adalah anak tante Sely dan Gaby adalah adiknya." ucap dari Aira dengan polosnya.     

"Tidak apa-apa kalian yang ditugaskan oleh namanya Adam untuk membawa turun Gea nanti bukan dan kami akan menemani Kalian juga." ucap dari Selly sambil tersenyum manis saat ini bahagia karena salah satu putrinya akan segera menikah.     

"Iya Tante jadi tante ini adalah sahabat mama dan calon istri dari kak Adam ini adalah anak tante? itu berarti kita akan menjadi kerabat?" ucap dari Kanaya sambil tersenyum manis karena mendapatkan saudara dan kerabat yang begitu baik.     

"Tentu saja nak, kamu terlihat sangat mirip dengan Mamamu ya lebih tepatnya kalian berdua sangat mirip dengan Mama kalian hanya saja Aira lebih sedikit pendek sedangkan Kanaya agak lebih tinggi seperti almarhum Papa Kalian." ucap Selvi yang memang pernah melihat foto keluarga di rumah Rahma di mana disana ada Rahma, Jalal, Aira dan Kanaya sewaktu mereka masih kecil.     

"Terimakasih tante juga sama-sama cantik." ucap dari Kanaya sambil tersenyum manis.     

Sedangkan saat ini pengantin wanita sedang melamun memikirkan nasibnya setelah pernikahannya dengan Adam. Gea nanti sebenarnya dia masih bingung bagaimana nasib pernikahannya nanti, Gea juga tidak bisa menolak karena memang tidak ingin mempermalukan keluarganya dan membuat Mama angkatnya menjadi malu karena ulahnya.     

"Jangan melamun terus dari tadi semuanya akan baik-baik saja, kak adam pasti akan menjaga kalian dengan baik." ucap dari Gaby pada kakaknya.     

"Iya Kakak tidak perlu khawatir karena kak adam adalah pria yang sangat bertanggung jawab, Kakak pasti akan bahagia nanti hidup bersama ke Adam. Walaupun memang kadang sedikit nyebelin." ucap dari Kanaya yang tentunya harus memanggil Gea dengan sebutan kakak karena sebentar lagi akan menjadi iparnya.     

"Terimakasih kanaya kita sepertinya umur kita tidak jauh berbeda, tolong jangan panggil aku kakak, panggil saja Gea." ucap Gea saat melihatkan Kanaya yang terlihat begitu cantik dan imut. Selain itu tinggi mereka juga tidak jauh berbeda hanya kanaya lebih tinggi dari Gea sedikit.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.