Raja Bucinnya Kanaya

Raja Bucin Galau



Raja Bucin Galau

1Saat ini Kanaya telah pulang bersama dengan Aira, walaupun Kanaya tadi telah menarik Al sampai keluar cafe tapi Kanaya memutuskan akan pulang bersama dengan kakak perempuannya ketimbang pulang dengan Al.     0

Aira walaupun merasa tidak suka jika suaminya dengan dengan Wanita lain tapi nanti ketika sampai di ruma Aira akan segera minta penjelasan dari Arkan. Arkan memang berkata jujur jika saat ini mereka kebetulan mitting ditempat dan waktu yang sama dengan Al.     

"Loh gak pulang Ama Bang Al?" tanya Aira yang melihat adiknya masuk kedalam mobil.     

Sebelumnya Aira sempat berfikir jika Rara pulang bersama dengan Al tentu saja otomatis Aira akan pulang dengan Arkan Karena Aira mengetahui jika Arkan tidak mengunakan mobil keren mobil Arkan sedang di bengkel, bahkan Arakan tadi memesan taksi online.     

"Gak aku lagi kesel Ama mas Al." ucap Kanaya dengan wajah ditekuk.     

Sebenarnya Aira juga paham dengan apa yang dirasakan oleh adiknya, wajar saja jika Kanaya marah pada Al karena Al tidak memberi kabar pada Kanaya sama sekali. Itu semua disebabkan oleh Al yang terlalu ceroboh sampai meninggal handphone miliknya dan membuat Kanaya semangkin curiga.     

"Sabar ini pasti hanya salah paham." ucap Aira yang berusaha menenangkan adiknya.     

Tentu saja Aira mengetahui jika wajah saja saat ini Kanaya kesal pada Al tapi Kanaya juga harus mendengar penjelasan dari Al terlebih dahulu agar tidak terjadi ke salah pahaman. Kanaya juga sangat sensitif saat ini karena memang hamil muda membuat mood Kanaya kadang berubah-ubah.     

"Hemmmmm....," ucap Kanaya.     

Al yang bingung dengan istrinya yang tiba-tiba ingin menyusul Kanaya tapi tidak jadi karena Al bisa melihat jika ternyata Kanaya pergi dengan Aira dengan mengunakan mobil milik Aira. Tentu saja Al membiarkan istrinya pergi bersama Aira karena mereka pasti juga akan pulang kerumah mertuanya.     

Pada saat Al ingin kembali kembali ke mobil untuk menyusul istrinya tercinta Al mendengar suara seseorang memanggilnya, Saat Al menoleh ternyata Arkan yang memanggilnya.     

"Bang Al tunggu.... aku ikut....," ucap Arakan sambil mengatur napas.     

"Cepatlah aku harus menyusul istri ku yabg saat ini sedang salah paham." ucap Al.     

Kemudian dengan cepat Arakan masuk kedalam mobil atau tepatnya duduk di kursi samping Al mengemudi. Karena jika Arkan duduk di belakang pasti Al akan marah karena seakan berfikir jika Arkan menjadikannya sebegai seorang supir.     

"Sepertinya istri ku juga salah paham tadi bendanya Aira tidak seperti Kanaya yang berani melabrak seorang wanita lain uang mendekati suaminya. Karena aku yakin Aira pasti sangat mempercayai ku yang hanya mencintainya." ucap Arakan.     

Saat ini perkataan Arakan membuat Al berfikir jika telah melakukan kesahan, pasti istrinya saat ini sedang cemburu dan salah paham pandanya. Dan Kanya tamak tidak mau pulang dengannya karena mungkin tadi pagi masih mual karena mencium aroma parfum milik Al yang saat ini.     

Al masih ingat betul jika istrinya tercinta itu lebih menyukai Al yang tidak memakai parfum ketimbang Al yang mengunakan parfum. Tapi Al tidak bisa keluar tanpa mengunakan parfum karena Al sudah terbiasa dengan berbau wangi dengan parfum mahal.     

"Diamlah kamu Arkan aku tidak bisa fokus mengemudi karena ucapan mu." ucap Al dengan kesal.     

Arkan benar-benar tidak bisa membuanya bahkan ternyata adik iparnya tersebut akan terlihat lebih seram saat sedang kesal karena di sebabkan oleh Kanaya yang meninggal Al pulang bersama dengan Aira.     

"Hemmmmm baiklah maafkan aku." ucap Arakan yang kemudian memilih diam.     

Aira dan Kanaya saat ini telah sampai di rumah, dengan cepat dan tidak lama Al dan Arkan pun juga baru saja sampai dan memarkirkan mobilnya.     

Tentu saja Al dan Arkan cepat sampai karena Al melakukan mobilnya dengan kecepatan rata-rata untuk mengejar istrinya tercinta yang saat ini sedang salah paham padanya.     

"Sayang kamu salah paham dia hanya kelien bukan siapa-siapa, jangan marah padaku..., aku berkata jujur." ucap Al yang saat ini telah berada dihadapan Kanaya yang saat ini telah duduk di kursi tamu sambil ngemil kue kering.     

"Mas kenapa pulang cepat?, dan tidak melanjutkan mitting mas, jika dia benar-benar keliyen yang sangat penting." ucap Kanaya dengan santai sambil memakan kue kering yang bahan dasarnya terbuat dari kacang.     

"Dia tidak penting kamu lebih penting dari apapun Sayang....., maafkan aku... tadi handphone ku ketinggalan di kantor aku telah meminta sekertaris ku mengambilnya tapi sepertinya dia sedang dalam perjalanan pada saat kamu sampai." ucap Al dengan jujur.     

"Malam ini mas tidur diluar..... jangan tidur dengan ku, mas sangat bau." ucap Kanaya yang dari tadi memang menutup hidungnya saat mengetahui Al mendekatinya.     

"Mas akan mandi dek, tunggu bentar ya....," ucap Al yang kali ini langsung bergegas untuk mandi.     

Tentu Al juga menggunakan handphone miliknya yang lainnya yang ada didalam kamar untuk memberitahu pada sekertarisnya agar meminta maaf pada kelien yang sebelumnya jadi korban tamparan istrikanya. Walaupun sebenarnya Kanaya tidak sepenuhnya salah bagi Al Kanaya selalu benar karena Al mengerti Kanaya menampar perempuan itu karena terlalu mencintainya.     

Al tidak pernah menyangka jika istrinya akan seberani ini untuk bertindak, memang istrinya tercinta yang saat ini sedang mengandung anaknya tersebut lebih bersikap berani dan juga mulai menunjukan sikap keras kepalanya tapi walaupun begitu Kanaya juga memiliki sisi lemah yang hanya diketahui Al dan keluarganya saja.     

"Aku telah selesai mandi sayang....., aku sangat merindukan mu." ucap Al yang sedang santai memeluk erat tubuh mungil istrinya tersebut yang saat ini sedang duduk diatas ranjang mereka sambil memakan salat buah dan juga tutorial make up.     

"Hemmmmm...." ucap Kanaya dengan malas.     

Sebenarnya Kanaya tadi lebih senang duduk diruang tamu tapi karena ada tamu dari namanya yang akan datang Kanaya memutuskan untuk naik keatas dan duduk didalam kamarnya.     

Perasaan kesal Kanaya pada Al saat ini masih ada sehingga menjadi Kanaya malas untuk banyak bicara pada suaminya. Tapi Al akan bawel terus jika Kanaya tidak menjawab pertanyaannya sehingga Kanaya hanya menjawab dengan singkat padat dan kadang kurang jelas.     

"Sayang kamu tampak cantik....., tapi aku lebih suka kamu yang natural dan Tampa mengunakan apa-apa. Kamu cantik secara alami walaupun juga dengan make-up juga tetap cantik tapi aku tidak suka berbagi kecantikan mu dengan orang lain." ucap Al yang saat ini mengecup pipi istrinya karena merasa gemas.     

Saat ini Kanaya sedang berusaha untuk tidak tersenyum dan terpengaruh dengan sikap dari suaminya yang memang sangat manis dan membuat Kanaya senang. Tapi Kanaya tetap saja masih merasa kesal pada Al karena perbuatan Al Sebelumnya.     

"Aku harus.....," ucap Kanaya yang merasa haus.     

Al melihat jika air yang tersedia dikamar mereka saat ini telah habis sehingga memutuskan untuk mengambil Air minum kebawah untuk istrikanya tercinta.     

"Tunggu sebentar ya sangat akan aku ambilkan, emuach.....emuach....emuach." ucap Al yang tidak perlu bosan mengecupi seluruh wajah istrinya.     

Kanaya hanya diam saja tidak menolak dan juga mengiyakan dan pada saat Al meninggalkannya kamar Kanaya langsung mengunci pintunya, See benarnya Kanaya tidak benar-benar haus Kanaya hanya ingin mengulum suaminya tersebut.     

Kanaya juga telah membawakan beberapa cemilan, dan air minum yang di sembunyikan olehnya didalam lemari tadi pada saat Al masih mandi dan kali ini Kanaya bisa bebas untuk menonton YouTube tanpa ngangguan suaminya.     

"Sayang buka pintunya ini Akau bawa air minum." ucap Al yang kebingungan karena pintu kamar mereka telah terkunci saat kembali mengambilkan air minum untuk istrikanya.     

"Mas Al tidur di kamar tamu." ucap Kanaya dengan sedikit berteriak.     

"Gak yang.... aku gak bisa tidur kali gak ama kamu...," ucap Al yang telah dengar sedih.     

Al sebenarnya sangat ingin mendobrak pintu kamar mereka jika saja ini bukan rumah mertuanya pasti Tampa ragu Al akan melakukan Al itu. Tapi Aini adalah ruang mertuanya sehingga Al tidak mungkin akan merusak pintu hanya karena keegoisannya.     

"Terserah Mas mau tidur mana aku mau tidur sendirian saat ini. ucap Kanaya yang kemudian memasang handset agar lebih fokus pada tutorial make up.     

Kanaaya ingin belajar make up sendiri agar jika nanti pergi ke kondangan ataupun Perta ulang tahun tidak perlu menyewa MUA ataupun minta bantuan kakaknya karena tentu saja Aira tidak akan selalu ada dua puluh empat jam inginnya.     

"Sayang....yang.... buka....," ucap Al yang malah tidak digubris oleh Kanaya.     

Al memutuskan untuk mengirimkan pesan ke istrikanya, dengan banyak hanya untuk meminta maaf dan ingin dibukakan pintu. Al benar-benar tidak sanggup jika harus tidur terpisah dengan Kanaya.     

"Mas Al..... bikin kesel aku mau nonton YouTube aja masih aja nyebelin ngirim pesan terus via WhatsApp. Aku blokir aja bentar tar juga dibuka." ucap Kanaya yang memblokir nomor suaminya dengan nama pada layar handphone Suami ku tercinta dan ada juga nomor handphone Al yang saat ini dipegang Sekertaris Al dengan nama Mantan Bos Es.     

Al memang menyimpan nomor pribadinya pada handphone Kanaya dengan nama suami Kesayannku begitu juga no handphone Kanaya di handphone miliknya yang telah diberikan nama istri ku tercinta.     

Al tidak mengetahui jika Kanaya menyimpan nomor lamannya yang memang sering digunakan untuk bisnis. Al juga tidak mengetahui jika Kanaya memberikan nama yang unik untuk Al.     

"Sejak kapan aku menyimpan nomor mas Al dengan nama yang alay seperti ini?" ucap Kanaya dengan heran.     

Kanaya juga tidak mengetahui jika Al telah memasukan nomor baru dengan nama yang alay, dan setahun Kanaya Kanaya hanya pernah memiliki nomor handphone Al selama dulu Al menjadi bosnya dengan nama yang tentu berbeda.     

Karena merasa kesal dan mengantuk akhirnya Kanaya pun tertidur pulas ambil terlungkup sambil memeluk bantal, Al yang dengan cerdasnya telah berhasil Meminta kunci duplikat kamar istrinya pada Mama mertuanya.     

"Sayang....., kamu sudah tidur?" ucap Al yang tidak mendapat jawaban dari Kanaya.     

Al telah mengunci kamar mereka dan meletakan kunci duplikat tersebut pada tempat yang hanya diketahui olehnya. Al sedikit khawatir dengan posisi tidur dari istrinya yang mungkin akan membuat calon baby mereka mungkin akan terjepit jika terus dalam posisi terkungkung seperti saat ini.     

"Sayang kamu benar-benar nakal," ucap Al dengan gemas mengecupi seluruh wajah istrinya dan yang terakhir bibir istri lalu kekuatan membenarkan posisi tidur Kanaya agar lebih nyaman.     

Kanaya yang tiba-tiba berubah posisi menjadi menyamping dan membelakangi Al, tapi karena Al tidak ingin membuat istrinya terbangun dan mengusirnya lagi dari kamar ini Al membiarkan saja Kanaya memunggunginya Tentunya tetap saja Al bisa memeluk tubuh mungil istrinya dari belakang.     

"Bissmika Allahumaa Ahgya wabismika amut." ucap Al yang kemudian memejamkan matanya dan menyusul istrinya kedalam mimpi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.