Raja Bucinnya Kanaya

Bumil Yang Manja



Bumil Yang Manja

0Kanaya merasa sangat nyaman saat ini berada di pelukan suaminya tercinta. Setelah selesai sholat subuh Kanaya lebih memilih untuk berada diatas kasur sambil bermain handphone dan tentunya dalam pelukan hangat Al.     
0

Sepertinya hari ini Al sangat beruntung karena Mood Kanaya sedang baik dan tidak mengusir Al dari sisinya selama Al tidak memakai parfum apapun didekat Kanaya maka Kanaya akan terus menempel pada Al.     

Saat ini Al baru menyadari jika Kanaya tidak ingin dekat dengannya hanya karena sebuah parfum, Al lebih memilih untuk tidak memakai parfum untuk saat ini agar Kanaya terus bersikap manja padanya.     

Al lebih menyukai sikap manja Kanaya dibandingkan sikap cuek Kanaya, seperti semalam sikap Kanaya yang membuatnya hampir gila karena Kanaya tidak mengizinkan Al untuk tidur dengannya untung saja Al cukup pintar untuk mengambil solusi yang tepat.     

"Mas gak kerja?" tanya Kanaya pada suaminya.     

"Inikan hari Minggu dek, Mas libur." ucap Al dengan gemas.     

Kanaya hanya ingin mengangukan kepalanya sambil fokus menonton Film India yang berjudul Mohabbatein. Kanaya bahkan senyum-senyum sendiri menatap layar handphone.     

"Hemmmmm.... laki-laki yang kuat dan berani." ucap Kanaya saat salah satu pemeran utama laki-laki itu mengendong pasangannya.     

"Aku juga bisa seperti itu sayang," ucap Al yang tidak menyukai saat Kanaya memuji laki-laki lain.     

Kanaya sedikit merasa kesal karena suaminya tercinta menggangu aktifitasnya untuk menonton film India. Kanaya tapi tidak ingin Al meninggalkannya karena saat ini bersandar pada Al sambil menonton film India adalah hal yang sangat disukai.     

"Diamlah sebentar mas aku sedang fokus menonton." ucap Kanaya.     

Al hanya cemberut mendengar ucapan dari istrinya tapi Al tidak marah hanya sedikit kesal dan memeluk erat tubuh mungil Istrinya. Kanaya hanya merasa nyaman saat ini, sesuai dengan sesi filmnya yang romantis.     

Setidaknya kali ini Kanaya tidak menolak dan mengusir Al pergi, Al merasa sangat senang karena bisa dengan mudah mencium dan memeluk istrinya dengan bebas walaupun sebenarnya Al sedikit cemburu pada pemeran utama Pria yang dikagumi oleh istrinya.     

Al masih memaklumi jika Kanaya hanya mengagumi artis sinetron, asalkan bukan laki-laki asli dunia nyata yang bisa ditemui oleh Kanaya Al tidak terlalu mempermasalahkan hal ini.     

Tapi jika sampai ada laki-laki dalam sinetron tersebut datang dan menemui istrinya baru Al akan turun tangan untuk menjaga istrinya. Karena memang Kanaya sedikit berlebihan terhadap artis idolanya.     

"Sayang kita turun sarapan dulu yuk.... baby kita juga pasti udah lapar." ucap Al.     

"Hemmmm... iya aku mau makan, tapi malas jalan kebawah." ucap Kanaya yang memberi kode pada suaminya.     

Untung saja Al termasuk tipe laki-laki yang peka sehingga Kanaya tidak perlu mengkode banyak pada Al. Sebenarnya beberapa hari ini Al mulai peka karena sikap istrinya yang sensitif menuntut Al untuk terus peka.     

"Ya udah aku gendong aja ya....," ucap Al dengan lembut.     

Al dapat melihat senyum manis Kanaya saat Al mengatakan ingin mengendongnya. bahkan saat ini Kanaya telah merentangkan tangannya untuk segera meminta Al agar segera mengendongnya.     

"Hemmmmm istri ku tersayang ini sangat manja." ucap Al dengan gemas.     

Kanaya hanya mengalikan tangannya pada leher tangan pada leher Al dan mengendongnya dengan hati-hati. Kanaya meletakan handphone miliknya pada saku baju suaminya.     

Kanaya tidak peduli dengan ucapan dari suaminya, yang terpenting bagi Kanaya saat ini ingin segera makan apapun yang ada dimeja makan karena perutnya terasa lapar.     

"Apakah mas keberatan saat menggendong ku?" tanya Kanaya pada suaminya.     

Kanaya hanya penasaran saja karena merasa jika belakang ini Kanaya sangat banyak makan tentu beratnya akan bertambah. Kanaya juga merasa baju-baju miliknya mulai terasa sempit yang berarti menandakan jika tubuh Kanaya mulai berisi.     

"Tidak bagi ku beratmu tetap sama Yang." ucap Al dengan enteng.     

Kerena memang Al telah memiliki tubuh tinggi dan besar sehingga tubuh mungil Kanaya tidak akan terasa berat bagi Al yang terbiasa olahraga ngjim dan Al terbilang sangat aktif.     

Kanaya merasa nyaman saat Al mengendongnya. Kanaya selalu merasa nyaman saat berdekatan dengan Al, Karena Al selalu saja membuatnya merasa aman dan nyaman. Sehingga apapun yang dilakukan Al pada Kanaya pasti Kanaya dengan akan selalu mempercayainya.     

Al saat ini telah menjadi seorang Suami dan sebentar lagi akan menjadi seorang Ayah dan Kanaya akan segera menjadi seorang Ibu. Pada saat ini Al telah sampai ke ruang makan dan meletakkan Kanaya di atas kursi makan.     

"Sayang kamu mau makan apa?" tanya Al.     

Al saat ini bersama Kanaya makan bersama karena memang semua orang telah selesai makan atau tepatnya mereka makan jam sepuluh pagi. Tentu semua orang selesai makan dari tadi sedang mereka baru saja makan Saat ini.     

"Mas juga makan kita makan sendiri-sendiri." ucap Kanaya yang telah mengambilkan Suaminya nasi dan kemudian untuk dirinya sendiri.     

Kanaya langsung mengambilkan makanannya untuk nya dan mulai makan. Al malah asik menonton istrinya yang asik makan. Al sudah cukup senang saat Kanaya makan dengan lahap.     

"Mas Al gak makan?" tanya Kanaya yang melihat suaminya yang hanya fokus mentapnya.     

"Makanlah Sayang, aku akan merasa kenyang jika istri dan calon anak kenyang." ucap Al sambil tersenyum manis.     

"Aaaaaakh....," ucap Kanaya yang menyuapi suaminya.     

"Am.." Al yang menerima suapan dari suaminya.     

Kanaya memang tidak tega jika melihat suaminya tersayangnya itu merasa lapar. Kanaya tentu saja menyuapi Al dengan senang hati.     

Al terlihat sangat imut, tampan dan mengemaskan saat ini. Kanaya merasa jika Al Saat ini sangat berbeda dengan Al yang dulu, jika dulu Al seperti seekor singa saat ini Al malah menjadi kucing yang imut saat bersamanya.     

Kanaya tidak akan pernah menyangka jika akan menikah dengan seorang pria yang dulu sangat mengandalkan dan membuat emosinya selalu terkuras karena ulah Al yang sering mengancam, bertingkah aneh dan tiba-tiba menguapkan perasaannya pada Kanaya.     

Walaupun awalnya Papa mertuanya tidak menyetujui hubungan mereka tapi Allah maha mengetahui dan maha kuasa, ternyata mereka adalah jodoh dan bahkan saat ini telah menikah dan akan segera memiliki momongan.     

"Udah cukup yang aku udah kenyang." ucap Al pada Istrinya.     

Kanaya kemudian mengangukan kepalanya dan menghabiskan makanan sisa dari suaminya, Kanaya sangat tidak menyukai jika ada makanan yang terbuang sedikit pun.     

"Alhamdulilah aku juga sudah merasa kenyang." ucap Kanaya saat ini sudah benar-benar merasa kenyang.     

Tentu saja Kanaya merasa kenyang karena telah menghabiskan seluruh makanan yang ada diatas meja bersama dengan Al. Merka berdua makan dengan lahap.     

"Alhamdulilah jika sudah merasa kenyang, sekarang ayo kita oleh jalan-jalan keliling taman bentar biar Kananya turun dan lebih sehat." ucap Al pada Istrinya.     

Kanaya hanya mengangguk menyetujui apa yang dikatakan oleh suaminya, karena memang pemandangan taman belakang rumah ini yang hijau cukup merilekskan pikiran Kanaya.     

"Aku merasa saat ini cukup panas tapi kita harus berada diluar untuk beberapa saat agar terkena sinar matahari yang hangat dan menyehatkan." ucap Kanaya yang memang belakangan ini jangan keluar kamar.     

Setidaknya saat ini Al merasa sangat senang karena istrinya keluar rumah sesekali Walaupun hanya ditanam rumah tapi ini lebih baik setidaknya matahari pagi menjelang siang yang hangat ini akan membuat kondisi istri dan calon anaknya membaik.     

"Lihatlah ada banyak sekali kupu-kupu yang cantik pada bunga-bunga yang indah itu " ucap Kanaya dengan takjub.     

Kanaya lebih tertarik pada bunganya ketimbang dengan kupu-kupunya. Kanaya merasa bersemangat saja sangat melihat serangga yang terlihat cantik itu terbang dari bunga satu ke bunga lain.     

"Bukan bunganya juga indah?" tanya Al pada Istrinya tercinta yang biasanya juga menyukai bunga.     

"Tidak kupu-kupu itu lebih indah dari pada bunga." ucap Kanaya yang tegas.     

Sifat dari Kanaya yang sedang hamil muda memang kadang berubah-ubah dan tidak biasa. Tapi Al maklumi hal itu lagi pula dokter Marsya telah menjelaskan jika gejala normal yang akan terjadi pada ibu hamil adalah mudah sensi dan moodnya juga akan nak turun.     

"Yah kupu-kupu nya terbang semuanya...., mereka pergi... hiks...hiks... hiks." ucap Kanaya yang terisak karena merasa sedih saat kupu-kupu yang tiba-tiba pergi.     

"Jangan menangis sayang nanti kupu-kupu nya juga pasti kembali kok." ucap Al sambil membawa istrinya tercinta kedalam pelukan hangatnya.     

"Hiks...hiks...hiks.... tapi dia sudah terbang jauh..... Padahal kau ingin melihat mereka menghisap bunga," ucap Kanaya yang menangis tersedu-sedu.     

"Kupu-kupu memang akan pergi setelah menghisap sari-sari bunga yang manis dan mereka akan kembali esok hari." ucap Al yang mencoba menenangkan istrinya tercinta.     

"Kalau begitu mas jangan sampai seperti kupu-kupu... hiks...hiks...jika... karena kau tidak ingin ditinggalkan seperti bunga yang malang itu hiks....hiks...hiks...," ucap Kanya yang menangis tersedu-sedu.     

"Insyaallah itu semua tidak akan terjadi dek aku tidak kab meninggalkan mu kecuali pergi kerha, lagi pula bukannya biasanya kamu yang menyuruh ku untuk pergi kerja. Bahkan disaat hari libur pun kamu kadang menyuruhku kerja." ucap Al pada Istrinya.     

"Lain kali aku kan mengantarkan makanan pada saat Mas kerja di kantor, agar aku bisa tahu siapa saja yang telah bersikap ganjen pada suamiku." ucap Kanya yang saat ini berhenti menangis dan terlihat lebih tenang dari sebelumnya.     

Semua orang pasti akan salah paham jika Karnaya terus-terusan menangis, Kanaya tentu saja tidak ingin jika suaminya tercinta dituduh melakukan kejahatannya karena telah membuatnya menangis. Padahal sebenarnya Kanaya sediri pun tidak tau apa sebab yang jelas yang menyebabkannya menangis tadi.     

"Aku lebih suka saat melihat mu tersenyum manis dari pada menangis seperti sebelumnya." ucap Al sambil mengecupi pucuk kepala istrinya.     

"Ini sudah cukup panas, aku ingin masuk kedalam...., Mas ucap Kanaya yang telah merasakan jika sudah mulai berkeringat karena terkena sinar matahari langsung di pagi menjelang siang hari ini.     

"Baiklah ayo kita masuk kedalam. Sepertinya kamu terlihat sangat lelah dan haus setelah selesai berjemur dan menangis tadi...." ucap Al sambil terkekeh.     

"Mas Al aku tidak menangis!" ucap Kanaya dengan galak.     

Kanaya mengangap jika tadi hanya sedikit sedih secara tiba-tiba tanpa alasan yang jelas, Kanaya juga tidak menyukai jika dikatakan habis menangis walaupun itu adalah faktanya tapi tetap saja Kanaya tidak suka.     

Belakangan ini semenjak mengandung sifat keras kepala Kanaya memang lebih menonjol dari yang lainnya. Tidak hanya itu Kanaya sering bersikap judes dan juga galak terkadang.     

Walaupun hal itu membuat Al menjadi bertambah gemas dan tidak sabar untuk mencubit pipi istrinya yang terlihat semangkin Chubby dan imut. Walaupun umur Kanaya sudah terbilang dewasa tapi bagi Al istri mungilnya itu seperti seorang gadis SMP uang polos.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.