Raja Bucinnya Kanaya

Sepupu Perempuan Raja Bucin



Sepupu Perempuan Raja Bucin

0Setelah perdebatan kecil antara denis dan Al kali ini Denis yang menyadari jika memang benar denga apa yang di katakan oleh Al jika denis sedikit iri pada Al karena al telah mendapatkan Kanya bahkan saat ini telah menjadi suami dari wanita pujaan hatinya sejak kecil.     
0

"Sahabatku silahkan nikmati hidangan makanan yang tersedia karena tamu undangan lainnya telah mengantri untuk memberi ucapan selamat pada kami, ucapa kanaya yang tidak ingin sahabatnya dan suaminya itu kembali berdebat dan menjadi pusat perhatian banyak tamu undangan.     

Baiklah jika kamu memerlukan bantuan ku, berteriak kencang lah memangil nama ku aku pasti akan datang." ucap Denis pada Kanaya.     

"Kamu tidak perlu khawatir disini ada suami ku yang akan selalu menjaga ku berhitung pun sebaliknya, justru kamulah yang harus menjaga diri mu dengan baik." Ucap kanaya yang saat ini bersandar pada lengan Al dan tentunya hal itu membuat al tersenyum manis. Karena menyukai wajah denis yang terlihat tidak suka dengan sikap kanya yang manja pada Al.     

Kamu masih bisa curhat dan persandar pada kun anti kalau kamu mersa sedih., aku pergi dulu. ucap Denis yang langsung pergi karena merasa kesal meliah wajah Al yang tampak bahagia karena telah memenangkan hati Kanya.     

"Mengapa dia terlihat begitu kesal?" tanya Kanaya yang bingun dengan sahabatnya yang tiba-tiba pergi dengan wajah yang kesal.     

"Dia hanya sedikit iri karena belum bisa menemukan istri yang baik dan cantik seperti diri ku yang telah menemukan diri mu." ucap sambil memandang Kanaya dengan penuh cinta.     

"Niat mau nyalamin tamu undangan atau bermesraan terus ni penganten baru." ucap perempuan yang merupan salah satu sepupu jauh Al yang bersal dari korea tapi cukup pasih berbahasa Indonesia karena salah satu orang tuanya juga pernah tinggal di indonesia.     

"Terseran gue". ucap Al dengan malas menyahuti sepupu perempuannya memang sering bersipat agak jail dan sering membuat ulah itu.     

"Oh iya Al aku datang ke sini dengan mantan Nesi loh," ucap wanita muda itu sambil tersenyum nais memunjukan seorang perempuanlainnya yang terlihat sama-sama cantik dan imut dan tentunya sangan tinggi dibandingkan dengan Kanaya yang pendek.     

"Desi dan Nesi perkenalkan disamping ku ini adalah istriku yang paling canting dan termat aku cintai Aurora." ucap Al yang tentunya memperkenakan nama asli Kanaya yang saat ini telah menjadi istrinya agar kedua perempuan yang ada dihadapannya itu cukup sadar.     

"Hay Rara selamat atas pernikahan mu dan Al ini kado untuk kalian." Ucap Desi yang sengaja ingin terlihat baik dihadapan Kanaya dan ikut oleh Besi yang memberikan kado tapi tidak bersalaman pada Kanaya.     

Desi memang bersalaman dengan biasa dan pada umunya denga kanya dan Al sedangakan perempuan yang lain bernama Nesi itu tampak menatap Al dengan pndangan sedih dan tidak berniat untuk memberikan ucapan selamt pada mereka karenasejak tadi terliat hanya diam saja.     

"Kalian bisa turun dan menikmati menu makanan yang telah tersaji." ucap Al yang secar tidak langsung mengusir kedua perempuan cantik itu yang tampak masih ingin ditempatnya.     

"Ayo Nesi kamu berjanji tidak akan membuat ulah, dan kau telah berjanji pada tante Ayana bahwa kita kesini hanya untuk memberika ucapan selamat pada Al dan isrinya." ucap Desi yang brusaha untuk mengajak sahabatnya untuk pergi menuju tempat favoritnya yaitu berbagai makan enak khas Indonesia.     

"Aku ngin memeluknya aku merindukannya." ucap Nesi pada desi dengan suara pelan sehingga hanya desi yang bisa mendengarkannya.     

"Apa kau gila Paman Khalid akan segera membunuhku jika kamu melakukan hal itu. ucap Desi sambil menarik paksa saudara sekaligus sahabanya itu untuk pergi.     

"Mereka terlihat sanagt cantik dan salah satu perempuan itu sepertinya terliaht benar- benar merindukan mu mas, aku bisa melit dri tatapan matanya yang dari tadi tampak selalu memperhatikan mu tapi kamu selalu membuag muka." ucap Kanaya yang berkata sessuai denhan apa yang dia lihat sebelumnya.     

"Tidak sayang kamu salah paham merka adalah sepupu jauh ku yang berasal dari Korea, pasti Mama yang telah mengundannya. Kamu adalah wanita yang paling cantik alamu bagi ku, mereka memng terliahat cantik Karen atelah menjalani operasi pelastik dan bebagai macam perawatan kecantikan." Ucap Al yang berusaha untuk membuat Kanya mengerti.     

Sebenarny ada satu hal yang masih dirahasiakan oleh Al pada kanya tentang salah satu sepupu jauhnya tersebut yang sebenarnya pernah mengungkapkn rasa sukannya pada Al tapi tentunya karena Al tidak memiliki perasaan apapu pada adik sepupunya itu selain rasa persaudaran tentunya Al menileknya dan melupakan hal yangtelah lama itu.     

Al pikir gadis kecil terebut yanh tidak lain adalah Nesi pasti juga kanmelupaknnya dengan seiraing waktu, tapi seprtinya dugaan Al salah terbukti tadi sikap diap Nesi yang sama sekali tidak mengucapkan selamat pada saat selesai memberkan kado pada Kanaya.     

*Mas tapi aku sangat yakin jika salah satu wanita itu terlihat benar-benar merindukan mu." Ucap Kanaya dengan yakin.     

"Namanya Desi yang memberikan kado pertama kepada mu dan yang pendiam namanya Nesi. Mereka berdua adalah adik sepuuh jauh ku dulu kami sangat dekat layaknya saudara kandung, mungkin yang kamu liahat tadi benar karena Nesi memng sangat merindukan ku karena saat ini kakak laki-lakinya telah menikah tidak berani menunjukan kerinduannya karena takut istri ku yang cantik ini cemburu." ucap Al sambil tersentum manis pada Kaya berharap Kanaya tidak bertanya lagi soal sepupu jaunya tersebut.     

"Iya suamiku mungkin kamu benar, maafkan aku yang sempat berfikir jika wanita cantik itu ingin memeluk mu dan mengungkapkan kerinduan yang sepertinya besar didalam dirinya sebagai seorang wanita pada pria buakan seprti sorang kakak pada adik permpannya." ucap kanya yang merasa sedikit besalah.     

Jika saja Kanyamengetahgui apa yang dikatakan olehnnya tersebuat adalah benar dan bahkan berupa fakta besar yang selama ini hany diketahui oleh Al, Desi dan Nesi. Pastikan kanya akan kecewa padanya tpi saat ini adalh bukn waktu yan tepat untuk menjelaskan semua ini.     

"Kak Al dan Rara selamat untuk pernukahan kalian, ini kado untuk kalian." ucap arkan yang datang bersama denga ira tetunya.     

"Terimakasih, bentar lagi kalian nyusilkan?" ucap Al dengan jail pada Aira dan Arkan yang tentuya terluat sangat serasi.     

Al merasa untuk saja arka berhasil menyelamatkannya sehingga membuat kanya berhenti untuk bertanya padanya tentang kisah kehidupan Al bersama dengan Nesi. Al hanya belum siap jika harus menceritakan kejadian mengelikan terebut pada istri yang cantik.     

"Kami akan segera menyusul secepatnya mungkin setelah Kak Ray. Aku akan meminang Aira dihadapan semua orang..." ucap Arkan yang sepertinya sangat serius dengan ucapnnya dan tentunya jawaban dari arkan tersebut membuat Aira sedit malu, karena memang Arkan sanagat sering bercanda dan mengungapkan keinginanya yang ingin menikah dengan Aira tapi Aira pikir itu hanya sebuah candaan buakn hal yang serius sehingga Aira tidak pernah menjawabnya.     

"Kenapa tidak pada ahari ini saja Kak Arkan?" ucap Kanaya yang sengaja ingin meliah reaksi kakak perempuannya yang terlihat sangat mengemskan saat salah tungkah.     

"Jangan dengarkan Rara, dia memang sangat suka bercanda." ucap Aira pada Arkan.     

"Tapi kau rasa apa yang dikatan oleh Rara iitu juga bagus, kamu kan menerima ku kan., Iya atau yes? tanya Arkan yang memberikan pilihan jawaban yang bermakna sama, tapi terkesan main-main menurut Aira.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.