Raja Bucinnya Kanaya

Malam Pertama Penyatuan (21+)



Malam Pertama Penyatuan (21+)

0"istri ku Sayang, kali ini kita kan memulainya mungkin rasanya akan sedikit sakit, jika kamu tidak kuat mintalah aku untuk berhenti." ucap Al.     
0

Kanaya hanya mengangguk karena sudah meras tidak punya banyak tenaga lagi untuk berkata, Kanaya tidak ingin menjadi seorang istri yang gagal dalam menyenangkan hati suaminya.     

"Aakh.... ah.....teruskan aku baik-baik saja, aku ingin segera memiliki anak." ucap Kanaya yang bukanya meminta untuk Al berhenti tapi malah membuat Al semangkin bersemangat untuk mencetak gol.     

Kanaya dapat merasakan saat ini ternyata kehilangan keperawanan disaat yang tepat bisa membuatnya lupa akan rasa sakit, dan Al tampak sangat bersemangat untuk mencetak gol. Kanaya bahkan tidak tau kapan suaminya itu membuka celana dan tiba-tiba mereka akan melakukan penyatuan.     

"Kita akan segera mendapatkan Baby...." ucap Al dengan semangat memasukan seluruh benda pusaka nya pada bagian intim tubuh istrinya hanya dalam sekali dua kali hentakan.     

"Aahk... ah... lakukan dengan benar kali begitu." ucap Kanaya yang tampak memancing Al untuk semangkin bersemangat.     

Al memberi waktu beberapa saat agar Kanaya bisa terbiasa dengan miliknya Al memeriksa saat ini ada sedikit darah dari penyatuan mereka yang menandakan jika Al telah berhasil mendapatkan mahkota dari istrikanya. Tentunya hal itu membuat Al sangat senang dan beberapa kali mencium wajah dan bibir Kanaya karena merasa senang.     

"Terimakasih telah menjaga dirimu untuk ku..." ucap Al yang kemudian melakukan ciuman panas pada bibir istri.     

Kali ini tapi Al dan Kanaya melakukannya ciuman panas bersamaan dengan penyatuan tubuh mereka, Al yang merasa jika Kanaya sudah mui terbiasa beradaptasi dengan benda pusaka miliknya.     

Dengan perlahan Al mulai mengerakkan punggung seperti gerakan memompa dari pelan, sedang dan kemudian semangkin cepat. Karena merasa jika Kanaya akan segera kehabisan napas Al melepakan ciuman pantasnya pada Kanaya tapi tatap memompa tubuhnya yang berada diatas tubuh Kanaya dengan semngangat.     

"Ah.... mas.. akh... aku rasanya ingin pipis lagi...."ucap Kanaya yang kali ini melupakan rasa malunya karena Al juga pastinya telah melihat seluruh tubuhnya yang polos.     

"Iya sayang kita akan mengeluarkan ya bersama.... tunggu aku. " ucap Al dengan suara berat.     

"Akh.... ah...." ucap mereka bersama yang merasa lega.     

"Kamu sangat terlihat cantik saat Tampa mengunakan apapun dihadapan ku." ucap Al.     

"Kita telah melakukannya apakah akan kita kan segera jadi?" ucap Kanaya.     

"Tentu saja atas izin Allah dan jika kita berkerja keras dan rutin melakukan hal ini isya Allah Baby kita akan segera jadi." ucap Al yang mengecup seluruh wajah istrinya yang banjir keringat dan terlihat sangat cantik dan seksi dimatanya.     

"Banyaknya sekali saja langsing jadi, dan mas bisa mengelukan senjata milik mas saat ini kita akan menunggu hasil." ucap Kanaya yang bersemangat memeluk Al karena mereka senang akan segera mendapatkan Baby yang lucu.     

"Sepertinya tidak bisa... kamu membangunkannya lagi sayang." ucap Al yang menyadari jika benda pusaka miliknya telah siap tempur tempur kembali.     

"Aw... bagiamana bisa penuh kembali?" batin yang merasakan bagian intimnya penuh.     

Kanaya merasa heran apakah suaminya itu tidak merasa lelah, Kanaya saja yang hanya berada dibawah dan tidak banya bergerak merasa sangat lelah saat ini.     

"Kamu bisa merasakannya sayang?" tanya Al uang kali ini suara yang tadi tadi sudah terdengar biasa kali ini terdengar serak kembali.     

"Iya.... lakukanlah sampai mas merasa puas." ucap Kanaya yang bersemangat menayangkan calon baby mereka yang pastinya akan sangat lucu dan menggemaskan.     

"Jangan menyesal mengatakan itu sayang. Kamu yang meminta ku." ucap Al yang tersenyum Denvil.     

Kanaya hanya mengangguk saja dan menikmati setiap sentuhan yang diberikan Suaminya padanya, tiba-tiba Al mencabut benda pusaka yang telah menyemburkan banyak sekali benih pada rahimnya dan Kanaya maenyangka jika mungkin Al telah merasa puas Kanaya akan pergi tidur.     

Saat Kanaya baru akan ke alam mimpi karena terlalu lelah, tapi sepertinya dugaan tetang yang Al sudah puas adalah salah besar terbukti saat ini Kanaya hampir menjerit karena tiba-tiba suaminya kembali memasuki bagian intimnya dari belakang.     

"Ah...akh... ah.. Mas Al... masih belum puas?" tanya Kanaya yang bersamaan dengan desahan.     

"Belum." ucap Al.     

"Tapi aku mengantuk.....," ucap Kanaya.     

"Kalau begitu tidurlah biar aku yang berkerja.". ucap Al yang masih bersemangat untuk melakukan hubungan badan dengan Kanaya.     

Sungguh Kanaya tidak habis pikir dengan Suaminya, bagaimana Kanaya bisa tertidur nyenya jika Al selalu memompanya dengan begitu semangat dan bahkan lebih semangat dari sebelumnya.     

"Aaakh.... ah.....ah..., Mas tapi.... aku tidak biasa tidur klo begini." ucap Kanaya yang berkata jujur.     

"Mulai sekarang kamu harus terbiasa.... Sayang..." ucap Al yang kali melepakan kembali benda pusaka nya dan membaat Kanaya menghadapnya, Lalu Al duduk dan memangku Kanaya dan kembali memasukan benda pusaka nya pada bagian intim Kanaya yang baru saja di bobolnya sekitar 3 jam yang lalu.     

"Aaakh...," ucap Kanaya yang sedikit kaget, karena merasa mengantuk dan lemas Kanya hanya bisa bersandar pada dada bidang Al dan pasrah saja dengan apapun yang diperbuat Al pandanya.     

Al mencoba bermacam gaya bercinta dengan istri Kanaya, Al terlalu senang dan bagian saat ini karena telah berhasil membuat Kanaya manjadi miliknya dan Al pun mempraktekkan segalanya pengetahuannya tentang film biru yang pernah ditontonnya dulu.     

Setelah merasa puas dan bahkan telah melaksanakan malam yang panas ini bersma Kanaya, Al bahkan telah mendapatkan pelepasan 7 kali dan masih belum puas, rasanya Al tidak akan pernah puas dengan tubuh Istrinya yang sangat cantik dan sempurna ini.     

"Maafkan aku sayang telah membuat mu lelah. Bahkan aku lupa jika kamu baru saja kehilangan mahkota mu beberapa jam yang lalu." ucap Al yang merasa bersalah dan mengecupi seluruh wajah istrinya tersebut yang selalu terlihat cantik, imut, menggemaskan dan selalu membuat Al bertambah cinta pada Kanaya.     

Kanaya yang saat ini telah tertidur lelap tentunya saja tidak menyadari jika saat ini. Al sedang meminta maaf padanya, Kanaya hanya bisa meringkuk dan mendengarkan diri agar lebih dekat dengan hawa hangat yang ada dihadapannya.     

Saat ini Al dapat menyimpulkan jika Kanaya sedang kedinginan karena terlalu lelah melayaninya tanpa menggunakan sehelai benang pun. Al pun menarik selimut yang menutup tubuh mereka berdua yang polos.     

"Aku sangat mencintaimu Istriku...," ucap Al sambil memeluk erat tubuh mungil Istrinya dan kemudian ikut kedalam mimpi Karena matanya terasa sangat berat.     

Al terbangun dengan suara alaram handphone Kanaya, tapi kali ini mereka buka terbangun jam 3 pagi, melainkan saat ini mereka terbangun jam 4.30 pagi itu berarti alarm pertama yang berbunyi Al tidak menyadarinya.     

Dan saat ini Kanaya juga tamapak damai dalam tidurnya dan tidak terganggu oleh suara alaram sama sekali, Kanaya terlihat benar-benar lelah karena ulah Al semalam.     

Al kelihatannya baru menyadari jika semalam lupa untuk melepaskan senjata pusaka nya dari bagian intim istrinya. Dan saat ini Al merasa jika senjata pusaka nya itu telah bangun kembali.     

"Ah..... ah...Mas... adek lelah." ucap Kanya yang pertinnya setengah sadar.     

"Maafkan Mas ya dek, semalam mas lupa ngeluarin senjata Mas dari sarungnya." ucap Al dengan nada menggoda.     

"Mas keluarin aja sekarang Adek mau lanjut tidur." ucap Kanya yang tidak menyadari jika hari telah subuh.     

"Bobolnya nanti, kita mandi terus sholat subuh dulu." ucap Al.     

"Apakah ini sedang subuh mas, tapi rasanya adek rasanya baru sebentar memejamkan mata." ucap Kanaya yang kali ini langsung membuka mata cantiknya.     

"Aaw.... mas," ucap Kanya yang kaget karena suaminya yang tiba-tiba mengendong seperti bayi monyet yang sedang didekap erat induknya dari depan.     

Tentu saja Kanaya merasa kaget karena Al belum melepaskan penyatuan mereka sehingga saat Al mengendong dengan posisi tersebut membuat benda pusaka milik Al menusuk lebih dalam bagian intimnya.     

Kanaya sebenarnya ingin mengatakan jika saat ini bagian intimnya terasa sedikit sakit dan perih. Tapi mengingat jika setiap orang yang pertama kali kehilangan mahkota pasti akan merasakan sakit yang sama setelah beberapa kali mendapat nasehati dari Mama dan Uma nya Kanaya sekarang menjadi sedikit paham.     

"Kamu berendam di bathtub dulu ya sayang agar lebih rileks... tapi jangan terlalu lama aku akan mandi terlebih dahulu dibawah, saat aku sudah selesai kamu juga harus sudah selesai dan kita akan sholat subuh berjamaah karena sepertianya diluar sedang hujan." ucap Al.     

"Iya.... akh...ah...." ucap Kanaya yang merasa sakit saat Al mencabut benda pusaka nya itu dari bagian intimnya.     

"Aakh..." ucap Al yang merasa lega setelah pelepasan.     

Bagiamana intim Kanaya terlihat sangat memerah dan juga terdapat sedikit cairan putih kental yang keluar tadi saat Al melepaskan senjata miliknya.     

"Mas sangat mencintaimu...." ucap Al yang kemudian pergi dari kamar mandi karena akan bahaya jika mereka lebih lama berdua dalam kondisi sama-sama polos saat ini karena mereka belum sholat subuh.     

"Adek juga cinta mas." ucap Kanaya saat Al telah pergi setelah selesai mengamakan celana tidur dan menutup pintu kamar mandi.     

Al meras sangat senang saat ini setelah mengetahui ternyata Kanaya juga sangat mencintainya. Dengan cepat Al segera mandi dan wudhu untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah dengan Kanaya.     

"Aaaw..... aku tidak pernah menyangka jika aku akan kesulitan berjalan seperti ini." ucap Kanaya dengan sedikit menahan sakit.     

Sebenarnya Kanaya terlalu terfokus dengan wajah tampan Suaminya sehingga tidak mengetahui seberapa besar dan panjang benda pusaka suaminya tersebut yang telah membuat cara berjalannya sedikit aneh lagi ini. Kanaya merasa sedikit beruntun tidak seperti Mamanya yang pernah bercerita padanya jika pada saat selesai malam pertama tidak bisa berjalan sama sekali karena ulah Papanya.     

Setidaknya kondisi Kanaya lebih baik saat ini, dari Mamanya, walaupun Kanaya masih saja tetap harus Manahan rasa perih di bagian intimnya dan bahkan Kanaya terpaksa tidak mengunakan celana dalam karena hanya akan membuat bertambah perih.     

Mereka baru saja menyelesaikan sholat subuh berjamaah saat ini dan Kanaya tidak juga bangun dari duduknya Karena merasa sakit pada bagian intimnya jika terlalu banyak gerak.     

"Maafkan aku sayang...., kamu jadi susah jalan ya...?" tanya Al yang merasa bersalah.     

Karena Al yang mendekat kearah Kanaya dengan lebut Kanaya mengambil tangan suaminya itu untuk dicium sebegai tanda baktinya pada suaminya dan tentunya Al mengecup kening Kanaya dengan penuh cinta yang tulus.     

"Adek baik-baik saja mas , walaupun rasanya sedikit sakit dan perih." ucap Kanaya dengan jujur.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.