Raja Bucinnya Kanaya

Raja Bucin Yang Pengertian



Raja Bucin Yang Pengertian

0Saat ini al sangat senang karena telah berganti ststus dari jomlo menjadi seorang suami pujaan hatinya yang tidak lain kanaya. Walaupun acara akat nikah mereka pada malam ini sangat sederhana tapi yang terkesan tidak terduga tapi Al merasa ini adalh yang terbaik dan tentunya dengan begitu besok di acara resepsi mereka Al bisa mengatur bahwa istrinya Kanaya hanya boleh bersalaman dengan sesame jenis saja tidak untuk lawan jenis yang datang pada tamu undangan.     
0

Saat ini adalah maam dimana mereka sah menjadi pasangan suami istri dan besok adalah hari dimana resepsi pernukahan mereka akan dilaksanankan. Kanaya merasa sedikit bingun saat ini apa yang harus dilakukannya, Kanaya berharap hari ini cepat berlalu dan semoga saja Al tidak bertingkah aneh atun pun meminta hal yang aneh-aneh karena kananya sejujurnya belum siap.     

"Sayang.. ayo kita tidur." ucap Al sambil menarik tangan Kanaya lebut agar mengikutinya.     

"Yang udah sah mah beda ya bisa umbar kemesraan dimana-mana." ucap Ray sedikit Iri.     

"Makannya lo cepet nikah ama tu Dokter bro. kan bisa juga kayak gini.....," ucap Al yang dengan sengaja mengecup tangan Kananya didepan kakak iparnya.     

Tentu saja Ray merasa sangat iri, tapi memang Ray harus sabar menunggu. Beberapa hari yang lalu Ray telah mengatakan niatnya untuk melamar pada Dokter cantik incarannya yang tidak lain adalah dokter Rubiah, dan Ray dan Ayahnya sepakan jika mereka akan melamar Rubiah yang merupan kakak perempuan Arkan itu setelah resepsi pernikahan Al dan Kanaya selesai.     

"Abang....., maafin suami aku ya jika perkataannya menyinggung perasaan abang." ucap Kanaya yang melihat wajah Abangnya tersebut yang terlit tidak baik-baik saja.     

Kanaya melotot kerah suaminya yang jail itu seakan mengisyaratkan melalui tatapan mata Minta maaf sekarang atau tidur diluar!. Al yang melihat istrinya tersebut yang terlihat dengan galak tapi masih sangat cantik langsung saja meminta maaf pada kakak iparnya kaarena tentunya Al tidak ingin tidur diluar malam ini.     

Tentunya pengen baru seharusnya tidur bersama dan Al tida ingin berjauhan dengan pujaan hatinya yang kini telah menjadi istrinya.     

"Maaf kakak ipar aku tadi cuman bercanda." ucap Al yang tentunya juga sedikit merasa bersalah pada sahabanya sekaligus kakak iparnya itu.     

"Hemmm. Gue males maafin lo Al. lo cuman mau ngejek gue kan sebenrnya?" ucap Ray sengaja ingin membuat Al mala mini tidur diluar.     

"Suami. Ku...." ucap Kanaya yang terputus karena ucapan Al.     

Al tentu saja telah menduga-duga kelanjutan dari ucapn istrinya itu yang pasti sangat merugikannya. Al tidak mau hanya karena keusilanya pada Al mala mini jadi batal tidur dengan istrinya tercinta. Saat ini Al bukan seorang jomlo lagi Al tidak perlu lagi seharusnya memeluk guling karena ada istrinya yang cantik yang bisa dipeluknaya setiap malam bahkan setiap saat.     

"Gue bener- bener gak berniat ngejek lo bro besok gue bantu deketin lo ama dia asal sekrang biarin gue ama istri gue istirahat." ucap Al yang berbisik pada Ray.     

Tentunya Kanaya tidak bisa menendengarkan mereka berdua karena al berbisik terlalu pelan hingga hany bisa didengar oleh Ray dan Al saja.     

Ray yang meliahat wajah memelas sahabatnyaitupun menganguk, Ray merasa ada untungnya juga menjahili pengantin baru ini, setidaknya saat ini Ray berkesempatan untuk lebih dekat dengan calon bidadari surganya.     

Tentu Mamanya Akan mengundang Rubiah juga karena selain Rubiah adalah kakak perempuan dari Arkan yang merupan sahabar Aira, Rubiah juga adalah salah satu dokter cantik yang berhadis menyelamatkan nyawa Mamanya pada waktu itu.     

"Oh iya dek ini udah malem rasanya Abang mengantuk. Selamat malam..," ucap Ray yang langsung pergi menungalkan Kananya dan Ray.     

Sebenarnya tadi Kanaya tau bahwa kakaknya itu memang hanya berniat menjahili Suaminya, Kanaya juga mendukungnya saja karena dengan begitu sedikit mengulur waktu untuk membuat kencangungan ataranya dan Al nanti sedikit berkurang.     

Saat ini memang Kanaya bingung harus bersukap seperti apa, Uma dan Mama nya sebelumnya tadi telah memberikannya nasehat agar Kanaya selalu berbakti pada suaminya dan saat ini semua tugas dan kewajiban apapun yang bisaanya Kanaya selalu saja meminta izin pada Uma, Bapak,Mama dan Papa tapi kali ini yang paling utama Kanaya juga harus mendapt izin dari al terlebih dahulu karena Al saat ini telah menjadi suaminya.     

"Istri ku.. mengapa melamun?" tanya Al pada Kanaya yang sepertinya terlihat cemas terbuktu tangan kiri Kanaya yang kecil, yang masih ada di ngengaman besar tangan Al terasa dingin.     

Al hanya khawatir jika Kanaya tidak baik-baik, Al tudak menyadari jika saat ini Kanaya sedang gugup. Kanya benar- benar gugup karena saat ini adalah malam pertama mereka menjadi pasangan pengantin. Otak Kanaya seakan tidak bisa diajak kerja sama jika semuanya akan baik-baik saja.     

Iya saat ini Kaya meras sedikit takut pada Al tentunya al yang sebelumnya saja telah berani menerobos kamar Kanaya Saat dia begitu merindukan Kanaya dan memeluknya tampa izin.Tentunya Kanaya sanya sedikit belum siap membayangkan apa yang akan terjadi pada malam ini.     

"Astagfirullah hallazim...." ucap Kanaya yang kaget karena enuruk kanaya secar tiba-tiba Al mengendinya. Kanaya yang tadinya masih asik melamun dan memikirkan ketakutan dan kecemasannya tentang ap yang terjadi selanjutnya.     

"Emmuach, maaf sayang jika membuat mu sedikit terkejut. Aku piker kita harus beristerahat karena besok pasti akan lebih melelahkan." ucap Al yang kemuadian membawa Kanaya ke kamar mereka, Kanaya digendonya ala pengantin baru.     

Mendengar ucapan Al, Kanaya meras tidak perlu terlalu takut. Al ternya sangat mengkhawatirkan kondisinya, padahal saat ini Kanaya hany sedikit gugup dan tidak menderita suatu penyakit serius apapun.     

Karena dengan Al yang mengendonya tiba-tiba dengan reflek Kanya langsung mengalungkan tanganya pada leher Al- karena kanaya takut jatuh. Al yang melihat tidakan refles dari istriny atersebut hanya bisa terenyum manis, Kanaya sangat terlihat mengemaskan bagi Al, lagi pula seharunya kanya tidak perlu takuk karena Al tidak akan pernah membuarannya terjatuh.     

Al mengangap Kanya adalah sesuatu yang sangat berharga yang tidak bisa tergores takut akan rapuh bahkan rusak disaat Al melakukan sebuah kesalahan kecil.     

Dengan begitu bagaiman mungkin Al buisa mengizinkan dirinya sendiri melukai Kanya yang sangat bermakna dalam hidupanya. Al sangat bersyukur pada Allah yang telah mengabulkan keinginannya untuk hidup bersama dengan pujaan hatinya dalam keadaaan senang maupun susah dan Al akan berusaha untuk membahagiakn Kanaya dengan cara papun.     

Flash back on     

"Al harus menjaga Kanya yang benar-benar dicintainya dengan baik, harus bertangung jawab, kedua orang angkat dan orang tua kandungnya telah membesarkan Kanaya dengan penuh kasih sayang. Dan kamu tiba-tiba datang menjemput putri mereka hanya untuk diajak susah, apakah kamu rela jika hal itu juga terjadi pada putri mu kelak?" ucap Ayana pada putra semata wayannya.     

"Tidak Ma, Al akan membahagiakan Kanya. Al benar-benar mencintainya, lagi pula saat ini Al telah menjadi CEO. Al yakin atas izin Allah suatu saat nanti Kanaya akan bahagia bersama Al." ucap Al dengan tegas dan yakin.     

Flash back off     

Al tersadar jika saat ini mereka telah sampai di kamar milik mereka berdua, dan Al yang melihat Kanaya sudah tertidut pun meletakan kanaya diatas ranjang dengan lebut dan kemuan Al pergi kekamar mandi untuk membersihkan diri, karena terlalu benyak keringan yang menempel pada tubuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.