Raja Bucinnya Kanaya

Al sangat pencemburu



Al sangat pencemburu

0Kanaya memanga telah tinggal di rumah Uma Shopia selama tiga hari tentunya juga bersama Al yang selelu menemaninya, mereka tidur terpisah Kanaya dikamarnya sendiri sedang Al di kamar tamu.     
0

Walaupun demikian Al selalu mencari cara agar selalu dekat dengan pujaan hati nya itu bahkan jika perlu dia bisa memeluk Kanaya sepanjang hari. Tapi tentunya hal ini belum bisa terjadi karna mereka baru pacaran dan tentunya Sopian tidak akan mengizinkan anaknya itu untuk mengumbar kemesraan mereka sebelum mereka sah secara hukum dan agama.     

"Aku sangat merindukan Aira dan mama padahal semalam aku telah menelpon nya tapi nomor nya tidak aktif dan saat aku menelpon mama ternyata handphone ku mati karena daya baterai nya habis." ucapkan yang sedang curhat pada Al.     

"Kalau begitu ayai sekarang kita pulang kerumahnya mama mu." ucap Al sedang santai.     

"Aku harus meminta izin pada Uma terlebih dahulu, aku tidak ingin Uma marah lagi pada ku. Mungkin kita akan pulang agak sore nanti." ucap Kanaya yang kemudian duduk memainkan game pada handphone nya itu dengan fokus.     

"Apakah Uma Shopia dan bapak Sopian akan pulang cepat?" tanya Al.     

"Tentu saja ini kan haru Jum'at." ucap Kanaya sambil asih memainkan game handphonenya.     

"Lalu kenapa dengan hari Jum'at?" tanya Al yang belum paham juga.     

"Yah... aku jadi kalah karna bapak mengajak ku ngombrol terus kan jadinya ular ku mati," ucap Kanaya yang ternyata dari tadi memainkan game ular.     

"Kok nyalahin aku sih sayang, akukan gak tau apa-apa. Emang ada apa dihari Jum'at?" ucap Andra dengan polos.     

"Bapak jangan pura-pura goblok dong pak, tentu saja setiap Jum'at siang seorang laki-laki muslim wajib melaksanakan sholat Jum'at, begitu juga dengan bapak saya." ucap Kanaya dengan kesal.     

"Ooh.... seperti itu," ucap Al yang baru paham.     

Kanaya hanya menatap bisanya itu dengan heran, sebenarnya ini orang benar gak tau, sedang goblok atau emang goblok banget sih pikir Karnaya.     

"Jangan-jangan kamu ngelamun saya ya?" ucap Al dengan percaya diri.     

"Eh pak percaya diri sekali Anda." ucap Kanaya dengan sewot.     

"Tentu saya ini kan sangat tampan, terkenal, kaya baik hati, dan juga akan segera menjadi suami kamu." ucap Al dengan percaya diri.     

Kanaya sebenarnya sangat heran dan ingin bertanya langsung pada ibunya mantan bosnya ini. Apakah yang waniata paruh baya itu dulu mengidam jadi artis atau hal yang aneh-aneh sehingga tinggal kepercayaan diri mahluk tuhan yang sialnya sangatlah tampan dihadapannya ini selalu bersikap percaya diri badan narsis dihadapan nya.     

"Sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga pak, jadi jangan terlalu percaya diri."     

"Aku tadi hanya memikirkan Denis bukan Anda." ucap Kanaya berbohong.     

Al yang tadinya tersenyum manis langsung berwajah masam, dan menatap Kanaya dengan tajam. Kecemburuan nya mulai menguasai nya saat ini.     

"Kenapa kamu memikir laki-laki ingusan itu, sementara ada laki-laki yang lebih dewasa dan tamapan di dekat mu." ucap Al dengan datar.     

"Yah terserah saya lah pak, saya kan bebas untuk memikirkan siapa saya. Karana saya belum terikat dengan siapapun." ucap Kanaya sambil tersenyum manis.     

Sebenarnya Kanaya hanya berniat menjahili laki-laki itu untuk memastikan apakah laki-laki dewasa ini benar-benar akan merasa cemburu padanya jika dia memikirkan laki-laki lain.     

"Baiklah aku akan mengikat mu dengan erat secepatnya sehingga tidak ada waktu untuk mu memikirkan laki-laki yang tidak halal itu." ucap Al dengan tegas.     

"Hahahaha.... sadar dong pak, anda juga tidak halal bagi saya." ucap Kanaya sambil tertawa mengejek.     

"Saat ini memang belum aku pasti kan dalam seminggu ini aku akan mengikat mu dengan janji suci yaitu ijab kabul." ucap Al dengan serius.     

Kanaya menghentikan tertawanya karna mendengar ucapan laki-laki itu yang akan mengikat nya dalam waktu sanagt singkat padahal pernikahan mereka akan dilaksanakan 2 Minggu lagu seharusnya.     

"Tidak aku tidak mau secepat itu." ucap Kanaya.     

"Aku hanya perlu persetujuan dan restu orang tua mu.... buka psesepsi kekanak-kanakan mu itu." ucap mereka sedikit kesal karena ditolak.     

"Kalau begitu kau tinggal menikah saya dengan persetujuan mereka tapi jangan membawa ku bersama mu." ucap Kanaya dengan kesal.     

"Tentu saja tidak bisa seperti itu sayang..... aku menikahi mu itu justru agar kamu selalu bersama ku selama sampai maut memisahkan dan tentunya itu semuanya atas izin Allah." ucap Al yang kali ini merasakan sangat takut hal yang ucap Kanaya itu terjadi.     

"Hahahaha bagaimana jika aku menikah dengan mu tapi kabur dengan Denis setelah itu bukan hal itu menyenangkan." ucap Kanaya yang masih saja terus bercanda.     

"Tidak hal itu tidak akan terjadi, aku akan mengurung mu dua emat jam, bersama ku, bahkan sampai kau mengandung anakku nanti, sampai anak kita banyak dan sampai kau terbiasa hanya ingin hidup dengan ku selama nya." ucap Al dengan tegas dan dingin.     

Seperti nya Kanaya memang tidak memiliki pilihan lain, mendengar ancaman yang mengerikan dari Al tentunya membuat nya sedikit merasa takut. Belum menikah saja laki-laki di hadapannya itu sudah mengancam akan mengurungnya dan membuat banyak anak untuk nya. Apalagi jika nanti mereka benar-benar menikah sepertianya hidup Kanaya akan berubah sangat memprihatikan.     

"Sayang berhenti lah memikirkan pria lain, aku akan menghabis laki-laki ingusan itu jika kau masih memikirkan nya." ucap Al yang menyangka Kanya memikirkan Denis.     

"Aku tidak memikirkan laki-laki lain, aku hanya memikirkan perkataan mu tadi." ucap Kananya yang keceplosan yang kemudian langsung menutup mulutnya.     

Al langsung tersenyum manis begitu mendengar ucapan wanita tercintanya itu yang ternyata memiliki rekan ucapannya yang tadi. Al sangat senang setidaknya saat ini Kanaya membiasa terbiasa untuk memikirkan nya.     

"Baguslah kalau kamu sudah terbiasa memikirkan calon suamimu ini sayang, dan memang seharusnya kamu hanya boleh memikirkan tentang ku saja yang akan menjadi suamimu." ucap Al dengan percaya diri.     

"Apakah kau benar-benar akan mengurungku jika kita jadi menikah?" tanya Kanaya yang penasaran.     

"Tentu saja jika kamu penurut pada suami dan bersiap baik hal itu tidak akan terjadi sayang, tapi hal itu bisa saja terjadi jika kamu berani-beraninya menarik perhatian laki-laki lain dengan sengaja." ucap Al dengan tegas.     

"Aku selama ini selalu menjadi penurut, dan bagaimana kalau ternyata laki-laki lain itu yang tertarik pada ku dan membawa ku kabur dari mu." ucap Kanya dengan jail.     

"Jika hal itu terjadi setelah kita menikah, aku akan mengajak laki-laki itu berduel dan akan menghabisinya sampai babak belur, lalu aku akan menghukum mu dengan hukum nikmat sampai kau mengandung anak-anak ku." ucap Al dengan tegas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.