Gelora Gairah [R18+!]

Malam Kedua di Padang Harta XVI



Malam Kedua di Padang Harta XVI

0Bunyi crek.. crek.. crek.. creeeek… dan crot... crot... crottt... pun terdengar semakin intens memenuhi seisi ruangan, tak hanya dari pergumulan penuh birahi Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah saja, tapi juga dari daerah pribadi para wanita kekasih sang lelaki yang asyik menonton persebadanan mereka berdua.     
0

Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah seolah sedang tenggelam dalam simfoni penuh nikmat tatkala mereka mendengar suara - suara basah nan nakal yang seolah - olah sedang mengepung mereka dari segala arah tersebut.     

Sesaat kemudian Nadhine Aisyah yang sudah begitu sensitif dengan tubuhnya yang masih muda dan belum sepenuhnya matang tersebut pun harus kembali menyerah dalam gempuran penuh hasrat birahi Vivadhi Ranata dan kembali meledak dengan begitu cetarrr membahana menyemprotkan air mancur yang langsung muncrat dari selangkangan sang gadis dengan begitu penuh akan kemegahan hingga mampu menghujani seisi kemah tersebut dengan pancuran shower cairan kenikmatannya.     

Sunnguh sebuah pemandangan luar biasa yang mampu menunjukkan dengan gamblang betapa hebatnya nikmat orgasme yang dialami oleh sang gadis dari sodokan - sodokan misil iskandar sang lelaki pada tempat terjauh yang mampu dijangkau di dalam tubuhnya yang bergetar hebat sambil menggelinjang dengan sejadi - jadinya di dalam pelukan sang lelaki.     

Vivadhi Ranata pun dengan penuh perhatian menghentikan laju sodokan misil iskandarnya dan mencoba membiarkan sang gadis untuk mengarungi samudera orgasme maha luas yang terbentang dengan begitu lebar lengkap dengan ombak - ombak ganas yang dengan tanpa belas kasihan terus - menerus mengguyur segenap jiwa dan raga Nadhine Aisyah serta siap menenggelamkan dirinya kapan saja.     

"Aaaahhh.... aaahhh aahhhh.... Terusin aja, Ran….. Akkhhh!!! Aakhhh!!! Kalo enak ngapain juga di berhentiin!!!" seru Nadhine Aisyah seolah hendak menggiring sang lelaki yang juga sudah akan segera mengalami klimaks untuk terus lanjut menggempur tubuh sang gadis yang masih terbaring lemas bergetar - getar dan berkedut dengan liar tersebut dengan tanpa keraguan.     

Maka Vivadhi Ranata yang telah menerima kemantapan hati gadis muda tersebut pun meneruskan kembali hantaman demi hantaman selangkangannya yang beradu dengan milik Nadhine Aisyah memompa misil iskandarnya yang mengacak - acak seisi liang cinta sang gadis, kali ini dengan irama yang lebih cepat, lebih liar, lebih ganas dan lebih kuat menggempur seantero isi lubang kenikmatan sang gadis.     

Gempuran - gempuran nikmat tak tertahankan yang dialami oleh sang gadis membuat Nadhine Aisyah memeluk Vivadhi Ranara dengan semakin erat, seolah - olah sang lelaki adalah pegangan satu - satunya yang menjadi tambatan jiwa dan raga sang gadis dalam mengarungi ganasnya gelombang - gelombang samudra orgasme yang keganasanannya dengan tanpa ampun seolah - olah seperti sedang mencoba meluluh - lantakkan segenap kesadaran milik Nadhine Aisyah yang masih tersisa.     

Dan tak lama kemudian.....     

BAAMMMM!!!!! CCrooottttt croott… crotttt… CROTTTT!!!!!     

Sambil menekankan selangkangannya rapat - rapat dengan selangkangan Nadhine Aisyah, Vivadhi Ranata pun menghujamkan misil iskandar miliknya sedalam - dalamnya hingga menghantam mulut rahim sang gadis.     

Sang lelaki pun kemudian mengeluarkan segala muatan panas penuh hasrat dalam gelombang - gelombang penuh gelora gairah dari misil iskandarnya yang panas berkedut - kedut di bagian terdalam dari liang cinta Nadhine Aisyah yang mencengkram erat - erat senjata pusaka yang tertancap dengan begitu jauh di relung terdalam lubang kenikmatan sang gadis.     

Betapa luar biasa nikmatnya kepuasan yang dialami baik oleh Vivadhi Ranata mau pun oleh Nadhine Aisyah dalam persetubuhan mereka yang sangat lama ini.     

(Catatan Penulis: Berapa chapter ini yak? Setelah Vivadhi Ranata selesai menggilir Faladhina Kiseki, Myradhia Chikane dan Saladhina Olivia XD).     

Beberapa menit pun telah berlalu....     

Vivadhi Ranata dan Nadhine Aisyah pun akhirnya kembali tersadar dari gelombang kenikmatan luar biasa yang terlah menenggelamkan jiwa dan raga kedua insan yang sedang berpelukan erat - erat tersebut.     

Tubuh bugil mereka yang telah basah bermandikan peluh dan selangkangan mereka yang sudah begitu becek karena kebanjiran cairan cinta mereka berdua yang sudah tercampur dengan begitu sempurna hingga tak bisa dipisah - pisahkan lagi perlahan mulai bangkit dan melepaskan diri dari pelukan penuh belitan hasrat mereka.     

Sembari menghapus keringat di dada bidang sang lelaki yang begitu perkasa dengan otot - ototnya yang terlihat begitu kokoh menggoda, Nadhine Aisyah pun menikmati belaian tangan sang lelaki yang menyeka peluh dari sekujur tubuhnya yang berkilau mengkilap cling cling bening tersebut.     

Kemudian setelah mereka berdua selesai meyeka keringat satu sama lain, sambil bernyanyi-nyanyi kecil Nadhine Aisyah pun merapikan rambutnya yang kusut masai tergerai tak karuan setelah kepalanya berayun kesana kemari dengan penuh keliaran saat tubuhnya menggelinjang dengan begitu tak karuan tatkala sang gadis di guyur klimaks yang begitu luar biasa sesaat yang lalu.     

Wajah cantik penuh pesona masa muda Nadhine Aisyah tampak begitu bersinar penuh kepuasan.     

Sangat - sangat puas setelah beroleh kenikmatan tak terkira yang sedari tadi telah lama didamba - dambakan oleh sang gadis selama dirinya menyaksikan adegan foursome antar Vivadhi Ranata, Faladhina Kiseki, Muradhia Chikane dan Saaldhina Olivia.     

Seraya membetulkan rambutnya yang tergerai dengan rapi menutupi punggungnya yang putih mulus bagaikan air terjun tinta cinta menuruni bukit putih pualam tersebut, Nadhine Aisyah dengan nakal masih sempat - sempatnya menyempalkan payudara besarnya yang berayun di hadapan mata sang lelaki sambil berkata penuh menggoda.     

"Ranata, tadi itu enak banget…. Aku mau lagi, tapi setelah kamu puasin yang lain ya!"     

Vivadhi Ranata yang seolah sedang terhipnotis oleh ayunan bandul kembar..., eh, maksud penulis, kedua belah payudara ranum Nadhine Aisyah yang berayun ke kiri dan ke kanan, secara refleks hanya mengangguk saja dan mengiyakan perkataan sang gadis.     

Nadhine Aisyah pun bangkit dan berlalu dari hadapan sang lelaki, mengambil tempat di sisi Saladhina Olivia yang masih asyik duduk berjongkok bertumpu pada kedua belah pantatnya yang bohay sambil mengangkang memamerkan selangkangannya yang telah becek memuncratkan cairan klimaks saat penyihir cantik jelita nan seksi tersebut menonton orgasme luar biasa yang dialami oleh Vivadhi Ranata mau pun Nadhine Aisyah.     

Tak lama kemudian Nadhine Alisya pun menemui Vivadhi Ranata, sang gadis duduk di hadapan sang lelaki, tentu saja dengan niat untuk menikmati gilirannya untuk digarap oleh kekasihnya tersebut.     

Tubuh indah muda belia Nadhine Alisya yang berbalut kulit putih nan halus menampakkan lekak - lekuk yang begitu seksi menggoda iman.     

Vivadhi Ranata pun tak pelak menelan ludahnya, misil iskandar nya yang tadi baru saja meledak memuncratkan setiap tetes muatan panas yang ditampungnya tidak sampai tiga menit yang lalu pun kembali bangkit berdiri dengan tegak penuh kejayaan....     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.