Dunia Online

Cita-Cita yang Tinggi



Cita-Cita yang Tinggi

1Kedatangan Wei Zheng berarti bahwa Sensor Kerajaan yang ingin didirikan oleh Ouyang Shuo akhirnya memiliki orang untuk memimpinnya.     
0

Sensor Kerajaan merupakan organisasi pengawas yang didirikan pada masa Dinasti Han. Peran organisasi ini sebenarnya mirip dengan Departemen Peraturan dari Kementerian Urusan Internal. Karena itulah, setelah berdiskusi dengan Jiang Shang dan Kou Zhun, Ouyang Shuo memutuskan agar Sensor Kerajaan lebih memusatkan perhatiannya untuk mengawasi para pejabat dan menteri istana sementara Departemen Peraturan akan lebih terpusat kepada pejabat daerah.      

Departemen Peraturan berada di bawah Kementerian Urusan Internal, dan departemen tersebut memiliki posisi yang rendah serta tidak memiliki kekuatan yang efektif terhadap para pejabat istana. Dengan digantinya Jing Jian oleh Ouyang Shuo sudah merupakan sebuah pertanda.      

Di saat yang sama, agar Sensor Kerajaan dapat melakukan tugasnya, Ouyang Shuo juga mengumumkan bahwa Departemen Peraturan akan berada di bawah Sensor Kerajaan dan Kementerian Urusan Internal. Dalam melakukan tugas pengawasannya, Sensor Kerajaan dapat memimpin Departemen Peraturan.     

Ouyang Shuo benar-benar bersikap tegas dengan menempatkan Wei Zheng sebagai pimpinan Sensor Kerajaan. Bahkan seseorang seperti Tang Taizhong jgua merasa tidak senang dengan Wei Zheng yang tidak tahu diri. Seperti kata pepatah, setiap naga memiliki sisik yang terbalik, siapapun akan mati jika menyentuhnya. Dan bukankah akhir dari Wei Zheng sudah merupakan sebuah pertanda?     

Ouyang Shuo tidak bisa memastikan apakah akan ada hari di mana dia memecat atau membunuh Wei Zheng karena dia sudah tidak bisa lagi menerima keberadaannya. Bagaimanapun juga, hati manusia dapat berubah dengan mudah.     

***************     

Waktu sudah menunjukkan pukul 5 sore ketika Ouyang Shuo akhirnya kembali ke Istana Xia. Walaupun malam hari belum benar-benar tiba, istana sudah diterangi oleh obor karena semua orang tengah merayakan lahirnya dinasti yang baru.     

Di malam hari, Ouyang Shuo tidak menjamu siapa pun dan hanya menemani Song Jia serta Bing'er untuk makan. Seluruh keluarga duduk bersama terlihat sangat normal tapi begitu hangat, dan hal tersebut untuk sementara waktu menghilangkan jarak yang ditimbulkan oleh identitas mereka.     

Bagaimana mungkin orang luar bisa menebak bahwa keluarga paling terkenal di Cina akan menghabiskan malam yang tidak terlupakan ini dengan cara yang begitu tenang dan biasa? Cara Ouyang Shuo bertindak memang selalu tidak terduga.     

Hari ke-19, bulan ke-4, Istana Wuji.     

Dari kejauhan, matahari yang panas kembali terbit, yang menyebabkan kilauan berwarna jingga kemerahan mulai menyinari dunia. Sinar matahari yang hangat menembus melewati tirai dan menyinari istana.     

Ouyang Shuo membuka matanya sambil meregangkan otot-ototnya.      

Ouyang Shuo telah berhasil mendirikan Dinasti Xia Raya, menciptakan sebuah fondasi yang tidak tergoyahkan di rimba belantara. Tentu saja, Ouyang Shuo masih jauh dari tahap bisa merasa santai.      

Di dalam Cina saja, walaupun Aliansi Yanhuang telah menundukkan kepala mereka, mereka tetap masih belum mengaku kalah. Di lain pihak, Suku Turks, Xia Barat, wilayah barat, Mongol, dan Suku Nuzhen juga masih belum muncul secara resmi. Mereka pasti akan menjadi musuh besar bagi Dinasti Xia Raya yang harus satu persatu ditaklukan oleh Ouyang Shuo.      

Pada saat ini, pergerakan tersembunyi tengah terjadi.     

Di dalam kesembilan Ibu Kota Kekaisaran, para kaisar yang masih belum menampakkan diri sudah mulai mempersiapkan diri mereka, mereka semua dipenuhi oleh ambisi. Dunia Bawah Tanah yang baru saja muncul juga telah menimbulkan begitu banyak gelombang. Dunia Bawah Tanah yang misterius diam-diam telah naik ke atas panggung dan mulai menyebarkan pengaruhnya ke seluruh rimba belantara.     

Saat ini, waktu masih baru menunjukan tahun ke-4 Gaia, sehingga siapa yang bisa menebak ujian seperti apa yang akan diberikan Gaia untuk melatih para Penguasa rimba belantara. Masa depan Cina akan jauh lebih besar dibandingkan sekedar pertempuran antara Xia Raya dan Aliansi Yanhuang. Berbagai kekuatan misterius akan segera muncul di permukaan, dan rimba belantara pasti akan menjadi tempat yang lebih rumit lagi.      

Di luar negeri, Silver Hand mengancam akan bergerak, dan konflik mereka dengan Dinasti Xia Raya juga terjadi di mana-mana. Di Mediterania, badai tengah berkembang, dan negara-negara ASEAN juga sulit untuk diprediksi dan asap tengah naik di Benua Amerika. Terlebih, bayangan Perang Negara juga perlahan semakin mendekat dengan banyaknya perang dan pembantaian yang terjadi antara peradaban timur dan barat dikarenakan konflik kepentingan dan sisa kebencian dari sejarah keduanya.     

Yang lebih penting lagi, ambisi Ouyang Shuo juga masih belum berhenti.     

Menyerang Maroko, menguasai Mediterania, menjalankan Benua Afrika, membuka jalur pelayaran besar, merebut Vietnam, mempermainkan wilayah ASEAN, menguasai laut selatan, berlayar menuju Australia serta berdagang dengan mereka, mencari peradaban yang hilang….     

Masih ada juga musuh bebuyutan mereka yaitu Jepang, lalu Korea yang tidak pasti, dan Amerika yang sombong; semua negara itu merupakan musuh kuat dari Dinasti Xia Raya. Dinasti Xia Raya masih jauh dari puncaknya. Setelah Dinasti Kerajaan masih ada Dinasti Kekaisaran dan Imperium. Tujuan Ouyang Shuo untuk menyapu dunia dan menguasai segalanya baru saja dimulai.     

Bahkan di dalam Dinasti Xia Raya sendiri, ada banyak hal yang perlu dilakukan. Industrialisasi baru saja dimulai, populasi mereka masih mengalami kekurangan, fondasi dari setiap prefektur dan kabupaten juga masih lemah, dan kemajuan setiap wilayah masih belum seimbang. Jalan menuju kekuasaan merupakan jalan yang jika seseorang tidak terus berjalan maju, maka dia hanya akan mundur ke belakang.     

Di saat seperti itu, bagaimana mungkin Ouyang Shuo dapat berpikir untuk bersantai? Bagaimana bisa dia bermalas-malasan? Seperti kata pepatah, 'Melawan langit, kegembiraan tanpa akhir; melawan bumi, kegembiraan tanpa akhir; melawan manusia, kegembiraan tanpa akhir.' Di hati Ouyang Shuo sebuah ambisi yang tidak pernah ada sebelumnya mulai tumbuh.     

Manusia memang seperti itu!     

…     

Pada pukul 6 pagi, Ouyang Shuo muncul tepat waktu di lapangan latihan. Walaupun dirinya sudah naik taktha dan menjadi seorang raja, Ouyang Shuo tidak akan menghentikan latihannya, dan tetap berlatih dengan rajin.     

Ketika dia sedang berlatih Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning, energi Primordial di dalam tubuhnya sudah membengkak bagaikan gelombang laut pasang. Namun, tidak peduli seperti apa pun dia mengalirkannya, energi itu sama sekali tidak bertambah. Setelah mencapai level penguasaan penuh, sulit untuk bisa maju lebih jauh.     

Ouyang Shuo sama sekali tidak keberatan, dia terus berlatih seperti biasa. Bahkan jika dia tidak bisa meningkatkan jumlah energi Primordial di tubuhnya, dia tetap bisa membuatnya semakin murni dan membangun fondasi yang lebih kokoh. Jalan untuk memperkuat diri sama seperti jalan menuju kekuasaan; jika tidak terus melangkah maju, maka akan mengalami kemunduran.     

Setelah mencuci muka, Ouyang Shuo pergi menuju lapangan latihan dan tengah melihat Xu Chu yang sedang memimpin latihan para Pasukan Pengawal Raja.      

Ketika Ouyang Shuo melihat hal itu, dia tiba-tiba merasa tertarik dan berkata kepada Xu Chu, "Kemari, ayo kita bertarung sebentar." Ouyang Shuo ingin menguji sejauh apa peningkatan keahliannya setelah dia menguasai seluruh Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning.     

Xu Chu merasa ragu.     

Ouyang Shuo tersenyum, "Jangan cemas, aku tahu batasanku."     

Melihat tidak ada jalan untuk menolak permintaan sang Raja, Xu Chu mulai menyiapkan goloknya, dan segera mengambil kuda-kuda rendah dan sikap bertahan. Ouyang Shuo tidak berpikir terlalu jauh, dan mulai mengguncang tombaknya serta melakukan serangan pertama.     

Tombak Tianmo sudah terhubung dengan Ouyang Shuo, dan tombak itu menusuk bagaikan seekor naga. Kekuatannya menyembunyikan berbagai perubahan, dan tombak itu bisa menyerang dengan keras ataupun lembut.     

Ketika Xu Chu melihat hal tersebut, dia tidak berani untuk meremehkannya. Sambil menggenggam goloknya dengan erat dia segera mengangkat kedua tangannya untuk menahan serangan itu. Dalam sekejap, tombak dan golok telah saling beradu.      

Setelah menguasai Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning, kekuatan Ouyang Shuo benar-benar mengerikan. Ditambah dengan Tombak Tianmo, bahkan jenderal bersejarah seperti Xu Chu merasa tangannya mati rasa setelah menerima satu serangan Ouyang Shuo.     

Xu Chu semakin berkonsentrasi, dia akhirnya menjadi serius. Lengannya yang berotot segera menerjang maju, dan goloknya juga menebas mengikuti badan tombak, yang secara ajaib mengurangi kekuatan serangan musuh sembari dirinya berusaha memperbaiki posisinya.     

Ouyang Shuo tidak ingin memberikan Xu Chu kesempatan ketika melihat dirinya berada di atas angin. Dia segera merubah jurus tombaknya dan terus menerus mengeluarkan serangan, sama sekali tidak memberi Xu Chu kesempatan untuk bernapas.     

Dahi Xu Chu sudah basah oleh keringat. Dia tidak menyangka bahwa sang Raja ternyata begitu hebat. Untunglah, Xu Chu juga merupakan seorang jenderal yang tangguh dan sangat berpengalaman. Walaupun dia berada di posisi terdesak, dia tetap berhasil bertahan dari seluruh serangan sang Raja.     

Ketika para Pasukan Pengawal Raja melihat hal itu, mereka menghentikan latihan mereka dan mulai membentuk lingkaran. Mereka bahkan tidak berani untuk menarik napas dalam-dalam.     

Ouyang Shuo juga merupakan orang yang tidak mau kalah, dan dia ingin menunjukkan ambisi barunya melalui pertarungan primitif. Saking ahlinya Ouyang Shuo menggunakan Sandi Tombak Tianmo, hanya kilau berwarna hitam yang bisa terlihat. Dia sudah sangat menguasai setiap jurus dan dapat menggunakan mereka tanpa berpikir.     

Xu Chu benar-benar jenderal yang berpengalaman. Melihat kemampuan sang Raja sudah hampir mencapai terobosan baru, dia segera mengalirkan energi di dalam tubuhnya untuk menenangkan diri sembari terus menahan serangan agar dapat menjadi target serangan yang baik.     

Dalam waktu singkat, mereka sudah berduel lebih dari 100 jurus.     

Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning yang terlatih sempurna berarti bahkan ketika Ouyang Shuo menggunakan banyak sekali energi, dia masih memiliki banyak cadangan energi Primordial. Hal itu saja sudah membuat Xu Chu, yang wajahnya sedikit memerah, menjadi terdesak. Dia hanya berhasil bertahan karena bakat bawaannya, bukan hanya terlahir dengan tenaga dewa, kualitas tubuh Xu Chu juga sangat baik.      

Mereka berdua, yang satu menyerang dan yang lain bertahan, benar-benar pertarungan yang seimbang.     

Pertarungan ini berlangsung selama setengah jam penuh sebelum akhirnya Ouyang Shuo menggunakan jurus 'cumi-cumi melepaskan diri dari kait' untuk mundur. Ketika Xu Chu melihat hal tersebut, dia langsung terengah-engah seperti banteng tapi masih melindungi bagian samping tubuhnya, dan tidak membiarkan siapa pun mendekat.     

Setelah beberapa saat, Ouyang Shuo kembali membuka matanya, dan senyum merekah di wajahnya. Dia tidak menyangka bahwa pertempuran ini akan membuat Sandi Tombak Tianmo miliknya menyentuh tingkat kesempurnaan. Dengan begitu, tidak lama lagi dia akan segera melangkah memasuki tingkatan ke-6 yang misterius.     

Ouyang Shuo menatap Xu Chu, yang masih melindungi sisi tubuhnya, dan mengangguk puas, "Cukup untuk hari ini, mari kita teruskan besok."     

Ketika Xu Chu mendengar hal itu, dia hanya mengangguk dengan canggung.     

…     

Pada pukul 7 pagi, setelah sebuah sarapan sederhana, Ouyang Shuo pergi ke ruang bacanya.     

Di dalam Ruang Baca Kerajaan yang baru, Tsing Yi dan Jia Xu sudah menunggu dirinya. Keduanya, yang satu ditunjuk sebagai Penasihat Paviliun Dokumen Rahasia, sementara yang lain diangkat sebagai Sekretaris Kepala Dewan Penasehat Istana agar dapat berpartisipasi dalam diskusi masalah administratif serta kemiliteran dan membuat strategi.      

Keduanya menunggu di sana karena ketiga titah kerajaan. Ketiga titah itulah yang perlu dibacakan oleh Ouyang Shuo pada apel istana perdana.     

Di antaranya, ada daftar mengenai sistem pangkat kebangsawanan dan tingkatannya, struktur organisasi dari Dinasti Xia Raya dan pengangkatan relevan lainnya. Yang terakhir juga berkaitan dengan sembilan pangkat pejabat di dalam Dinasti. Masing-masing titah berhubungan dengan fondasi Dinasti.     

Ketika Kota Shanhai telah menjadi Ibu Kota, ketiga dokumen tersebut sudah berada dalam tahap konsep. Banyak konsep yang dibuang di periode itu, dan setelah berdiskusi dengan kabinet dan banyak menteri, dokumen itu lalu dibentuk menjadi titah kerajaan oleh Paviliun Dokumen Rahasia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.