Dunia Online

Tiga Pemimpin Maroko



Tiga Pemimpin Maroko

3Serangan meriam yang tiba-tiba dari Squadron Mediterania bagaikan petir di siang bolong yang benar-benar menghancurkan Rabat yang tenang dan damai. Tepat ketika Squadron Mediterania mengeluarkan tembakan meriam yang pertama, sebuah Notifikasi Sistem membangunkan Maroko.      3

"Notifikasi Sistem: Penguasa dari Cina, Qiyue Wuyi telah memulai Perang Negara, Maroko memasuki mode Perang Negara. Ibu Kota Kerajaan Rabat telah diserang, memasuki kondisi siaga 1."     

…      

Berbeda dengan serangan mereka di Singapura, pasukan operasi militer Dinasti Xia Raya kali ini langsung menyerang Ibu Kota Kerajaan. Karena itulah, Rabat sudah langsung memasuki kondisi darurat tertinggi sejak awal perang.     

Dari permulaan, Perang Negara ini ditakdirkan untuk menjadi sebuah perang jarak dekat. Kemenangan bisa diputuskan dalam sekejap.     

"Notifikasi Sistem: Maroko memasuki mode Perang Negara, berdasarkan aturan Perang Negara, Ibu Kota Kerajaan dan Formasi Teleportasi teritori Penguasa telah diputus. Pemain tidak bisa bangkit kembali ketika mereka terbunuh."     

…     

Ketika notifikasi itu muncul, semua pemain Maroko di mana pun mereka berada, baik itu di Ibu Kota Kerajaan, Kota Satelit, ataupun di lokasi yang jauh, menjadi tercengang.     

"Perang Negara, apa kalian bergurau?"     

"Ini bukan April Mop!"     

Beberapa orang mulai bertanya, "Apa yang terjadi?"     

Tentu saja, tidak ada yang bisa merasa yakin, bahkan para pemain yang ada di Rabat hanya mendengar suara tembakan meriam yang menghantam tembok kota. Mereka tidak tahu bahwa Squadron Mediterania Dinasti Xia Raya yang terkenal telah tiba.      

Perang Negara ini benar-benar terlalu mendadak.     

"Cepat! Segera kembali ke Ibu Kota Kerajaan!"     

Setelah merasa kaget selama beberapa saat, para pemain yang cerdas segera bereaksi dan berpikir untuk cepat-cepat kembali ke Ibu Kota Kerajaan.     

Para pemain tidak lagi buta akan Perang Negara seperti sewaktu Pertempuran Singapura terjadi. Berdasarkan peraturan, begitu Ibu Kota Kerajaan jatuh, maka Perang Negara akan selesai.     

Dan saat di mana Perang Negara selesai, semua pemain Maroko, baik mereka terbunuh atau tidak, harus memulai semuanya dari awal di tempat yang tidak diketahui.     

Sekarang sudah memasuki pertengahan tahun ke-4 Gaia dan memulai semua dari awal merupakan harga yang terlalu mahal. Karena itulah, bagi semua pemain Maroko, mereka harus terus menjaga Ibu Kota Kerajaan berapapun harganya. Tiba-tiba, tanpa perlu disuruh, seluruh Maroko segera bertindak.     

Guild di dalam Rabat merupakan yang paling pertama untuk bertindak, dan nyaris seratus guild mengumpulkan anggota mereka. Dengan bantuan para petinggi guild, semua Petualang segera berkumpul dan siap untuk maju ke medan tempur.     

Para Pemain yang ada di Kota Satelit tidak merasa terkejut terlalu lama, dan mereka segera berteleportasi kembali menuju Ibu Kota Kerajaan. Sebagian besar dari mereka masih berada di Dunia Bawah Tanah untuk menjelajah dan perlu ada orang yang dikirim untuk memberitahu mereka. Seluruh Kota Satelit segera menjadi sibuk.     

Sedangkan bagi mereka yang ada di luar Ibu Kota Kerajaan, mereka tidak bisa berteleportasi kembali dan hanya bisa bergegas menuju ketiga teritori pemain lainnya dan berteleportasi menuju Casa Blanca dari sana. Semua ini terjadi hanya dalam waktu dua jam. Dalam situasi hidup dan mati, para penduduk Maroko bertindak sangat baik, ini benar-benar patut untuk dipuji.     

Yang kurang adalah ketiga Penguasa Maroko sedang tidak berada di dalam Maroko. Ini benar-benar sebuah bencana.     

…     

Hari ke-19, bulan ke-5, Kota Atlantis.     

Kota Atlantis dikelilingi oleh air bagaikan sebuah benteng samudra. Ketika matahari terbit, yang pertama terkena sinarnya adalah atap lengkung dari istana. Atap itu dimandikan oleh sinar emas. Ditambah dengan kilau emas dari air yang mengalir di dalam lingkaran, tempat itu terlihat bagaikan surga.     

Kota Atlantis berdiri di tengah-tengah Lautan Mediterania bagaikan sebuah mutiara yang menyolok. Namun, dibandingkan dengan sebelumnya, kota ini dipenuhi oleh semangat yang lebih besar.     

Pada beberapa waktu terakhir, setelah Kalia mengundang para Penguasa, semakin banyak pemain yang berkumpul di sini untuk mendiskusikan cara mencari Peradaban Atlantis yang hilang dan menemukan lebih banyak teknologi mereka.     

Langit begitu terang dan para Penguasa yang datang ke Kota Atlantis telah terbangun. Secara berpasangan atau bertiga, mereka berjalan di sekitar bangunan tua atau di sungai untuk menikmati pemandangan.     

Ketiga Penguasa Maroko juga ada di Atlantis. Pada awalnya mereka berkumpul di taman dan tengah mendiskusikan beberapa hal karena mereka memiliki waktu luang. Karena mereka telah tiba di Atlantis, ketiganya tentu saja harus bersatu.     

Sambil menghirup udara pagi yang segar dan menikmati suasana kota, ketiganya tenggelam dalam percakapan mereka. Notifikasi yang muncul secara tiba-tiba mengejutkan mereka semua.     

"Ini… ini…"     

Ketiganya saling bertukar pandang, dan wajah mereka segera memucat. Serangan mendadak ini merupakan hal yang sulit untuk dipulihkan. Di pagi yang sehangat ini, ketiganya langsung bersin di waktu bersamaan.     

Setelah menenangkan diri, ketiganya saling bertanya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang?"     

"Apalagi yang bisa kita lakukan? Tulis surat dan minta agar prajurit kita segera bergerak." Yang bicara adalah penguasa Agadier, Andre, yang merupakan anggota tertua dari ketiganya dan merupakan orang pertama yang berhasil kembali tenang.      

Karena Perang Negara sudah tidak terhindarkan, mereka hanya bisa bertarung.     

Penguasa Casa Blanca, Caroline, juga mengangguk setuju, "Benar. Karena peraturan dari Perang Negara, pertama-tama berteleportasilah menuju Casa Blanca. Aku akan membuka izin Formasi Teleportasi bagi kalian berdua."     

Sebelum Perang Negara, ketiga teritori bukanlah sekutu, sehingga Formasi Teleportasi mereka sama sekali tidak saling terhubung. Andre dan Penguasa lainnya, Rainer yang merupakan penguasa Tangier, tidak tahu harus harus berpikir apa ketika mereka mendengar hal tersebut. Mereka hanya mengangguk.     

Di ambang hidup dan mati, konflik kecil mereka sama sekali tidak berarti. Ketiganya dengan cepat membentuk aliansi dan membuka Formasi Teleportasi.     

Andre menulis suratnya sambil mengatakan, "Kali ini, kita harus bertindak bersama-sama."     

Caroline dan Rainer mengangguk.      

Sementara ketiganya tengah berdiskusi, mereka tidak sadar bahwa Kalia tengah menatap mereka. Jelas terlihat bahwa Kalia mengetahui bahwa serangan itu akan terjadi hari ini. Semenjak memasuki Atlantis, ketiga Penguasa Maroko tidak pernah lolos dari mata Kalia.     

Melihat hal ini, Kalia memanggil pelayan kepercayaannya dan memberikan sebuah perintah. Ketika sang pelayan mendengar hal tersebut, matanya langsung menegang. Dia tidak berani lagi untuk bertanya, dan segera berbalik untuk menjalankan tugas yang diterimanya.     

Ketiga Penguasa Maroko di taman mulai menulis surat secepat mungkin. Surat pertama adalah untuk memberikan hak memimpin pasukan kepada jenderal mereka, surat kedua adalah untuk menyebarkan hasil rapat darurat mereka bertiga. Setelah mereka selesai, mereka segera memerintahkan orang untuk mengirim surat tersebut.     

Yang tidak mereka ketahui adalah bahwa para penjaga Atlantis akan menghentikan pembawa pesan. Kedua surat itu tentu saja tidak jadi dikirimkan, dan seakan surat-surat tersebut tidak pernah ada.     

Seluruh kejadian itu dilakukan secara rahasia; Andre dan yang lain tidak menyadari hal apa pun.     

…     

Setelah mengirimkan surat, ketiga Penguasa menjadi jauh lebih tenang.     

Caroline bertanya, "Apa yang harus kita lakukan sekarang? Apa segera pulang?"     

Pada situasi Perang Negara seperti sekarang, tidak bergegas kembali ke teritorinya membuat Caroline merasa cemas. Sebagai satu-satunya Penguasa wanita di Maroko, dia tidak memiliki ambisi yang terlalu besar, dan hanya benar-benar mencintai teritorinya.     

Casa Blanca di dalam Earth Online bahkan jauh lebih indah dari yang ada di dunia nyata; tempat itu merupakan kota taman sejati. Bukan hanya pemain Maroko yang menyukainya, tapi bahkan para pemain lain di Mediterania juga datang ke sana. Lebih dari 200 ribu pemain kasual hidup di Casa Blanca. Pariwisata juga menjadi sumber pendapatan terbesar mereka.      

Siapa sangka Andre akan menggeleng dengan tegas sambil mengatakan, "Kita tidak bisa kembali."     

"Kenapa? Apa kau takut mati?" Caroline tidak mengatakan apa pun, dan sudah jelas bahwa Rainier yang masih muda merasa kesal.      

Andre tidak peduli karena dia jelas tidak akan memedulikan omongan bocah seperti itu. Dengan sabar dia menjelaskan. "Bahkan jika kita pergi sekarang, akan makan waktu empat hingga lima hari untuk kembali."     

"Tidak peduli selama apa pun waktu yang dibutuhkan, ayo kita pulang dulu." Kata Rainer.      

Andre menggeleng, "Hal ini tidak sesederhana yang kalian pikir. Jangan lupa siapa yang sedang menyerang Maroko dan siapa yang mempertahankan Selat Gibraltar.     

"…" Rainer tidak tahu harus berkata apa.     

Benar sekali, yang tengah menyerang mereka adalah Dinasti Xia Raya, dan Selat Gibraltar juga tengah ditutup oleh mereka. Pulang sekarang sama saja mencari mati. Pada titik ini, Rainier bahkan berpikir bahwa angkatan lautnya mungkin sudah hancur. Walaupun Rainier berdarah panas, dia bukanlah orang bodoh. Rainier tahu dengan pasti bahwa di hadapan Squadron Mediterania, angkatan lautnya sama sekali berarti.     

Setelah berpikir seperti itu, kebulatan tekad muncul di mata Rainier, "Paling-paling, kita bisa bunuh diri untuk kembali."     

"Percuma." Kata Andre sambil menggeleng, "Kau lupa bahwa pada masa Perang Negara, begitu kau mati, kau tidak bisa hidup kembali. Jika itu terjadi, apa bedanya dengan tinggal di sini?"     

"…" Rainer hanya terdiam; emosinya membuat dirinya melupakan hal tersebut.     

Ketika Caroline melihat hal itu, dia bertanya, "Kalau begitu apa yang harus kita lakukan? Hanya diam dan menunggu? Kenapa kita tidak meminta bantuan dari Kalia?"     

"Benar; Squadron Mediterania tidak akan berani untuk menghentikan mereka. Jika itu terjadi, mereka akan menjadi musuh dari seluruh Mediterania." Kata Rainier setuju.     

Andre tidak langsung menolak saran tersebut. Dia hanya mengatakan, "Meminta bantuan darinya merupakan salah satu jalan, tapi dibandingkan dengan kembali secepat mungkin, menurutku kita bisa melakukan hal yang lebih baik lagi."     

"Bagaimana caranya?"      

Andre menjawab, "Apa kalian lupa bahwa wilayah Mediterania ini memiliki begitu banyak Penguasa terkenal yang pada saat ini tengah berkumpul di Kota Atlantis? Daripada kita terburu-buru untuk pulang, kenapa kita tidak membujuk mereka agar mengirim pasukan untuk membantu?"     

"Aku kira ada banyak di sini yang tidak ingin Maroko jatuh ke tangan Dinasti Xia Raya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.