Dunia Online

Tewas Bahkan Sebelum Kapal Tenggelam



Tewas Bahkan Sebelum Kapal Tenggelam

1Pada 1558 M., Tang Shunzhi yang merupakan tokoh terkenal dari Dinasti Ming menulis sebuah buku yang berjudul Wubian. Buku ini mencatat struktur dan cara pemasangan ranjau laut untuk digunakan sebagai senjata demi melawan para perompak yang menghantui perairan Cina.       3

Ini merupakan jenis ranjau laut dengan mekanisme peledakan menggunakan jangkar yang dapat kendalikan oleh manusia yang pertama kali diciptakan. Kotak-kotak kayu digunakan sebagai cangkang sementara dempul digunakan untuk menutup mesiu yang ada di dalamnya. Ranjau laut itu menggunakan tali tambang panjang sebagai pemicu untuk menjadi mekanisme peledakannya.     

Ada tiga jangkar di bawah kotak-kotak kayu yang berfungsi untuk mengendalikan kedalaman ranjau di dalam air.     

Pada tahun 1590 M., Cina menciptakan ranjang laut yang pertama – Meriam Raja Naga Bawah Air, yang diledakkan dengan menggunakan dupa. Sembilan tahun kemudian, Wang Minghe menciptakan ranjau sentuh yang menggunakan tali tambang sebagai pemicu yang bernama petir bawah air.     

Pada tahun 1621 M., ranjau laut aktif berhasil diciptakan; ranjau ini meledak begitu tersentuh dan juga memiliki pemicu mandiri.     

Bangsa Eropa hanya baru memulai bereksperimen dengan ranjau laut pada abad ke-18. Di dalam pertempuran kemerdekaan Amerika Serikat, para prajurit Amerika Serikat menggunakan gentong bir sebagai ranjau laut untuk menyerang Sungai Delaware.      

Pada pertengahan abad ke-19. Rusia menciptakan ranjau jangkar dengan pemicu elektrolit. Pada Perang Crimea yang berlangsung di tahun 1854 hingga 1856, Kekaisaran Rusia menggunakannya untuk mempertahankan area teluk.      

Setelah itu, berbagai jenis ranjau laut terus mengalami modifikasi, pengembangan, dan digunakan secara luas. Pada Perang Saudara Amerika Serikat di tahun 1905 dan Perang Rusia – Jepang, ranjau laut memberikan hasil yang luar biasa.     

Semenjak saat itu, berbagai negara mulai memperhatikan penggunaan ranjau laut dalam perang dan menghabiskan banyak uang untuk membuat dan mengembangkan lebih banyak ranjau laut. Pada Perang Dunia ke-1, kedua belah pihak menggunakan 310 ribu ranjau laut, dan berhasil menghancurkan 148 kapal perang, 54 kapal selam, dan 586 kapal dagang.      

Dalam perang laut modern, ranjau laut merupakan senjata yang sangat dibutuhkan. Sebuah ranjau laut tua yang tidak menghabiskan terlalu banyak biaya dapat menghancurkan sebuah kapal perang modern yang berharga ratusan juta.      

Squadron Mediterania telah memasang Meriam Raja Naga Bawah Air dan juga Petir Bawah Air di perairan Selat Gibraltar. Mereka telah memasang hingga seribu ranjau laut, hingga mengosongkan gudang senjata dari Departemen Logistik Perang.     

Teknologi pembuatan ranjau laut merupakan bagian dari teknik pembuatan senjata api Dinasti Ming. Setelah Lembaga Penelitian Nomor 7 memperbaharuinya, kekuatan ledakan dari ranjau laut itu menjadi jauh lebih kuat, dan sistem peledakannya juga menjadi semakin fleksibel.     

Senjata tersembunyi seperti ini merupakan hal yang selalu dirahasiakan oleh Teritori Shanhai dan tidak pernah digunakan. Pertama-tama, mereka belum pernah bertempur dalam sebuah perang lautan skala besar. Kedua, mereka harus merahasiakannya karena ini merupakan senjata strategis.      

Pada Perang Negara melawan Maroko, karena situasi Mediterania yang rumit, Ouyang Shuo memutuskan untuk mengungkap keberadaan Meriam Raja Naga Bawah Air kepada dunia. Walaupun pohon teknologi barat jauh lebih maju dari pohon teknologi timur, dalam pengembangan ranjau laut mereka selevel lebih rendah. Karenanya, baik Casillas ataupun Alessandro Farnese sama sekali tidak mengira akan menghadapi ranjau laut.      

Kesalahan penilaian atau keangkuhan mereka telah sangat melukai mereka.      

Walaupun Alessandro Farnese memerintahkan semua kapal perang untuk berhenti, bagaimana mungkin kapal perang Man-of-War dapat berhenti dengan mudah?      

Suara ledakan memenuhi telinga.      

Banyak kapal perang yang terkena ledakan ranjau laut, dan kapal-kapal yang mengalami kerusakan parah mulai tenggelam.      

Yang lebih parah lagi, dalam waktu yang singkat ini, kedua divisi Squadron Mediterania dengan cepat mengepung. Mereka sudah membentuk formasi dan mulai menembaki Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan.      

Kedua divisi benar-benar mengerahkan seluruh kemampuan, satu di utara dan satu di selatan. Mereka membidik layar, jendela meriam, tiang, dan berbagai bagian penting dari kapal. Tujuan pertama mereka adalah untuk membuat semua kapal itu kehilangan kemampuan untuk berlayar.     

Harus dikatakan bahwa ketika kapal perang Man-of-War saling menembak, sulit untuk mendapatkan hasil akhir dalam waktu singkat. Satu-satunya jalan adalah untuk menyerang dan menghancurkan tiang layar kapal. Kapal perang tanpa tiang dan layar bagaikan harimau ompong.      

Alessandro Farnese bukanlah orang yang tidak berpengalaman. Dia dengan cepat menenangkan diri dan memerintahkan para prajurit untuk mulai menyerang balik. Di jalan yang sempit, yang lebih berani yang akan menang. Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan memiliki kelebihan dalam segi jumlah, sehingga mereka memiliki jalan untuk balas melawan.     

Namun, Squadron Mediterania memiliki kelebihan dalam hal formasi pasukan, dan mereka juga telah menjepit Squadron Spanyol dari kedua sisi. Ini bagaikan satu orang melawan dua. Bahkan jika Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan tidak mengalami kehancuran total, mereka tetap akan terluka parah.      

Perubahan terjadi pada Casillas. Ketika melihat ke sekelilingnya, sekitar 30 kapal perang utama dalam sekejap mata telah ditenggelamkan. Kekalahan ini membuat wajah Casillas memucat.     

Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan merupakan milik seluruh Spanyol dan tidak boleh hancur dalam satu pertempuran.     

"Kita tidak bisa terus seperti ini."      

Casillas dengan cepat bereaksi. Jika mereka terluka parah di sini, Squadron Galia dan Roma tidak akan memberikan mereka kesempatan kedua. Pada saat itu, yang ada hanyalah keputus asaan yang sebenarnya. Bagaimanapun juga, kehormatan pribadi hanya sebuah hal kecil tapi kepentingan merupakan masalah besar.     

"Mundur, mundur!" Casillas menemui Alessandro Farnese dan memberikan perintah untuk mundur.     

"Apa yang tuan katakan?" Alessandro Farnese benar-benar tidak bisa berbicara.     

Siapa sangka Casillas akan menggeleng tegas, "Jenderal pada titik ini, misi kita adalah untuk melindungi seluruh squadron. Kau tahu mengetahui tentang situasi di Mediterania bukan?     

Ketika Alessandro Farnese mendengar hal itu, dia mengerti. Walaupun dia tidak rela, Alessandro Farnese tidak memiliki pilihan selain mengakui bahwa perintah Casillas memang masuk akal. Dia menggertakkan gigi dan mengatakan, "Mari kita mundur!"     

"Mundur!" Dengan cepat perintah disebarkan.     

Dengan sangat menyesal, Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan tidak bisa membawa seluruh kapal perang mereka. Baik kapal-kapal yang terkena ranjau laut atau yang tiang layarnya terkena tembakan meriam, mereka semua tidak bisa pergi. Dan kapal-kapal perang yang seperti itu mencapai 1/3 dari keseluruhan squadron.     

Terlebih, Squadron Tidak Terkalahkan sudah memasuki bagian dalam dari wilayah ranjau laut. Untuk mencoba berbalik sudah menjadi hal yang sangat sulit. Dalam prosesnya, tidak terhindarkan bagi mereka untuk menyentuh ranjau laut yang ada di dalam lautan.      

Bencana benar-benar tidak datang seorang diri     

Untunglah Squadron Spanyol merupakan angkatan laut yang terlatih dengan baik. Mereka semua, dari panglima hingga pelaut merupakan orang-orang yang berpengalaman.     

Bahkan sekali menghadapi semua masalah ini, mereka tidak panik. Setiap kapal perang memutar kapal mereka dengan sangat cantik di tengah tembakan meriam, mereka semua berhasil memutar posisi kapal. Sepanjang proses ini, mereka tetap dapat balas menembak. Kekuatan dari kekaisaran samudra di zaman kuno benar-benar tidak bisa diremehkan.     

Ketika Alvaro melihat bahwa musuh berniat untuk mundur, dia tentu saja tidak akan membiarkan mereka melakukan hal itu dengan mudah. Dia segera memerintahkan pasukannya untuk berlayar mengitari wilayah ranjau laut dan melakukan pengejaran. Dengan kemampuan khusus teritori yang dimiliki oleh Dinasti Xia Raya, Squadron Mediterania dapat bergerak sedikit lebih cepat dibandingkan Squadron Tidak Terkalahkan.     

Peluru meriam membentuk lengkungan di angkasa dan mendarat di atas dek kapal, hingga membuat orang-orang beterbangan ke udara. Kali ini, baik Casillas maupun Alessandro Farnese, keduanya menjadi sakit kepala.     

"Tidak, kita tidak boleh mundur seperti ini. Jika hal ini terus berlanjut, squadron kita akan dihancurkan." Di saat-saat terpenting, Alessandro Farnese mengambil sikap tegas dan memerintahkan 20 kapal perang untuk kembali berputar, haluan dan buritan mereka saling terhubung untuk menahan kejaran Squadron Mediterania.     

Kapal-kapal perang yang tersisa berusaha sebaik mungkin untuk melarikan diri.     

Ketika Alvaro melihat hal itu, dia menghela napas; ekspresinya terlihat rumit, "Kali ini, aku akan membiarkan kalian lolos!" Alvaro berasal dari Spanyol. Walaupun dia memiliki majikan yang baru, untuk bertempur melawan kampung halamannya membuatnya merasa sedikit tidak enak. Tapi bagaimanapun juga, dia tetap harus bertempur.     

…     

Satu jam kemudian, Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan dengan kondisi compang camping akhirnya berhasil lolos dan kembali melewati Selat Gibraltar untuk kembali pulang.     

Benar-benar pemandangan yang tragis.      

Seluruh squadron diselimuti oleh suasana yang depresi. Casillas sendiri benar-benar merasa malu. Ketika dia mengingat kembali kata-kata angkuhnya dan juga cara para Penguasa lain memandang dirinya, Casillas tidak bisa lagi mengangkat kepalanya untuk menghadapi para sekutunya ini.     

Melihat bahwa Squadron Spanyol ternyata kalah ketika menghadapi dua divisi Squadron Mediterania hingga kehilangan separuh kapal perang mereka, para sekutu itu merasa terkejut dan berbagai ekspresi muncul di wajah mereka. Sepertinya situasi Mediterania yang aneh akan segera kembali mengalami perubahan.     

Sedangkan bagi Caroline dan Rainier, wajah mereka benar-benar pucat. Mereka lebih tahu dibandingkan siapa pun, bahwa harapan terakhir Maroko telah sirna.     

Rainier yang terlalu emosional langsung bunuh diri di tempat itu juga dan kembali ke Aula Reinkarnasi. Caroline tidak memiliki keberanian untuk melakukan hal yang sama, dan dia mengunci dirinya di dalam kabin dan tidak mau bertemu dengan siapa pun. Dia hanya menunggu saat-saat Maroko hancur.     

Pada saat ini, sebuah armada lain tengah berlayar mendekat. Mereka adalah Divisi 5 yang ditempatkan di Kota Jidian. Berdasarkan rencana, Divisi 5 bertugas untuk memotong jalur pelarian Squadron Tidak Terkalahkan.     

Dibandingkan dengan Alessandro Farnese, kemampuan Alvaro setingkat lebih tinggi.      

Dengan kondisi Squadron Spanyol yang Tidak Terkalahkan yang sekarang, mereka tidak takut dengan Divisi 5, dan mereka bahkan memiliki kesempatan untuk menang. Namun, Casillas tidak bersedia untuk bertarung. Dia merasa cemas bahwa kedua divisi lain akan berhasil menyusul mereka. Jika hal itu sampai terjadi, mereka akan dijepit dari depan dan belakang. Mereka pasti akan mati.     

Karena itulah, ketika melihat Divisi 5, Casillas bahkan tidak berpikir. Dia sekali lagi memerintahkan 20 kapal untuk menahan Divisi 5 sementara yang lain kembali melarikan diri.      

Casillas yang angkuh benar-benar dihajar hingga babak belur oleh Squadron Mediterania.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.