Dunia Online

Target, Samudra Atlantik



Target, Samudra Atlantik

3Beberapa hari setelah merebut Maroko, Ouyang Shuo menerima sejumlah surat khusus.      1

Surat pertama datang dari Kalia yang memberikan ucapan selamat kepada Dinasti Xia Raya karena telah berhasil mendapatkan pijakan yang stabil di Laut Mediterania. Ini juga merupakan berita baik bagi Kota Atlantis.      

Kalia memainkan peranan besar dalam keberhasilan Ouyang Shuo merebut Maroko. Ketika Maroko sudah berada di jalur yang benar, Ouyang Shuo akan memberikan hadiah besar bagi Atlantis.     

Surat berikutnya berasal dari Henry. Isinya sangatlah singkat, dan hanya berupa ucapan selamat.      

Melalui surat singkat ini, Ouyang Shuo dapat melihat konflik batin di hati Henry. Ouyang Shuo ingin melihat bagaimana Henry akan memilih ketika dihadapkan pada kepentingan teritorinya dan kepentingan organisasi.      

Semua orang pada dasarnya egois.      

Sekarang, Ouyang Shuo hanya perlu menunggu dengan sabar.     

Terakhir, ada sebuah surat dari Pedro yang menunjukkan niatan untuk membuka hubungan baik dengan Ouyang Shuo. Dahulu, ketika Ouyang Shuo baru tiba di Mediterania, Pelindung Ular Hitam telah diperintahkan untuk menghubungi Penguasa Portugal ini.     

Di mata Ouyang Shuo, Spanyol dan Portugal adalah musuh bebuyutan. Seperti kata pepatah, musuh dari musuhku adalah kawan, sehingga Dinasti Xia Raya memiliki alasan untuk bekerja sama dengan Teritori Faro.      

Siapa sangka Pedro akan bertindak begitu hati-hati? Dia malah menolak uluran tangan dari Dinasti Xia Raya. Pedro hanya baru membuat keputusan setelah Pertempuran Maroko berakhir. Meski begitu, Ouyang Shuo tidak bisa memastikan apakah Pedro yang sekarang telah benar-benar berpihak pada Dinasti Xia Raya atau tidak. Siapa tahu, mungkin saja dia nanti akan berubah pikiran?      

Ouyang Shuo menilai Pedro sebagai manusia yang egois. Pedro adalah orang yang akan bekerja sama dengan siapa pun yang lebih menguntungkan dirinya. Ouyang Shuo tidak bisa apa-apa dengan hal tersebut. Dia tidak mungkin memaki seorang Penguasa yang bersikap hati-hati.     

Namun, bagi Dinasti Xia Raya dan Teritori Faro yang sekarang, terdapat banyak cara untuk saling bekerja sama. Lokasi Maroko dan Portugal bagaikan sebuah cermin. Untuk menangani masalah Samudra Atlantik di masa depan, mereka mungkin harus saling bekerja sama.     

Sedangkan mengenai tidak adanya berita dari para Penguasa lain di Mediterania, Ouyang Shuo yakin bahwa mereka tidak akan hanya diam dan menunggu.      

Di dalam suratnya, Kalia juga menyebutkan bahwa beberapa Penguasa tengah mengadakan rapat rahasia.     

Dalam dunia manajemen, ada sebuah teori yang mengatakan semakin banyak orang yang mengambil keputusan, semakin keputusan akhir akan condong ke arah kestabilan. Diskusi dari para Penguasa Mediterania juga mengarah pada situasi semacam itu.     

Karenanya, Ouyang Shuo memperkirakan bahwa pada akhirnya mereka tetap akan mengalah kepada Dinasti Xia Raya. Dinasti Xia Raya sudah mengendalikan Selat Gibraltar, yang bukan hanya berpengaruh dalam perdagangan antara timur dan barat. Bagi wilayah Mediterania, fungsi terpenting dari Selat Gibraltar adalah untuk berlayar menuju bagian lain Eropa dan negara-negara di benua Amerika.      

Setelah berhasil keluar dari Selat Gibraltar, mereka dapat memilih untuk bergerak ke utara menuju Inggris atau ke barat menuju Amerika. Bagi para Penguasa Mediterania, berdagang dengan Amerika jauh lebih penting dibandingkan berdagang dengan negara-negara timur.      

Sekarang, tali kehidupan mereka berada di tangan Dinasti Xia Raya. Selain mengalah, mereka tidak memiliki pilihan lain.      

Tentu saja, para Penguasa Mediterania juga memiliki alat negosiasi. Misalnya, rute perdagangan laut harus melewati Mediterania.      

Begitu kedua belah pihak benar-benar saling bermusuhan, para Penguasa Mediterania tidak akan bisa berdagang dengan Amerika sementara perdagangan laut dari Dinasti Xia Raya juga akan terpengaruh.      

Karenanya, jika hal itu benar-benar terjadi maka kedua belah pihak akan mendapat pengaruh negatif. Pada akhirnya, hasil perundingan akan bergantung pada kepentingan siapa yang lebih penting.     

…     

Hari ke-25, bulan ke-5, Korps Pengawal dan Ouyang Shuo kembali ke Kota Shanhai.      

Di alun-alun yang tidak jauh dari Formasi Teleportasi, Jiang Shang telah membawa para pejabat. Begitu melihat Ouyang Shuo berjalan keluar dari formasi, dia segera membungkuk, "Selamat kepada Yang Mulia Raja karena telah kembali dengan membawa kemenangan!"     

Kemenangan yang mulus merupakan berita terbaik bagi sebuah kerajaan yang baru saja berdiri. Sang Raja yang terjun langsung ke medan perang juga membuat berita itu semakin menyenangkan.     

"Berdirilah para pejabat!" Ouyang Shuo kemudian mengurus mereka sebelum berjalan menuju istana belakang.     

Karena dia telah kembali ke Kota Shanhai, Ouyang Shuo mungkin tidak akan bisa beristirahat. Selagi para pejabat belum menghampirinya, Ouyang Shuo segera kembali ke istana belakang untuk beristirahat. Terlebih, selama operasi militer ini, Ouyang Shuo juga sudah membeli hadiah bagi Song Jia dan juga Bing'er sehingga dia harus segera membawakannya untuk mereka.     

Bing'er saat ini masih memiliki kelas pelajaran, sehingga dirinya tidak ada di istana. Sementara sang Ratu, Song Jia, saat ini tengah berlatih Ilmu Pedang Guicang.     

Ouyang Shuo telah lama melatih Ilmu Pedang Membunuh, sehingga dia memiliki mata yang tajam untuk menilai sebuah ilmu pedang. Melihat setiap jurus, Song Jia telah mencapai level ke-2 dari Ilmu Pedang Guicang. Sepertinya selama beberapa waktu ini, Song Jia sudah berlatih dengan rajin dan tidak melupakan latihannya.     

"Wuyi, kau kembali!"      

Mungkin karena merasakan tatapan dari Ouyang Shuo, Song Jia akhirnya menyadari keberadaannya, dan wajahnya menunjukkan kebahagiaan yang tidak tertahankan. Mereka sudah tidak bertemu selama satu bulan.     

Ouyang Shuo tersenyum, "Teknik pedangmu menjadi semakin baik."     

Walaupun sudah menjadi raja, jika tidak ada orang luar, Ouyang Shuo tentu saja tidak akan memanggil Song Jia 'Ratuku'.     

"Itu sudah pasti." Di depan Ouyang Shuo, Song Jia tidak perlu merendah, "Kau tidak tahu sebesar apa usaha yang kuberikan untuk menguasai ilmu pedang ini. Ilmu Pedang Guicang benar-benar terlalu rumit dan hanya menguasai sedikit hal saja sudah sangat berat."     

Ouyang Shuo mengangguk. Keduanya terus berbincang-bincang sembari berjalan ke paviliun yang ada di dekat sana. Seorang pelayan wanita tengah menanti kedatangan mereka dan sudah mempersiapkan teh dan kue.     

Dayang [1][1] yang berdiri di belakang Song Jia adalah dayang pribadinya. Melihat sang Ratu tersenyum dan tertawa dengan begitu bahagia, dia juga ikut tersenyum. Sang Ratu hanya menjadi begitu santai ketika dia bersama dengan sang Raja. Biasanya ketika, sang Ratu sedang mengurus istana belakang, dia akan menjadi sangat ketat dan sulit untuk didekati.      

Bagaimana dengan sang Raja?      

Pada saat ini, dirinya telah berubah dari sosok penguasa menjadi pria biasa yang sangat menyayangi istrinya.     

Pemandangan seperti itu hanyalah sesuatu yang bisa disaksikan oleh para dayang pribadi.      

Ouyang Shuo terbiasa memperlakukan Song Jia seperti itu, saling berbicara dengan santai seperti tidak ada orang di sekitar mereka. Sambil terus berbicara, mereka mulai membahas masalah Jiangshan Beauty yang baru saja dirilis.     

"Wuyi, coba tebak berapa hasil Box Office dari Jiangshan Beauty?" Song Jia tidak bisa menyembunyikan kegembiraannya.     

Ouyang Shuo ingat bahwa dalam kehidupannya yang lalu ada sekitar 20 juta orang yang menyaksikan film tersebut. Selain potongan biaya untuk Gaia, mereka telah mendapatkan pemasukan sebesar dua juta koin emas dengan total keuntungan sebesar satu juta koin emas.      

Namun dalam kehidupan yang sekarang semua jauh berbeda. Ouyang Shuo segera menghitung di dalam hatinya, "Tiga juta koin emas?"     

Dari 100 juta pemain Cina, 30 juta penonton sudah merupakan angka maksimal. Bagaimanapun juga, tidak peduli semeledak apa pun film itu, tetap saja tidak akan bisa membawa semua orang menuju ke bioskop.     

Song Jia menggeleng.     

"Film ini tidak mencapai tiga juta? Itu normal.'' Hibur Ouyang Shuo.     

Tawa Song Jia langsung meledak dan dia mengacungkan empat jari. Dia lalu tersenyum dan mengatakan, "Empat juta."     

"Apa? Itu mustahil!" Ouyang Shuo benar-benar terkejut. Empat puluh juta penonton, angka macam apa itu? Selain para bayi dan manula, dengan angka seperti itu berarti separuh dari Cina telah pergi untuk menyaksikannya.      

Itu merupakan hal yang mustahil.     

"Bagaimana cara kalian semua melakukannya?" Ouyang Shuo benar-benar penasaran. Meskipun pembuatan Jiangshan Beauty dalam kehidupannya yang sekarang berjalan lancar, film ini seharusnya tetap tidak bisa mencapai hasil seperti itu.     

Song Jia tersenyum, "Artikel yang kau tulis sangatlah membantu. Dan juga, tidak lama setelah film ini dirilis, kerajaan kita berhasil didirikan. Setelah mengetahui Perusahaan Induk Gunung dan Laut telah berinvestasi di dalam film Jiangshan Beauty, dan dengan begitu banyak rekomendasi, semakin banyak yang pergi untuk menyaksikan film ini. Berdasarkan data dari Gaia, setidaknya dua juta pemain telah menyaksikannya sebanyak dua kali atau lebih."     

Ouyang Shuo mengerti; tidak heran. Mukjizat ini tercipta karena adanya banyak faktor yang saling mendukung; hal tersebut tidak bisa terulang.     

Akibatnya, hanya dengan satu film Jiangshan Beauty, Perusahaan Induk Gunung dan Lautan telah mendapatkan keuntungan sebesar dua juta koin emas. Di kehidupan yang sekarang, pembuatan film menjadi jauh lebih baik, sehingga biaya yang dikeluarkan tentu menjadi lebih tinggi.      

Ouyang Shuo hanya menggeleng dan mengatakan, "Kalian semua benar-benar menjarah uang orang-orang."     

Song Jia benar-benar gembira karena dia mulai tertawa, "Bukan hanya itu. Gaia juga sudah setuju untuk merilis film ini ke seluruh dunia di bulan ke-6. Gaia memiliki sistem penerjemah tersendiri, dan kita bahkan tidak perlu menerjemahkannya sendiri."     

"…"     

Ouyang Shuo sangat terkesan. Di kehidupan sebelumnya, tidak pernah ada film yang dirilis ke seluruh dunia. Bahkan hingga tahun ke-5. Sepertinya kerajingan yang terjadi di Cina karena Jiangshan Beauty telah mengubah semua itu.      

Ini adalah pasar global, benar-benar sebuah prospek yang menggoda.      

Walaupun terdapat perbedaan budaya, dalam perhitungan paling rendah, mereka tetap bisa mendapatkan penonton sebesar empat puluh juta orang. Bukan demi alasan lain melainkan bahwa budaya Cina masih sangat diterima di Asia.     

Berdasarkan apa yang dikatakan oleh Song Jia, keberhasilan Jiangshan Beauty telah memotivasi para raksasa perfilman, sehingga mereka segera menandatangani kontrak dengan Perusahaan Induk Gunung dan Lautan.      

Selain dari film Huo Qubing, yang sedang dalam proses syuting, mereka berencana untuk membuat dua film lagi. Sumber dananya berasal dari keuntungan Jiangshan Beauty.      

Selama penjualan film Huo Qubing memberikan hasil yang bagus, perusahaan akan berada dalam siklus yang positif.      

Seluruh Cina sudah sangat terkesan dengan kesuksesan dari Jiangshan Beauty. Sekarang, semakin banyak orang-orang kaya yang ikut bergerak, mereka juga ingin berinvestasi di dalam industri perfilman.     

Baru sekarang mereka menyadari bahwa lebih dari 80% orang yang berpengalaman dalam bidang ini sudah berada di bawah Perusahaan Induk Gunung dan Lautan. Dan bukannya tidak ada yang berpikir untuk mengambil orang-orang tersebut dari tangan perusahaan ini. Namun, mereka semua tahu siapa yang berada di belakang Perusahaan Induk Gunung dan Lautan.     

Dengan adanya pelindung semacam itu, siapa yang berani untuk macam-macam?      

Karenanya, para aktor lebih memilih untuk tetap berada di dalam naungan Perusahaan Induk Gunung dan Lautan sebagai pemain tambahan dibanding pergi ke perusahaan lain. Tidak ada yang bisa dilakukan oleh orang-orang kaya tersebut, dan mereka hanya bisa mencari 20% orang yang tersisa.     

[1] Wanita istana diubah menjadi dayang karena istilah wanita istana sendiri dinilai kurang cocok     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.