Dunia Online

Menggunakan Pertempuran Untuk Mendapatkan Pasukan



Menggunakan Pertempuran Untuk Mendapatkan Pasukan

0Bulan menggantung tinggi di langit, sementara area di sekeliling begitu sunyi senyap. Di padang rumput yang luas, banyak tenda hijau yang mendadak muncul dan menyatu dengan dataran ini.       1

Melihat Pasukan Han yang bisa mendirikan tenda dengan begitu cepat, para prajurit Xiongnu yang baru saja menyerah merasa sangat kagum. Mereka tidak bisa membayangkan bagaimana caranya item yang berukuran seperti tas punggung bisa menjadi sebuah tenda yang besar dan dapat menampung begitu banyak orang.      

Karena efek samping dari Jimat Haus Darah, Ouyang Shuo sudah memasuki tendanya dan beristirahat lebih awal dari sebelumnya. Dia telah menyerahkan masalah pengaturan kemah dan interogasi tahananan kepada penasihat Zhao Kuo.      

Karena malam masih belum terlalu larut, Ouyang Shuo jelas tidak akan tertidur. Dia menggenggam sebuah liontin giok dan sebuah buku di tangannya. Liontin giok ini adalah roh jenderal yang dijatuhkan oleh Zhou Yafu. Dan dalam hal ini, ini merupakan pertama kalinya Ouyang Shuo mendapatkan sebuah Roh Jenderal tingkat kaisar.      

Di Kuil Militer Kota Shanhai, masih ada sebuah roh jenderal tingkat raja. Kebangkitan Wei Zhang membuat Ouyang Shuo menyadari dengan jelas pentingnya sebuah Roh Jenderal. Perang teritori di masa depan hanya akan menjadi semakin kejam dan kejam. Shanhai sangatlah luas dan mereka memiliki banyak jenderal mega bintang di sana, jadi siapa yang tahu kapan salah satu dari mereka akan gugur. Saat itu, sebuah Roh Jenderal akan dapat menyelamatkan nyawa mereka.     

Tanpa Roh Jenderal, Sha Pojun tidak bisa membangkitkan Zhou Yafu. Karena itu, dia mengejar Ouyang Shuo mati-matian. Sha Pojun yang sekarang mungkin sedang muntah darah karena kesal.     

"Jadi ini akan mengajarimu agar jangan bersikap terlalu angkuh!" Gumam Ouyang Shuo.     

Seperti kata pepatah, kepribadian memutuskan takdir seseorang. Sha Pojun merupakan orang yang sangat angkuh, dan dia memandang rendah semua orang. Dia tidak tahu kapan waktunya untuk berhenti, yang menyebabkan dirinya kalah hari ini.      

Sebaliknya, Di Chen yang telah menderita banyak kekalahan di tangan Ouyang Shuo, telah tumbuh menjadi semakin dewasa. Selama siasat ini berlangsung, dia telah bersembunyi di belakang Sha Pojun, dan bertindak seperti nelayan. Pasukan Pengawal Dewa Tempur menderita kerugian besar sementara pasukan Di Chen tetap baik-baik saja.      

Pada pertempuran ini, Ouyang Shuo tidak berhasil meninggalkan semua orang di belakangnya. Jika barusan dia tidak bertindak tegas dan membunuh Zhou Yafu maka situasi kedepannya akan menjadi jauh lebih buruk. Dalam hal ini, perkembangan para anak-anak keluarga aristokrat itu selama dua tahun belakangan benar-benar sangat mengejutkan. Mereka tidak lagi berada dalam posisi yang lebih buruk ketika bertempur melawan Ouyang Shuo. Bahkan Chun Shenjun telah berhasil mendapatkan kemenangan besar pada akhir tahun.     

Hanya Sha Pojun yang merupakan satu-satunya pengecualian. Setelah kekalahan ini, akan sulit baginya untuk kembali memanjat naik. Kali ini, Ouyang Shuo secara tidak langsung telah menolong Wandering Magic.      

Semenjak event penukaran, dalam Pertempuran Provinsi Guangxi melawan Wandering Magic, Sha Pojun telah berulang kali menekan Wandering Magic. Dia bertindak seakan dirinyalah bos besar dari seluruh provinsi tersebut.     

….     

Sedangkan untuk buku kecil itu, ini merupakan imbalan yang tidak disangka-sangka. Setelah mendapatkan item ini, Ouyang Shuo langsung melarikan diri, sehingga dia tidak memiliki waktu untuk memeriksanya.     

Catatan Harian Latihan Kavaleri Mongol: Catatan ini merupakan catatan yang dibuat oleh jenderal terkenal Zhou Yafu setelah mempelajari Kitab Petunjuk Pelatihan Kavaleri Besi Mongol, dan juga pendapat pribadinya yang muncul setelah melatih para prajurit.      

Ketika Ouyang Shuo melihat penjelasan ini, dia hanya bisa tertawa terbahak-bahak. Para dewa bekerja dengan sangat misterius. Pada akhirnya kedua benda yang didapat dengan susah payah oleh Sha Pojun di pelelangan pada dasarnya telah jatuh ke tangan Ouyang Shuo. Walaupun catatan ini tidak akan bisa membuat Shanhai melatih kavaleri elit mongol, catatan ini bisa menjadi petunjuk untuk meningkatkan standar pelatihan kavaleri mereka.     

Selain dari itu, Ouyang Shuo juga teringat akan Sun Wu. Dengan kemampuan dari War Saint dan catatan ini sebagai dasar, dia mungkin dapat memulai kelas pelatihan kavaleri mongol di Akademi Pasukan Militer. Dan bukan hal mustahil untuk metode pelatihan kavaleri mongol akan muncul di Shanhai. Kali ini, Sha Pojun telah berjasa besar bagi Shanhai.     

Setelah memasukkan kembali kedua item ini ke dalam tas serba gunanya, Ouyang Shuo mulai berlatih. Efek samping dari Jimat Haus Darah akan berlangsung selama dua hari, tapi periode ini dapat berubah tergantung masing-masing orang. Ouyang Shuo memiliki tubuh yang kuat. Dan sebagai hasilnya, efek ini seharusnya akan berlangsung lebih singkat.     

Sekarang, Ouyang Shuo ingin menggunakan Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning untuk mempercepat proses penyembuhan. Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning merupakan ilmu tenaga dalam yang mampu merubah struktur tubuh dan juga mengobati penyakit. Karena itu, Energi Primordial Emas sangat baik untuk menyembuhkan luka dalam.     

Pada akhirnya, Jimat Haus Darah hanya mengaktifkan potensi tubuh seseorang. Selama dia memberikan nutrisi bagi tubuhnya dengan Energi Primordial Emas, dia bisa memulihkan dirinya dan menghilangkan efek samping itu.      

Di dunia yang tidak pasti seperti ini, maka merupakan masalah besar bagi dirinya jika dia tidak bisa menggunakan ilmu bela dirinya selama 2 hari. Karena itu, semakin cepat dia pulih maka akan semakin baik.     

…..     

 Pada pukul 8 malam, Zhao Kuo masuk ke tenda Ouyang Shuo.     

"Paduka!" Zhao Kuo memasuki tenda dan membungkuk sebelum mulai melaporkan hasil interogasinya.     

Ouyang Shuo yang sekarang juga telah selesai mengatur ulang kondisi tubuhnya. Ilmu Tenaga Dalam Kaisar Kuning benar-benar tidak mengecewakan dirinya. Paling lambat besok siang, dia akan benar-benar pulih sepenuhnya.      

Dengan bantuan perwira Divisi Intelijen Militer yang ikut bersama dengan mereka, proses interogasi berjalan sangat lancar. Mereka semua, termasuk komandan kavaleri Xiongnu, telah melaporkan semua yang mereka tahu.     

Setelah mengetahui bahwa pasukan kavaleri ini baru saja mundur dari garis depan. Ouyang Shuo menjadi semakin tertarik. Sayangnya, mereka tidak tahu ke mana target Huo Qubing yang selanjutnya.     

"Paduka, bagaimana cara kita mengurus para tawanan perang ini?" Tanya Zhao Kuo     

"Bagaimana pendapatmu?"     

"Menurut hamba, lebih baik kita mengambil sebagian dan menghilangkan sisanya." Jawab Zhao Kuo.     

"Kenapa begitu?" Tanya Ouyang Shuo sambil tersenyum.     

"Pada pertempuran kali ini. Pasukan Pengawal Dewa Tempur telah menderita kerugian yang besar dan sangat membutuhkan anggota baru. Karena itu, hamba menyarankan agar kita belajar dari Pasukan Han dan menggunakan para Suku Xiongnu yang kini menjadi tawanan perang kita untuk bertempur dengan Suku Xiongnu yang lain." Zhao Kuo benar-benar menerapkan apa yang baru saja dia pelajari.     

"Jika begitu, kenapa harus menghilangkan sebagian dari mereka?" Tanya Ouyang Shuo lebih jauh.     

Jelas menghilangkan berarti membunuh mereka. Dalam sejarah, banyak tertulis bahwa ketika pasukan militer mulai membunuh para tawanan perang, maka akan menghasilkan konsekuensi yang buruk. Baiqi melakukan hal itu dan akhirnya dia bernasib buruk. Li Guang juga melakukan hal yang sama dan dia akhirnya bunuh diri karena malu. Karena itulah, jenderal dalam sebuah pasukan sangat menentang dan cemas jika harus membunuh prajurit yang menyerah.     

"Pertama, jumlah Pasukan Pengawal Dewa Tempur sangatlah terbatas, sehingga terlalu banyak tawanan perang akan memunculkan resiko yang besar. Kedua, standar prajurit yang ada juga ada berbagai macam, dan yang lemah sudah sepantasnya untuk tidak digunakan." Jelas Zhao Kuo     

Ouyang Shuo menatap ke arah penasihatnya ini dan tidak berbicara untuk waktu yang cukup lama. Setelah Zhao Kuo menjelaskan pendapatnya, dia mulai memasang wajah datar.     

Ouyang Shuo tidak tahu apakah kata-kata Zhao Kuo ini merupakan perasaannya yang sesungguhnya atau dia hanya sedang menguji majikannya. Logikanya, dalam sejarah, pasukan Zhao Kuo berhasil ditipu oleh Baiqi hingga akhirnya kalah. Walaupun Zhao Kuo tidak pernah membunuh langsung para prajurit yang menyerah, dia pasti sudah terbiasa dengan hal ini.      

Pemikiran dari penasihat perang yang ada di hadapan Ouyang Shuo benar-benar sangat dalam dibandingkan kebanyakan jenderal lainnya. Terkadang, bahkan Ouyang Shuo sebagai majikannya tidak bisa menangkap apa yang tengah dia pikirkan.      

Tentu saja, kesetiaan Zhao Kuo tidak diragukan lagi. Dan Ouyang Shuo mengetahuinya bukan karena perasaannya yang tajam atau sejenisnya. Hanya saja, poin kesetiaan Zhao Kuo sudah mencapai angka 90.     

"Kalau begitu, bagi para tawanan yang tidak lolos seleksi, ambil perlengkapan dan kuda mereka. Lalu usir mereka, kita biarkan mereka untuk berusaha bertahan hidup sendiri." Setelah beberapa waktu, Ouyang Shuo akhirnya memberikan keputusan terakhirnya.     

"Baik paduka!" Kata Zhao Kuo sambil membungkuk. Begitu dia menundukkan kepalanya, kebahagiaan melintas di matanya.     

Setelah Zhao Kuo pamit mundur, Ouyang Shuo sudah tidak berselera untuk tidur. Pertempuran Mobei ini merupakan pertempuran yang paling tidak dimengerti oleh Ouyang Shuo. Dari awal hingga hari ini, dia hanya menghadapi dengan pasif semua masalah yang dilemparkan ke arahnya. Jika bukan karena kemampuan dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur, dia mungkin sudah tertinggal dalam pertempuran kali ini. Dan merekrut Huo Qubing akan menjadi sekedar mimpi.     

Saran Zhao Kuo telah membuka mata Ouyang Shuo. Selama Pertempuran Mobei ini, bertempur sendirian merupakan ide yang buruk. Menggunakan penduduk asli dan kekuatan lokal adalah kunci kemenangan dalam pertempuran ini. Hanya dengan 3000 orang, mereka jelas tidak akan bisa bertahan dengan kerugian mereka. Hanya dengan mengembalikan jumlah pasukan mereka dari pertempuran yang mereka jalani, barulah mereka akan bisa berhasil.      

Setelah mempertimbangkan semua ini, Ouyang Shuo berjalan keluar dari tendanya. Di luar tenda, jam malam sudah berlaku. Semua prajurit akan tinggal di tenda mereka dan tidak akan keluar kecuali ada perintah baru yang diberikan.     

Seluruh isi perkemahan benar-benar hening. Satu-satunya tempat yang ramai oleh teriakan dan jeritan hanyalah lokasi para pasukan yang menyerah.      

Ouyang Shuo menengadahkan kepalanya dan menatap langit malam, bintang-bintang terlihat berkilau dan bulan menggantung tinggi di angkasa.     

"Besok akan menjadi hari lain dengan cuaca yang bagus!"      

"Tuanku, Anda sedang melihat apa?" Tiba-tiba sebuah pertanyaan terdengar dari belakang Ouyang Shuo.     

"Siapa di sana?" Ouyang Shuo benar-benar sangat siaga, dan dia langsung meletakkan tangannya pada gagang pedangnya. Saat ini, dia juga dapat merasakan bahwa hal ini sangatlah aneh. Tempat ini merupakan kemah dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur, bagaimana mungkin orang luar bisa masuk?     

Ouyang Shuo lalu berbalik, dan orang yang dilihat oleh Ouyang Shuo membuatnya sangat kaget hingga mulutnya terbuka lebar.     

"Tuanku tidak mengenali hamba?" Senyumnya memiliki hawa tamak dan juga licik.      

Orang yang mendadak muncul di belakang Ouyang Shuo ternyata adalah perwira perbekalan dari kemah utama. Perutnya yang buncit benar-benar nyaris membutakan mata Ouyang Shuo.     

"Kenapa bisa kau ada di sini?" Ouyang Shuo tidak berusaha untuk menyembunyikan kekagetannya.     

"Aku adalah perwira perbekalan. Jelas aku kemari untuk mengirimkan perbekalan pada tuanku."     

"Perbekalan?" Ouyang Shuo mengerutkan keningnya. Kemudian matanya langsung bersinar, dan dia bertanya dengan ragu-ragu. "Maksudmu kau ingin aku menukar poin sumber daya pertempuran?"     

"Tuanku memang cerdas!" Perwira perbekalan ini benar-benar sangat sopan ketika dia mencoba memuji seseorang.     

"Tapi saat ini, aku benar-benar miskin dan hanya memiliki 50 poin, masa jumlah sebesar ini dapat menyibukkan dirimu?" Ouyang Shuo tidak berani untuk meremehkan sosok ini.     

Jelas terlihat bahwa pejabat perbekalan ini sama seperti pedagang misterius, dia merupakan NPC khusus yang telah disiapkan oleh Gaia.      

"Tuanku memiliki harta karun di tangan tuan, bagaimana mungkin tuanku ini miskin?" Pejabat perbekalan tetap selicin biasanya.     

"Harta karun?" Ouyang Shuo merasa sedikit bingung.     

"Token Pertempuran!" Kata pejabat perbekalan itu untuk mengungkap misteri ini.     

Ouyang Shuo segera tersadar. Dia lalu mengambil token itu dari tasnya, ini merupakan item yang di dapatnya dari pemimpin bandit gurun. Dia masih tidak tahu kegunaan dari item ini, "Berapa banyak poin sumber daya pertempuran yang bisa kudapat dari benda ini?"     

Pejabat perbekalan itu menggeleng, "Tuanku bisa menggunakan token ini untuk membuat permintaan."     

"Permintaan apa pun?" Ouyang Shuo mulai tertarik.     

"Tuanku bisa mengajukan permintaan. Kemudian aku akan menilai apakah permintaan itu bisa dilakukan atau tidak," Jawab pejabat perbekalan itu.     

Ouyang Shuo mengerutkan keningnya, jebakan ini benar-benar sangat dalam! Bagaimana mungkin Ouyang Shuo tahu berapa nilai dari token ini? Bagaimana jika dia mengajukan permintaan yang terlalu rendah, bukankah dia akan rugi besar? Ouyang Shuo langsung teringat pada Rumah Berdoa Perak yang metodenya mirip dengan ini.      

Pejabat perbekalan itu benar-benar seperti macan tutul yang tidak bisa menghilangkan totol di tubuhnya; dia benar-benar sangat licik. Ouyang Shuo jelas tidak ingin membiarkan pejabat perbekalan ini mengambil untung dari dirinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.