Dunia Online

Teknik Panduan Bintang



Teknik Panduan Bintang

3Angkatan Laut Nanyang saat ini memiliki tiga skuadron, Skuadron Teluk Beihai yang bermarkas di Kota Beihai, Skuadron Yashan yang bermarkas di Kota Yashan, dan Skuadron Jiaozhou yang bermarkas di Kota Zhenhai.      1

Dari ketiga skuadron ini, yang paling kuat adalah Skuadron Yashan yang dipimpin oleh Cai Mao. Skuadron ini sekarang telah meluas menjadi tiga divisi. Bahkan tanpa menyebutkan kemampuannya dalam memerintah pasukan, Ouyang Shuo telah mengakui kemampuan Cai Mao yang luar biasa dalam melatih para pelaut. Dalam waktu singkat, dia telah berhasil membuat Skuadron Yashan menjadi skuadron terkuat di teritori ini.      

Skuadron Teluk Beihai yang dipimpin oleh Pei Donglai berada di peringkat kedua dengan dua divisi. Sedangkan untuk Skuadron Jiaozhou yang paling terakhir dibentuk, mereka hanya baru memiliki satu armada pimpinan Yanhuo Yaonie.     

Berdasarkan pengaturan kemiliteran, angkatan laut sama seperti sebuah korps legiun. Skuadron setara dengan legiun, divisi dalam angkatan laut setara dengan divisi dalam angkatan darat.      

Sampai detik ini, angkatan darat Shanhai telah membentuk tiga korps legiun.      

Di sisi lain, walaupun angkatan laut telah mendapatkan gelar mereka sejak awal, mereka masih tetap sangat berantakan. Ketiga skuadron ini memiliki total 6 divisi, dan hanya sedikit lebih baik dari satu legiun angkatan darat.      

Angkatan Laut teritori ini masih sangat ketinggalan, dan ini merupakan fakta yang tidak terbantahkan. Dan ada tiga alasan kenapa ini terjadi.     

Pertama, kurangnya jenderal angkatan laut. Ini merupakan poin terpenting. Bagaimanapun juga, jenderal angkatan laut terbaik di teritori ini hanya Cai Mao seorang.      

Sedangkan untuk Pei Donglai yang merupakan jenderal angkatan laut yang paling pertama di teritori ini, dia telah berhasil naik ke tingkat selanjutnya dan telah menjadi jenderal lanjutan berkat bantuan dari kemampuan khusus teritori ini. Jika dia ingin naik ke tingkat selanjutnya, maka ini sama sulitnya dengan naik ke langit.      

Di sisi lain, Yanhuo Yaonie, memiliki potensi yang luar biasa. Hanya tinggal masalah waktu hingga dirinya menjadi bintang yang bersinar terang di dalam angkatan laut.      

Jika dibandingkan, angkatan darat Shanhai dipenuhi oleh mega bintang.     

Kedua, sulit sekali untuk melatih seorang pelaut. Berbeda dengan angkatan darat, angkatan laut terdiri dari pelaut dan prajurit. Periode latihan mereka sangatlah panjang dan mereka juga membutuhkan banyak hal untuk berlatih. Jelas ini membatasi perluasan angkatan laut.     

Selain dari pelaut biasa, kapten, kepala perwira dan perwira dua semuanya sangat sulit untuk dilatih. Dan sangat sulit untuk menghasilkan seorang kapten kapal. Karena itulah, Ouyang Shuo telah membuat pengaturan khusus pada Departemen Urusan Militer untuk merekrut pelaut-pelaut berbakat dari Quanzhou. Meski begitu, mereka masih tidak bisa memenuhi kebutuhan untuk perluasan angkatan laut.     

Ketiga, kurangnya pengalaman melaut. Cai Mao merupakan tipikal jenderal angkatan laut lokal. Memintanya untuk melatih angkatan laut di Kota Yashan saja sudah mendorong batas kemampuannya. Jika sekarang Ouyang Shuo memintanya untuk melaut ke laut lepas, maka itu jelas sudah berada di luar kemampuannya.      

Namun, jika hanya sekedar perang laut di sekitar teritori, maka tidak perlu bagi mereka untuk memiliki sebuah angkatan laut yang besar. Malah, angkatan laut sebesar ini jelas akan memberikan beban besar bagi keuangan teritori ini. Karena itulah, mereka membatasi perluasan angkatan laut. Bahkan Direktur Departemen Urusan Militer, Du Ruhui, tetap mempertahankan sikap berhati-hati dalam hal ini.      

Selain dari itu, selama tahun ke-2 Gaia, berbagai ancaman terhadap teritori telah memaksa Ouyang Shuo untuk mengerahkan seluruh usaha strategis dan sumber daya miliknya ke dalam angkatan darat. Sekarang, secara internal, Ouyang Shuo telah memutuskan untuk beristirahat.      

Teritori dapat menggunakan waktu kosong ini untuk mengembangkan angkatan laut.      

Merekrut Zheng He di saat ini benar-benar sebuah keberuntungan besar bagi angkatan laut. Jika tidak, bagaimana mungkin Ouyang Shuo bisa menyebut Bing'er sebagai bintang keberuntungan tidak terkalahkan. Apa pun yang diinginkan Ouyang Shuo, Bing'er berhasil mendapatkannya. Ditambah dengan efek yang diberikan oleh Rumah Berdoa Perak, maka ini jelas pasangan yang sempurna.      

Zheng He lahir di tahun ke-4 masa kekuasaan Kaisar Hongwu, sebagai putra kedua dari Ma Ha. Selama musim dingin tahun ke-13 Hongwu, Pasukan Dinasti Ming menyerang Yunnan. Saat itu Ma He baru berumur 10 tahun dan wakil panglima Pasukan Ming, Lan Yu, membawanya ke Nanjing. Di sana, dia kebiri dan memasuki Istana Yanwang milik Yong Le.     

Di tahun pertama dari kekuasaan Yong Le, seorang biksu menerima Ma he sebagai murid dari aliran Bodhisattva. Biksu ini bernama Fu Jixiang.      

Selama tahun ke-2 Yong le, Ma He mendapatkan banyak sekali kemenangan dalam perang. Yong Le memberikan marga Zheng kepada Ma He karena jasa-jasanya dalam perang dan merubah namanya menjadi Zheng He. Kemudian, Zheng He diangkat sebagai kasim pejabat internal, yang merupakan pejabat tingkat 4 dan hanya lebih rendah dari kasim kantor upacara kekaisaran. Zheng He merupakan orang yang sangat cerdas dan mampu memimpin pasukan, yang membuat Kaisar Yong Le sangat mengandalkan dirinya.      

Dari tahun 1405 hingga 1433, Zheng He berlayar ke barat sebanyak tujuh kali, dan berhasil mencapai sebuah hasil yang tidak pernah terbayangkan oleh siapapun. Di tahun ke-8, bulan ke-4, masa kekuasaan Kaisar Xuande, Zheng He tewas di India dan dimakamkan di Gunung Nanjiang Nushou.      

Jangan dulu membahas kemampuannya dalam memberikan komando pada pasukan, hanya dengan identitasnya sebagai Grandmaster Voyager dan juga pengalamannya yang sangat luas dalam penjelajahan lautan sudah akan memberikan perubahan besar pada angkatan laut Shanhai.      

Teknik berlayar yang dimilikinya menggabungkan unsur astronomi, penanda, kompas dan juga pengukuran kedalaman air. Seperti yang tercatat dalam Catatan Pasifik Fanguo, "Menggunakan pohon yang ditebang sebagai dasar, ukiran sebagai kalimat, dan jarum yang mengambang di air untuk mengarahkan kapal."      

Di antara semua tekniknya, yang paling terkenal adalah Teknik Panduan Bintang. Teknik ini bukanlah ilmu sihir. Malahan, teknik ini menggunakan metode ilmu pengetahuan untuk memperkirakan arah dan lokasi kapal melalui posisi bintang-bintang. Teknik ini merupakan sebuah terobosan besar bagi penjelajah di masa itu.     

Di saat yang sama, karena kapal juga dapat menyimpan air bersih, masalah kestabilan dan juga kemampuan untuk mencegah kapal agar tidak tenggelam telah berhasil dipecahkan. Semua faktor ini membuat Zheng He dan juga anggota krunya untuk dapat terus berlayar bahkan di kondisi terburuk sekalipun.      

Pada siang hari, mereka akan mengibarkan bendera yang berbeda warna untuk saling berkomunikasi. Di malam hari, mereka akan menggunakan lentera untuk memberikan tanda terhadap situasi dari kapal. Jika jarak pandang memburuk karena kabut atau sejenisnya, maka mereka akan menggunakan genderang dan terompet untuk berkomunikasi. Kesimpulannya, Zheng He benar-benar legenda hidup dalam bidang penjelajahan. Dengan dirinya memimpin angkatan laut, maka mereka akan memiliki rasa percaya diri untuk berlayar ke samudra.      

Siang itu, Kegubernuran Nanjiang memberikan titah kerajaan. Titah itu berisi penunjukkan terhadap Jenderal Zheng He sebagai Admiral Armada Angkatan Laut Nanyang. Dia akan mendapatkan gelar panglima utama, yang setara dengan marsekal Korps Legiun.     

Zheng He baru saja tiba di Shanhai. Tanpa memiliki waktu untuk terbiasa dengan situasi ini, dia langsung dilemparkan ke dalam jabatan yang sangat tinggi. Kehormatan khusus seperti ini merupakan sesuatu yang bahkan tidak didapatkan oleh Baiqi ataupun jenderal lainnya. Bisa dilihat betapa pentingnya Zheng He di mata Ouyang Shuo.     

Sebagai penjelajah legendaris, walaupun kemampuan bela dirinya juga hebat, kemampuannya dalam mengomando pasukan tidak sebanding dengan Baiqi. Namun, dia memiliki kekuatan yang tidak dimiliki oleh jenderal-jenderal yang lain. Dia dapat memimpin armada angkatan laut untuk pelayaran jarak jauh. Inilah alasan kenapa Ouyang Shuo memperlakukannya dengan baik.     

Perang laut, terutama setelah kapal perang Shanhai berhasil dipersenjatai dengan meriam, benar-benar tidak membutuhkan kekuatan perseorangan. Faktor terpenting saat itu adalah orang yang mampu membawa mereka untuk terus bergerak maju dan Zheng He tidak diragukan lagi memiliki kemampuan seperti itu.     

Ouyang Shuo memiliki beberapa alasan untuk percaya bahwa di bawah kepemimpinan Zheng He, Angkatan Laut Nanyang benar-benar dapat terbentuk.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.