Dunia Online

Lolos dari Sarang Bandit Masuk ke dalam Sarang Serigala



Lolos dari Sarang Bandit Masuk ke dalam Sarang Serigala

3Setelah pertempuran dengan bandit gurun berakhir, ketiga jenderal memasuki tenda Ouyang Shuo untuk memberikan laporan mengenai korban pertempuran kali ini.      3

Walaupun mereka telah memukul mundur para bandit gurun, pasukan aliansi juga tetap membayar harga yang cukup besar. Teritori Harmoni dan Xunlong telah kehilangan sekitar 500 prajurit dari masing-masing pasukan. Bahkan 100 orang Pasukan Pengawal Dewa Tempur juga telah gugur. Kegarangan dan kebrutalan para bandit gurun itu bukan sekedar isapan jempol.     

Setelah ketiga jenderal itu pergi, Ouyang Shuo akhirnya memiliki waktu untuk memeriksa token yang didapatnya.     

Token Perang: Token yang tidak diketahui dan hanya bisa digunakan pada lokasi yang telah ditentukan.     

Penjelasan token ini membingungkan Ouyang Shuo, karena dia sama sekali tidak memiliki bayangan mengenai cara menggunakan token ini. Satu-satunya petunjuk hanyalah bahwa token ini hanya bisa digunakan dalam Battle Map. Sedangkan sisanya sama sekali tidak diketahui.      

Sedangkan untuk Battle Map ini sendiri, masih ada banyak misteri yang tidak dimengerti oleh Ouyang Shuo. Pengaturan yang Gaia berikan untuk Pertempuran Mobei ini membalikkan semua norma Battle Map sebelumnya. Ouyang Shuo tidak bisa mendapatkan keuntungan dalam setiap aspek seperti Battle Map yang lainnya. Sebaliknya, sekarang dia malah selalu tertinggal dan harus menghadapi banyak masalah.     

Matahari yang menyengat, badai pasir, dan juga bandit gurun. Ujian dari Gaia terus datang silih berganti, membuatnya tidak bisa merasa tenang. Berdasarkan skenario yang sekarang, sepertinya kurang dari 10 pasukan pemain yang akan berhasil keluar dari gurun pasir ini.      

Keesokan harinya, pasukan kembali berangkat.     

Mungkin karena mereka telah berhasil mengusir dua organisasi bandit gurun terbesar akhirnya membuat perjalanan mereka di gurun pasir ini menjadi sangat mulus. Pagi-pagi saat hari ke-5, pasukan aliansi ini akhirnya berhasil melintasi gurun pasir dan memasuki padang rumput.     

Gurun pasir yang tidak memiliki tanda-tanda kehidupan berseberangan dengan padang rumput yang hijau dan penuh warna. Tiba-tiba, tapi alami.     

Satu sisi mewakili kematian, sementara yang lain mewakili kehidupan. Keduanya merupakan sosok yang benar-benar berbeda tapi berhasil menyatu dengan sempurna di area ini.      

Garis antara hidup dan mati telah tergambar dengan sangat jelas di tempat ini.     

Meski begitu, melihat padang rumput yang hijau dan luas ini, Ouyang Shuo tidak merasa bahagia sedikitpun. Gaia, bukanlah sosok yang murah hati. Keluar dari gurun pasir hanyalah ujian awal bagi para Penguasa. Ujian sebenarnya ada di dalam padang rumput yang sekilas terlihat tidak berbahaya ini. Berbagai cabang Suku Xiongnu hidup di tempat ini, sehingga sulit bagi para Penguasa untuk bertahan dari serangan mereka.      

Para Penguasa juga akan segera menghadapi ujian yang jauh lebih kejam. Mereka harus saling membunuh satu sama lain. Setelah melewati kedua ujian ini, hanya yang terkuat yang akan keluar sebagai pemenang yang sebenarnya.      

Bagaimana mungkin jenderal dewa dapat direkrut dengan mudah?     

"Sampaikan perintahku, seluruh pasukan harus terus waspada!" Perintah Ouyang Shuo.     

"Baik paduka!"     

Tiba-tiba mereka berpindah dari lingkungan yang sangat ganas menuju tempat yang begitu damai dan tenang, hal ini akan mampu membuat kewaspadaan seseorang menurun. Tapi begitu mereka tidak lagi waspada, hanya kematian yang menanti mereka.     

Mereka sama sekali tidak berdaya, karena aturan Battle Map yang kejam memaksa pasukan pemain untuk bergerak dengan cepat, bukan dengan perlahan dan penuh kehati-hatian. Karena ini adalah pertempuran kecepatan, kehati-hatian berarti sama dengan mundur. Dan mundur berarti mereka akan gagal untuk merekrut jenderal dewa. Karena itu, pasukan ini harus terus waspada sambil tetap bergerak secepat mungkin.     

….     

Walaupun Ouyang Shuo sudah sangat berhati-hati, musuh tetap lebih cerdik dari dirinya.      

Saat pasukan aliansi melewati bukit kecil, derap sepatu kuda terdengar di sekitar mereka. Dan ditambah suara siulan, sepertinya ini bukanlah sambutan yang bersahabat.     

"Tidak bagus, kita terkepung!" Pasukan yang bertugas untuk melihat keadaan di bagian terluar segera melambaikan bendera sinyal.     

Mengingat bahwa mereka ada di dalam teritori Suku Xiongnu dan kekurangan dalam jumlah, pasukan patroli tidak berani untuk menyebar terlalu lebar untuk berjaga-jaga agar mereka tidak membuat Suku Xiongnu menyadari pergerakan mereka.      

Pasukan utama tetap berada dalam formasi tempur, dan mereka juga tidak tersebar terlalu lebar. Terlebih lagi, padang rumput begitu luas dan tidak terukur, sehingga mereka tidak perlu cemas akan terjebak di jalan sempit.     

Ouyang Shuo memimpin Pasukan Pengawal Dewa Tempur di barisan terdepan sebagai pasukan perintis, Qin Qiong di tengah, sementara Zhang Liao menjaga bagian belakang.     

"Jangan panik, tetap tenang!" Ouyang Shuo benar-benar luar biasa tenang. Dia sudah memperkirakan bahwa Suku Xiongnu pasti akan menyerang mereka.     

Di antara kedua belah pihak, ini adalah pertempuran yang pasti akan terjadi cepat atau lambat. Menghadapi mereka lebih awal akan jauh lebih baik, karena mereka dapat menyingkirkan masalah ini lebih cepat. Namun, kali ini Ouyang Shuo benar-benar salah perhitungan.      

Setelah beberapa waktu, informasi medan tempur sampai ke telinga Ouyang Shuo. Penyergapan ini ternyata dilakukan oleh pasukan pemain, dan perkiraan awal akan jumlah mereka adalah lebih dari 30 ribu prajurit. Yang berarti, setidaknya ada 10 Penguasa yang telah berpartisipasi dalam serangan ini.     

Sepuluh? Ouyang Shuo benar-benar terpana. Berdasarkan kesimpulan yang diambilnya, tidak lebih dari 10 Penguasa yang akan berhasil keluar dari gurun pasir. Ini berarti, semua Penguasa yang beruntung bisa lolos dari padang gurun telah berpartisipasi dalam serangan ini.     

Jelas bahwa ada dalang di balik kejadian ini. Sedangkan untuk siapakah dalangnya, bukankah sudah jelas?     

Ouyang Shuo segera memimpin pengawal pribadinya dan segera berkuda ke bukit terdekat. Dari posisi ini, dia dapat melihat 30 ribu kavaleri musuh menerjang tepat ke arah mereka dari seluruh penjuru, mereka seperti pasukan yang mampu menelan gunung dan sungai.      

Di bagian ujung utara, tepat di depan pasukan musuh, Ouyang Shuo menyadari keberadaan pasukan Sha Pojun. Kuda perang mongol dan juga golok bulan sabit mereka terlalu mudah untuk dikenali. Di depan pasukan ini, Zhou Yafu berdiri tanpa ekspresi. Di sampingnya ternyata terdapat satu squadron prajurit Pasukan Han. Begitu dilihat lebih teliti, ternyata mereka adalah anggota markas utama.      

Di sebelah kiri ada pasukan Di Chen, Dan di kanan bendera kepala serigala milik Zhan Lang berkibar ditiup angin.      

Ketika Ouyang Shuo melihat semua ini, seakan-akan semua kepingan puzzle langsung terpasang di benaknya. Melihat munculnya ketiga orang ini dan di tempat yang sama sepertinya mampu menjelaskan skenario yang mustahil ini. Jelas, masalah ini telah direncanakan oleh mereka dengan sangat teliti. Tujuan mereka adalah untuk mengenyahkan Ouyang Shuo dan kelompoknya, mereka ingin mengeliminasi musuh terkuat mereka.     

Ouyang Shuo tidak bisa membayangkan bagaimana cara mereka meyakinkan para Penguasa lain untuk mengesampingkan kecurigaan mereka dan bekerja sama. Bagaimanapun juga, tindakan ini sama saja berusaha untuk menguliti seekor harimau. Semua orang tahu betapa besar ambisi Di Chen dan yang lainnya!     

Kemungkinan terbesar adalah mereka bisa mendapatkan keuntungan yang nyata, yang akhirnya membuat mereka menyerah dan malah membantu Aliansi Yanhuang untuk memenuhi tujuan strategis mereka. Contohnya, Aliansi Yanhuang bisa saja telah membeli para Penguasa ini dengan uang.     

Jika dipikir kembali ke event penukaran sebelumnya, tidak sulit untuk membayangkan betapa kayanya Di Chen dan kawan-kawannya saat ini.     

Namun hal yang masih patut dipertanyakan tetap tersisa; musuh kali ini benar-benar telah tiba dengan penuh persiapan, dan mereka juga telah sengaja menunggu di jalan yang perlu dilewati oleh Pasukan Shanhai. Sebagai hasilnya mereka bisa menyergap Ouyang Shuo.      

Pasukan Shanhai memiliki peta hidup dalam bentuk Huyan Qiu, yang membuat mereka dapat lolos dari gurun pasir dengan mulus. Kalau begitu, bagaimana dengan Sha Pojun dan yang lainnya? Mereka ternyata berhasil keluar dari gurun bahkan lebih cepat dari Pasukan Shanhai, dan ini merupakan hal yang tidak disangka-sangka oleh Ouyang Shuo.      

Selain dari pemandu, satu-satunya kemungkinan adalah Zhou Yafu. Setelah teringat akan Pasukan Han yang ada di sisinya, wajah Ouyang Shuo berubah dingin. Dia tidak mengira bahwa Zhou Yafu dapat mempengaruhi Pasukan Han di generasi ini. Benar-benar salah perhitungan!     

Dan hal ini telah menghasilkan situasi terburuk seperti ini.     

"Kak, sekarang bagaimana?" Xunlong Dianxue bergegas maju bersama dengan pasukannya.      

"Mari berpencar dan menerobos keluar dari kepungan ini." Jawab Ouyang Shuo.      

Dalam situasi seperti sekarang, bertempur langsung hanya akan memberikan mereka kesempatan yang tipis untuk menang.      

Delapan ribu melawan tiga puluh ribu.      

Ouyang Shuo sangat yakin pada Pasukan Pengawal Dewa Tempur, tapi dia tidak merasakan hal yang sama dengan pasukan lainnya. Mereka hanya ada di level yang sama dengan pasukan musuh yang sekarang ada di depan mereka. Sedangkan dalam hal jenderal, musuh juga memiliki keuntungan dengan adanya jenderal seperti Lianpo, Zhou Yafu dan Tian Dan. Terlebih, situasi saat ini sudah sangat merugikan mereka, sehingga bertempur langsung hanya akan menghasilkan korban yang besar.     

Ouyang Shuo tidak akan melakukan sesuatu setolol itu hanya untuk menunjukkan keberaniannya. Bagaimanapun juga, misi Battle Map kali inilah yang merupakan tujuan akhirnya.      

Sedangkan untuk siasat Di Chen dan yang lain? Akan ada banyak kesempatan untuk membalas mereka di masa depan. Ouyang Shuo tidak ingin membiarkan Di Chen dan yang lain untuk mendapatkan hadiah besar hanya karena dia bertindak nekat.     

Karena itulah, cara terbaik saat ini adalah untuk menerobos kepungan sebelum formasi musuh terbentuk sempurna. Tentu saja, salah satu alasan keputusan ini juga karena terdapat sedikit keegoisan di hatinya.      

Ouyang Shuo lalu memanggil Zhang Liao dan ketiganya langsung mengadakan diskusi. Setelah itu, mereka harus memilih arah untuk melarikan diri. Ouyang Shuo langsung mengambil keputusan terlebih dulu. Pasukan Shanhai akan menyerbu dari depan. Tidak diragukan lagi bahwa musuh akan memusatkan pertahanan mereka di bagian depan, sehingga ini merupakan bagian tersulit untuk diterobos.     

Pasukan Xunlong dan Harmoni masing-masing akan berpencar dan berusaha menerobos dari kiri dan kanan. Sedangkan mengenai berapa orang dari mereka yang akan tersisa, itu semua terserah langit.     

"Kak, jaga dirimu!" Xunlong Dianxue menangkupkan kedua tangannya dan pergi dari sana.     

"Marquis Lianzhou, jaga diri Anda!" Zhang Liao juga memimpin pasukannya dan pergi.     

Di medan tempur, semua berubah dengan sangat cepat, sehingga tidak ada satupun dari mereka yang bersikap ragu-ragu. Setelah berdiskusi, ketiga pasukan mulai berusaha untuk menerobos kepungan.      

Ouyang Shuo tiba di bagian depan Pasukan Pengawal Dewa Tempur dan menghunus Pedang Chixiao, dengan bunyi 'Shua!' pedang itupun terhunus.     

"Kawan-kawan, injak mereka dan buka jalan kita dengan mayat mereka!" Teriak Ouyang Shuo.     

"Bunuh! Bunuh! Bunuh!" Teriakan yang menggema hingga ke langit ini membalas panggilannya. Pasukan Pengawal Dewa Tempur tidak takut terhadap apa pun.     

Karena Ouyang Shuo memilih untuk menembus kepungan ini, dia ingin melakukannya dan sekaligus memberikan pukulan terberat bagi musuhnya. Dia memilih untuk memimpin pasukannya dan bergerak tepat ke arah Pasukan Sha Pojun yang merupakan pasukan paling elit di depan mereka.      

Dia tidak bertindak seperti ini karena merasa sombong tapi karena dia memang memiliki kemampuan yang cukup. Hal seperti ini, mungkin Zhou Yafu juga tidak akan pernah membayangkannya. Dan karena itulah, kesempatan menang mereka akan menjadi lebih tinggi.      

Di bawah kepemimpinan Ouyang Shuo, ke-3000 Pasukan Pengawal Dewa Tempur menyerbu ke depan tanpa rasa takut.      

Jika dilihat dari langit, maka mereka akan melihat pemandangan yang benar-benar menakjubkan.     

Pasukan depan, tengah dan belakang dari Aliansi Shanhai dalam sekejap membagi diri. Pasukan depan terus menyerbu ke depan, sementara pasukan tengah berbelok ke kiri, dan pasukan belakang bergerak ke kanan. Ketiga pasukan ini bagaikan panah tajam yang melesat dari busur.     

Di depan mereka adalah pasukan aliansi musuh. Ini merupakan usaha untuk menerobos kepungan yang berhubungan dengan nyawa mereka. Hanya mereka yang gagah berani yang bisa menang dan bertahan.      

Tidak perlu lagi mengatakan apa pun. Kavaleri dari kedua belah pihak seperti saling menyerbu di saat yang sama. Di padang rumput yang luas yang merupakan tanah para Suku Xiongnu, serta merupakan surga bagi kavaleri, sisa pasukan pemain yang bergabung dengan pasukan Huo Qubing saling bertempur.      

Ini adalah kavaleri melawan kavaleri, pasukan elit melawan pasukan elit. Golok dihunus, kuda perang meringkik. Darah dari para pejuang pun mendidih. Ini adalah pertempuran yang akan menentukan takdir mereka semua!      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.