Dunia Online

Hina



Hina

3Poin sumber daya pertempuran merupakan barang bagus, tapi menggunakannya membuat hati menjadi sakit. Bahkan sebagai satu-satunya Marquis kelas ke-1 di Cina, Ouyang Shuo hanya mendapatkan 500 poin. Dia hanya bisa menukarnya dengan beberapa item yang ada di dalam buku misterius ini. Dia harus mempertimbangkan semuanya dengan baik.     
3

Selain dari peta, ada dua item lain yang juga diinginkan oleh Ouyang Shuo.      

Gulungan Gerak Cepat Pasukan: Setelah digunakan, kecepatan pergerakan pasukan bertambah 50% selama empat jam tanpa efek buruk. Gulungan ini berharga 200 poin sumber daya pertempuran.     

Tidak diragukan lagi, gulungan ini merupakan senjata untuk di saat-saat terakhir. Dengan kecepatan pergerakan Pasukan Pengawal Dewa Tempur dan juga tambahan kekuatan dari gulungan ini, maka mereka dapat bergerak sejauh 200 mil dalam 4 jam.     

Yang lebih krusial lagi, setelah menggunakan gulungan ini, tidak ada efek samping kepada pasukannya. Jika tidak, hanya dengan menggunakan satu gulungan ini akan membuat banyak kuda perang terbunuh, yang benar-benar tidak sepadan.      

Ouyang Shuo langsung membelinya tanpa pikir panjang.      

Item yang lain adalah manusia dan bukan benda. Ini merupakan hal yang paling dibutuhkan oleh Ouyang Shuo sekarang, Pemandu dari Suku Xiongnu. Pemandu ini merupakan orang yang sangat familiar dengan gurun pasir dan padang rumput.      

Pemandu yang dijual oleh perwira perbekalan itu juga memiliki tingkatan yang berbeda. Tingkatan yang tertinggi adalah Pemandu Xiongnu yang bukan hanya familiar dengan rute yang akan ditempuh. Mereka juga dapat dengan mudah menemukan sumber air, dan mereka juga merupakan prajurit kavaleri yang tangguh dengan indera penciuman yang kuat. Mengutip kalimat Kaisar Wu dari Han, mereka merupakan anjing pemburu terbaik. Di antara pasukan Huo Qubing, mereka merupakan sosok yang mampu berkeliaran dengan bebas di tanah Xiongnu.     

Pemandu memang sangat berguna tapi harga mereka tidaklah murah. Seorang pemandu menghabiskan 250 poin sumber daya pertempuran. Untuk saat ini, hanya Ouyang Shuo yang bisa membelinya.     

Masalahnya sekarang, jika dia membeli pemandu, maka dia tidak akan memiliki poin sumber daya pertempuran yang cukup untuk membeli peta. Dia tidak bisa mendapatkan keduanya.     

Karena dia bisa mendapatkan peta hidup, maka tidak perlu lagi bagi dirinya mendapatkan peta yang mati. Pada akhirnya, Ouyang Shuo menggertakkan gigi dan membeli pemandu tingkat tertinggi.     

Dalam waktu singkat, dia telah menghabiskan semua poin sumber daya pertempuran miliknya. Ouyang Shuo lalu kembali melihat buku itu, tapi tidak ada hal berharga yang bisa ditukarkannya lagi. Karena itu, dia memutuskan untuk menyimpan 50 poin yang tersisa.      

Bukankah Gaia mengatakan bahwa ada titik pengisian ulang di sepanjang perjalanan? Siapa tahu, dia mungkin bisa merasakan kegunaan dari sisa poin ini!      

Pengeluaran Ouyang Shuo yang begitu murah hati membuat perwira perbekalan itu bagaikan di langit kesembilan. Perutnya yang buncit berguncang naik dan turun saat dia tertawa. Ouyang Shuo bahkan mengira bahwa Gaia telah memberikan perintah khusus pada perwira perbekalan ini.     

Namun, Ouyang Shuo tidak berniat untuk menyelidiki masalah ini lebih jauh lagi. Dia ingin menguji barang-barang yang telah dibelinya. Dia segera menyimpan Gulungan Gerak Cepat Pasukan, sementara si pemandu menunjukkan penampilannya yang sebenarnya.     

Sekilas, orang ini terlihat seperti Suku Xiongnu pada umumnya, dan bentuk tubuhnya benar-benar berbeda dengan orang Han. Hanya saja dia mengenakan seragam Pasukan Han yang indah.     

"Salam hormat tuanku, namaku adalah Huyan Qiu."     

Ouyang Shuo mengangguk. Kemudian dia membawa Huyan Qiu dan pergi dari sana.      

Setelah menyelesaikan transaksi sebesar ini, perwira perbekalan ini menunjukkan kemurahan hatinya yang langka. Dia berjanji pada Ouyang Shuo bahwa dia akan memperlengkapi pasukannya dengan sungguh-sungguh.      

Ketika Ouyang Shuo mendengar janjinya ini, dia mengangguk untuk berterima kasih.     

….     

Pukul 4 sore, Bai Hua kembali ke barak.     

Mengenai petunjuk misi ini, Bai Hua telah kembali dengan tangan kosong. Namun, dia berhasil mendapatkan beberapa misi sampingan. Dengan begitu, dia memutuskan untuk tetap tinggal di dalam kota.     

Ouyang Shuo kemudian mulai membahas masalah poin sumber daya pertempuran kepada Bai Hua. Bai Hua merupakan Marquis kelas ke-2, sehingga dia memiliki 200 poin sumber daya pertempuran. Di antara para Penguasa, dia bisa dianggap sebagai orang kaya dengan poin sebanyak itu.      

Ketika Bai Hua mendengar berita ini, matanya langsung menyala dengan semangat, dan dia pun berbalik dan pergi. Sedangkan Xunlong Dianxue si maniak misi, dia ternyata berhasil mendapatkan petunjuk untuk misi ini.     

Selain dari beberapa potongan informasi yang tidak lengkap, Xunlong Dianxue telah cukup beruntung dan berhasil merekrut seorang pemandu yang pincang. Walaupun pemandu ini tidak bisa dibandingkan dengan Huyan Qiu, orang ini di dapatkan Xunlong Dianxue secara cuma-cuma. Kemampuan orang ini ada di level yang sama dengan pemandu pemula yang dijual oleh perwira perbekalan, dan ini membuat Xunlong Dianxue berhasil menghemat 100 poin sumber daya pertempuran. Harus diingat bahwa dalam masalah penyelesaian misi, Xunlong Dianxue memang selevel lebih tinggi dari yang lainnya.      

Sedangkan untuk kegunaan dari poin sumber daya pertempuran, Xunlong Dianxue jelas telah mengetahuinya, dan dia tidak membutuhkan Ouyang Shuo untuk memberitahunya. Ouyang Shuo juga tidak bertanya apa yang telah ditukar oleh kedua rekannya itu. Bagaimanapun juga, hanya satu orang yang bisa merekrut Huo Qubing.     

Walaupun mereka adalah sekutu, pada dasarnya saat ini mereka merupakan saingan. Paling-paling, mereka hanya bisa saling bantu pada tahap awal. Sedangkan untuk tahap akhir, sudah bagus jika mereka tidak saling tusuk.     

….     

Di antara semua kesibukan dan kekacauan di dalam kemah pasukan ini, malam akhirnya tiba. Daijun terletak di perbatasan gurun pasir, sehingga cuacanya juga sangat kering.      

Jika melihat keluar, maka mereka akan bisa melihat matahari yang bulat perlahan tenggelam. Kilau dari matahari yang tenggelam mewarnai padang pasir dengan warna kuning keemasan, yang menciptakan sebuah pemandangan yang indah. Siapa yang bisa membayangkan makhluk licik apa yang bersembunyi di dalam gurun pasir yang indah ini.      

Dengan instruksi dari Huyan Qiu, ke-3000 Pasukan Pengawal Dewa Tempur kembali bersiap. Perwira perbekalan itu memegang janjinya, dan dia malah memberikan mereka 50 kuda perang. Harus diketahui bahwa pada zaman Dinasti Han, kuda perang yang bagus setara dengan puluhan ribu emas.     

Ketika para pemain memasuki Battle Map, mereka tidak bisa membawa kuda perang tambahan. Masing-masing kavaleri hanya boleh membawa satu. Karena itulah, walaupun setiap Pasukan Pengawal Dewa Tempur memiliki 3 kuda, mereka tidak bisa membawanya masuk. Walaupun 50 kuda perang ini tidaklah banyak, mereka tetap akan berguna pada waktu tertentu.     

Selain dari kuda-kuda perang ini, ada juga beberapa senjata rahasia yang telah disiapkan Pasukan Han untuk menghadapi cuaca gurun pasir. Ada banyak dari barang ini yang tidak dipahami oleh Ouyang Shuo. Sebaliknya, ketika Huyan Qiu melihat benda-benda ini, dia langsung mengangguk puas. Jelas terlihat bahwa perwira perbekalan itu telah mengeluarkan banyak pusaka miliknya.      

Perlakuan baik yang diterima oleh Ouyang Shuo ini membuat mata para Penguasa lain menjadi merah karena iri.     

….     

Saat matahari terbenam di barat, langit malam pun turun. Barak yang telah ramai seharian ini akhirnya menjadi hening.      

Besok pagi, semua pasukan akan bergerak. Langkah mereka sekarang jelas adalah untuk beristirahat dan memulihkan tenaga. Bagi pasukan pemain, ini akan menjadi malam terbaik mereka untuk beristirahat.      

Seluruh barak benar-benar sangat hening. Dan tepat pada waktu dini hari. Ketika Ouyang Shuo baru akan terlelap, dia mendengar suara lolongan!     

"Tidak bagus!" Ouyang Shuo langsung bangun dalam sekejap begitu dia menyadari bahwa suara itu berasal dari si Putih.      

Ketika si Putih muncul di barak, serigala yang satu ini telah menarik perhatian dari banyak orang. Tidak ada yang mengira bahwa Marquis Lianzhou akan membawa hewan roh, yaitu seekor serigala putih untuk masuk dalam Battle Map. Memikirkan lingkungan gurun pasir ini, beberapa Penguasa tidak bisa menahan rasa irinya.     

Ouyang Shuo segera bangun dan dengan cepat keluar dari tenda.     

"Paduka!" Para pengawal langsung membungkuk.      

Ouyang Shuo mengabaikan mereka dan terus bergerak mengikuti suara berisik itu, dan berjalan menuju sudut barak.     

Para pengawalnya saling menatap satu sama lain dan merasa ada yang aneh dengan sang Marquis, sehingga mereka segera mengikutinya. Saat mereka berjalan, mereka menggenggam Golok Tang mereka dengan erat. Suasana di barak ini dalam sekejap menjadi sangat menegangkan     

'Awuuu!' Suara lolongan si Putih menjadi lebih tergesa-gesa, dan bahkan ada sedikit rasa sakit di sana.     

Ketika Ouyang Shuo mendengar hal ini, wajahnya segera berubah dingin, dan dia langsung berlari. Kedua pengawal yang ada di belakang dirinya tahu bahwa ada yang salah. Salah satu dari mereka diam-diam memisahkan diri.     

Tidak lama kemudian, setelah melewati sebuah tenda, Ouyang Shuo akhirnya melihat si Putih. Hal yang terjadi di depan matanya benar-benar membuatnya murka. Dia melihat sepuluh prajurit tengah mengepung si Putih dan berusaha menusuk serigala itu dengan tombak.     

Jika si Putih belum berlatih di Aula Hewan Roh, maka ia pasti sudah terbunuh. Meski begitu, darah telah melumuri sekujur tubuhnya.     

Ouyang Shuo bahkan menyadari bahwa ada dua prajurit yang terbaring di tanah di belakang lingkaran pengepungan itu, dan kondisi mereka juga tidak jelas. Jika dugaannya benar, maka si Putih pasti berhasil melukai mereka.     

"Siapa kalian?"      

Para prajurit ini pun merasa kaget.     

"Lancang!" Teriak Ouyang Shuo, saat Pedang Chixiao terhunus dan berkilau dingin.     

Pedang Chixiao yang sekarang jauh berbeda dari Pedang Chixiao yang dulu. Roh Naga Merah berhasil dimasukkan ke dalam pedang ini dan menciptakan sebuah roh pedang. Walaupun pedang ini tidak naik ke tingkat senjata saint, kekuatannya telah jauh meningkat dan berada di atas senjata dewa biasa. Jika Ouyang Shuo kembali beruntung, maka hanya tinggal masalah waktu sebelum Pedang Chixiao menjadi senjata saint.     

Ketika Pedang Chixiao terhunus, pedang lain di pinggang para prajurit itu langsung gemetar. Pedang Chixiao yang sekarang memiliki kekuatan dari raja semua pedang. Pedang pusaka lain semuanya berada setingkat di bawah pedang ini.     

"Marquis Lianzhou!" Seseorang menyadari siapa Ouyang Shuo dan rasa panik muncul di matanya.     

Kali ini, para prajurit itu tidak ragu lagi. Mereka ingin melarikan diri.     

"Ingin pergi? Terlambat!" Ouyang Shuo segera mengangkat pedangnya dan menyerbu ke arah mereka.      

Ilmu Pedang Pembunuh sekali lagi muncul. Niat membunuh yang tidak berwujud segera mengepung seluruh area ini. Para prajurit yang berusaha untuk melarikan diri, dapat merasakan bahwa ada kekuatan yang mencegah mereka melarikan diri.      

Ini adalah sebuah aura. Aura dari Pedang Pembunuh. Kekuatan seperti ini benar-benar menggoda dan mengerikan.      

Ouyang Shuo bergerak mengalir bagai air. Saat pedangnya berkilau, musuh akan jatuh. Pengawal yang ada di belakang Ouyang Shuo dan juga si Putih ikut bergabung dalam pertempuran ini. Dalam waktu kurang dari 10 menit, 15 prajurit telah rubuh di atas tanah     

Ouyang Shuo tidak membunuh mereka, karena dia ingin menyelidiki latar belakang mereka. Niat musuh benar-benar keji. Mereka pasti menyadari bahwa si Putih merupakan hewan roh yang spesial. Takut Ouyang Shuo akan memimpin dalam misi ini, mereka langsung memutuskan untuk menyingkirkan si Putih untuk menghilangkan potensi berbahaya bagi mereka.     

Namun mereka tidak menyangka bahwa si Putih yang terlihat biasa saja ternyata sangat kuat. Di bawah pengepungan dari begitu banyak prajurit elit, serigala ini masih dapat bertahan Terlebih, mereka juga tidak menyangka bahwa Ouyang Shuo akan begitu waspada. Bahkan ketika dia seharusnya sudah terlelap, dia tetap datang untuk membantu hewan roh ini dengan sangat cepat. Jika tidak, siasat mereka pasti sudah berhasil.     

Ouyang Shuo benar-benar ingin tahu siapa yang telah menggnakan cara hina seperti ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.