Dunia Online

Mengejar Huo Qubing



Mengejar Huo Qubing

1"Aku ingin memimpin pasukanku dan langsung berteleportasi ke tenda jenderal, apa itu bisa dilakukan?" Ouyang Shuo mencoba menguji permintaannya sambil memegang token pertempuran di tangannya.      3

"…" Permintaan Ouyang Shuo yang sangat berlebihan membuat perwira perbekalan itu kehabisan kata-kata. Dia saja sudah sangat tidak tahu malu, tapi siapa sangka seseorang dengan posisi sebagai Penguasa akan sama tidak tahu malunya dengan dirinya.     

"Untuk bisa melakukan hal besar, bukankah seseorang harus bisa bertindak efisien?"      

Perwira perbekalan itu mulai memaki Ouyang Shuo di dalam hatinya ketika mendengar hal ini dan menjawab, "Tuanku, kau pasti bergurau!"     

"Tidak bisa?" Ouyang Shuo sedikit merasa kecewa, dan dia kembali bertanya, "Kalau begitu aku akan mundur selangkah, bisakah kau membangkitkan kembali semua Pasukan Pengawal Dewa Tempur?"      

Bagi Ouyang Shuo ke-3000 Pasukan Pengawal Dewa Tempur merupakan kartu As-nya dalam pertempuran ini. Jika mereka bisa memulihkan kembali kekuatan penuh mereka, maka ini akan memberikan keuntungan yang sangat besar dalam menjalankan strateginya untuk menggunakan pertempuran sebagai jalan mengembangkan pasukannya.     

Permintaan pertama hanyalah gurauan. Permintaan kedualah yang menjadi tujuan sebenarnya. Setelah menanyakan hal ini, Ouyang Shuo menatap perwira perbekalan itu dengan tegang.     

Perwira yang gemuk itu ragu-ragu untuk sesaat. Ini seakan dia tengah mempertimbangkan untung rugi dari permintaan ini. Akhirnya, dia menjawab dengan tidak acuh, "Baiklah."     

"Phew~" Ouyang Shuo menghela napas lega sembari memaki di dalam hatinya 'Bapakmu!'     

Dia bahkan menduga bahwa perwira ini dikirim kemari untuk mempermainkannya. Melihat perwira perbekalan yang menatap token pertempurannya dengan penuh hasrat, Ouyang Shuo menggenggam token itu dengan erat dan bertanya, "Bisakah aku meminta satu permintaan kecil?"     

"Satu token, satu permintaan." Jawab perwira perbekalan itu dengan tegas.     

"Kalau begitu tidak apa, batalkan juga permintaanku yang sebelumnya." Saat berkata seperti ini, Ouyang Shuo bersikap seolah ingin menyimpan kembali token ini ke dalam tas serba gunanya. Dia merasa yakin bahwa perwira perbekalan ini telah jauh-jauh datang kemari karena orang ini harus mendapatkan token ini. Jika tidak, dia tidak akan menyerah dengan mudah.     

Sesuai perkiraannya, perwira perbekalan itu hanya tersenyum pahit dan dengan putus asa mengatakan, "Tuanku. Jangan mempersulitku. Bagaimana jika begini, mengenai permintaanmu, aku akan mempertimbangkannya setelah mendengarnya?"     

"Bagus!" Kata Ouyang Shuo sambil tersenyum, "Aku menginginkan sebuah benda yang dibawa oleh sang jenderal." Permintaan Ouyang Shuo ini sangatlah aneh dan telah berhasil membuat kaget perwira perbekalan ini. Ini juga bukan permintaan yang sulit untuk diselesaikan oleh perwira ini.     

Sebagai NPC khusus, dia pada dasarnya merupakan sosok maha kuasa hingga para pemain tidak bisa memahami batas dari kekuatannya. Namun, dia juga tidak berani untuk melanggar aturan yang telah ditetapkan oleh Gaia.      

"Bagaimana jika begini? Tuanku bisa menambahkan 50 poin sumber daya pertempuran milik Anda, dan hamba akan membantu tuanku untuk memenuhi permintaan ini," Jawab perwira perbekalan itu dengan sopan.     

"Sepakat!" Ouyang Shuo langsung membaca situasinya dan tahu kapan harus berhenti.     

"Tuanku memang cerdas!" Setelah kesepakatan ini tercapai, perwira perbekalan itu menjadi begitu gembira hingga perut buncitnya mulai bergoyang.     

Kedua rubah ini saling tersenyum, karena keduanya berpikir bahwa mereka telah berhasil menipu pihak yang satunya.      

Setelah perwira itu berpamitan, sepasang kaus kaki milik Huo Qubing mendadak muncul di tangan Ouyang Shuo. Meskipun sang jenderal itu terlahir di keluarga kaya dan hidup dengan makmur, aroma dari kaus kakinya benar-benar sangat busuk. Ouyang Shuo bahkan mengira bahwa ini merupakan kejahilan terakhir dari perwira perbekalan itu.     

Ouyang Shuo hanya tersenyum dan segera bergegas menuju tendanya, sambil memanggil, "Putih, kemarilah!"      

'Awuu!' Dengan enggan si Putih berjalan keluar. Sekarang, lukanya sudah sembuh dengan sempurna.     

Ouyang Shuo lalu menyerahkan sepasang kaus kaki yang sangat bau ini kepada si Putih, "Ciumlah, bisakah kau melacaknya?"     

'Wuu!' Si Putih mengendusnya dan memutar matanya ke arah Ouyang Shuo dengan cara yang mirip sekali dengan manusia. Hidung dari serigala berkali-kali lipat lebih baik dari manusia. Biasanya, serigala ataupun anjing memiliki indera penciuman yang 40 kali lebih kuat dari manusia. Terlebih, indera penciuman si Putih bahkan mencapai lebih dari jutaan kali lebih kuat dari manusia.      

Benar, jutaan kali, ini merupakan angka yang sangat luar biasa. Karena itu bagi Ouyang Shuo, kaus kaki ini mungkin sangat bau, tapi bagi si Putih, aromanya nyaris membuatnya pingsan. Jenderal jenius Huo Qubing juga memiliki masa-masa di mana dia dijauhi dan dibenci.     

"Bisakah kau melacaknya?" Tanya Ouyang Shuo sekali lagi.     

'Wuu!' Si Putih dengan bangga mengangkat kepalanya     

"Kalau begitu, aku akan mengandalkanmu untuk besok kawanku."Ouyang Shuo paham apa yang dimaksud oleh serigala ini dan tersenyum sambil mengelus kepalanya.     

Si Putih mengangguk, sebelum dengan angkuh kembali ke tendanya.     

"Huo Qubing ah Huo Qubing, kau tidak akan lolos kali ini!" Ouyang Shuo mengangkat kepalanya, dan kembali menatap angkasa yang jauh dan tersenyum.      

Keesokan paginya, pasukan kembali bergerak. Para Pasukan Pengawal Dewa Tempur telah secara diam-diam dibangkitkan kembali. Namun, baik para Pasukan Pengawal Dewa Tempur ataupun para prajurit Xiongnu yang tertangkap, tidak ada yang terlalu memperhatikan kejadian aneh ini.      

Kekuatan Gaia benar-benar sesuatu yang tidak bisa diukur oleh manusia.     

Setelah melewati beberapa putaran penyeleksian, mereka akhirnya hanya memilih 500 kavaleri Xiongnu untuk ikut dengan dirinya. Mereka yang tidak lolos jelas ditinggalkan di kemah sebelumnya.      

Untungnya, tempat ini merupakan teritori Suku Xiongnu, sehingga nyaris tidak ada resiko bahwa orang-orang ini akan mati. Sedangkan mengenai poin kontribusi pertempuran, setelah mempertimbangkan semuanya, Ouyang Shuo memutuskan bahwa hal ini tidak sepadan baginya untuk melanggar janji yang telah dia berikan.     

Setelah berangkat, si Putih berjalan di depan pasukan ini. Dengan indera penciumannya yang sangat tajam, bahkan jika Huo Qubing berjarak ribuan mil jauhnya, dia tetap tidak akan lolos dari si Putih.     

Kali ini, mereka tidak lagi buta. Sekarang, mereka bergerak dengan adanya pemandu. Bahkan tanpa rencana pergerakan pasukan yang detail, Pasukan Pengawal Dewa Tempur tetap dapat melacak Pasukan Han dengan akurat.      

Sepanjang jalan, mereka akan bertemu dengan prajurit Suku Xiongnu yang telah meloloskan diri dari garis depan. Para prajurit kavaleri ini sering mengucapkan nama Huo Qubing. Ini membuat Ouyang Shuo semakin memahami jenderal dewa ini dan membuatnya semakin ingin untuk merekrut Huo Qubing.      

Ke-3000 Pasukan Pengawal Dewa Tempur telah mendapatkan kembali kekuatan penuh mereka. Di saat yang sama, Ouyang Shuo juga telah pulih sepenuhnya dari efek samping Jimat Haus Darah. Jelas mereka tidak menunjukkan kesopanan mereka terhadap kavaleri Xiongnu yang muncul menghadang mereka; mereka hanya tahu satu kata: Bunuh! Selama pasukan musuh tidak melebihi 10 ribu, mereka tidak akan bisa menandingi kekuatan dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur.      

Selagi menyapu seluruh area ini, poin kontribusi pertempuran Ouyang Shuo terus meningkat. Dua hari setelah dia berangkat, poin kontribusinya telah melebihi 100 ribu, dan ini masih terus meningkat dengan pesat.      

Di dalam pasukannya, prajurit Suku Xiongnu yang menyerah terus bertambah setiap kali mereka bertempur. Dengan kekuatan dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur, mereka tidak merasakan tekanan bahkan setelah mengontrol 3000 kavaleri Xiongnu. Karena itulah, dalam setiap pertempuran, Ouyang Shuo akan memilih sekelompok kavaleri paling elit untuk bergabung dengan pasukannya. Pada setiap pertempuran, pasukan baru ini akan bertindak sebagai pasukan perintis. Begitu para prajurit ini terluka, mereka akan segera diganti.     

Taktik Zhao Kuo untuk mengisi kembali pasukan melalui pertempuran benar-benar dijalankan dengan baik. Efeknya benar-benar sangat terlihat      

Di tahapan akhir, Pasukan Pengawal Dewa Tempur bahkan tidak perlu bertempur, dan para prajurit yang menyerah dapat menyelesaikan pertempuran ini sendirian. Dengan begini, Pasukan Pengawal Dewa Tempur perlahan mulai menjadi sebuah ancaman strategis.      

Ouyang Shuo telah menggunakan Suku Xiongnu untuk membunuh Suku Xiongnu yang lain dan mendapatkan poin kontribusi pertempuran. Metode ini benar-benar sangat memuaskan. Karena itulah, jumlah korban dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur langsung menurun drastis. Setelah sepuluh pertempuran, mereka hanya kehilangan kurang dari 500 orang Pasukan Pengawal Dewa Tempur.     

Jika dikatakan bahwa Huo Qubing merupakan mimpi buruk bagi Suku Xiongnu; maka Pasukan Shanhai yang mengikuti tepat di belakang mereka telah menjadi iblis bagi para prajurit Suku Xiongnu yang berhasil bertahan hidup. Suku Xiongnu yang kuat kini mendadak menjadi kucing sakit.     

Di tahapan akhir, para Suku Xiongnu yang menyerah bahkan mulai terbiasa untuk membunuh rekan lamanya untuk dapat terus hidup. Ouyang Shuo bahkan membuka cek kosong. Semua prajurit yang menyerah dan berjasa besar akan dicatat dan dilaporkan pada Huo Qubing yang nanti akan memberi hadiah bagi mereka. Dengan ini, para prajurit Suku Xiongnu menjadi semakin termotivasi.     

Ouyang Shuo telah berhasil meniru strategi Huo Qubing di padang rumput. Tentu saja, situasi ini tidak membuatnya angkuh. Dia tidak melupakan tujuan paling utamanya yaitu menyusul Huo Qubing. Karena itu di bagian terakhir dari Battle Map, Ouyang Shuo mulai mencoba menghindari pertempuran yang tidak dibutuhkan.      

Kavaleri terus bergerak secepat mungkin dan berusaha sebaik mungkin menyusul Huo Qubing yang memimpin Pasukan Utama Dinasti Han.      

Berdasarkan apa yang disampaikan oleh si Putih, jarak antara keduanya telah semakin mengecil. Jika semua berjalan dengan lancar, paling lambat 4 hari lagi mereka akan menyusulnya.      

Ketika Ouyang Shuo mendengar berita ini, dia benar-benar bersemangat. "Apa kita akhirnya akan bertemu dengan jenderal legendaris itu?"      

Di antara kabar bahagia, terdapat juga beberapa hal yang membuatnya cemas. Dua hari yang lalu, Ouyang Shuo telah memimpin pasukannya untuk pergi ke titik pertemuan. Namun, dia tidak berhasil menemukan tanda-tanda dari Pasukan Harmoni ataupun Xunlong di sana. Karena itu, Ouyang Shuo harus menghabiskan waktu seharian di sana untuk beristirahat. Dia bahkan mengirim pengintai untuk menyelidikinya.     

Tanpa daya, dia hanya bisa meninggalkan 10 orang Pasukan Pengawal Dewa Tempur untuk menunggu di sana. Sedangkan pasukan utama terus bergerak maju. Ouyang Shuo tidak bisa membuang waktunya lebih lama untuk menunggu para sekutunya. Siapa yang tahu masalah macam apa yang kini tengah dihadapi oleh Zhang Liao dan Qin Qiong?     

Keesokan harinya, hal menarik lainnya kembali terjadi. Pengintai yang dia kirim tidak menemukan pasukan aliansinya. Malah, mereka menemukan jejak pasukan Di Chen.      

Ketika Ouyang Shuo menerima berita ini, dia segera memutuskan untuk memberikan hadiah yang sangat besar bagi Di Chen. Seperti kata pepatah, ketika orang memberimu hadiah, maka kau harus membalasnya. Karena Aliansi Yanhuang telah bersiasat untuk mencelakakan dirinya, maka dia harus mengembalikan hutang budi ini.     

Pasukan Shanhai yang sekarang sudah mencapai puncak kekuatan pasukan mereka. Dengan bantuan dari para prajurit Suku Xiongnu yang menyerah, bahkan jika pasukan Di Chen sama sekali tidak berkurang, mereka pasti akan takluk di tangan mereka. Terlebih, Ouyang Shuo memiliki Huyan Qiu.     

Pemandu yang satu ini tidak kehilangan sinarnya hanya karena adanya si Putih. Bahkan tanpa memperhitungkan faktor lainnya, tanpa adanya dirinya untuk menerjemahkan bahasa, maka Pasukan Shanhai tidak akan berhasil mendapatkan informasi dari para prajurit Suku Xiongnu. Tanpa jasa Huyan Qiu, jelas mustahil bagi mereka untuk merekrut para prajurit suku Xiongnu ini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.