Dunia Online

Membunuh Raja Kiri Tuqi



Membunuh Raja Kiri Tuqi

0Bersamaan dengan tereliminasinya Zhan Lang, Ouyang Shuo pada dasarnya sudah tidak memiliki lawan lagi untuk menyelesaikan misi jalur Huo Qubing dalam Pertempuran Mobei ini. Dalam dua hari ke depan, Ouyang Shuo berhasil menghancurkan pasukan pemain yang tersisa satu persatu. Bahkan pasukan Zhang Liao yang tersesat juga berhasil dikumpulkan oleh Pasukan Shanhai.      0

Setelah itu, Ouyang Shuo tidak mau membuang waktu lagi dan segera bergerak menuju Huo Qubing. Karena tidak ada lawan lagi, jelas perjalanan mereka menjadi sangat mulus.     

Hari ke-15 Pertempuran Mobei.     

Dengan petunjuk dari si Putih, Pasukan Shanhai akhirnya dapat berkumpul dengan Huo Qubing.     

Wajah yang kecoklatan, alis yang tajam dan mata yang berkilau; Huo Qubing terlihat sangat tampan. Dia berhasil meninggalkan kesan yang mendalam pada Ouyang Shuo.      

Selama masa kekuasaan Kaisar Wu dari Han, para menterinya pernah memberi penilaian seperti ini pada Huo Qubing, 'Sebuah pisau yang ditajamkan terlalu cepat dan terlalu tajam akan mudah untuk patah'. Dan kalimat ini akhirnya menjadi kenyataan. Jenderal jenius Huo Qubing ini naik bagaikan bintang yang berkilau, dia melintas dengan cepat di atas langit Han Barat, tapi berlalu dengan begitu cepat.     

"Pemain Qiyue Wuyi memberi hormat pada Jenderal Biaoqi!" kata Ouyang Shuo sambil membungkuk.     

"Bagus sekali karena kau juga telah tiba di sini. Besok, kita akan menghadapi pasukan Raja Kiri Tuqi. Kau akan memimpin pasukanmu dan bergabung bersamaku!" Huo Qubing tidak ragu-ragu dan langsung memberi perintah, suaranya terdengar begitu tegas dan kuat.     

"Siap!" Jawab Ouyang Shuo, dan dia pun berkata: "Jenderal, pasukanku memiliki beberapa prajurit musuh yang telah menyerah dan mereka juga telah berjasa besar bagi Pasukan Han. Mohon jenderal memberi mereka imbalan." Saat Ouyang Shuo berbicara, dia juga menyerahkan sebuah buku yang berisi catatan jasa-jasa perang kavaleri Xiongnu di bawah pimpinannya.     

Ketika Huo Qubing mendengar hal ini, dia terlihat sangat tertarik dan melihat catatan itu. "Tidak buruk. Karena mereka telah berjasa, maka semuanya harus dimasukkan dalam catatan. Setelah pertempuran ini usai, aku akan langsung melaporkan jasa-jasa mereka pada istana."     

Huo Qubing menyukai cara Ouyang Shuo dalam menangani masalah. Jelas dia merasa gembira melihat hal ini. Dan inilah cara terbaik untuk mendekati seseorang.     

"Terima kasih jenderal!" Kata Ouyang Shuo sambil tersenyum, dengan adanya kepastian dari Huo Qubing, maka janjinya akan imbalan bagi para suku Xiongnu ini bukan lagi sekedar janji kosong. Ketika para prajurit suku Xiongnu yang telah menyerah mendengar berita ini, mereka jelas akan bertempur lebih keras lagi. Dan inilah tujuan dari rencana Ouyang Shuo.     

Kini Ouyang Shuo telah menjadi pemain pertama dan satu-satunya yang berhasil mencapai garis depan. Terlebih lagi, dia merupakan Marquis kelas ke-1. Bahkan Huo Qubing tidak akan berani untuk meremehkan dirinya.     

Untuk pertempuran besok, Ouyang Shuo diangkat sebagai Baijiang, dan dia akan memimpin sayap kiri pasukan ini.      

Berbeda dengan Wei Qing, Kaisar Wu dari Han tidak mengatur seorang Baijiang bagi Huo Qubing. Kaisar Wu tidak ingin mengekang kemampuan jenderal ini dalam memerintah pasukan, dan dia tidak merasa perlu untuk mengawasi Huo Qubing. Sang Kaisar telah mengirimkan bersama Huo Qubing 50 ribu kavaleri elit dari Pasukan Han, dan mereka merupakan pasukan yang terkuat.     

Kaisar Wu dari Han mengumumkan bahwa Huo Qubing dapat memilih prajurit manapun yang disukainya. Perlakuan seperti ini bahkan tidak diterima oleh Wei Qing. Jika Huo Qubing tidak mengatakan bahwa dia hanya membutuhkan 50 ribu prajurit, sang Kaisar mungkin akan mengirim lebih banyak lagi pasukan untuk maju bersama dengan Huo Qubing. Dari sini saja, bisa dilihat bahwa sang Kaisar bersikap cukup berat sebelah terhadap Huo Qubing.     

Beberapa orang mengatakan bahwa Huo Qubing merupakan jenderal yang telah dibesarkan langsung oleh Kaisar Wu. Bagi Kaisar ini, melihat Huo Qubing membuatnya seakan tengah melihat dirinya sendiri di masa muda. Sebagai seorang kaisar, dia tidak bisa memimpin sendiri pasukannya untuk bertempur. Dan pada dasarnya, Huo Qubing yang bertempur di medan perang juga membawa berbagai emosi dan perasaan bagi sang Kaisar.     

Karena itulah, tidak sulit untuk membayangkan betapa sedihnya Kaisar Wu ketika Huo Qubing mendadak meninggal dunia. Kaisar ini juga langsung mendirikan nisan Huo Qubing di samping makam Kaisar.      

Di bawah komando Huo Qubing juga ada pasukan pribadinya. Diantaranya, ada beberapa jenderal yang merupakan jenderal Suku Xiongnu yang takluk pada Huo Qubing. Contoh yang paling terkenal adalah Zhao Ponu, yang bertanggung jawab atas pasukan kanan. Zhao Ponu ini telah berkelana di area Suku Xiongnu sejak dari usia mudanya. Setelah itu dia bergabung dengan Pasukan Han dan kemudian menjadi penasihat dari Huo Qubing. Setelah melalui berbagai ekspedisi, dia akhirnya mendapatkan gelar sebagai Jenderal Junji.     

Ouyang Shuo mendapatkan posisinya yang sekarang sebagian alasannya adalah karena taktik yang digunakannya mirip dengan Huo Qubing. Jika tidak, dengan sifat Huo Qubing ini, dia mungkin tidak akan mempedulikan Penguasa yang satu ini.      

Pada pertempuran besok, tanpa menghitung Pasukan Shanhai, terdapat 50 ribu kalaveri Han dan 30 ribu prajurit taklukan Suku Xiongnu. Huo Qubing akan memimpin secara langsung pasukan tengah, yang termasuk diantaranya 30 ribu prajurit Han dan 20 ribu prajurit Xiongnu. Pasukan Kanan pimpinan Zhao Ponu memiliki 10 ribu pasukan Han dan 10 ribu prajurit Xiongnu. Ini membuat Ouyang Shuo hanya memiliki 10 ribu prajurit Han.     

Rencana Huo Qubing bisa dibilang merupakan rencana dadakan. Rencana ini dibuat setelah memasukkan 6000 Pasukan Shanhai ke dalam perhitungannya. Walaupun Huo Qubing belum melihat kekuatan dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur di medan perang, dengan kemampuannya deduksinya, dia tahu bahwa pasukan inilah yang merupakan kartu As dari Pasukan Shanhai. Bahkan tanpa memperhitungkan faktor lainnya, hanya dari aura pembunuh yang memancar dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur telah membuat dirinya sangat tertarik.      

Jika dibandingkan, pasukan pribadi Huo Qubing jauh lebih lemah dari pasukan ini. Bagaimana mungkin dia tidak menghormati pasukan sekuat ini?     

Dengan begini, Ouyang Shuo berhasil mendapatkan rasa hormat dan rasa percayanya. Seperti kata pepatah, tiba di waktu yang tepat lebih baik daripada tiba lebih awal.     

Berdasarkan alur sejarah, setelah Huo Qubing membunuh pasukan dari Raja Kiri Tuqi, Huo Qubing ingin bergerak untuk membunuh Chan Yu, sehingga dia memimpin pasukannya ke utara menuju Gunung Khentii untuk memuja para dewa. Untuk pertempuran besok, jika semua berjalan lancar, maka ini akan menjadi kesempatan baginya untuk mendapatkan poin kontribusi pertempuran dalam jumlah yang sangat besar.      

Hanya ada satu hal yang membuat Ouyang Shuo merasa cemas. Dalam sejarah, Raja Kiri Tuqi telah memimpin pasukan pribadinya untuk meloloskan diri. Jika dia bisa, Ouyang Shuo ingin membunuh orang ini untuk menjadi hadiah penyambutan bagi Huo Qubing.      

Di dalam tenda Pasukan Han, orang-orang Xiongnu yang mengenakan seragam Pasukan Han dapat dilihat di mana-mana. Karena itulah, tidak terlalu mengejutkan bagi mereka ketika Ouyang Shuo membawa 3000 pasukan Xiongnu taklukannya untuk masuk ke dalam kemah. Setelah mendirikan kemah, Ouyang Shuo segera memanggil Zhao Kuo untuk mendiskusikan pertempuran besok.     

Berdasarkan pengaturan Huo Qubing, Pasukan Shanhai akan berada di sayap kiri, Ouyang Shuo akan mengontrol semuanya dari sana. Dalam kondisi seperti ini, untuk membunuh Raja Kiri Tuqi dengan lancar merupakan tugas yang sangat sulit. Bagaimanapun juga, perintah merupakan raja dalam kemiliteran. Tanpa perintah Huo Qubing, Ouyang Shuo tidak berani untuk bertindak bodoh.      

Satu-satunya harapannya adalah hasil yang ditunjukkan oleh Pasukan Pengawal Dewa Tempur akan menarik perhatian dari sang jenderal.     

….     

Keesokan paginya, seluruh pasukan mulai bergerak.      

Raja Kiri Tuqi yang sekarang tidak mengetahui bahwa Huo Qubing tengah mengincar dirinya. Di matanya, Huo Qubing saat ini seharusnya masih berjarak ribuan mil dari posisinya. Siapa yang bisa menebak bahwa pasukan Huo Qubing ini dapat bergerak bagaikan hantu.      

Sebelum siang, 80 ribu prajuri Han telah menyerbu pasukan Raja Kiri Tuqi, dan menyergap mereka ketika tidak siap. Kedua pasukan segera memulai pembantaian di padang rumput. Pasukan Han sangat kuat, dan Pasukan Xiongnu sedang dalam keadaan panik.      

Sesuai dengan yang diharapkan dari seorang jenderal jenius. Kemenangan berturut-turut yang di dapatkannya bukan berasal dari keberuntungan melainkan dari kemampuannya dalam membuat taktik dan memerintah pasukannya. Ouyang Shuo benar-benar merasa kagum. Dalam Pasukan Shanhai, mungkin hanya Baiqi dan Han Xin yang lebih baik dari dirinya. Bahkan jenderal dewa seperti Sun Bin juga masih sedikit lebih lemah dibandingkan Huo Qubing.     

Di bawah komando Huo Qubing, Pasukan Han terus mengirimkan gelombang demi gelombang serangan yang seakan tanpa henti. Pasukan elit Raja Kiri Tuqi juga berhasil ditekan hingga mereka tidak bisa membalas. Prajurit Suku Xiongnu sangat ahli dalam perang kavaleri, tapi tetap saja mereka tidak berdaya di hadapan Pasukan Han.      

Pada pukul 3 sore, Pasukan Raja Kiri Tuqi terlihat seakan hendak runtuh.      

"Sang jenderal memiliki perintah!"     

Ouyang Shuo sedang memberi komando di sayap kiri; dia tidak turun secara langsung dalam pertempuran ini. Wang Feng telah memimpin Pasukan Pengawal Dewa Tempur dan keluar masuk medan tempur untuk membantu Ouyang Shuo mengumpulkan poin kontribusi pertempuran yang seakan tidak pernah berhenti bertambah. Sekilas, dia sudah nyaris menembus angka 200 ribu poin. Bahkan hasil dari 3000 prajurit Xiongnu yang telah ditaklukkannya juga ikut menambah poinnya. Selain itu, bahkan 20% dari sepuluh ribu Pasukan Han juga ikut masuk di dalamnya.     

Ouyang Shuo tidak menyangka bahwa posisi sebagai jenderal kiri akan memberikannya imbalan sebesar ini. Sepertinya setelah pertempuran ini, dia bisa memanfaatkan poin-poin ini.      

Tepat ketika pembantaian memasuki kondisi paling intens, seorang pembawa pesan berlari ke arahnya, "Sang jenderal memerintahkan agar sayap kiri memutari pasukan musuh untuk memotong jalur pelarian mereka!"      

"Aku patuh!" Kata Ouyang Shuo dengan gembira. Dia akhirnya berhasil mendapatkan hal yang diinginkannya. Ouyang Shuo tadinya cemas bahwa Raja Kiri Tuqi akan melarikan diri dari medan tempur.      

Huo Qubing segera mengirimkan perintah. Dalam situasi normal, orang yang bertugas untuk menutup jalan mundur adalah komandan elit yang diakui oleh jenderal pasukan utama. Kali ini, Huo Qubing tidak menggunakan pasukan sayap kanan pimpinan Zhao Ponu. Malah, dia memilih pasukan sayap kiri untuk melaksanakan peran ini. Dengan ini, sepertinya hasil dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur telah benar-benar membuatnya kagum.      

Pada akhirnya, orang itu tidak mengecewakan Ouyang Shuo. Pada rapat strategi kemarin, Zhao Kuo telah menyarankan agar Ouyang Shuo membiarkan Pasukan Pengawal Dewa Tempur untuk bertempur tanpa mempedulikan jumlah korban. Mereka harus berada di titik terkuat mereka dalam pertempuran kali ini. Baru saat itulah mereka akan berhasil mendapatkan pengakuan Huo Qubing.     

Dan pada akhirnya, semua berjalan sesuai dengan kata-kata Zhao Kuo. Pada pertempuran ini, Zhao Kuo telah memberikan dua jasa yang sangat besar. Membawanya kemari benar-benar keputusan yang tepat!      

Di Shanhai, jenderal yang satu ini sebelumnya dihina sebagai jenderal kertas. Sekarang, dia akhirnya berhasil bersinar dengan terang.     

….     

Dengan bunyi 'shua!', Ouyang Shuo menghunus Pedang Chixiao sekali lagi. "Pengawal Raja, ikut aku maju menyerbu!" Teriak Ouyang Shuo sambil memacu Qingdian dan menyerbu maju.     

Kali ini, dia ingin membunuh langsung Raja Kiri Tuqi.     

"Bunuh! Bunuh! Bunuh!" Ketika mereka melihat sang Marquis telah bertindak secara langsung, Pasukan Pengawal Dewa Tempur merasa darah mereka menjadi mendidih.      

Ouyang Shuo memimpin 3000 Pasukan Pengawal Dewa Tempur, 3000 prajurit Xiongnu yang takluk, dan juga 10 ribu prajurit Pasukan Han untuk meninggalkan medan tempur dan menyerbu ke bagian belakang pasukan musuh. Padang rumput yang luas ini menjadi dunia kavaleri. Dengan Huyan Qiu yang menunjukkan jalan, Ouyang Shuo tidak perlu merasa cemas akan tersesat.     

"Raja Kiri Tuqi, kepalamu adalah milikku!" Gumam Ouyang Shuo.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.