Dunia Online

Kecerobohan Besar



Kecerobohan Besar

1Tiba-tiba, 200 ribu pasukan aliansi telah memulai pembantaian tanpa akhir di Prefektur Guilin.      0

Pada dasarnya, pasukan pertahanan dari Prefektur Guilin tidak dipindahkan oleh Hong Xiuquan menuju Kota Tianjing. Bagaimanapun juga, Prefektur Guilin merupakan jalur perlarian yang telah disiapkan olehnya. Jelas, Hong Xiuquan tidak akan memotong jalur pelariannya sendiri. Selain dari berbagai pasukan pertahanan, ada juga 20 ribu prajurit yang ditempatkan di sana.     

Setelah Yang Xiuqing mengambil alih Negara Taiping, Prefektur Guilin telah jatuh dalam kekacauan. Bagaimanapun juga, pasukan yang ditempatkan di Prefektur Guilin merupakan pasukan kepercayaan dari Hong Xiuquan. Melihat raja mereka tewas dan penerusnya malah langsung menyerah kepada Pasukan Shanhai, jelas mereka merasa murka. Namun, mereka masih belum cukup nekat untuk mencoba menyerbu Kota Tianjing.      

Pasukan ini sama sekali tidak memiliki tempat untuk melampiaskan kekesalan mereka, jadi mereka hanya bisa melampiaskannya pada orang-orang.     

Sedangkan untuk berbagai pasukan pertahanan yang ada di Guilin ini, sikap mereka jauh lebih hangat. Kesetiaan mereka terhadap sang raja belum mencapai tingkatan di mana mereka bersedia mempertaruhkan segalanya untuk membalas dendam.      

Terlebih lagi, kebanyakan prajurit ini lahir di Prefektur Guilin, sehingga mereka memiliki rasa kewajiban untuk melindungi kampung halaman mereka. Jelas, mereka tidak akan membiarkan pasukan lain untuk macam-macam di sana.      

Sebagai hasilnya, pasukan pertahanan Prefektur Guiling dan pasukan aliansi akhirnya mulai bertempur. Dan ini juga alasan kenapa Ouyang Shuo telah menempatkan divisi independen Suku Barbar Gunung di kedua terusan ini. Semuanya adalah untuk mencegah kekacauan ini agar tidak menyebar ke Wuzhou.     

Pada awalnya, Ouyang Shuo bisa saja memimpin pasukannya menuju Guilin untuk menghentikan kekacauan ini. Sayangnya, situasi di Kota Tianjing masih belum stabil dan sangat membutuhkan keberadaannya. Setelah mempertimbangkan untung ruginya, Ouyang Shuo tetap memutuskan untuk mengesampingkan Guilin untuk sementara waktu. Ketika Han Xin memimpin pasukannya menuju Guilin, semua masalah akan selesai dengan mudah.     

Selain itu, Ouyang Shuo juga memiliki niat buruk lainnya. Dia ingin menggunakan kekacauan Guilin untuk membiarkan pasukan di sana yang telah kehilangan akal sehatnya untuk menghancurkan reputasi dan juga perasaan orang-orang terhadap Negara Taiping yang telah terbangun di sana. Ouyang Shuo tidak ingin rakyat yang ada di bawah kekuasaannya memiliki pendapat baik dan juga rasa sayang terhadap Negara Taiping. Bukankah kekacauan tersebut cocok sebagai tempat bersemayam niat-niat seperti itu?     

Mengenai korban dan kerusakan yang terjadi karena pilihan ini, itu bukanlah hal yang dipikirkan oleh Ouyang Shuo. Sebagai Penguasa, bagaimana mungkin dia bisa bersikap lembek dalam menghadapi semua masalah?      

Tidak perlu dikatakan lagi, Ouyang Shuo jelas merasa sangat puas akan rencananya.      

Namun, dia tidak mengira bahwa kecerobohannya ini juga akan memberikan musuh kesempatan untuk menyerang.     

Bagaimana mungkin Guilin yang tengah berada dalam kekacauan dapat melawan 200 ribu harimau dan serigala kelaparan? Terlebih lagi, di antara pasukan musuh, terdapat panglima hebat dan banyak sekali jenderal. Jelas mereka tidak akan bisa ditahan dan mereka berhasil memenangkan semua pertempuran. Hanya dalam tiga hari, separuh Guilin telah direbut.     

Saat ini, panglima pasukan aliansi tidak disangka-sangka membagi pasukannya menjadi 3. Enam puluh ribu prajurit akan bertahan di Guilin untuk menyelesaikan urusan yang tertunda. Delapan puluh ribu akan terus bergerak ke selatan dan mengarah tepat menuju Terusan Guiping. Sisa 60 ribu prajurit akan terus bergerak untuk menyerang terusan lainnya yaitu Terusan Xuanwu. Pembagian pasukan ini benar-benar memastikan kemenangan bagi pasukan aliansi.     

Secara logika, jelas pasukan aliansi ini tidak memiliki kemampuan yang cukup untuk melintasi terusan ini dan terus bergerak menuju Xunzhou dan melakukan pertempuran hidup mati dengan Pasukan Shanhai. Namun, mereka harus menguasai kedua terusan ini dan menutup jalur menuju utara bagi Teritori Shanhai. Jika tidak, maka Guilin pasti akan berada di bawah ancaman setiap saat. Hanya berpikir seperti ini saja sudah membuat para Penguasa yang tergabung dalam aliansi ini merasa tidak nyaman.     

Karena itulah, satu-satunya jalan bagi mereka adalah untuk menaklukan terusan ini. Mereka harus menyelesaikan semuanya dengan secepat mungkin. Pasukan aliansi ini harus berhasil menduduki kedua terusan sebelum Pasukan Shanhai mengirimkan bala bantuan. Jika tidak, maka seluruh rencana ini akan gagal. Karena itulah, baik pasukan aliansi ataupun Pasukan Shanhai, keduanya tengah berpacu dengan waktu.     

Jika kita memutar balik waktu ke 2 hari yang lalu, di bulan ke-11, hari ke-20, Terusan Guiping.     

Di dalam terusan ini, terdapat 8000 pasukan Suku Barbar Gunung elit. Yang bertanggung jawab atas mereka adalah Shi Hu sang jenderal muda yang sangat diharapkan oleh Ouyang Shuo. Terlebih, di hari ke-2 pasukan aliansi menyerang Guilin, informasi dari Divisi Intelijen Militer telah mencapai Terusan Guiping.     

Baik Divisi Intelijen Militer ataupun Pelindung Ular Hitam, penyusupan mereka ke dalam Negara Taiping sebagian besar terfokus pada Xunzhou dan Kota Tianjing. Karena mereka memiliki jumlah dan energi yang terbatas, penyusupan mereka ke dalam Guilin dan Zhen An sedikit ketinggalan. Meski begitu, mereka tetap berhasil mendapatkan informasi sebenarnya pada hari kedua.      

Ketika Shi Hu menerima berita ini, dia benar-benar terpana. Dua ratus ribu pasukan tiba-tiba datang menyerang tanpa ada tanda-tanda sebelumnya. Tekanan ini mendadak muncul dan langsung menekan dirinya, hingga membuatnya sulit untuk bernapas. Ini juga pertama kalinya Shi Hu memimpin pasukan sendirian, sekalipun begitu dia harus langsung menghadapi ujian seberat ini. Bagi jenderal semuda dirinya, ini benar-benar terlalu kejam.      

Jika tidak mengalaminya sendiri maka orang-orang tidak akan mengerti betapa beratnya tekanan ini. Beberapa jenderal dalam pasukan bahkan bisa hancur dalam sekejap oleh tekanan seperti ini. Mereka memikul nyawa dari ribuan orang di bahu mereka. Satu kesalahan kecil dapat membuat banyak orang terbunuh.      

Untunglah, di dalam Terusan Guiping, ada satu lagi orang berbakat yaitu Pei Ju. Di waktu yang paling krusial, dia melangkah maju dan mengambil peran sebagai penasihat pasukan. Pada waktu Ouyang Shuo tengah menyerang Xunzhou, dia telah membawa Pei Ju bersamanya dan dia biasanya sering meminta bantuan dalam merencanakan penyerangan. Karena itu, Shi Hu sangat mempercayai Pei Ju.     

Berkat Pei Ju yang telah menenangkan dan memberinya nasihat, Shi Hu akhirnya berhasil kembali tenang dan mulai memikirkan rencana. Dibandingkan dengan Shi Hu yang masih muda, pandangan Pei Ju benar-benar sangat tajam. Dia dalam sekejap dapat menebak bahwa musuh yang menyerang Guilin ini pastilah bukan orang sembarangan, dan selama mereka tidak bodoh, mereka pasti akan menyerang Terusan Guiping.     

Karena itulah, Pei Ju segera mengirimkan berbagai prajurit pembawa pesan dengan kuda tercepat untuk mengabari sang Marquis yang masih berada di jalan. Di waktu yang sama, Pei Ju juga mulai memerintahkan pasukannya untuk menyelesaikan fasilitas pertahanan dari terusan ini.     

Terusan Guiping dan Zhennan tidaklah jauh berbeda, keduanya merupakan bangunan benteng di rimba belantara. Fasilitas pertahanan dasar dari terusan ini bisa dibilang telah selesai. Setelah Hong Xiuquan menguasai Xunzhou, dia mulai mengatur agar para pandai besi dan pengrajin untuk memodifikasi dan memperbaharui sistem pertahanan terusan ini. Tempat ini juga memiliki jumlah barang dan sumber daya yang cukup. Satu-satunya kekurangan tempat ini adalah benda kesayangan Hong Xiuquan, meriam, belum terpasang di terusan ini.     

Karena itulah, yang dimaksud dengan menyelesaikan fasilitas pertahanan hanyalah memperbaiki kekurangan yang muncul saat Suku Barbar Gunung menyerangnya. Di waktu yang sama, mereka harus menggerakkan sumber daya pertahanan ke atas tembok kota.     

Bulan ke-11, hari ke-21, siang hari.     

Sinar mentari yang terik bersinar menembus awan merah dan memanaskan bumi. Di cakrawala, seorang prajurit kavaleri yang mengenakan zirah ringan tiba-tiba muncul. Disampingnya adalah sekumpulan kuda perang yang terus berlari hingga menyebabkan debu yang ada di atas tanah langsung tersapu ke udara.     

Tepat di saat ini, kegembiraan muncul di mata prajurit kavaleri itu. Dia akhirnya berhasil melihat pasukan yang berjumlah puluhan ribu prajurit di depannya.      

"Paduka, pesan darurat!"     

Prajurit itu terus berkuda menghampiri puluhan ribu prajurit itu sambil mengayun-ayunkan benderanya sembari berteriak tanpa henti. "Paduka, pesan darurat!"     

…..     

Di siang hari yang biasa ini, Pei Ju telah mengirimkan pembawa pesan. Dalam satu setengah hari, dia berhasil mengejar pasukan Ouyang Shuo. Karena itu, ketiga kuda perang elit ini benar-benar kelelahan. Bahkan pembawa pesan itu juga langsung pingsan setelah menyelesaikan misinya.     

Ketika dia bergerak bersama pasukannya, Ouyang Shuo tidak mampu menerima surat. Karena itulah, dia baru mendapatkan berita mengenai serangan dari pasukan aliansi ini setelah dua setengah hari pasca kejadian. Posisi Ouyang Shuo saat ini berjarak kurang dari dua hari.     

Berdasarkan perhitungannya, Legiun Macan Tutul pimpinan Han Xin masih berjarak 3 hari dari Terusan Guiping. Karena mereka masih dalam perjalanan, dia tidak bisa menghubunginya, sehingga mereka tidak bisa diandalkan dalam pertempuran kali ini.      

Setelah menerima berita ini, Ouyang Shuo benar-benar terkejut, dan kemarahan pun perlahan bangkit di hatinya. "Para maling bedebah itu ternyata benar-benar berani menginjak daerahku!" Ouyang Shuo benar-benar tidak menyangka bahwa para Penguasa Provinsi Chuannan akan bergabung dengan Negara-Kota Xiangnan. Dan bagian terburuknya adalah mereka ternyata benar-benar berani untuk menantang Shanhai bersama-sama.     

Jika dipikir lagi, Ouyang Shuo hanya bisa tertawa pahit. Harus dikatakan bahwa musuh benar-benar telah memilih waktu yang sempurna untuk menyerang.     

Shanhai yang sekarang terlihat seakan berada dalam puncak kekuatannya. Namun, sebenarnya mereka tengah berada di titik terlemah, karena banyak sekali lahan kosong yang tidak memiliki pasukan yang cukup untuk mempertahankannya.      

Semua masalah ini baru akan selesai setelah dia berhasil mengatur ulang 100 ribu prajurit Negara Taiping, dan baru saat itulah Shanhai akan benar-benar menjadi kuat. Namun, musuh telah berhasil melihat celah ini dan menggunakannya sebagai kesempatan untuk menyerang. Ini seakan musuh telah memperkirakan bahwa Shanhai tidak akan berani melancarkan perang skala besar di saat seperti ini. Kemungkinan besar, musuh kali ini memiliki orang luar biasa yang memerintah mereka.     

Ouyang Shuo perlahan kembali tenang, dan pikirannya pun tenggelam dalam perenungan. Yang tidak diketahuinya adalah tepat ketika pasukan aliansi memasuki Guilin, 100 ribu prajurit Negara-Kota Lingnan juga memulai kekacauan di perbatasan. Tidak diragukan lagi, semua ini merupakan siasat yang telah dirancang dengan cermat.     

Setelah Shanhai berhasil mengalahkan Negara Taiping, kecemasan dan ketakutan para pemain terhadap Shanhai telah mencapai puncak. Kali ini, 3 provinsi telah bekerja sama untuk menekan kebangkitan Teritori Shanhai.      

Ouyang Shuo segera mengesampingkan pikiran-pikiran aneh dan segera memerintahkan pasukannya untuk berbalik dan kembali ke Terusan Guiping. Karena pasukan aliansi tahu betapa pentingnya terusan ini, bagaimana mungkin Ouyang Shuo sendiri tidak menyadarinya? Karena itu, dia secara langsung memimpin pasukannya untuk kembali tanpa ragu sedikit pun.      

Harapan, dia hanya bisa berharap bahwa Terusan Guiping dapat terus bertahan.      

Bagian yang membuatnya benar-benar merasa tidak berdaya adalah bahwa kedua divisi Suku Barbar Gunung yang dia bawa semuanya adalah infanteri. Bahkan jika mereka bergegas untuk kembali, mereka tetap membutuhkan waktu 2 hari. Saat itu tiba, mungkin semua sudah terlambat. Untunglah, Ouyang Shuo juga memiliki kavaleri yaitu ke-3000 Pasukan Pengawal Dewa Tempur.     

Ouyang Shuo segera memutuskan untuk memimpin Pasukan Pengawal Dewa Tempur untuk bergerak lebih dulu. Sedangkan untuk divisi independen Suku Barbar Gunung, mereka akan mengikuti dari belakang dan segera kembali secepat mungkin ke Terusan Guiping.      

Saat ini, semua hanyalah mengenai balapan melawan waktu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.