Dunia Online

Sisa-Sisa dari Aliran Sesat



Sisa-Sisa dari Aliran Sesat

3Matahari merah menggantung tinggi di atas angkasa; rimba belantara benar-benar hening. Tiba-tiba dari sebuah jalan kecil di sisi jalur resmi, teriakan seorang pria muncul dan memecah keheningan. "Berhenti!"      2

"Cepat, tangkap dia, jangan biarkan bocah sialan itu lari!"     

Beberapa saat kemudian, seorang wanita yang terlihat lemah dan memakai pakaian yang compang camping dan dengan terseok-seok berjalan keluar dari jalur kecil ini. Tanah mengotori pakaiannya, dan bahkan terdapat lubang di area lututnya. Bahkan di sana bisa dilihat sebagian noda darah.      

Wanita muda ini terlihat sangat ketakutan, saat dia berusaha berlari untuk menyelamatkan nyawanya. Dari waktu ke waktu, dia akan memutar kepalanya ke belakang seakan ada sekelompok setan yang tengah mengejar dirinya. Dan mengikuti tepat di belakangnya jelas bukanlah setan tapi tiga orang pria. Mereka tidak terlihat begitu tua, dan yang tertua di antara mereka mungkin belum mencapai umur 40 tahun. Dari penampilan dan pakaiannya, dia sepertinya adalah petani daerah sini. Satu-satunya yang tidak biasa adalah kain putih yang diikat di kepala dan juga lengan mereka.     

"Ahhh!" Mungkin karena stress yang parah, wanita itu tidak menyadari jalur yang ada di depannya. Dia tersandung batu, dan kemudian jatuh ke atas tanah.      

Ketika para pria itu melihatnya, mereka merasa gembira. "Haha, mau kabur kemana lagi kau!" Sambil berbicara, ketiganya semakin mempercepat langkah mereka untuk segera menangkap wanita itu.     

Rasa putus asa muncul di mata wanita itu dan dia sudah mempersiapkan dirinya untuk menerima hasil yang terburuk. Tepat di saat ini, dari ujung jalan, suara derap kuda terdengar. Ketika wanita ini mendengar suara tersebut, matanya sekali lagi menunjukkan tekad yang kuat untuk tetap hidup, dan dia pun berteriak, "Tolong!"     

"Tolong selamatkan aku!"     

Ketika ketiga pria itu mendengar jeritannya, mereka segera diam membeku. Mereka segera mempercepat langkah mereka dan ingin menyeret gadis itu ke sisi jalan tempat mereka awal datang sebelum ada orang lain yang tiba di sana.     

Namun, suara derap kuda sama sekali tidak berhenti. Seorang prajurit kavaleri bersenjata lengkap muncul dari arah jalur utama, dengan panji naga emas di tangannya.      

Ketika ketiga pria ini melihat panji ini, wajah mereka langsung berubah pucat. Siapapun yang berada di bawah kekuasaan Teritori Shanhai pasti tahu bahwa panji naga emas melambangkan pengawal pribadi dari Marquis Lianzhou.     

"Mengecewakan sekali!" Melihat hal ini, ketiga pria itu memaki gadis itu dan ingin melarikan diri. Sayangnya, saat ini, sebuah anak panah melesat menembus udara dan menghentikan mereka di jalur pelarian mereka. Panah itu berhenti tepat 3 inci dari mereka; ini jelas merupakan sebuah peringatan. Jika mereka terus berlari, maka anak panah ini akan mengenai tubuh mereka.      

Tiba-tiba, ketiga pria ini langsung berkeringat dingin, wajah mereka terlihat benar-benar pucat. Pada akhirnya, mereka hanyalah petani biasa, jadi pengetahuan dan rasa percaya diri macam apa yang mereka miliki?     

Setelah beberapa saat, prajurit kavaleri pembuka jalan tiba di sana dan dari atas kudanya, dia berteriak, "Lancang, kalian benar-benar berani untuk menangkap seorang wanita secara paksa di siang bolong seperti ini!"      

"Tuan, wanita ini adalah istri hamba. Dia ingin melarikan diri dari rumah, jadi hamba hanya berusaha untuk menangkapnya." Salah satu pemuda segera maju dan berkata dengan penuh perasaan.     

"Oh?" Ketika prajurit itu mendengar hal ini, dia tidak langsung mempercayainya, sehingga dia berbalik ke arah wanita itu dan bertanya, "Apa kata-katanya benar? Jangan cemas, kami adalah pasukan pribadi dari Marquis Lianzhou. Kami akan menolongmu."     

Ketika wanita itu mendengar perkataannya, matanya menjadi terang, dan dengan sangat menyedihkan dia mengatakan, "Tuan, selamatkan hamba!"     

"Bicaralah!"     

"Dia memang suami hamba, tapi hamba sama sekali tidak berbuat salah. Mereka ingin membunuh hamba dan menjadikan hamba sebagai pengorbanan bagi pemakaman Raja Hong." Jawab wanita itu.     

"Korban pemakaman?" Prajurit kavaleri itu mengerutkan keningnya, "Masalah pemakaman dari raja sebelumnya akan diurus oleh pemerintah Kota Tianjing, apa hubungannya dengan kalian?"     

"Ini…" Ketika wanita itu mendengar pertanyaan ini, dia terlihat sedikit ragu.     

"Jika kau ingin hidup, cepat bicara!" Prajurit ini dapat merasakan bahwa semua masalah ini sangatlah rumit, dah wajahnya menjadi sangat serius.     

Ketika wanita ini melihat ekspresi prajurit itu, dia langsung mengesampingkan mata dari ketiga pria yang ingin menangkapnya dan langsung berkata dengan tegas, "Ketika raja sebelumnya meninggal dunia, berbagai penganut ajaran suci ingin mengadakan upacara pemakaman bagi sang raja. Salah satu hal dalam upacara ini adalah untuk memilih wanita muda untuk menjadi korban dan dikubur bersama dengan sang raja."     

Saat dia menjelaskan hal ini, wanita itu dipenuhi kesedihan sekaligus rasa marah, dia lalu menunjuk pemuda yang barusan bicara, "Karena tidak ada gadis yang cocok, dia malah mengincar istrinya sendiri. Hamba tidak memiliki pilihan selain melarikan diri dari desa."     

"Lancang!" Ketika prajurit itu mendengar informasi ini, dia benar-benar murka dan tahu bahwa situasi ini benar-benar tidak biasa.     

"Prajurit!"     

"Siap!"      

"Ikat dan interogasi mereka bertiga sebelum diserahkan pada paduka!"     

"Baik!" Tidak perlu dikatakan lagi, kavaleri ini merupakan anggota dari Pasukan Pengawal Dewa Tempur dan merupakan bagian dari pasukan perintis.     

Ketika Ouyang Shuo menerima berita ini, dia segera memerintahkan pasukannya untuk berhenti. Ketiga orang yang ditangkap dan juga wanita itu mulai diinterogasi oleh Divisi Intelijen Militer. Mereka semua adalah orang biasa, jadi bagaimana mungkin mereka bisa bertahan di bawah siksaan dari Divisi Intelijen Militer? Sebagai hasilnya, mereka pun membocorkan semuanya.     

Seperti yang dikatakan oleh gadis itu. Di semua tempat di Xunzhou, orang-orang yang mempercayai ajaran Hong Xiuquan memutuskan untuk melakukan tindakan semacam ini begitu mendengar bahwa sang raja telah meninggal dunia. Tindakan ini pada dasarnya telah terjadi di berbagai desa dan berhasil menghindar dari pengawasan para pejabat.      

Bagian yang membuat Ouyang Shuo terpana adalah berdasarkan apa yang mereka katakan, beberapa pejabat kecil dan juga cendekiawan ternyata diam-diam telah bergegas kembali untuk menghadiri upacara pengorbanan. Sepertinya walaupun Hong Xiuquan telah meninggal, agamanya telah mengakar di tempat ini dan dia telah memiliki basis penganut yang kuat. Dalam waktu singkat, akan sulit untuk menghapuskan mereka.     

Ini merupakan sinyal bahaya terhadap masa depan pemerintahan Shanhai. Bahkan Ouyang Shuo tidak berpikir bahwa penganut kepercayaan ini akan bertindak seenaknya seperti ini. Sepertinya dia harus sesegera mungkin mengambil alih Kota Tianjing.      

Karena itu, Ouyang Shuo memutuskan untuk meninggalkan satu squadron Pasukan Pengawal Dewa Tempur untuk menyelidiki masalah ini. Sedangkan dirinya bersama dengan pasukannya akan bergerak secepat mungkin ke arah Kota Tianjing.      

Selama Pertepmpuran Terusan Guiping, hanya 2000 prajurit Suku Barbar Gunung dari Divisi 1 pimpinan Shi Hu yang masih selamat. Selain dari mereka yang terluka, hanya 1500 orang dari mereka yang tersisa. Sedangkan untuk Pasukan Pengawal Dewa Tempur, mereka juga mengalami kerugian besar.      

Karena itu, Ouyang Shuo memutuskan untuk memindahkan semua prajurit yang selamat dari divisi independen ke-1 ke dalam Pasukan Pengawal Dewa Tempur untuk tetap mempertahankan jumlah 3000 orang.     

Walaupun para Suku Barbar Gunung ini belum melewati banyak pelatihan, mereka semua merupakan prajurit kelas atas. Memindahkan mereka ke dalam Pasukan Pengawal Dewa Tempur tidak akan mengurangi kekuatan dari pasukan ini. Di sisi lain, memasukkan mereka ke dalam Pasukan Pengawal Dewa Tempur juga merupakan imbalan terbesar bagi para pejuang ini. Tentu saja, gelar divisi independen Suku Barbar Gunung ke-1 juga turut menghilang. Sedangkan untuk Shi Hu, si jenderal muda, dia akan menjadi mayor jenderal dari divisi independen ke-2.     

Sedangkan untuk para tawanan perang yang ikut serta dalam Pertempuran Terusan Guiping, Ouyang Shuo tidak memperlakukan mereka dengan buruk. Dia langsung memindahkan mereka ke dalam Legiun Macan Tutul milik Han Xin. Ketika Prefektur Wuzhou tengah diatur ulang, Legiun Macan Tutul memiliki kekurangan 1000 orang. Sekarang, setelah beberapa pertempuran, walaupun inti pasukan mereka tidak terpengaruh dengan parah, mereka masih tetap kehilangan 5 hingga 6 ribu prajurit. Karena itulah, bahkan setelah ditambah dengan tawanan perang yang di dapat dari pasukan Negara Taiping, mereka masih kekurangan beberapa ribu orang.     

Bukan hanya Legiun macan Tutul, Legiun Naga, Divisi Pengawal, dan bahkan divisi 1 dari divisi pertahanan di Benteng Mulan membutuhkan tambahan anggota. Pasukan Negara Taiping jelas akan mengisi kekosongan ini.     

Pertempuran Benteng Mulan telah membuat mereka mendapatkan 120 ribu tawanan perang. Pada pertempuran Xunzhou, mereka juga sudah menangkap tambahan 40 ribu orang pasukan pertahanan kota. Setelah menghancurkan Pasukan Barat milik Shi Dakai, mereka juga telah menangkap tambahan 90 ribu tawanan perang lainnya. Dan terakhir adalah 100 ribu pasukan Negara Taiping yang ada di Kota Tianjing.     

Jika ditotal, maka 350 ribu prajurit Negara Taiping sudah menunggu untuk diatur ulang. Ini juga belum menghitung para tawanan perang yang akan muncul saat Baiqi memimpin Legiun Naga menyapu Prefektur Zhen An.      

Bagi Teritori Shanhai untuk mempertahankan tanah kekuasaan mereka yang luas, mereka harus mencerna sepenuhnya kumpulan tawanan perang ini. Direktur Departemen Urusan Militer, Du Ruhui juga telah secara langsung mengurus masalah di Benteng Mulan dan juga ke 250 ribu tawanan perang di sana.     

Bagian utama dari pekerjaan ini adalah untuk menyingkirkan para prajurit yang terluka, termasuk juga prajurit yang kurang dalam kemampuan bertempur. Kedua, mereka perlu bekerja sama dengan Divisi Intelijen Militer dan membuat Pelindung Ular Hitam untuk menggali sel-sel kanker di dalam pasukan.     

Dari ke-3000 tawanan perang di Terusan Guiping, ada banyak orang yang setia sampai mati kepada Hong Xiuquan. Sulit untuk tidak membayangkan ada berapa banyak orang seperti itu di antara 100 ribu pasukan ini. Jika mereka tidak menyingkirkan orang-orang seperti ini, bagaimana caranya mereka mengatur ulang pasukan ini?     

Selama periode waktu ini, para ahli interogasi dari Divisi Intelijen Militer, Pelindung Ular Hitam dan juga Pelindung Shanhai yang baru berdiri semua berkumpul di Benteng Mulan. Berdasarkan potongan-potongan informasi yang mereka terima, mereka mulai menyelidiki setiap orang dari 100 ribu tawanan perang ini.      

Meski begitu, Ouyang Shuo masih tidak yakin jika pembersihan ini akan mencuci pasukannya hingga hanya menyisakan prajurit yang bisa dipercaya. Pasti akan ada beberapa orang yang berhasil menyusup ke dalam pasukannya. Selama hal ini tidak mempengaruhi rencana besarnya, Ouyang Shuo yakin bahwa dirinya memiliki pesona yang cukup untuk menggunakan kelompok tawanan perang kali ini.     

Tentu saja jika mengikuti cara yang biasa, maka kelompok tawanan perang ini akan dipecah dan dibagi ke dalam ketiga legiun. Para prajurit yang lebih lemah akan dikirim ke dalam berbagai Divisi Garnisun. Di waktu yang sama, para elit dari Divisi Garnisun akan dipindahkan ke dalam pasukan tempur.     

Karena itulah, misi pengaturan ulang ini akan mempengaruhi setiap bagian dari kemiliteran. Jika mereka ingin mengatur ulang semuanya, maka akan membutuhkan setidaknya 2 hingga 3 bulan atau bahkan lebih lama lagi untuk menyelesaikannya. Karena itulah, Ouyang Shuo tidak memiliki kemampuan sekarang untuk memulai perang skala besar untuk merebut kembali Prefektur Guilin.     

Bulan ke-11, hari ke-30, Ouyang Shuo dan pasukannya berhasil mencapai Kota Tianjing.      

Direbutnya Prefektur Guilin telah membuat suasana di kota ini menjadi sangat aneh. Saat ini, para pejabat Negara Taiping menyadari bahwa di region barat daya ternyata ada sebuah kekuatan yang dapat bersaing dengan Teritori Shanhai. Tiba-tiba, pasukan tersembunyi pun mulai bergerak di dalam kota.     

Untunglah, Yang Xiuqing tetap teguh pada pendiriannya, dan dia berhasil menstabilkan situasi kota ini untuk sementara waktu. Terlebih lagi, dengan tibanya Ouyang Shuo di Tianjing maka akan mengakhiri aliran tersembunyi yang mulai muncul di sini.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.