Dunia Online

Empat Wanita Cantik



Empat Wanita Cantik

3Selain dari dukungan keuangan untuk membantu rencana industri dari Lembaga Penelitian Nomor 7, Ouyang Shuo juga harus mengatur beberapa masalah mengenai struktur Kegubernuran Nanjiang.      2

Ouyang Shuo ingin menunggu hingga tahun baru untuk mengumpulkan para pejabat agar bisa mendiskusikan hal ini. Bagaimanapun juga, ini sudah waktunya bagi mereka untuk memperbaharui struktur sistem Kegubernuran Nanjiang ini.      

Setelah menerima janji Ouyang Shuo, Liu Mo dan yang lain jelas merasa gembira. "Setidaknya aku tidak menyianyiakan satu teh yang bagus!" Ada satu orang yang tengah menggerutu secara sembunyi-sembunyi.     

"…"     

Sebelum meninggalkan lembaga penelitian ini, Ouyang Shuo memberikan Liu Mo persyaratan untuk dipenuhi. Dia ingin Lembaga Penelitian Nomor 7 ini untuk bekerja sama dengan Galangan Kapal Beihai untuk memodifikasi Dragon Head dan memasang meriam pada kapal itu.      

Liu Mo dan yang lain ingin membangun sistem perindustrian. Dan salah satu alasan atas keinginan ini adalah demi penelitian serta proses pembuatan senjata api mereka. Namun, untuk mencapai tujuan ini, mereka masih memerlukan waktu. Karena itulah, Ouyang Shuo ingin agar mereka mempersenjatai kapal perang ini dengan beberapa meriam kuno.     

Jika membicarakan Dragon Head, Ouyang Shuo hanya pernah naik beberapa kali di atas kapal tersebut ketika dia tengah menjelajahi Pulau Qiongzhou. Sedangkan untuk waktu lainnya, kapal ini hanya berlabuh begitu saja di Pelabuhan Beihai. Malah Pak Tua Sun memperlakukan kapal ini seakan kekasihnya sendiri. Setiap kali dia memiliki ide baru, dia pasti akan mengujinya pada Dragon Head, dia benar-benar memperlakukan kapal ini seperti kelinci percobaan pribadinya.     

Dragon Head yang sekarang sudah berbeda sepenuhnya dari yang dulu. Namun, Ouyang Shuo tiba-tiba ingin memodifikasi kapal yang dulu tidak pernah dipedulikannya ini. Tidak peduli dilihat dari sisi manapun ini jelas merupakan hal yang aneh     

"Kenapa aku merasa bahwa kau memiliki niatan lain?" Liu Mo menatap Ouyang Shuo dan mengatakan hal itu dengan nada tidak yakin.     

Ouyang Shuo hanya tersenyum dan tidak mengatakan apa pun.     

"Apa kau berniat untuk melaut?" Liu Mo merupakan orang yang senang ikut campur dan terus bertanya.     

Ouyang Shuo tidak mempedulikannya dan langsung pergi dari sana. "Anggap saja ini hal biasa!" Sebelum pergi, Ouyang Shuo masih merasa sedikit cemas sehingga dia mengatakan hal ini.     

"Jangan cemas!" Jawab Liu Mo. Setelah itu dia kembali ke tempat kerjanya, dia masih sedikit kesal karena tidak mendapatkan rumor atau berita apa pun dari Ouyang Shuo     

Siapa bilang bahwa peneliti tidak peduli akan gosip. Mereka hanya terlihat pendiam oleh dunia luar.     

…     

Setelah meninggalkan lembaga penelitian ini, Ouyang Shuo tidak pergi kemana-mana lagi. Dia malah langsung pulang ke Puri Gubernur Jenderal dan mulai menemani Bing'er belajar.      

Hari itu adalah bulan ke-12, dan sekolah virtual masih belum memasuki waktu libur. Siang hari merupakan waktu Bing'er untuk mempelajari budaya Cina kuno, tidak peduli sebenci apa pun dirinya akan pelajaran ini.      

Dari keempat jenis seni kuno yaitu instrumen musik, catur, kitab klasik dan kaligrafi, bocah kecil ini hanya menyukai kaligrafi. Dia sama sekali tidak memiliki ketertarikan terhadap instrumen musik ataupun catur. Ouyang Shuo menyindirnya karena tidak memiliki gen orang berbudaya.     

Tapi harus diakui bahwa bakat Bing'er dalam kaligrafi memang sangat kuat. Hanya dalam waktu tiga bulan, karyanya bahkan telah memiliki standar tertentu.      

Di kehidupan sebelumnya, Ouyang Shuo telah menghabiskan waktu lima tahun di dalam Earth Online, dan dia harus menggunakan kuas setiap kali menulis selama lima tahun itu. Walaupun tidak bisa dianggap sangat bagus, tapi dia juga bisa dibilang masih memiliki sedikit pengetahuan mengenai seni ini.      

Sepasang kakak beradik ini masing-masing menulis satu baris kalimat dan tengah tenggelam dalam hal itu. "Kak, apa kakak akan menikah dengan Kakak Song Jia?" Sembari menulis, bocah kecil ini mendadak mengangkat kepalanya dan menanyakan hal ini.     

Ouyang Shuo langsung terpana, dan dia pun meletakkan kuas di tangannya lalu sambil tersenyum dia mengatakan, "Benar. Kenapa, apa kau tidak senang?"     

Keduanya memang sangat memahami perangai masing-masing. Perubahan sekecil apa pun dalam nada Bing'er tidak akan lolos dari telinganya.      

Kemarin, Ouyang Shuo telah mendiskusikan masalah pernikahan ini dengan Song Jia. Kebahagiaan yang tidak terduga ini benar-benar telah menghantamnya, dan dalam beberapa saat, berita ini pun langsung menyebar ke seluruh puri.      

Seluruh Puri Gubernur Jenderal langsung berlari dan mulai mempersiapkan pesta pernikahan bagi Penguasa mereka. Ketika orang-orang di Kota Shanhai mendengar berita ini, mereka juga ikut merasa gembira, dan kegembiraan jelas terpancar di wajah mereka.     

Hanya dalam sehari, sentimen rakyat langsung meningkat satu poin. Barulah saat itu Ouyang Shuo memahami betapa pentingnya pernikahan dan juga lahirnya keturunan Penguasa bagi para rakyat. Ini jelas merupakan pertanyaan yang sangat berat dan juga personal. Dalam situasi ini, Ouyang Shuo tidak heran bahwa Bing'er yang cerdas dan juga cerdik dapat mendengar berita ini.     

"Sedikit." Bing'er terlihat sedih yang membuat orang merasa kasihan.     

"Kenapa?" Tanya Ouyang Shuo.     

"Ketika kakak menikah, kakak tidak akan lagi menjadi kakak Bing'er, dan kakak tidak akan menyayangi Bing'er lagi." Bing'er terus menggerutu; caranya bersikap ini benar-benar membuat orang tidak bisa menahan diri untuk memanjakannya.     

Dengan semakin dewasanya Bing'er, bocah kecil ini tidak mendambakan perhatiannya setiap hari seperti sebelumnya. Dia perlahan mulai menjadi mandiri, terutama setelah melatih Sutra Hati Wugou. Hanya di saat inilah baru Ouyang Shuo menyadari bahwa bocah kecil ini masih sama dengan bocah yang dulu. Kemanjaannya pada kakaknya sama sekali tidak berubah sedikit pun.     

Ouyang Shuo tersenyum melihat ini, "Dari siapa kau mendengar berita itu? Teori aneh macam apa yang kau katakan ini?"     

"Kakak-kakak yang lain semuanya mengatakan hal ini." Bing'er merasa kesal.     

"Gadis konyol." Kata Ouyang Shuo sambil mengusap kepala Bing'er.     

Jika ini seperti sebelumnya, Bing'er pasti merasa kesal, karena dia tidak ingin kakaknya memperlakukannya seperti anak kecil. Hanya saja kali ini, dia sama sekali tidak menolaknya      

Ouyang Shuo lalu berjongkok hingga mata mereka menjadi sejajar dan berkata dengan serius, "Ketika kakak menikah, bukan hanya kakak masih menyayangimu seperti sebelumnya, kau juga akan mendapatkan seorang kakak ipar yang akan menyayangimu sama besarnya seperti diriku. Tidakkah kau tahu akan hal ini?"     

"Benarkah?" Bing'er merasa sedikit tidak yakin.     

'Ctak!' Ouyang Shuo menyentil dahi Bing'er, "Kenapa? Sekarang kau juga tidak mau mempercayai kakakmu?"     

"Aduh!" Bocah kecil ini menekan kepalanya sambil menatap ke arah kakaknya dengan kesal. Namun, matanya menunjukkan jejak rasa tenang dan gembira.      

"Tulis kata-katamu dengan benar, dan berhenti bermalas-malasan." Ouyang Shuo mulai bangkit.     

"Oh!" Barulah bocah itu mulai rajin kembali.     

Ouyang Shuo menghela napas di dalam hatinya. Bocah kecil ini sudah mulai menjadi dewasa dan memikirkan banyak hal dalam kepalanya. Saat itu, Ouyang Shuo benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya harus dia rasakan di hatinya.     

Bulan ke-12, hari ke-20, Fan Li dan rombongannya memasuki Kota Shanhai.     

Pengawal Hitam dari Pelindung Ular Hitam telah melindunginya di sepanjang perjalanan. Selain dari Fan Li, ada juga orang terkenal lain yang ikut bersama dengan dirinya. Dia adalah salah satu dari keempat wanita cantik di Cina kuno – Xi Shi.     

Semua orang tahu bahwa keempat wanita cantik di Cina kuno adalah Xi Shi, Wang Zhaojun, Diao Chan, dan Yang Yuhuan. Mereka mendapatkan gelar wanita cantik yang menyebabkan ikan untuk menenggelamkan diri dan angsa jatuh dari langit, kecantikan mereka membuat bulan menutup matanya dan bunga merasa malu atas penampilannya.      

Ikan yang tenggelam ada hubungannya dengan kisah Xi Shi yang tengah mencuci benang di tepi sungai.      

Angsa yang jatuh menggambarkan kisah dari Zhao Jun yang meninggalkan negara asalnya.      

Bulan menutup matanya merujuk pada kisah Diao Chan yang berdoa pada dewi bulan.      

Bunga yang merasa malu membicarakan kisah Yang Yuhuan yang mabuk ketika menikmati memandangi bunga.     

Para wanita cantik dalam legenda ini akhirnya mulai bermunculan di rimba belantara untuk pertama kalinya, yang membuat semua orang akhirnya akan menyaksikan kecantikan mereka.     

Xi Shi adalah gadis yang mencuci benang. Dia memiliki sosok yang mencolok, wajah dengan warna seperti buah persik dengan penampilan yang luar biasa. Ketika dia tengah mencuci benang di tepi sungai, pantulan wajahnya di air yang jernih membuatnya terlihat menjadi semakin cantik. Ikan di sungai merasa wanita ini terlalu cantik dan kembali menyelam ke dalam sungai karena merasa malu untuk menunjukkan wajah mereka.     

Inilah asal muasal cerita mengenai ikan yang tenggelam.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.