Dunia Online

Penampakan Darah Dewa Iblis



Penampakan Darah Dewa Iblis

0Begitu Chiyou tewas, seluruh medan tempur terdiam. Iblis satu generasi telah musnah begitu saja. Para Suku Barbar Gunung yang tersisa seakan-akan kehilangan roh mereka. Mereka hanya berdiri dan terdiam di tempat mereka tanpa tahu harus melakukan apa.     
1

Bersama dengan mayat Chiyou yang jatuh ke tanah, sesuatu yang aneh terjadi. Mayat Chiyou yang besar berubah menjadi semerah darah. Sebuah gas kemerahan muncul dari tubuhnya dan berubah menjadi kabut merah. Seiring berjalannya waktu, kabut merah ini menjadi semakin tebal. Dan sebaliknya, tubuh Chiyou menjadi semakin kering. Pada akhirnya, tidak ada lagi darah yang keluar dari tubuhnya.     

Saat ini, kabut darah itu mulai bergerak. Ini seakan sesuatu yang luar biasa akan mewujud ke dunia. Bahkan di langit sekali pun, awan petir yang besar tengah menggelegar.      

Akhirnya, di atas tubuh Chiyou, sosok iblis semerah darah muncul. Iblis ini hanyalah sebuah penampakan. Ia memiliki kepala sapi dan mulut seekor burung, tiga kepala dan enam tangan, dengan sayap hitam di punggungnya. Masing-masing tangannya memegang senjata yang berbeda.      

"Dewa Iblis!"     

Ketika Suku Barbar Gunung melihat penampakan ini, mereka segera berlutut dan berdoa dengan emosional.      

Awalnya, penampakan Dewa Iblis itu hanyalah sesuatu yang dipuja oleh para Suku Barbar Gunung. Sejak awal mereka tidak mengira bahwa ia akan benar-benar muncul. Namun, jika dipikir lagi, hal ini tidaklah terlalu aneh. Bagaimana pun juga, Chiyou dianggap sebagai leluhur dari Suku Barbar Gunung dan putra Dewa Iblis.     

Ketika Pasukan Shanhai melihat kejadian ini, mulut mereka terbuka lebar. Shan Zhu dan jenderal lainnya dengan erat menggenggam senjata mereka dan bersiaga dengan serius. Mereka merasa cemas bahwa adanya kemungkinan Chiyou akan kembali hidup sekali lagi.      

Sejujurnya, mereka tidak perlu bersikap seperti itu. Begitu penampakan Dewa Iblis itu muncul, tubuh Chiyou kini hanya tinggal kulit dan tulang.      

Bersama dengan tubuh Chiyou yang mengering, Pengawal Darah Chiyou yang masih bertahan hidup satu persatu mulai tewas. Setiap Pengawal Darah mengeluarkan darah dari seluruh lubang mereka yang menciptakan pemandangan yang sangat mengerikan. Dan kejadian ini membuat bulu kuduk semua orang merinding. Bahkan Suku Barbar Gunung, yang menyembah Dewa Iblis ini, juga dipenuhi oleh rasa bingung. Pengawal Darah Chiyou yang tersisa juga saudara-saudara terdekatnya.      

Ketika semuanya terpana, penampakan itu bergerak sekali lagi. Penampakan itu tiba-tiba mengayunkan tangannya di udara, dan seluruh Pengawal Darah memuntahkan darah mereka. Darah yang dimuntahkan itu seakan memiliki kesadarannya sendiri karena darah itu mulai berkumpul di dekat Penampakan Darah dan menyatu dengan penampakan itu. Dalam waktu kurang dari 10 menit, seluruh Pengawal Darah menjadi mayat kering dan Penampakan Darah itu menjadi semakin nyata.     

Dalam sekejap, hawa jahat, haus darah dan udara yang sangat ganas mulai menyelimuti seluruh medan pertempuran, yang membuat semua orang sulit untuk bernapas. Ini benar-benar kejadian yang tidak pernah terbayangkan oleh mereka. Saat ini, Ouyang Shuo juga tiba-tiba memuntahkan darah yang sangat banyak. Darah hitam yang dimuntahkan Ouyang Shuo ke tanah mulai mengeluarkan suara 'zizi!'.     

Darah Dewa Iblis di tubuhnya telah mulai mendidih dan bahkan energi Primordial Emas miliknya tidak bisa menekannya. Dia hanya dapat merasakan bahwa seluruh tubuhnya seakan sedang terbakar. Sesuatu tengah memancing darahnya dan membuat darah di tubuhnya menjadi sangat bersemangat.     

"Paduka!" Chen Dameng merasa terkejut dan tidak tahu harus berbuat apa.     

Semua jenderal lain juga menghampirinya dan wajah mereka dipenuhi kepanikan dan rasa cemas.     

Ouyang Shuo perlahan membuka matanya dan membersihkan darah yang ada di wajahnya. Dia berjuang untuk mengibaskan tangannya untuk membuat mereka tidak khawatir. Wajahnya sudah tidak lagi pucat pasi seperti sebelumnya, malah wajahnya kini menjadi semakin merah hingga terlihat mengerikan.      

Tepat di saat itu, sesuatu yang aneh terjadi.     

Penampakan Darah Dewa Iblis sepertinya telah menyadari keberadaan Ouyang Shuo. Penampakan Darah itu perlahan berbalik dan melayang ke arah Ouyang Shuo. Di tengah kabut darah yang menggelegak itu, terdapat sepasang mata jahat yang menatap tepat ke arahnya. Dingin dan tanpa ampun.     

Ouyang Shuo merasa ada hawa dingin yang menjalar di tulang punggungnya. Apa penampakan Darah Dewa Iblis ini memancing darahnya? Pertama kali dia melihat penampakan ini membuatnya teringat kembali pada roh naga merah milik Liu Bang. Keduanya merupakan roh, dan mereka memiliki tingkat kecerdasan tertentu. Kuncinya adalah keduanya membutuhkan seorang penguasa untuk bertahan hidup.     

Apa pemampakan Darah Dewa Iblis itu memilihnya untuk menjadi inangnya yang baru? Dialah satu-satunya orang di medan tempur yang memiliki Darah Dewa Iblis sehingga dia merupakan pilihan terbaik. Setelah berpikir sejauh ini, Ouyang Shuo merasa ngeri. Melihat apa yang terjadi pada Chiyou, dia tidak bersedia membiarkan roh seperti ini untuk merasukinya. Hanya dengan pikiran ini saja sudah membuatnya merinding.     

Ouyang Shuo tidak ingin tapi bukan berarti hal itu tidak akan terjadi. Penampakan Darah Dewa Iblis itu mulai mengeluarkan jeritan yang keras, mirip dengan raungan roh naga merah, saat dia mulai menerjang tepat ke arah Ouyang Shuo.      

Ouyang Shuo benar-benar ketakutan tapi tubuhnya saat ini tengah terluka parah, sehingga dia tidak bisa melarikan diri.     

"Tahan penampakan itu!"     

Dia hanya bisa berharap pada Chen Dameng dan yang lainnya.     

Ketika mereka melihat kejadian ini, mereka segera mengelilingi Ouyang Shuo dan melindunginya. Para prajurit ini dibentuk dan dilatih dalam api peperangan. Walaupun penampakan Darah Dewa Iblis ini terlihat jahat dan mengerikan, hal ini masih tidak cukup untuk membuat mereka kaget hingga tidak bisa bergerak.      

Sayangnya, hal ini sama sekali tidak berguna. Makhluk itu adalah sebuah penampakan, sehingga ia berhasil menembus langsung tubuh mereka dan mengarah tepat ke tubuh Ouyang Shuo. Tiba-tiba, Ouyang Shuo hanya bisa terpana dan menyaksikan ketika penampakan itu menyerbu ke arahnya.     

Ketika dia melihat penampakan itu tengah memasuki tubuhnya, Ouyang Shuo dapat melihat dengan jelas semangat dan kejahatan di matanya. Aroma darah memenuhi hidungnya, dan ini sudah cukup untuk membuat seseorang mual dan muntah.      

Namun, tepat di saat ini, Tombak Tianmo yang ada di samping Ouyang Shuo memancarkan cahaya hitam yang menyelimuti penampakan Darah Dewa Iblis itu. Penampakan itu sama sekali tidak mengira akan muncul situasi seperti ini. Cahaya hitam ini tidak mencolok, tapidiluar dugaan ia cukup tangguh, dan pada akhirnya berhasil menyeret penampakan itu ke arah Tombak Tianmo sedikit demi sedikit.      

Penampakan Darah Dewa Iblis itu sama sekali tidak rela, sehingga ia menggunakan senjatanya untuk meronta. Pada akhirnya, semua tindakannya tetaplah sia-sia.      

Cahaya hitam ini bagaikan lawan sejati dari penampakan darah itu. Walaupun ia terlihat sederhana, sebenarnya cahaya hitam ini mengandung kekuatan yang luar biasa. Dalam waktu kurang dari semenit, ia menyeret penampakan darah itu ke dalam Tombak Tianmo dan kemudian menghilang.      

Ketika Ouyang Shuo melihat hal ini, dia menghela napas lega. Jika perkiraannya benar, cahaya hitam itu adalah roh senjata dari Tombak Tianmo. Semenjak kelahirannya, Tombak Tianmo sudah memiliki roh senjata setelah dibasuh oleh esensi darah Ouyang Shuo. Dan melalui berbagai pertempuran, roh senjata ini terus menyerap esensi darah musuh dan perlahan tumbuh semakin kuat. Ia akhirnya memiliki kesadaran dalam tingkat tertentu dan menjadi senjata dewa.     

Penampakan darah ini hanyalah sebuah kumpulan esensi darah dengan sedikit kesadaran. Ia sama saja dengan sebongkah hadiah bagi Tombak Tianmo. Setelah berpikir seperti ini, Ouyang Shuo merasa dirinya sangatlah beruntung, karena memiliki sesuatu yang berhasil menyelamatkannya di saat-saat terpenting. Sebelum ini dia menggunakan Cap Qilin Emas. Sekarang, ada Tombak Tianmo.     

Setelah berhasil menekan penampakan Darah Dewa Iblis itu, roh senjata dari Tombak Tianmo mengirimkan pesan pada Ouyang Shuo. Penampakan Darah Dewa Iblis ini terlalu kuat, dan ia terlalu kuat untuk diserap sekaligus oleh roh senjata ini. Sehingga roh senjata dari Tombak Tianmo harus berhibernasi untuk sementara waktu agar bisa mencerna seluruh penampakan darah itu.     

Ketika Ouyang Shuo mendengar pesannya ini, dia menyimpan Tombak Tianmo di dalam tas serba gunanya. Sebelum roh senjata itu kembali terbangun, Ouyang Shuo akan menggunakan Pedang Chixiao sebagai senjata utamanya. Siapa yang tahu kejutan macam apa yang akan dibawa oleh Tombak Tianmo ketika dia terbangun.     

Bersama dengan hilangnya penampakan Darah Dewa Iblis, darah di dalam tubuh Ouyang Shuo juga kembali menjadi tenang. Setelah insiden ini, Ouyang Shuo merasa ngeri. Sepertinya Darah Dewa Iblis di dalam tubuhnya merupakan sebuah masalah yang luar biasa. Satu-satunya yang mengetahui tentang darah ini telah terbunuh, sehingga Ouyang Shuo tidak memiliki orang sebagai narasumber.     

Ouyang Shuo kini hanya bisa berjalan selangkah demi selangkah. Siapa yang tahu benda menarik apa yang dijatuhkan oleh mayat Chiyou kali ini. Dan dengan kematian Chiyou, Pertempuran Wuzhou ini secara resmi berakhir.      

Di dalam awan merah di atas medan tempur, pertempuran antara naga dan iblis juga telah berakhir. Naga raksasa itu terlihat seakan telah mendapatkan energi misterius dan berkembang dengan cepat. Sebaliknya, sang iblis mulai memudar.      

Naga itu lalu menyapu sang iblis dengan ekornya, kemudian melilit dan menarik iblis itu. Kemudian ia menelan iblis itu dengan satu terkaman. Dan dalam sekejap, naga itu membesar dengan cepat hingga menyelimuti radius berkilo-kilometer. Kegagahan naga itu menyebar ke segala arah. Di seluruh region selatan, semua roh dapat merasakan kegagahan dan kekuatan dari naga raksasa ini, hingga membuat mereka semua menjadi gemetar. Di daerah selatan, tidak ada satu roh pun yang bisa menyaingi naga raksasa ini.     

Setelah pertempuran ini berakhir, masalah untuk mengurus para Suku Barbar Gunung yang tersisa menjadi sebuah masalah besar. Mereka berbeda dengan para prajurit yang menyerah, karena mereka merupakan orang-orang yang memiliki tekad teguh. Kunci dari hal ini adalah mereka memiliki keyakinan yang berbeda. Sekelompok pejuang yang memiliki sebuah keyakinan tidak akan tunduk dengan mudah, bahkan jika mereka telah kalah di medan tempur. Untuk mengatur dan menarik mereka menjadi prajurit Shanhai akan menjadi hal yang sulit.     

Sebelum mendapatkan kesetiaan mereka, Ouyang Shuo tidak akan berani untuk menggunakan mereka. Tapi dia sendiri juga tidak bisa membunuh mereka semua bukan?     

Harus diingat bahwa Shanhai juga memiliki Suku Barbar Gunung sebagai penduduk. Jika Ouyang Shuo ingin membunuh semua Suku Barbar Gunung ini, mungkin hal ini akan membuat seluruh Suku Barbar Gunung di tempat lain menjadi membencinya. Yang membuat penyatuan Prefektur Wuzhou menjadi sebuah masalah besar.     

Ouyang Shuo saat ini tengah menghadapi dilema. Maju ataupun mundur sama susahnya dan membuat kepalanya menjadi sakit. Namun, di saat terakhir, sesuatu yang tidak pernah diperkirakan olehnya pun terjadi di sana.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.